SELAYANG PANDANG PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH NYAMUK DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2004 Oleh : Akhmad Hasan Huda, SKM. MSi.

dokumen-dokumen yang mirip
NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

BAB I PENDAHULUAN.

UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum Baill) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK Culex quinquefasciatus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tropis antara lain adalah malaria dan filariasis merupakan masalah

Proses Penularan Penyakit

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wabah berkala termasuk Vietnam, Cambodia, Myanmar, Nepal, dan. Anopheles sp. Reservoir utama dari virusnya adalah babi.

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles,

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk cenderung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

BAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik

Penyakit Endemis di Kalbar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan. salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Judul : Nyamuk, Spesies Paling Mematikan Media : Kompas Wartawan : Tanggal : Feb 2016 Halaman : 14

FOKUS UTAMA SURVEI JENTIK TERSANGKA VEKTOR CHIKUNGUNYA DI DESA BATUMARTA UNIT 2 KECAMATAN LUBUK RAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Data statistik WHO menyebutkan bahwa diperkirakan sekitar 3,2 milyar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nyamuk merupakan serangga yang seringkali. membuat kita risau akibat gigitannya.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

Christopher A.P, S. Ked

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dan dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit jenis ini masih

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. klasifikasinya nyamuk dibagi dalam dua subfamili yaitu Culicinae yang terbagi

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak berkembang nyamuk Aedes. kepadatan penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari 17% penyakit infeksi ditularkan melalui gigitannya dan lebih dari 1 juta orang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang optimal dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan dunia kesehatan. Dimana Nyamuk adalah ektoparasit

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya. Oleh karena itu penyakit akibat vector (vector born diseases) seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

bio.unsoed.ac.id MENGENAL PEI\IYAKIT DEMAM BERDARAH PENDAHULUAN penderita dan keluarganya, karena kurangnya pengertian dan pemahaman tentang

SITUASI PENDERITA DBD DI KABUPATEN GARUT 1 JANUARI S.D.17 MARET 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Filariasis atau yang dikenal juga dengan sebutan elephantiasis atau yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisme termasuk manusia. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. misalnya akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan dermatitis, alergika dan

BAB II PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS MENGENAI PENYEBARAN DAN SIKLUS HIDUP NYAMUK

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sebagai vektor penyakit seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI (Jasminum sambac L) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK CULEX (Culex quinquefasciatus)

BAB I PENDAHULUAN. dan tantangan yang muncul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

Transkripsi:

SELAYANG PANDANG PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH NYAMUK DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 24 Oleh : Akhmad Hasan Huda, SKM. MSi. PENDAHULUAN Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di Provinsi Jawa Timur masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan, seperti : Demam Berdarah Dengue, Malaria, Filariasis (kaki gajah), Chikungunya dan Encephalitis. Pada beberapa tahun terakhir, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk cenderung mengalami peningkatan jumlah kasus maupun kematiannya. Seperti akhir-akhir ini telah terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) penyakit Demam Berdarah Dengue secara nasional, termasuk juga di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur. Adapun yang menjadi faktor penyebab timbulnya masalah adalah karena semakin berkurangnya kepedulian masyarakat terhadap masalah kesehatan lingkungan yang merupakan tempat berkembangbiaknya nyamuk penular penyakit tersebut, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah kasus penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Terlebih sejak otonomi daerah dukungan finansial untuk pemberantasan penyakit yang ditularkan nyamuk semakin berkurang, karena prioritas pembangunan daerahdaerah ternyata lebih diarahkan kepada sektor lain. Adapun gambaran keadaan penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengaue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, yang ditandai demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah, gelisah, nyeri ulu hati, disertai bintik perdarahan di kulit, kadang mimisan, muntah darah, bahklan dapat berakibat kematian. Jumlah kasus dan kematian Demam Berdarah Dengue di Jawa Timur selama 5 tahun terakhir menunjukkan angka yang fluktuatif, namun secara umum cenderung mengalami peningkatan (dapat dilihat grafik di bawah ini), pada tahun 21 dan 24 terjadi lonjakan kasus yang cukup drastis, yaitu tahun 21 sebanyak 8246 penderita (angka insiden : 23,5 per-1 ribu penduduk), dan tahun 24 (s/d Mei) sebanyak 718 penderita (angka insidens : 2,34 per-1 ribu penduduk). Sasaran penderita DBD juga merata, mengena pada semua kelompok umur baik anak-anak maupun orang dewasa, 1

baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan, baik orang kaya maupun orang miskin, baik yang TREND JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN DBD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 1999 S/D 24 JUMLAH KASUS DBD 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1999 2 21 22 23 24 KASUS 3247 4224 8246 538 424 718 MATI 33 42 61 71 59 12 TAHUN 12 1 8 6 4 2 JUMLAH KEMATIAN DBD tinggal di perkampungan maupun di perumahan elite, semuanya bisa terkena Demam Berdarah. Penyebaran kasus DBD di Jawa Timur terdapat di 38 kabupaten/kota (semua kab/kota), dan juga menyebar di beberapa kecamatan atau desa yang ada di wilayah perkotaan maupun di pedesaan (lihat peta penyebaran di bawah ini). Hal ini disebabkan karena adanya vektor (nyamuk penular) DBD penyebarannya juga meluas, dengan demikian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan/ kesehatan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk penular DBD masih rendah. 2. Malaria 2

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit jenis Plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat, yang ditularkan oleh nyamuk genus Anopheles, juga penyakit ini dapat berakibat kematian. Pada saat ini nyamuk penular (vektor) malaria di Indonesia yang ditemukan sebanyak 19 spesies dari genus Anopheles, sedangkan di Jawa Timur ditemukan nyamuk Anopheles sebanyak 14 spesies, yang diduga sebagai vector penular malaria ada 4 spesies (yaitu An. sundaicus, An. subpictus, An. aconitus dan An. maculatus). Keadaan kasus Malaria di Jawa Timur sejak tahun 1996 sebenarnya sudah mulai ada peningkatan, terutama kasus penularan setempat (indigenous), hal ini dapat dilihat pada grafik kecenderungan kasus malaria (di bawah ini). Meskipun penyebaran kasus malaria tidak merata di semua daerah, namun di daerah-daerah endemis potensial seperti di sepanjang wilayah pantai selatan, di sekitar Gunung Lawu dan Gunung Wilis, di daerah kepulauan Sumenep dan sekitarnya cenderung mengalami peningkatan, terutama sejak tahun 1999 sampai sekarang terjadi peningkatan yang cukup drastis. Hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya masalah di atas adalah mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis malaria terutama di luar jawa yang meningkat adalah merupakan faktor utama meningkatnya kasus malaria di Jawa Timur, juga ditunjang masih adanya beberapa daerah reseptif (terdapat nyamuk penular malaria) yang dahulu merupakan daerah endemis malaria, saat ini kepadatan vektornya masih cukup tinggi, sehingga dengan adanya kasus malaria import dari luar jawa tersebut lama kelamaan menjadi daerah indigenous (penularan setempat). Kemampuan SDM (kuantitas dan kualitas) yang semakin tahun semakin berkurang dan dukungan dana opersional di daerah endemis malaria semakin tahun semakin mengecil, demikian juga kegiatan untuk mengadakan pencegahan dan penemuan penderita secara dini semakin berkurang. 3

TREND ANGKA KESAKITAN MALARIA (API DAN INDIGENOUS) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 1976 S/D 23 ANGKA KESAKITAN MALARIA (API %o) 1.2 1.8.6.4.2 API % INDG 5 45 4 35 3 25 2 15 1 5 PROPORSI INDIGENOUS (%) 1976 1977 1978 1979 198 1981 1982 1983 1994 1995 TAHUN KET : API (%o) = Angka kesakitan malaria per-1 pddk (Indg + Import + Relaps) % Indigenous = Proporsi malaria penularan setempat 1996 1997 1998 1999 2 21 22 23 3. Filariasis (penyakit kaki gajah) Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria, yang mengakibatkan gejala akut dan kronis (kaki membesar seperti kaki gajah) yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, di Indonesia telah ditemukan sebanyak 27 jenis nyamuk dari genus Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia. Di Jawa Timur belum ditemukan jenis nyamuk yang menjadi vektor filariasis Keadaan kasus Filariasis di Jawa Timur telah dilaporkan sejak tahun 1931 di kabupaten Malang, kemudian tahun 1992 dilaporkan sebanyak 27 kasus terdapat di 7 kabupaten/kota, kemudian pada tahun 23 dilaporkan sebanyak 175 kasus yang menyebar di 32 Kabupaten/Kota (peta penyebaran, terlampir). Hal ini berarti di Jawa Timur kasus Filariasis semakin tahun jumlahnya semakin bertambah. Dan hal ini menunjukkan bahwa kasus penyakit kaki gajah di Jawa Timur semakin meluas dan menghawatirkan, karena penyakit ini dapat menurunkan produktifitas SDM dan juga menimbulkan kecacatan yang permanen (penderitaan berkepanjangan). 4

JUMLAHKASUS KASUS FILARIASIS KLINIS KRONIS DI PROPINSI JAWATIMURTAHUN1931, 1992 DAN23 18 16 14 12 1 8 6 4 2 1 27 174 1931 1992 23 TAHUN TH 1931 ditemukan 1 pend. Pos. W. banrofti tipe perko kotaan di Malang TH 1992 ditemukan Kasus Klinis Kronis 27 penderita TH 21 ditemukan Kasus Klinis Kronis 165 pend. 4. Chikungunya Chikungunya adalah penyakit menular sejenis demam disertai nyeri otot yang bersifat epidemik dan endemic yang disebabkan oleh Alvavirus yang ditularkan oleh beberapa jenis nyamuk yaitu Ae. Aegypti, Aedes albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp.. Meski pun penyakit ini tidak mengakibatkan kematian, namun dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat di persendian tubuh bahkan seperti kelumpuhan dan dapat berlangsung selama 2 bulan. Kasus Chikungunya di beberapa Propinsi sebenarnya sudah ada beberapa tahun yang lalu, namun akhir-akhir ini kasus tersebut mengalami peningkatan dan penyebaran yang cukup drastis. Di Jawab Timur pada tahun 22 dilaporkan kasus sejumlah 257 yang menyebar di 3 Kabupaten/ Kota dan tahun 23 semakin meningkat yaitu sejumlah 151 kasus yang menyebar di 12 Kabupaten/ Kota. (lebih jelas data terlampir) Tabel dan Peta Penyebaran Kasus Chikungunya : File tersendiri 5. Encephalitis (radang otak) Salah satu jenis penyakit Encephalitis adalah Jepenese Encephalitis (JE). Encephalitis adalah suatu penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk genus Culex. Untuk Jepenese Encephalitis berdasarkan penelitian di Jakarta tahun 1981-5

1982 sebagai penularnya adalah nyamuk Culex tritaeniorhyncus. Yaitu sejenis nyamuk Culex yang berkembang di daerah sekitar kandang ternak babi, sapi dan di sekitar sawah/parit dll. Angka kesakitan Encephalitis di Jawa Timur berdasarkan laporan dari beberapa Rumah Sakit pada tahu 1994, 1995 dan 1996 menunnjukkan bahwa kasus Encephalitis cukup tinggi. Dan angka kematian penyakit ini cukup tinggi mencapai 5 % (data terlapir), bahkan merupakan penyakit penyebab kematian yang menduduki rangking tertinggi (pertama) bila dibandingkan dengan penyakit-penyakit yang menimbulkan kematian di Jawa Timur. TAHUN 1994 PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 1994 S/D 1996 No. PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN JUMLAH JUMLAH CFR KESAKITAN KEMATIAN (%) 1Encepahlitis 262 126 48.9 2Meningitis 384 174 45.31 3Intra Cerebral Haemorragia 18 453 44.94 4Schock 362 149 41.16 5Septicemia 1277 518 4.56 6Penyakit susunan syaraf lain 63 216 35.82 7Cerebro vasculair accident 1952 684 35.4 8Infark myocard acute 356 18 3.34 9Serosis hepatitis 2497 655 26.23 1Aspiksia 2176 568 26.1 TAHUN 1995 1Encepahlitis 278 14 5.36 2Intra Cerebral Haemorragia 997 449 45.4 3Cerebro vasculair accident 1892 85 44.93 4Schock 42 175 43.53 5Meningitis 374 159 42.51 6Serosis hepatitis 2556 12 39.2 7Penyakit susunan syaraf lain 63 216 35.82 8Aspiksia 2176 753 34.6 9Infark myocard acute 356 18 3.34 1Septicemia 127 35 29. TAHUN 1996 1Intra Cerebral Haemorragia 875 494 56.46 2Encepahlitis 57 23 4.35 3Meningitis 699 27 38.63 4Penyakit susunan syaraf lain 41 123 3.67 5Septicemia 1596 436 27.32 6Cerebro vasculair accident 2463 598 24.28 7Tetanus 976 231 23.67 8BBLR 1667 382 22.92 9Decompasatio cordis 1133 248 21.89 1Infark myocard acute 628 132 21.2 6