BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

III. METODE PENELITIAN

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom. praktis pembelajaran. (Depdikbud, 2002:3).

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dilaksanakan di kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Talang. Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, semester I (satu) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. dimana tempat ini sekaligus tempat penulis melaksanakan tugas mengajar. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

I. METODE PENELITIAN. dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 3.2. Model Pembelajaran yang dipilih Dari berbagai macam model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif STAD, karena model pembelajaran ini dipandang tepat atau sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. Tentu semua itu supaya guru dan siswa merasakan adanya kemudahan dalam proses pembelajaran sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat tercapai secara tuntas. 3.3. Prosedur Penelitian 1. Menetapkan jumlah siklus yang dilaksanakan. 2. Menetapkan kelas yang telah dijadikan objek penelitian, yaitu kelas V SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung 3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar penelitian. 4. Menyusun perangkat pembelajaran, yang meliputi:

25 1) Merancang alat observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran; 2) Rencana perbaikan pembelajaran; 3) Lembar kerja siswa (LKS). Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui (Suharjono : 2006) yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. gambarkan prosedur tindakan terdapat dalam gambar 3.1. Permasalahan Perencanaan tindakan I Pelaksanaan tindakan I Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I Permasalahan baru hasil refleksi Siklus I Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II Apabila permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus selanjutnya Gambar 3.1. Model siklus penelitian (Suhardjono,2006). 3.4. Rancangan Tindakan Penelitian Rencana tindakan penelitian yang diterapkan antara lain adalah sebagai berikut: a. Menetapkan jumlah siklus yaitu telah dilaksanakan dua siklus.

26 b. Menetapkan kelas yang telah dijadikan objek penelitian, yaitu kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. c. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar penelitian. d. Menyusun perangkat pembelajaran, yang meliputi : 1) Merancang alat observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran; 2) Rencana perbaikan pembelajaran; 3) Lembar kerja siswa (LKS). 3.5. Langkah-langkah penelitian Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I 1) Perencanaan a) Menentukan pokok bahasan, b) Membuat rencana pembelajaran, c) Menyiapkan instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan lembar kerja siswa. 2) Pelaksanaan a) Mengadakan pre-test pada awal kegiatan Guru mengajukan beberapa pertayaan kepada siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran. b) Menyampaikan tujuan pembelajaran ( terlampir pada halaman ) c) Guru menyampaikan materi pembelajaran d) Siswa ditugaskan untuk berdiskusi dengan teman sebangku (terlampir pada halaman )

27 e) Mengadakan tanya jawab f) Membimbing siswa merangkum materi g) Membimbing siswa membuat kesimpulan h) Memberikan tes dan tindak lanjut ( terlampir pada halaman ) 3) Observasi Pengamatan dilakukan selama tahap pelaksanaan pemebalajaran berlangsung. Pengamatan yang dilakukan adalah tentang aktivitas siswa siswa dalam pembelajaran dan mencatat kelebihan dan kekurangan mengenai jalannya kegitan pembelajaran dalam instrumen kegiatan siswa sebagai bahan dalam refleksi. 4) Refleksi Refleksi dilakukan untuk merancang perbaikan dalam pembelajaran. Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya. 2. Siklus II 1) Perencanaan Kegiatan perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Apa yang menjadi kelemahan pada kegiatan siklus I, diupayakan untuk tidak terjadi lagi pada siklus II. Adapun rincian kegiatan pada tahap perencanaan yaitu: a) Menentukan pokok bahasan, b) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran, c) Menyiapkan instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan lembar kerja siswa.

28 2) Pelaksanaan a) Mengadakan pre-test pada awal kegiatan Guru bertanya kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan dasar siswa terhadap materi. b) Menyampaikan tujuan pembelajaran c) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok @5 siswa d) Guru menyampaikan materi pembelajaran e) Memberikan tugas diskusi kepada kelompok (terlampir pada halaman ) f) Mengadakan tanya jawab g) Membimbing siswa membuat kesimpulan h) Memberikan tes dan tindak lanjut ( terlampir pada halaman ) 3) Observasi Selama tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II berlangsung, juga diadakan pengamatan/observasi mengenai aktivitas siswa. Pengamatan ini dilakukanmenggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan dan mencatatat kekurangan mengenai jalannya kegiatan belajar mengajar sebagai bahan diskusi dalam refleksi. 4) Refleksi Refleksi dilakukan dengan membandingkan hasil observasi pada siklus I dan II Bahan diskusinya adalah temuan-temuan selama pelaksanaan pembelajaran, baik itu kelebihan maupun kelemahannya. Temuan-temuantersebut dianalisis untuk mendapatkan gambaran secara umum dari penelitian ini, sehingga akan didapatkan kesimpulan apakah model pembelajaran-

29 kooperatif dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jika belum berhasil maka di lanjutkan ke siklus III. 3.6. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan penulis dalam menilai proses pembelajaran adalah berupa soal-soal tertulis yang diberikan pada akhir pembelajaran. Soal-soal tersebut berkaitan dengan materi pada saat pembelajaran dilaksanakan. 3.7. Tehnik Analisis Data Analisis digunakan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat mulai dari tahap persiapan, proses, sampai dengan hasil penelitian, dan dilakukan untuk mempersiapkan apakah semua aspek pembelajaran yang terlibat di dalamnya sudah sesuai dengan kapasitasnya. Data-data yang diperoleh dengan cara observasi, dan tes tertulis, lalu dilakukan analisis sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil- yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Analisis data yang digunakan dalam PTK ini adalah analisis data secara kuantatif. a. Kuantitatif Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan siswa pada siklus I, siklus II. Data kuantitatif didapat dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan dengan rumus sebagai berikut:

30 Keterangan: : nilai rata-rata kelas : jumlah semua nilai siswa N : banyak siswa (Arikunto, 2010: 264) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes formatif merupakan gambaran mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Data ini berbentuk nilai-nilai hasil evaluasi tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda. Kriteria nilai yang diperoleh siswa dapat dilihat berdasarkan pedoman pada Tabel 3.4. Tabel 3.1: Kriteria Nilai Siswa No. Rentang Nilai Kriteria 1 85 100 Sangat Baik 2 70 84 Baik 3 55 69 Cukup Baik 4 40 54 Kurang 5 00 39 Sangat Kurang

31 Berdasarkan Tabel 3.1. siswa memiliki nilai sangat kurang jika rentang nilainya 00 39, nilai kurang jika rentang nilainya 40 54, nilai cukup baik jika rentang nilainya 55 69, Siswa memiliki nilai baik jika rentang nilainya 70 84, nilai sangat baik jika rentang nilainya 85 100. b. Kualitatif Data kualitatif ini diperoleh dari data non tes yaitu observasi dan angket. Data observasi mengetahui kesulitan siswa dan guru selama proses pembelajaran matematika berlangsung melalui model pembelajaran tipe STAD. Data tersebut juga digunakan untuk menentukan hasil angket. Analisis dan pendeskripsian data non tes ini bertujuan untuk mengungkapkan semua prilaku siswa dan guruselama proses pembelajaran dari siklus 1 dan siklus 2. Nilai aktivitas siswa itu dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: N R : nilai yang dicari/diharapkan : skor mentah yang diperoleh siswa 3.8. Indikator keberhasilan PTK Indikator keberhasilan merupakan ciri-ciri keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini dikatakan berhasil jika ketuntasan belajar siswa minimal 80% dari jumlah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung dan memperoleh nilai tes di atas KKM (60) dalam pembelajaran matematika dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.