BAB V PEMBAHASAN. dan pendapat para ahli yang kompeten dalam pembentukan nilai-nilai. tersebut kokoh dan layak untuk dibahas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai. Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan pada akhirnya hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

oleh : YOGI RAHAYU NPM : P

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sudah dilaksanakan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan dalam menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

BAB II KAJIAN TEORI. peserta didiklah yang menjadi pusat pembelajaran di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dan disesuaikan dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dirancang dan disajikan. Dengan dilaksanakannya Kurikulum

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sutikno mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB V PEMBAHASAN. A. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model. Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Jigsaw

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Perbedaan hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran. Numbered Heads Together (NHT) dengan Student Teams Achievement

BAB II KAJIAN TEORI. menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10. kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pikir, sikap, dan ketrampilan yang diperoleh dari hasil belajar matematika

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, pemerintah maupun pihak yang berhubungan langsung dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model

ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penggunaan model

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. 1. Hasil skor kreativitas siswa diperoleh bahwa rata-rata tingkat kreativitas

`BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan adalah guru karena dalam pelaksanaan pembelajaran selain

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

TINJAUAN PUSTAKA. siswanya dan dalam perencanaannya berupa suatu metode pembelajaran, agar tercapailah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian teori Pengertian Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan berikutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelitian akan dibahas dengan mengacu pada teori dan pendapat para ahli yang kompeten dalam pembentukan nilai-nilai tanggung jawab siswa agar benar-benar dapat menjadikan setiap temuan tersebut kokoh dan layak untuk dibahas. 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung. Metode pembelajaran guru Fiqih dalam pembentukan nilai-nilai tanggung jawab siswa menggunakan beberapa metode antara lain metode pembelajaran jigsaw. Dalam hal ini pembelajaran yang ada di MTsN Karangrejo Tulungagung ada koreasinya dengan beberapa teori yaitu metode pembelajaran jigsaw yang telah dikemukakan oleh beberapa tokoh serta dari beberapa referensi. Metode pembelajaran jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa dengan karakteristik yang heterogen. Materi pembelajaran diberikan kepadasiswa dalam bentuk teks. Setiap anggota bertanggung jawab untuk 71

72 mempelajari bagian yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan tersebut. Tujuan penerapan metode ini adalah untuk melatih siswa agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawab secara individu untuk membantu pemahaman tentang sesuatu materi pokok kepada teman sekelasnya. Pembelajaran metode jigsaw memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan yaitu memungkinkan siswa dapat mengembangkan kreatifitas, kemampuan dan daya pemecahan masalah menurut kehendaknya sendiri, hubungan antara guru dengan murid berjalan secara seimbang dan memungkinkan suasana belajar menjadi sangat akrab sehingga memungkinkan harmonis, memotifasi guru untuk bekerja lebih aktif dan kreatif serta mampu memadukan berbagai pendekatan belajar, yaitu pendekatan kelas, kelompok dan individual. Pembelajaran metode jigsaw didesain untuk meningkatkanrasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggotayang lain. Dengan demikian, siswa akan saling tergantung satu sama lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Dalam pembelajaran metode jigsaw, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalahkelompok awal siswa terdiri

73 dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa agar terciptanya suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Tabel 5.1 Penerapan metode pembelajaran Penerapan Metode Pembelajaran 1 Metode Pembelajaran Metode pembelajaran Jigsaw 2 Langkah-langkah Metode uswatun hasanah Metode pembiasaan dan Metode hukuman 3 Hasil Metode pembelajaran Siswa berfikir kritis, menumbuhkan siswa mandiri dalam belajar, Siswa mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Siswa bertanggung jawab pada diri sendiri, orang lain, maupun Alloh SWT.

74 Prinsip memilih metode pembelajaran Beberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh guru pengajar dalam memilih metode pembelajaran. Sebagai berikut : a. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan memiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu metode yang harus digunakan guru. Dalam silabus telah dirumuskan indikator hasil belajar atau hasil yang telah diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator hasil belajar atau hasil belajar yaitu: a) Penentuan subyek belajar untuk menunjukan sasaran belajar. b) Kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat ditampilkan melalui performance seswa. c) Keadaan dan situasi dimana siswa dapat mendemontrasikan performancenya. d) Standar kualitas dan kuantitas belajar. Berdasarkan indikator dalam penentuan tujuan pembelajaran maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran mengandung unsur, Audence (peserta didik) behavior (perilaku yang harus dimiliki)

75 Condition (kondisi dan situasi) Degree (kualitas dan kuantitas hasil belajar). b. Aktivitas dan Pengetahuan Awal Siswa Belajar merupakan berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu Metode pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas siswa tidak dimaksudkan hanya terbatas pada aktivitas fisik saja akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas moral. Pada awal atau sebelum guru masuk ke kelas memberi materi pelajaran kepada siswa, ada tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Sewaktu memberi materi pelajaran kelak guru tidak kecewa dengan hasil yang dicapai siswa, untuk mendapat pengetahuan awal siswa, guru dapat melakukan pretes tertulis, tanya jawab diawal pelajaran. Dengan demikian guru bisa mengetahui pengetahuan siswa, guru dapat menyusun strategi memilih metode pembelajaran yang tepat pada siswa-siswanya. 2. Langkah-langkah metode pembelajaran guru Fiqih dalam pembentukan nilai-nilai tanggung jawab siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung. Langkah-langkah guru dalam metode pembelajaran, para guru menggunakan beberapa metode dalam penyampaiannya antara lain dengan metode uswatun hasanah, dengan metode pembiasaan, metode

76 ganjaran dan hukuman dan lain-lain. Dalam hal metode yang digunakan di MTsN Karangrejo Tulungagung sangatlah sepadan dengan apa yang telah ada di RPP serta menggunakan metode yang telah dikemukakan dalam beberapa refrensi buku-buku memberikan uswatun hasanah baik berupa ucapan maupun perbuatan, atau tingkah laku yang baik dengan harapan menumbuhkan hasrat bagi peserta didik untuk menirunya yang bersifat langsung. Langkah mengajarkan metode pembelajaran Untuk mengajarkan metode belajar kepada siswa terdapat beberapa hal/langkah yang harus diperhatikan yaitu : a. Memberitahu siswa bahwa mereka akan diajarkan suatu metode belajar, agar perhatian siswa terfokus b. Menunjukan hubungan positif penggunaan metode belajar terhadap prestasi belajar dan memberitahukan perlunya kerja pikiran ekstra untuk membuahkan prestasi yang tinggi c. Menjelaskan dan memeragakan metode yang diajarkan d. Menjelaskan kapan dan dimana suatu metode belajar digunakan e. Memberikan penguatan terhadap siswa yang memakai metode belajar f. Memberikan praktek yang beragam dalam pemakaian metode belajar g. Memberikan umpan balik saat menguji materi dengan metode belajar tertentu, dan

77 h. Mengevaluasi penggunaan metode belajar dan mendorong siswa untuk melakukan evaluasi mandiri. 3. Hasil metode pembelajaran guru Fiqih dalam pembentukan nilai-nilai tanggung jawab di MTsN Karangrejo Tulungagung. a. Dalam menerapkan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru Fiqih yaitu menghasilkan siswa memiliki nilai tanggung jawab dan disiplin, baik bagi dirinya sendiri maupun nilai tanggung jawab bagi orang lain. Seperti belajar kelompok diskusi, menumbuhkan sifat kekerabatan dan kerja sama dalam sebuah team. b. Menumbuhkan siswa mandiri dalam belajar, mengerjakan tugas serta menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan oleh guru, contohnya ketika siswa membahas suatu bab pelajaran dan di diskusikan secara kelompok dan dipresentasikan oleh siswa tersebut. guru hanya sebagai fasilitator. c. Siswa mampu mengaplikasikan dalam keidupan sehari-hari apa yang dia amati semua nasihat, perilaku dan ucapan yang dicontohkan oleh guru.