BAB IV PENUTUP. 1. Peran organisasi profesi Notaris dalam melakukan pengawasan terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekaligus menjunjung tinggi Kode Etik Profesi Notaris sebagai rambu yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD)

BAB III PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pelanggaran Kode Etik dan Undang-Undang Jabatan Notaris yang

BAB I PENDAHULUAN. notaris merupakan pejabat umum yang mendapatkan delegasi kewenangan. yang tidak memihak dan penasehat hukum yang tidak ada cacatnya

BAB IV PENUTUP. terhadap protokol Notaris, pemeriksaan terhadap akta-akta yang

BAB I PENDAHULUAN. bersamaan dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia. Hal ini tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. ini, ada dua aturan yang wajib dipatuhi oleh seorang Notaris yaitu Undang-

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang diatur dalam Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 1. Dibuat dalam bentuk ketentuan Undang-Undang;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. robot-robot mekanis yang bergerak dalam tanpa jiwa, karena lekatnya etika pada

B A B V P E N U T U P

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bidang hukum, mengingat urgensi yang tidak bisa dilepaskan. melegalkan perubahan-perubahan yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk Undang Undang yaitu Undang Undang Nomor 30 Tahun 2004

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawasan majelis..., Yanti Jacline Jennifer Tobing, FH UI, Universitas Indonesia

PERATURAN BADAN ARBITRASE PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : PER 02/BAKTI/ TENTANG KODE ETIK ARBITER

BAB I PENDAHULUAN. dan ahli dalam menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan hukum.

PERUBAHAN KODE ETIK NOTARIS KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pasal..., Ita Zaleha Saptaria, FH UI, ), hlm. 13.

2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se

BAB I PENDAHULUAN. dengan perikatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan juga usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Pelaksanaan tugas jabatan notaris harus berpedoman pada kaidah hukum dan

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 001/ PP.IAI/1418/IX/2016. Tentang

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pilar-pilar utama dalam penegakan supremasi hukum dan atau. memberikan pelayanan bagi masyarakat dalam bidang hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. tersebut. Sebagai salah satu contoh, dalam hal kepemilikan tanah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap interaksi yang dilakukan manusia dengan sesamanya, tidak

Contoh Format Laporan Hasil Pemeriksaan Majelis Kode Etik Pegawai BKPM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK AUDITOR IAIN MATARAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut juga termasuk mengatur hal-hal yang diantaranya hubungan antar

BAB I KETENTUAN UMUM

A. Latar Belakang Masalah Di ambang abad ke-21 ditandai dengan bertumbuhnya saling

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan perlindungan dan

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

NOMOR: 10/LAPSPI- PER/2015 TENTANG KODE ETIK MEDIATOR/AJUDIKATOR/ARBITER PERBANKAN INDONESIA

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan uraian pada kesimpulan dan bab-bab sebelumnya, maka. kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan terkait dengan fokus

BAB I PENDAHULUAN. padat ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang

BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan sebagai berikut bahwa: a. Pertimbangan Hukum Hakim terhadap Tanggung Jawab Notaris/PPAT

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432, Penjelasan umum.

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

BAB I PENDAHULUAN. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) saat ini, membuat masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sektor pelayanan jasa publik yang saat ini semakin berkembang,

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

DEWAN KEHORMATAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL KODE ETIK GURU INDONESIA

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

PEMBUKAAN BAB I PENGERTIAN. Pasal 1. 2) Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN. PERADI Semarang Tahun

KODE ETIK GURU INDONESIA

DPN APPEKNAS KODE ETIK ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

Agar pelaksanaan AMI di universitas sesuai dengan Standar AMI yang ditetapkan universitas.

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, pertanahan, kegiatan sosial, pasar modal, dan untuk kepastian

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN I N S P E K T O R A T Jl. Arungbinang Nomor 16 Telp: (0287) , Kebumen 54311

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya. 1

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur.

INDONESIAN HYPNOSIS ASSOCIATION (ASOSIASI HIPNOSIS INDONESIA)

RANCANGAN DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 28 MEI 2015

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

PUSAT MEDIASI NASIONAL

Transkripsi:

111 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Peran organisasi profesi Notaris dalam melakukan pengawasan terhadap Notaris di Kota Jambi adalah pengawasan secara internal yang dilakukan oleh INI Kota Jambi berkaitan dengan penegakan Kode Etik INI serta terlaksananya maksud dan tujuan dari INI sebagaimana dijelaskan dalam Anggaran Dasar INI, masih belum terlaksana sepenuhnya oleh segenap pengurus INI Daerah Kota Jambi dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi. Terkait dengan permasalahan tersebut, INI Kota Jambi tetap bertanggung jawab secara penuh terhadap pelaksanaan jabatan profesi Notaris selaku anggota yang tergabung di dalam INI Kota Jambi agar berjalan sesuai dengan Kode Etik INI yang telah ditetapkan, sebagai tindakan yang bersifat preventif atau pencegahan, Organisasi Profesi Notaris yaitu INI untuk melindungi para anggotanya agar tidak terjadi pelanggaran dalam hal menjalankan jabatan profesinya serta demi tercapainya maksud dan tujuan dari Anggaran Dasar dan Kode Etik INI, Pengurus INI Kota Jambi dengan berkoordinasi bersama Pengurus INI Wilayah Provinsi Jambi ataupun dengan Pengurus INI Daerah lainnya yang tergabung di dalam Wilayah Provinsi Jambi, telah melakukan beberapa hal terkait pengawasan dan pembinaan secara internal bagi para Notaris dalam melaksanakan jabatannya di Kota Jambi.

112 2. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi profesi Notaris jika terjadi pelanggaran Kode Etik Notaris di Kota Jambi adalah sanksi yang diberikan oleh Dewan Kehormatan Daerah INI Kota Jambi terhadap pelanggaran Kode Etik yang dilakukan oleh Notaris tersebut masih hanya berupa teguran secara lisan bukan teguran secara tertulis. Dewan Kehormatan Daerah INI Kota Jambi hanya sebatas mempertanyakan hal tersebut kepada Notaris yang bersangkutan. Pemberian sanksi berupa teguran secara lisan lebih dimaksudkan kepada proses pembinaan kepada Notaris, sehingga Notaris yang bersangkutan tidak mengulangi pelanggaran Kode Etik dikemudian hari. Dari hal ini dapat dilihat bahwa sanksi tersebut belum secara tegas dilaksankan karena adanya faktor psikologis dari Dewan Kehormatan Daerah INI Kota Jambi dengan para Notaris adalah rekan sejawatnya sehingga merasa segan atau sungkan untuk memberikan sanksi pemecatan kepada rekan sejawatnya, sehingga bila ada yang melakukan kesalahan hanya ditegur. Bahkan merupakan hal yang tidak etis bila harus memecat rekan sejawat dalam perkumpulan INI, sehingga faktor psikologis di sini sangat berpengaruh. 3. Koordinasi Dewan Kehormatan INI Daerah Kota Jambi dan Majelis Pengawas Daerah Kota Jambi dalam penegakan Kode Etik tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya walaupun telah diatur dalam Anggaran Dasar INI. Anggaran Dasar INI menyatakan bahwa tugas dari Dewan Kehormatan adalah memberikan saran dan pendapat kepada Majelis Pengawas atas dugaan pelanggaran Kode Etik dan jabatan Notaris serta bekerjasama dan berkoordinasi dengan Majelis Pengawas untuk

113 melakukan upaya penegakan hukum. Adanya pengaturan yang belum tegas terhadap keanggotaan Notaris dalam suatu wadah organisasi, dimana seorang Notaris yang telah terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik Notaris tidak disampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Dewan Kehormatan INI Daerah Kota Jambi ataupun dikoordinasikan secara baik kepada Majelis Pengawas Notaris. Hal ini mengakibatkan sanksi yang diberikan Dewan Kehormatan INI Daerah Kota Jambi hanya dipandang sebelah mata. Bahkan dalam praktiknya, peranan kedua lembaga tersebut belum berjalan sesuai dengan yang diamanahkan oleh peraturan perundang-undangan. B. SARAN 1. INI sebagai wadah perkumpulan Notaris mustinya berupaya untuk lebih aktif, kreatif dan mandiri dalam melakukan upaya-upaya pengawasan Notaris secara internal berdasarkan Anggaran Dasar INI dan Kode Etik Notaris yang dibentuk oleh INI, karena pengawasan terhadap Notaris tidak hanya berdasarkan kepada UUJN yang pengawasannya dilakukan oleh Majelis Pengawas Notaris secara eksternal, namun disamping itu Notaris juga musti diawasi secara internal oleh INI. Dalam hal ini Dewan Kehormatan INI merupakan alat perlengkapan yang dibentuk dan berfungsi untuk melakukan pembinaan, pengawasan dan pemberian sanksi dalam penegakkan Kode Etik Notaris, akibatnya keberadaan Kode Etik ini tidak terlaksana dengan efektif. Agar segala hak dan kewenangan maupun kewajiban yang diberikan kepada Notaris dalam menjalankan tugasnya

114 harus senantiasa dilakukan di atas jalur yang telah ditentukan, bukan saja jalur hukum tetapi juga atas dasar moral dan etika profesi demi terjaminnya perlindungan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat terhadap pelaksanaan jabatan Notaris. 2. Dewan Kehormatan INI Daerah Kota Jambi untuk dapat lebih aktif dan proaktif dalam menegakan Kode Etik Notaris terhadap Notaris di Kota Jambi yang melakukan pelanggaran Kode Etik dengan bersikap tegas dan profesioanal, dalam arti tidak mentolerir segala perilaku dan tindakan Notaris dengan alasan apapun, sehingga tercipta sebuah kondisi yang memberikan sanksi moral kepada para Notaris yang melanggar Kode Etik Notaris dalam menjalankan jabatannya, karena aturan dalam Kode Etik Notaris harus dilaksanakan sepenuhnya secara profesional. 3. Organisasi Profesi Notaris terhadap penegakan Kode Etik Notaris dalam hal ini adalah Dewan Kehormatan INI seharusnya memberikan rekomendasi dan koordinasi dengan baik kepada Majelis Pengawas Notaris, agar Notaris yang melakukan pelanggaran tersebut juga ikut diawasi dan dilakukan pembinaan oleh Majelis Pengawas Notaris dan Dewan Kehormatan INI dapat memberikan sanksi yang sesuai atas pelanggaran tersebut, karena Notaris senantiasa dalam menjalankan jabatannya tetap berpegang teguh kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mentaati kode etik Notaris yang telah disepakati bersama. Hal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran Kode Etik. Untuk lebih memberikan penekanan terhadap sanksi, maka oleh sebab itu diperlukan ketegasan dan pengawasan dari Majelis Pengawas

115 Notaris terhadap sanksi yang dijatuhkan, agar benar-benar mengikat dan dipatuhi oleh yang melanggar. Suatu upaya lainnya adalah dengan meneruskan kasus-kasus pelanggaran kode etik kepada Majelis Pengawas Notaris untuk dapat ditindak lanjuti apabila hal tersebut melanggar UUJN, mengingat sanksi yang dijatuhkan oleh Majelis Pengawas Notaris adalah bersifat memaksa, mengikat dan dapat mempengaruhi jabatan Notaris.