TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASIA TENTANG PENYALAHGUNAAN NARKOBA

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Pendahuluan

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

I. PENDAHULUAN. 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. kecakapan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Informasi mengenai

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan narkotika pada akhir-akhir tahun ini dirasakan

SOSIALISASI LOMBA KAMPUNG BERSIH NARKOBA TAHUN 2011 TINGKAT KABUPATEN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 22/PID.B/2014/PN.

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

I. PENDAHULUAN. Narkotika selain berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga berdampak

Kasus penyalahgunaan narkoba

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan politik dalam dunia internasional, Indonesia telah ikut berpatisipasi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronik (sulit disembuhkan) yang berulang kali kambuh yang hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di

BAB VI PENUTUP. penulis membuat kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah.

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Adanya ketidakseimbangan antara perlindungan korban kejahatan dengan pelaku

I. PENDAHULUAN. kita mengetahui yang banyak menggunakan narkoba adalah kalangan generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembiusan sebelum pasien dioperasi. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

BAB I PENDAHULUAN. hukum seperti telah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang No. 35 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 1. adanya pengendalian, pengawasan yang ketat dan seksama.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

Ratna Indah Sari Dewi 1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika Padang 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara hukum, sebagaimana tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran.1 Sebagai mana yang kita ketahui

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasar menimbang Undang-undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

BAB I PENDAHULUAN. tindak pidana narkoba ini, diperlukan tindakan tegas penyidik dan lembaga

PENDAHULUAN. penyalahgunaan, tetapi juga berdampak sosial, ekonomi dan keamanan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertama kalinya konferensi tentang psikotropika dilaksanakan oleh The United

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pikiran, perasaan, mental, dan perilaku seseorang. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergaulan dalam hidup masyarakat merupakan hubungan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi Kita Semua Yth. Para Narasumber, Para Peserta Sosialisasi, Serta hadirin yang berbahagia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan manusia

efek stupor atau bingung yang lama dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan (Fransiska, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasar menimbang Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional. bius (Chloric Ether atau Chloroform), yang dipergunakan hingga sekarang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

kesepakatan dalam masyarakat terhadap penyalahgunaan NAPZA perbuatan jahat yang harus diberantas dengan pendekatan hukum (saja) ;

BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Acara UPACARA BENDERA 17 JUNI 2013 TINGKAT KABUPATEN KULON PROGO Wates, 17 Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

PELAKSANAAN TUGAS INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR DI PUSKESMAS PERKOTAAN RASIMAH AHMAD BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG LARANGAN PENYALAHGUNAAN FUNGSI LEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah adalah mahluk sosial yang dianugrahkan suatu kebebasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi

SKRIPSI. UPAYA REHABILITASI BAGI PENYALAHGUNA NARKOTIKA OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNNK/KOTA) PADANG (Studi Kasus di BNNK/Kota Padang)

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan hasil pembagunan baik fisik maupun mental sosial. tanggungjawab dan bermanfaat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan peredaraan dan penyalahgunaan obat-obatan. mengkhawatirkan. Badan Narkotika Nasional (2008) sendiri setidaknya

HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran narkotika semakin mengkhawatirkan di Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan masyarakat secara wajar. Istilah narkoba muncul sekitar

SISTEM INFORMASI NARKOTIKA DAN OBAT-OBATAN (NARKOBA) BERBASIS WEB PADA GERAKAN ANTI NARKOBA (GAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana ( yuridis normatif ). Kejahatan

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-

Dwi Gita Arianti Panti Rehabilitasi Narkoba di Samarinda BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sebanyak orang dan WNA sebanyak 127 orang 1.

BAB I PENDAHULUAN. adalah Negara hukum. Negara yang didasarkan atas hukum yang berlaku, baik

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

Transkripsi:

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASIA TENTANG PENYALAHGUNAAN NARKOBA NAMA :AFITA SOFIANA NIM :11.02.8041 KELOMPOK :A PROGRAM STUDY :D3 JURUSAN NAMA DOSEN :MANAJEMEN INFORMATIKA :Drs.M.KHALIS PURWANTO.MM STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 i

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul Penyalahgunaan Narkoba dan dengan harapan semoga bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita semua agar lebih mengenal tentang apa itu narkoba sekaligus dampak apabila kita mengkonsumsi barang haram tersebut. Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas akhir pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.Semoga bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, dan tentunya untuk diri saya sendiri serta semua yang membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan sebagai mana semestinya. Wassalamu alaikum Wr.Wb ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah...1 1.2 Rumusan masalah...2 1.2.1 Pengertian penyalahgunaan narkoba...2 1.2.2 Sebab penyalahgunaan narkoba...2 1.2.3 Penanggulangan penyalahgunaan narkoba...3 BAB II KAJIAN TEORI 1.3 Pembahasan...5 1.3.1 Historis...5 1.3.2 Sosiologis...6 1.3.3 Yuridis...6 BAB III PENUTUP 1.4 Kesimpulan dan saran...9 1.5 Referensi...10 iii

ABSTRAK Masa remaja rentan mengalami masalah serta berperilaku resiko tinggi,seperti penyalahgunaan dan ketergantungan Narkotika,Psikotropika,dan Bahan Adiktif lainnya.pada umumnya obat atau zat yang disalahgunakan adalah zat yang termasuk golongan obat psikoaktif (psychoactive drugs) yaitu obat yang dapat memberikan perubahan-perubahan pada fungsi mental (pikiran dan perasaan,kesadaran,persepsi tingkah laku )dan fungsi motorik Zat ini mempunyai fungsi untuk menimbulkan ketergantungan baik fisik maupun secara psikis atau kedua-duanya. Dalam usaha pencegaha penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,tokohtokoh masyarakat diharapkan untuk tampil sebagai factor utama dalam menggerakan masyarakat terutama pada orang tua, para remaja,sekolah,kelompok masyarakat dan organisasi-organisasi social disekitar lingkungan di sekitar lingkungan untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran elap narkoba secara terpadu. Pencegahan dalam penyalahgunaan narkoba dibagi menjadi tiga yaitu;pencegahan primer yang bertujuan untuk mencegah seseorang agar tidak melakukan penyalahgunaan ;pencegaha ekunder bertujuan untuk mengidentifikasi adanya penyalahgunaan sedini mungkin seerta menghentikan penyalahgunaan ;dan pencegahan tersier yanmg bertujuan menghentikan atau menghambat agar sekuele yang didapat dari penyalahgunaan yang diinggalkan sekecil mungkin. iv

LATAR BELAKANG MASALAH Hubungan narkoba dengan generasi muda dewasa ini amat erat. Artinya amat banyak kasus kecanduan dan pengedaran narkoba yang di dalamnya terlibat generasi muda, khususnya remaja sekolah dan luar sekolah (putus sekolah). Menurut perhitungan pada pakar dan pers ada sekitar 4 juta orang yang terlibat narkoba. Bahkan narkoba sudah memasuki sekolah-sekolah. Jenis narkoba yang sering ditemukan adalah pil nipan dan daun ganja..mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya. Berkembangnya jumlah pecandu narkoba ditentukan oleh dua faktor, yaitu: 1. Faktor dari dalam diri meliputi : minat, rasa ingin tahu, lemahnya rasa ketuhanan dan ketidakstabilan emosi. 2. Faktor dari luar diri meliputi : gangguan psiko-sosial keluarga, lemahnya hukum terhadap pengedar dan pengguna narkoba, lemahnya sistem sekolah termasuk bimbingan konseling,dan lemahnya pendidikan tentang agama. Upaya pemberantasan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba harus terus dilakukan dan keseriusan penegakan hukum terhadap pelakunya harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Walaupun para penegak hukum dan berbagai pihak terkait telah berusaha menanggulangi permasalahan tersebut dengan banyaknya pelaku yang ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara baik itu pemakai, bandar, maupun pengedar narkoba, namun tetap saja bisnis yang menganiurkan dan menjanjikan uang ini merebak dengan pesat. 1

RUMUSAN MASALAH A.Pengertian Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya (NARKOBA) merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik, berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan menimbulkan disfungsi sosial dan okupasional. Sifat bahan yang seringkali disalahgunakan tersebut mempunyai pengaruh terhadap sistem syaraf pusat, sehingga disebut zat psikotropika atau psikoaktif. Terjadi perubahan gaya hidup di seluruh Indonesia, globalisasi, industrialisasi dengan disertai cepatnya arus informasi dan perpindahan penduduk, kecenderungan penyalahgunaan narkoba di Indonesia juga mengalami dampak perubahan drastis. Meskipun tidak tercatat sebagai data meningkatnya penyalahgunaan stimulan (ekstasi) terlihat nyata dikalangan kaum muda saat ini, yang rupanya menjadi jembatan menuju penyalahgunaan narkotika (putauw/heroin). Penyalahgunaan narkoba harus menjadi perhatian segenap pihak, disebabkan karena kecepatannya dalam menimbulkan ketergantungan serta kesulitan penanganan dan penyembuhan, terbukti dengan tingginya angka relaps (kambuh) tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. B.Sebab Penyalahgunaan Narkoba 1. Faktor narkoba itu sendiri a. Tersedia dan mudah mendapatkannya b. Kasiat yang diinginkan yaitu menghilangan rasa sakit,menenangkan,menidurkan dsb. c. Informasi yang berlebihan mengenai kasiat tersebut. 2

2. Faktor masalah dari siri sendiri a. Ingin tahu dan coba-coba b. Ingin diterima dan masuk dalam lingkungan tertentu, yang sudah biasa menyalahgunakan obat (narkoba). c. Ingin mendemonstrasikan kebebasan. d. Ingin memperoleh kenikmatan dari efek narkoba (obat) yang ada. e. Ingin mencapai ketenangan yang maksimal. f. Ingin melarikan diri dari suatu masalah. g. Ingin dapat menghilangkan rasa sakit atau ketidak nyamanan yang dirasa. h. Ingin dibilang dewasa dan modern/ mengikuti zaman. 3. Faktor masalah dilingkungan a. Masyarakat menerima penggunaan obat tertentu, bersikap masa bodoh dan kurangnya kontrol sosial. b. Mudahnya sarana komunikasi dan gencarnya informasi. c. Peranan keluarga (tidak harmonis, broken home, dsb). d. Peranan kelompok sebaya yang menyalahgunakan narkoba. e. Bergaul dengan penyalahguna dan pengedar. f. Bersekolah dilingkungan yang rawan dan sering terjadi penyalahgunaan narkoba. g. Bertempat tinggal dilingkungan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. h. Kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak. C.Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu : a. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui 3

keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga. b. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1-3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, serta Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. c. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll. 4

BAB II PEMBAHASAN A.Historis Narkotika berasal dari kata marke (Bahasa Yunani) yang berarti terbius sehingga menjadi patirasa atau tidak merasakan apa-apa lagi. Yang dimaksud dengan narcotic adalah a drug that dulls the sense, relieves pain, induces sleep, and can produce addiction in varying degrees. Karena itu,penggunan narkotika diluar tujuantujuan pengobatan dapat menimbulkan ketergantungan (addiction/craving) berdasarkan kaidah-kaidah ilmu kedokteran. Pada umumnya obat atau zat yang disalahgunakan adalah zat yang termasuk golongan obat psikoaktif (psychoactive drugs), yaitu obat yang dapat memberikan perubahan-perubahan pada fungsi mental (pikiran dan perasaan, kesadaran, persepsi tingkah laku) dan fungsi motorik. Zat ini mempunyai potensi untuk menimbulkan ketergantungan, baik fisik maupun secara psikis atau kedua-duanya. Selain zat mempunyai efek tertentu terhadap tubuh manusia dan salah satu efek yang terdapat pada golongan psikoaktif dan Narkotika adalah kemampuannya untuk menimbulkan ketergantungan, sehingga zat ini disebut zat yang dapat menimbulkan ketergantungan (dependence producing drugs) yaitu antara lain: a. Alkohol misalnya minuman keras. b. Nrkotika misalnya morfin,heroin,dan Pethidine. c. Kanabis misalnya Marjuana atau ganja Penekanan susunan syaraf pusat misalnya Mandrak, Rohypnol, Magadon, Nitrazepan, Sedatin (pil BK/pil anjing).perangsang susunan syarat pusat misalnya Amfetamin,(yang pada akhir-akhir ini dengan dicampur dengan zat lain disebut sebagai Pil Escansy dan sebagainya). 5

B.Sosiologis Dalam usaha pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, tokoh-tokoh masyarakat diharapkan untuk tampil sebagai faktor utama dalam menggerakkan masyarakat, terutama para orang tua, para remaja, sekolah, kelompok masyarakat, dan oraganisasi-organisasi sosial di sekitar lingkungan untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba secara terpadu. Potensi masyarakat khususnya tokoh masyarakat sesungguhnya mempunyai kekuatan strategis apabila digerakkan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Karena pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat adalah upaya untuk memberi kekuatan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan melakukan upaya-upaya untuk mencapai kebutuhan tersebut. Pendekatan ini dianggap relevan dalam mengatasi masalah narkoba di kalangan masyrakat karena: a. Masalah narkoba adalah masalah masyarakat yang membutuhkan perhatian dan jawaban ikut terlibat dalam program-program yang mereka buat dan mereka kembangkan sendiri dari masyarakat. b. Masyarakat setempat lebih mengetahui masalah lingkungan mereka sendiri daripada siapapun. C.Yuridis Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika membagi narkotika menjadi tiga golongan, sesuai dengan pasal 6 : (1) Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 digolongkan ke dalam: a. Narkotika Golongan I; b. Narkotika Golongan II; dan c. Narkotika Golongan III. (2) Penggolongan Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat(1) untuk pertama kali ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan merupakan 6

bagian yang terpisahkan dari Undang-Undang ini. (3) Ketentuan mengenai perubahan penggolongan Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri. Adapun pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang menyebutkan mengenai hal tersebut adalah pasal 55 dan 56 yaitu sebagai berikut : Pasal 55 : Dipidana sebagai pembuat (dader) sesuatu perbuatan pidana : Ke-1 Mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan Ke-2 Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan,ancaman atau penyesatan, atau dengan memberikan kesempatan,sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan. Terhadap penganjur hanya perbuatan yang sengaja dianjurkan sajalah yang diperhitungkan beserta akibat-akibatnya. Pasal 56 : Dipidana sebagai pembantu (medeplichtige) sesuatu kejahatan : Ke-1 Mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan Sdilakukan. Ke-2 Mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun berdasarkan asas lex specialis derogat lex generalis (undang-undang khusus lebih diutamakan daripada undang-undang yang bersifat umum) namun tidak semua undang-undang yang 7

bersifat umum tersebut tidak digunakan setelah ada undang-undang khusus yang mengaturnya, karena masih ada ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam undang-undang khusus, dan undang-undang yang bersifat umum mengatur mengenai ketentuan tersebut, seperti mengenai penyertaan dalam melakukan perbuatan pidana, di dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika tidak mengaturnya, namun di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) telah mengaturnya, maka Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dapat digunakan sebagai dasar ketentuan pidana dalam hal penyertaan dalam melakukan perbuatan pidana apapun juga termasuk masalah narkotika. 8

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Terdapat 3 faktor penyalahgunaan narkoba yaitu faktor narkoba itu sendiri yang mudah didapat,faktor masalah dari diri sendiri seperti ingin tahu dan cobacoba serta faktor masalah dilingkungan seperti peranan keluarga (tidak harmonis, broken home, dsb). Saran a. Kita harus memperbanyak pengetahuan tentang dampak dari penyalahgunaan narkoba sedini mungkin agar tidak terjerumus kedalam barang haram tersebut yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain..peran orang tua dan guru sangat penting dalam hal ini. b. Hindari pergaulan yang akan menjerumuskan kita kedalam penyalahgunaan narkoba c. Peran aparat penegak hukum dan pemerintah dalam menuntaskan semua masalah hukum yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba harus lebih ditingkatkan untuk mengantisipasi meluasnya pecandu narkoba dikalangan masyarakat dan remaja saat ini. 9

REFERENSI http://www.bnpjabar.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=461:pe nyalahgunaan-narkoba&catid=48:artikel&itemid=185 http://goyencute.blogspot.com/2008/04/faktor-penyebab-penyalahgunaannarkoba.html http://cplin-1984.blogspot.com/2011/01/penyalahgunaan-narkoba.html http://www.wikimu.com/news/displaynewsremaja.aspx?id=5691 10

11