BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 19 SERI E

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Penghematan. Penggunaan. Air Tanah. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 64 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1183 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 31 SERI A

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 24 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 12 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 14 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 21

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 54 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 90 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 10

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 10 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 42 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 915 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 27

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 38

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 26

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 20 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 12 SERI A

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI A

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 13

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 2 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 17

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 5 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 36 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 48 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 11 SERI D TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 30 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 27 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 673 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 29 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 4 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 18

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 18 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 3 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 859 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 37

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 37

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 32

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 3

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 33 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 31

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 12 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 24 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 11

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 55

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 35

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 5

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 51 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 27 SERI A

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 29 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 793 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI D

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 22

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 33

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 9

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 28 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 59 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 15 SERI A PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 43 SERI E

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 15

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 13 SERI C

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 37 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 51 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI C

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 62 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 29

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 25

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 76

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 46 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 53

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 9 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 12

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E

PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 2 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 17 SERI D

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG NILAI PEROLEHAN PAJAK AIR TANAH

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 19 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 23 Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Air Tanah, diperlukan upaya penghematan penggunaan air dan upaya konservasi tanah untuk menjaga kelangsungan, keberadaan, daya dukung dan fungsi Air Tanah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut diatas perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4859); 9. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Air Tanah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 131); 11. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor: 197 tahun 2011 Tentang Harga Dasar Air dan Nilai Perolehan Air (Lembaran Daer ah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 Nomor 12 Seri E); 3

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Banjarnegara. 2. Bupati adalah Bupati Banjarnegara. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki lingkup tugas dan tanggung jawab di bidang Air Tanah. 5. Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah suatu batuan dibawah permukaan tanah. 6. Izin pemakaian Air Tanah adalah izin untuk memperoleh hak guna pakai air dari pemanfaatan Air Tanah 7. Izin Pengusahaan Air Tanah adalah izin untuk memperoleh hak guna air dari pemanfaatan Air Tanah, 8. Bangunan Gedung Negara adalah bangunan untuk keperluan dinas yang menjadi barang milik Negara atau Daerah dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari sumber dana APBN dan/atau APBD atau perolehan lainya yang sah. 9. Bangunan gedung BUMN, BUMD dan BHMN adalah bangunan untuk keperluan dinas yang dimiliki atau dikuasai oleh BUMN dan BUMD termasuk anak perusahaan yang berada dibawah kendalinya serta BHMN. 4

10. Rumah Tinggal Pejabat adalah rumah yang ditempati oleh Jaksa, Tentara Nasional Republik Indonesia, Kapolres, Kepala Instansi Vertikal, Bupati/Wakil Bupati, pengurus BUMN, pengurus BUMD dan pimpinan BHMN serta Pejabat struktural dilingkungan, Pemerintah Kabupaten, BUMN, BUMD dan BHMN. 11. Pimpinan Eselon II atau pejabat yang setara adalah pimpina Eselon II atau pejabat yang setara yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan Penggunaan Air Tanah pada Bangunan Gedung milik daerah/negara di lingkungan masing-masing. 12. Pimpinan BUMN di daerah, Direktur BUMD dan Pimpinan BHMN di daerah adalah direktur atau pemimpin yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang air tanah. Pasal 2 (1) Penghematan penggunaan Air Tanah merupakan bagian dari upaya konservasi Air Tanah yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberadaan, daya dukung, dan fungsi Air Tanah. (2) Penghematan penggunaan Air Tanah dilakukan agar Air Tanah tersedia secara terus menerus dan berkesinambungan. (3) Penghematan penggunaan Air Tanah dilakukan secara efisien dan rasional. BAB II PELAKSANAAN PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH Pasal 3 Kegiatan penghematan penggunaan Air Tanah ini diberlakukan bagi semua pihak yang memanfaatkan penggunaan Air Tanah. 5

Pasal 4 (1) Pada Bangunan Gedung Negara, Bangunan Gedung BUMN, BUMD, dan BHMN wajib dilakukan penghematan penggunaan Air Tanah dengan target akhir sebesar 10% (sepuluh persen) dihitung dengan membandingkan penggunaan Air Tanah rata-rata 6 (enam) bulan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini. (2) Target akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dicapai paling lama 6 (enam) bulan sejak berlakunya Peraturan Bupati ini. (3) Penghematan penggunaan Air Tanah setelah target akhir harus tetap di jaga minimal sama dengan target sebagaimana dimaksud ayat (1). Pasal 5 Pemegang Izin Pemakaian Air Tanah dan Pemegang Izin Pengusahaan Air Tanah wajib melakukan penghematan penggunaan Air Tanah. Pasal 6 Penghematan penggunaan Air Tanah oleh pengguna Air Tanah dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. menggunaan Air Tanah secara efektif dan efisien untuk berbagai macam kebutuhan; b. mengurangi penggunaan Air Tanah; c. menggunakan kembali Air Tanah; d. mendaur ulang Air Tanah; e. mengambil Air Tanah sesuai dengan kebutuhan; f. menggunakan Air Tanah sebagai alternatife terakhir; g. mengembangkan dan menerapkan teknologi hemat air; 6

h. memberikan insentif bagi pelaku penghematan Air Tanah; dan/atau; i. memberikan disinsentif bagi pelaku pemborosan Air Tanah. Pasal 7 Menggunakan Air Tanah secara efektif dan efisien untuk berbagai macam kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dilakukan dengan cara: a. menggunakan air sesuai kebutuhan; b. menghindari pemborosan penggunaan air; c. pemanfaatan peralatan yang dapat menghemat penggunaan air; d. menggunakan water meter untuk memantau pengambilan Air Tanah; e. merawat peralatan instalasi air secara berkala serta mengganti peralatan yang tidak bekerja dengan baik. Pasal 8 Mengurangi penggunaan Air Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dlakukan dengan cara: a. air bersih dari Air Tanah hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari; b. membuka keran setengah dari bukaan total dalam penggunaan; c. menutup keran segera ketika air tidak digunakan; dan d. membuat bak penampung air hujan sebagai air cadangan untuk berbagai kebutuhan. 7

Pasal 9 Mendaur ulang Air Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d dilakukan dengan cara: a. air kotor didaur ulang pada instalasi pengolah air sesuai standar baku selanjutnya diresapkan ke dalam tanah atau digunakan kembali untuk kebutuhan lainnya; b. membuat bak penampung air bekas pemakaian yang masih mempunyai kualitas cukup baik untuk dapat dipergunakan kembali; dan c. membuat sumur resapan air hujan kedalam tanah. Pasal 10 Mengambil Air Tanah sesuai dengan kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e dilakukan dengan cara: a. menggunakan sistem penampungan air; b. menggunakan sistem otomatis untuk pengambilan Air Tanah berdasarkan kapasitas penampungan air; dan c. Untuk pertanian, Air Tanah digunakan terutama untuk tanaman hemat air. Pasal 11 Menggunakan Air Tanah sebagai alternatife terakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f dilakukan dengan cara : a. mengutamakan penggunaan air permukaan; b. memanfaatkan air hujan; dan c. mengutamakan penggunaan perusahaan air minum/ perusahaan daerah air minum bagi daerah yang terjangkau layanan perusahaan air minum/perusahaan daerah air minum. 8

Pasal 12 Mengembangkan dan menerapkan teknologi hemat air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf g dilakukan dengan cara : a. menggunakan sower untuk mandi; b. menggunakan penggelontor otomatis; c. menggunakan keran hemat air; dan d. menggunakan teknologi lain yang terbukti lebih hemat air. Pasal 13 (1) Memberikan insentif bagi pelaku penghematan penggunaan Air Tanah sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf h kepada pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin perusahaan Air Tanah. (2) Pemegang izin pemegang Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mendapat izin setelah berlakunya Peraturan Bupati ini, dapat diberikan insentif apabila paling sedikit selama 12 bulan berturut turut melakukan penghematan penggunaan Air Tanah minimal 10% dihitung dengan membandingkan penggunaan Air Tanah rata-rata 6 bulan setelah izin diberikan. (3) Pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mendapat izin sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini, dapat diberikan insentif apabila paling sedikit selama 12 bulan berturut turut melakukan penghematan penggunaan Air Tanah mini mal 10% dihitung dengan membandingkan penggunaan Air Tanah rata-rata 6 bulan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini. 9

(4) Dalam hal pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memperoleh izin kurang dari 6 bulan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini, maka dihitung dengan membandingkan penggunaan Air Tanah rata-rata 6 bulan setelah mendapatkan izin. (5) Memberikan insentif pada pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pemakaian Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diberikan oleh Bupati sesuai dengan kewenangannya setiap tahun berupa penghargaan dan/atau pengumuman dimedia masa. Pasal 14 (1) Memberikan disinsentif bagi pelaku pemborosan penggunaan Air Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf i kepada pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah. (2) Pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mendapat izin setelah berlakunya Peraturan Bupati ini, dapat diberikan disinsentif apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun melakukan pemborosan penggunaan Air Tanah sebanyak 3 (tiga) kali, setiap bulannya melebihi penggunaan Air Tanah rata-rata 6(enam) bulan setelah izin diberikan. (3) Pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mendapat izin sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dapat diberikan disinsentif apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun melakukan pemboros an penggunaan Air Tanah sebanyak 3 (tiga) kali, setiap bulanya melebihi penggunaan Air Tanah rata-rata 6 bulan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini. 10

(4) Dalam hal pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memperoleh izin kurang dari 6 bulan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini maka dihitung dengan membandingkan penggunaan Air Tanah rata-rata 6 bulan setelah mendapatkan izin. (5) Pemberian disinsentif kepada pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) kewenanganya setiap tahun dapat berupa pengumuman dimedia masa. (6) Sebelum mengumumkan di media masa, Bupati memberitahukan secara tertulis kepada pemegang izin pemakaian Air Tanah atau pemegang izin pengusahaan Air Tanah yang melakukan pemborosan penggunaan Air Tanah 1 (satu) kali dan 2 (satu) kali dalam jangka waktu 1 tahun. Pasal 15 Insentif dan disinsentif berupa penghargaan dan/atau pengumuman dimedia masa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi atau laporan penggunaan Air Tanah atau pengawasan dilapangan. BAB III PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH Pasal 16 Bupati c.q. Kepala SKPD melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah kepada : a. Pimpinan eselon II atau pejabat yang setara terhadap penggunaan Air Tanah pada bangunan gedung milik daerah/negara; 11

b. Direktur BUMN, direktur BUMD, atau deputi BHMN terhadap penggunaan Air Tanah pada bangunan gedung BUMN, BUMD, atau BHMN; c. Bupati terhadap penggunaan Air Tanah oleh pemegang izin pemakaian Air Tanah atau pemegang izin pengusahaan Air Tanah. Pasal 17 (1) Sekertaris Daerah sesuai dengan kewenangannya melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah pada bangunan dilingkungan masing masing. (2) Pimpinan BUMN, direktur BUMD, atau Pimpinan BHMN di daerah sesuai dengan kewenanganya melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah pada bangunan gedung BUMN, BUMD, dan BHMN dilingkungan masing masing. (3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dibantu oleh gugus tugas yang dibentuk oleh Bupati sesuai dengan kewenangannya. (4) Gugus tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melakukan pengawasan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 sampai dengan Pasal 12 dilingkungan masing-masing. 12

Pasal 18 (1) Sekertaris Daerah menyampaikan laporan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah pada bangunan milik Daerah/Negara kepada Menteri c.q Kepala Badan Geologi secara berkala setiap 6 bulan pada bulan januari dan bulan Juli. (2) Pimpinan BUMN, direktur BUMD atau Pimpinan BHMN di daerah menyampaikan laporan pelaksanaan penghematan Air Tanah pada bangunan BUMN, BUMD, atau BHMN dilingkungan masing-masing kepada Menteri c.q Kepala Badan Geologi secara berkala setiap 6 bulan pada bulan Januari dan bulan Juli. (3) Laporan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) untuk pertama dan kedua dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan. Pasal 19 Berdasarkan laporan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Bupati c.q Kepala SKPD melakukan pengumuman mengenai hasil evaluasi pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah. 13

Pasal 20 (1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah kepada pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah. (2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bupati menunjuk pengawasan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah. Pasal 21 Bupati wajib menyampaikan laporan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah dari pemegang izin pemakaian Air Tanah dan pemegang izin pengusahaan Air Tanah kepada Gubernur paling sedikit 1 (satu) tahun sekali pada bulan Januari. Pasal 22 Pelaporan pelaksanaan penghematan penggunaan Air Tanah sebagaiman dimaksud dalam Pasal 18 dan Pasal 21 dilaksanakan sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. 14

BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatanya dalam Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara. Diundangkan di Banjarnegara pada tanggal 10-6-2013 SEKRETARIS DAERAH, Cap ttd, FAHRUDIN SLAMET SUSIADI Ditetapkan di Banjarnegara pada tanggal 10-6-2013 BUPATI BANJARNEGARA, Cap ttd, SUTEDJO SLAMET UTOMO BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 19 SERI E Salinan sesuai dengan aslinya Sekretaris Daerah, Drs. Fahrudin Slamet Susiadi,MM Pembina Utama Muda NIP. 19600519 19810 1 001 15

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR TANAH Format laporan dibuat untuk dapat memantau sejumlah mana langkah langkah penghematan penggunaan Air Tanah yang dilakukan oleh pengguna Air Tanah telah memenuhi target penghematan penggunaan Air Tanah yang ditetapkan sebesar 10% dari penggunaan Air Tanah rata-rata 6 bulan : A. Format laporan pimpinan eselon II atau Sekertaris Daerah, direktur BUMN, direktur BUMD, dan deputi BHMN untuk penghemtan penggunaan Air Tanah pada bangunan gedung milik daerah/negara dan bangunan gedung BUMN, BUMD dan BHMN. Penggunaan Air Tanah Rata-rata 6 (enam) bulan terakhir Pengunaan Air Bulan Tanah (m 3 ) Januari Februari Maret Periode Laporan Ke-1 Dilaporkan bulan Oktober Pengamatan Tahun Berjalan Juli Bulan Agustus September Penggunaan Air Tanah (m 3 ) April Rata-rata.. (x) Mei Ke-2 Oktomber Juni Dilaporkan November bulan Rata-rata (v) Januari Desember Ke-3 Rata-rata Januari.. (x) 16

Dilaporkan bulan Juli Dst. Februari Maret April Mei Juni Rata-rata.. (x) Penggunaan air tanah = ( x ) - ( v ) X 100 % % (v) Contoh : Format Pelaporan Pertama dan Kedua Tabel Penggunaan air tanah Penggunaan Air Tanah Rata-rata 6 (enam) bulan Tahun 20... Penggunaan air Bulan tanah (m 2 ) Januari 250 Periode Laporan Penggunaan Tahun Berjalan Bulan Penggunaan air tanah (m 2 ) Juli 225 Februari 200 Agustus 205 Ke-1 Maret 225 September 200 April 300 Rata-rata 210 Mei 275 Oktober 200 Juni 250 November 230 Ke-2 Rata-rata 250 Desember 230 Dst. Rata-rata 220 Penggunaan air tanah periode ke -1 = 210 250 x 100%= - 16,00 % 250 Penggunaan air tanah periode ke-2 = 220-250 x 100% = - 12,00 % 250 17

Contoh : Format Pelaporan Berkala Setiap 6 (enam) bulan Tabel Penggunaan Air Tanah Penggunaan Air Tanah Rata-rata 6 (enam) bulan Tahun 20... Penggunaan air Bulan tanah (m 2 ) Januari 250 Periode Laporan Penggunaan Tahun Berjalan Bulan Penggunaan air tanah (m 2 ) Januari 225 Februari 200 Februari 205 Maret 225 Maret 200 April 300 2013 April 200 Mei 300 Mei 230 Juni 275 Juni 230 Rata-rata 250 Rata-rata 215 Dst. Penggunaan air tanah periode ke-1 = 215 250 x 100% = -14,00 % 250 Catatan : - Terjadi penghematan air tanah pada bangunan Gedung milik daerah/negara atau Bangunan Gedung BUMN, BUMD atau BHMN apabila hasil perhitungan penggunaan air tanah lebih kecil dari minus 10% ( sepuluh persen) - Terjadi pemborosan air tanah pada bangunan Gedung milik daerah/negara atau Bangunan Gedung BUMN, BUMD atau BHMN apabila hasil perhitungan penggunaan air tanah positif. 18

B. Format Laporan Bupati untuk penghematan penggunaan Air Tanah dari Pemegang Izin Pemakaian Air Tanah dan Pemegang Pengusahaan Air Tanah. No. 1. 2. Dst. Nama Pemegang Izin Penggunaan Air Tanah Rata-rata 6 (enam) bulan Bulan 1 2 3 1 5 6 7 8 9 10 11 12 Ket.*) *) diisi insentif, disintensif, atau telah melakukan penghematan BUPATI BANJARNEGARA, Cap ttd, SUTEDJO SLAMET UTOMO