Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat

dokumen-dokumen yang mirip
Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

INFORMASI AKUNTANSI PENUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SITI JAZILAH

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Handout Akuntansi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

BAB II TARGET COSTING

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Winny Gayatri, Penentuan Harga Jual Produk PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT.PERTANI (PERSERO) CABANG SULAWESI UTARA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Asean Economic Community (AEC) diberlakukan akhir 2015, Asean akan

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

dimana pada pesanan A selisihnya sebesar Rp ,00 dan pada pesanan B selisihnya sebesar Rp ,00. Dalam menetapkan harga jual dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

PENENTUAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS DAUN PINTU PANEL BENGKIRAI PADA CV ARINDA DI SAMARINDA. Asmah 1

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

KARAKTERISTIK. Akuntansi Manajemen. oleh: ani hidayati

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

BAB I PENDAHULUAN. dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang. memproyeksikan laba yang ingin dicapai.

PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN. Reka Adyana. (Universitas Lambung Mangkurat)

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM

TRI WULANDARI Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif

Jurnal Sistem Informasi

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan. bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA POKOK ENERGI LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MANADO. Oleh: Maria Puji Lestari

BAB II LANDASAN TEORI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

PENERAPAN FULL COSTING METHOD MELALUI PENGHITUNGAN HPP SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM TAHU PAK DARIYO. Andri Eka Permatasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL Oleh : Andre Henri Slat Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam ratulangi Manado email: andre_hs@rocketmail.com ABSTRAK Berdasarkan penentuan harga pokok produk yang benar dari suatu produk akan dapat mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penentuan harga pokok produk dan penetapan harga jual yang dilakukan perusahaan, untuk dibandingkan dengan metode penentuan harga pokok proses dengan pendekatan full costing, dan metode penetapan harga jual berdasarkan cost plus pricing. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kelemahan dalam perhitungan harga pokok produk perusahaan yaitu kalkulasi harga pokok produk yang dilakukan perusahaan lebih tinggi dari pada harga pokok produk menurut harga pokok produk setelah dievaluasi, menurut perusahaan harga pokok produk genteng garuda, sebesar Rp. 2.100, genteng KIA sebesar Rp. 2.000, paving serasi sebesar Rp. 1.400, paving 3 berlian sebesar Rp. 1.300, dan hollow brich sebesar Rp. 2.400. Sedangkan harga pokok produk setelah dievaluasi untuk genteng garuda sebesar Rp. 1.940, genteng KIA sebesar Rp. 1.864, paving serasi sebesar Rp. 1.334, paving 3 berlian sebesar Rp. 1.243, dan hollow brich sebesar Rp. 2.277, hal ini disebabkan karena perusahaan tidak membebankan biaya produksi yaitu biaya penyusutan gedung pabrik, biaya penyusutan mesin & peralatan, dan biaya asuransi dalam perhitungan harga pokok produksi. Kata kunci: harga pokok produk, harga jual, profitabilitas. ABSTRACT Based on the right thye cost of the products will less the unsure in thye selling price. The purpose of this study was to evaluate thye cost of the products and pricing are done selling the company, to be compared with the method of determining the cost of a full costing approach, and the method of determining the selling price based on cost plus pricing. The method of analysis used in this research is descriptive method. The results of this study showed that there werw flaws in the calculation of the cost of the company s products is higher than the cost of the product according to the cost of the product after the evaluation, according to the company s cost of products at Rp. 2.100 eagle tile, tile kia at Rp. 2.000, Rp. 1.400 for mismatched paving, paving 3 diamonds Rp. 1.300, and hollow brich at Rp. 2.400. while the cost of the product after evaluate on for tile eagle Rp. 1.940, Rp. 1.864 for kia tile, paving matched by Rp. 1.334, paving 3 diamonds at Rp. 1.243, and hollow brich at Rp. 2.227. This is caused because the company does not charge the cost of production is the cost of the preparation of the factory building, machinery and aquipment depreciation costs, and insurance costs in the calculation of the costs of production. Keywords : cost of product, price, profitability 110 Jurnal EMBA

Latar Belakang PENDAHULUAN Kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan merupakan tujuan utama yang ingin diwujudkan bagi setiap perusahaan. Segala aktivitas yang dilakukan untuk mencapainya harus didukung oleh kondisi manajemen yang baik sebagai pengelola. Selain dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, manajemen juga dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Tujuan yang lain dari manajemen yaitu untuk mencapai efisiensi dan efektivitas, yaitu dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kinerja (performance) manajemen. Agar semua tujuan tersebut dapat tercapai maka para manajer dituntut untuk memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menggunakan data akuntansi. Berdasarkan penentuan harga pokok produk yang benar dari suatu produk akan dapat mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual. Harga pokok produk biasanya terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Dalam penentuan harga pokok produk harus diperhatikan unsur-unsur biaya apa saja yang masuk dalam harga pokok produk dan mengalokasikan unsur-unsur biaya tersebut secara tepat sehingga dapat menggambarkan pengorbanan sumber ekonomi yang sesungguhnya. Dalam penentuan harga pokok produk CV. Anugerah Genteng Manado melakukan penggolongan dan pengalokasian biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan yaitu : fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum, sehingga biaya-biaya yang terjadi dalam proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dimasukkan dalam biaya produksi, biaya-biaya yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran produk dimasukkan dalam biaya pemasaran, dan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dimasukkan dalam biaya admimstrasi dan umum. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harga pokok produk dengan metode full costing dalam menentukan profitabilitas perusahaan dan menganalisis penentuan harga jual berdasarkan cost plus pricing dalam penetapan profitabilitas perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA Ruang Lingkup Akuntansi Peranan akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan keuangan saat ini semakin disadari oleh para usahawan. Akuntansi juga sangat membantu kelancaran tugas manajemen, khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan. Perkembangan dalam bidang perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah menyebabkan peranan akuntansi semakin meningkat. Pengertian Akuntansi Yusuf (2007:4), membagi pengertian akuntansi dari dua sudut pandang yaitu definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses kegiatannya. Ditinjau dari sudut pandang pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedangkan definisi akuntansi ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Tipe Akuntansi Mulyadi (2007:2) menyatakan akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi kebutuhan manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, sedangkan akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Jurnal EMBA 111

Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Mulyadi (2007:4-7) menyatakan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut : Dasar Pencatatan Fokus informasi Lingkup informasi Sifat laporan yang dihasilkan Keterlibatan dalam perilaku manusia Disiplin sumber yang melandasi Tabel 2.1. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Akuntansi Keuangan Menggunakan prinsip akuntansi yang lazim dalam mengolah data keuangan. Mengolah informasi keuangan masa lalu. Mengolah dan menyajikan informasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Berupa ringkasan dan berisi informasi yang teliti. Lebih mementingkan pengukuran kejadian-kejadian ekonomi. Pada satu disiplin sumber : ilmu ekonomi. Akuntansi Manajemen Tidak terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim dalam pengolahan data informasinya. Mengolah informasi keuangan masa lalu dan juga menyediakan informasi keuangan masa yang akan datang. Mengolah dan menyajikan informasi keuangan bagian-bagian suatu perusahaan untuk memenuhi keperluan manajer tertentu. Lebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan dalam informasi yang disajikan di dalamnya. Lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran kinerja manajemen. Memiliki dua disiplin sumber : ilmu ekonomi dan psikologi sosial. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Biaya Amin (2005:2) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai suatu teknik atau metode untuk menentukan biaya suatu proyek, proses, atau hal-hal yang digunakan oleh mayoritas kesatuan legal dalam suatu masyarakat atau secara khusus ditentukan oleh suatu kelompok akuntansi otoritatif. Sedangkan akuntansi manajemen didefinisikan sebagai proses identifikasi (atas transaksi), akumulasi (atas transaksi), analisis (atas transaksi yang berhubungan dengan kejadian lain), penyiapan dan interprestasi (atas data), dan komunikasi (kepada manajemen) untuk pemakaian internal dan eksternal. Informasi Akuntansi Manajemen Hansen dan Mowen (2007:4) menyatakan sistem informasi akuntansi manajemen (management accounting information system) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) denganmenggunakan masukan (input) dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Tipe Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal yaitu objek informasi, alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk, departemen atau aktivitas maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial yang sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif. Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen Setelah mengetahui tipe informasi akuntansi manajemen, pihak manajemen juga harus mengetahui manfaat dari tiap tipe informasi tersebut. Di dalam bagian ini diuraikan secara ringkas konsep dan kegunaan setiap tipe informasi akuntansi manajemen: informasi akuntansi penuh (full accounting information), informasi akuntansi diferensial (diferential accounting informastion), dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting information). Ketiga tipe informasi akuntansi manajemen tersebut dapat meliputi aktiva, pendapatan, dan/atau biayainformasi akuntansi manajemen menyangkut informasi masa lalu dan masa informasi yang akan datang, tergantung untuk apa informasi tersebut disajikan. 112 Jurnal EMBA

Informasi Akuntansi Penuh Pembahasan mengenai konsep informasi akuntansi penuh akan selalu bersangkutan dengan objek informasi. Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk, aktivitas, divisi, departemen, atau perusahan sebagai suatu keseluruhan. Menurut Mulyadi (2007:50) Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Manfaat Informasi Akuntansi Penuh Seperti yang telah dijelaskan diatas, Informasi akuntansi penuh bermanfaat bagi manajemen untuk : Pelaporan keuangan, analisis kemamapuan menghasilkan laba, jawaban atas pertanyaan berapa biaya yang dikeluarkan atas segala sesuatu?, penentuan harga jual dalam cost type contract, penentuan harga jual normal, penentuan haga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah, dan penyusunan program. Penetapan Harga Jual Prodak Krismiaji dan Anni (2011:326) menyatakan harga jual adalah upaya untuk menyeimbangkan keinginan untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari perolehan pendapatan yang tinggi dan penurunan volume penjualan jika harga jual yang dibebankan ke konsumen terlalu mahal. Menurut Murti dan Soeprihanto (2007:281), harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatakan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayananya. Penentuan Harga Pokok Produk Pada umumnya dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi seperti kegiatan pemasaran dan administrasi. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya non produksi ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk. Pengertian Harga Pokok Produk Mulyadi (2009: 22) menyatakan istilah harga pokok juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Element Harga Pokok Produk Mulyadi (2009:26) menyatakan Terdapat dua pendekatan dalam penentuan harga pokok produksi : metode full costing dan metode variable costing. Dalam metode full costing biaya produksi yang diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap dan yang berperilaku variabel. Dalam metode variable costing, biaya produksi yang diperhitungkan dalam perhitungan harga pokok produksi adalah hanya terdiri dari biaya produksi variabel, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Pengumpulan Harga Pokok Produk Mulyadi (2009:18) menyatakan pada dasarnya ada dua jenis proses produksi yaitu : 1. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan yaitu, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. 2. Perusahaan yang berproduksi massa yaitu, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (process cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Jurnal EMBA 113

Metode Penentuan Harga Pokok Produk Mulyadi (2009:50) menyatakan full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan objek informasi. Jika objek informasi berupa produk, full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut. Perhitungan full cost suatu produk dipengaruhi oleh metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan : full costing atau variable costing, activity based costing. Pengertian Profitabilitas Fahmi (2011:68) menyatakan profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Menurut Ikhsan (2009:102), rasio profitabilitas merupakan yang palig sering digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam pencapaian profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. METODE PENELITAN Jenis Data dan Sumber data Jenis data Kuncoro (2009:145) menyatakan dalam penelitian ada dua jenis data yang digunakan, yaitu: 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik atau cara penyajian data secara deskriptif. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dalam skala numerik atau data-data yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Dalam penelitian ini digunakan data kualitatif yang diperoleh melalui observasi mengenai sejarah serta gambaran umum CV. Anugerah Genteng Manado, serta data kuantitatif yang diperoleh seperti data harga pokok produk terdiri dari biaya produksi dan biaya nonproduksi CV. Anugerah Genteng Manado. Sumber Data Sumber data menurut Kuncoro (2009:148), dalam penelitian pada umumnya ada dua, yaitu: 1. Data Primer, data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. 2. Data Sekunder, data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dari CV. Anugerah Genteng Manado. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, proses pengumpulan data dilakukan dengan dua metode, yakni melalui: 1. Studi Kepustakaan yaitu teknik ini dilakukan dengan cara mendapatkan informasi dari teori-teori dengan cara mempelajari serta mencatat dari buku-buku yang berhubungan erat dengan masalah yang akan dibahas atau diteliti untuk digunakan sebagai dasar teori yang melengkapi proses penyusunan skripsi ini. 2. Studi Lapangan yaitu penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan tinjauan secara langsung pada CV. Anugerah Genteng Manado yang menjadi objek dari penelitian. Adapun cara yang telah ditetapkan oleh penulis dalam melakanakan penelitian lapangan ini, yaitu dengan cara : peninjauan Langsung (Observasi), yaitu teknik pengumpulan data, dimana penulis langsung ke lokasi pabrik dan melakukan pengamatan terhadap proses produksi perusahaan, khususnya mengenai penentuan harga pokok produk dengan metode full costing dan penentuan harga jual berdasarkan cost plus pricing dalam menentukan profitabilitas perusahaan pada CV. Anugerah Genteng Manado. 114 Jurnal EMBA

Metode Analisis Data Kuncoro (2009:185) menyatakan analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan interpretasikan. Metode analisis yang digunakan untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode analisis yang dapat memberikan gambaran maupun uraian jelas mengenai suatu keadaan atau fenomena, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai Analisis Harga Pokok Produk Dengan Metode Full Costing Dan Penentuan Harga Jual Berdasarkan Cost Plus Pricing Dalam Menentukan Profitabilitas Perusahaan Pada CV. Anugerah Genteng Manado. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahaan dalam menginterpretasikan judul skripsi ini dan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik agar tercipta kesatuan persepsi antara penulis dan pembaca, maka penulis merasa perlu untuk membahas beberapa definisi operasional, yaitu : 1. Harga pokok produk adalah keseluruhan biaya-biaya yang dikorbankan mulai dari pembelian bahan, kemudian diproses menjadi barang jadi sampai kemudian dipertukarkan dipasar. 2. Harga jual adalah nilai yang akan dirterima oleh perusahan dimana didalamnya terdapat keuntungan perusahaan sebagai akibat dari penyerahan barang atau jasa kepada pembeli atau pelanggan. 3. Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penentuan Harga Pokok Produk Dari hasil pengamatan dan penelitian yang diakukan terhadap metode penentuan harga pokok produk yang dilakukan perusahaan, penulis menemukan ada beberapa biaya produksi yang tidak dibebankan perusahaan dalam kalkulasi harga pokok produksi yaitu ; biaya penyusutan gedung pabrik sebesar Rp. 6.570.000, biaya penyusutan mesin & peralatan, sebesar Rp 12.671.000 dan biaya asuransi sebesar Rp 8.600.000 biaya-biaya ini seharusnya menjadi komponen biaya overhead pabrik untuk menentukan harga pokok produksi yang oleh perusahaan dimasukan dalam biaya adminitrasi & umum hal ini menyebabkan biaya overhead menurun dan harga pokok produksi menjadi lebih rendah dari yang sebenarnya. Selain itu harga pokok produk yang disajikan menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya, karena masing-masing produk dibebankan oleh jumlah biaya penyusutan gedung pabrik sebesar Rp 6.570.000, biaya penyusutan mesin & peralatan sebesar Rp 12.671.000 dan biaya asuransi sebesar Rp 8.600.000, yang seharusnya dialokasikan ke dalam biaya overhead pabrik yang pengalokasiannya didasarkan atas persentase volume masing-masing produk yang dihasilkan terhadap total volume produk, sehingga masing-masing produk dibebankan dengan jumlah biaya menurut persentase tarif overhead yang sudah ditetapkanperusahaan yaitu ; 14 % untuk genteng garuda, 16 % untuk genteng KIA, 25 % untuk paving serasi, 29 % untuk paving 3 berlian, dan 16 % untuk hollow Brich. Dengan demikian pengalokasian biaya penyusutan gedung pabrik, biaya penyusutan mesin & peralatan, dan biaya asuransi kedalam biaya overhead pabrik berdasarkan tarif overhead yang ditetapkan perusahaan. Pembahasan Evaluasi Penetapan Harga Jual Pada CV. Anugerah Genteng Manado a. Genteng Garuda Perhitungan mark up : Biaya nonproduksi Rp. 68.845.000 Laba yang diharapkan Rp. 163.287.272 + Jumlah Rp. 232.132.272 Biaya Produksi Rp. 339.373.180 : Presentase mark up 68 % Perhitungan harga jual : Biaya produksi Rp. 339.373.180 Mark up 68 % x Rp. 232.132.272 Rp. 157.849.944 + Jumlah Rp. 497.223.124 Volume produk (unit) Rp. 210.368 : Harga jual per unit Rp. 2.363 Jurnal EMBA 115

b. Genteng KIA Perhitungan mark up: Biaya nonproduksi Rp. 68.845.000 Laba yang diharapkan Rp. 165.689.016 + Jumlah Rp. 234.534.016 Biaya produksi Rp. 345.377.540 : Persentase mark up 67 % Perhitungan harga jual: Biaya produksi Rp. 345.377.540 Mark up 67 % x Rp. 234.534.016 Rp. 157.137.790 + Jumlah Rp. 502.515.330 Volume produk (unit) Rp 222.190 : Harga jual per unit Rp. 2.261 c. Paving Serasi Perhitungan mark up : Biaya nonproduksi Rp. 68.845.000 Laba yang diharapkan Rp. 175.689.026 + Jumlah Rp. 244.534.026 Biaya produksi Rp. 373.215.925 Persentase mark up 65 % Perhitungan harga jual : Biaya produksi Rp. 370.377.565 Mark up 65 % x Rp. 244.534.026 Rp. 158.947.116 + Jumlah Rp. 529.324.681 Volume produk (unit) Rp. 329.023 : Harga jual per unit Rp. 1.608 d. Paving 3 Berlian Perhitungan mark up : Biaya nonproduksi Rp. 68.845.000 Laba yang diharapkan Rp. 181.658.172 + Jumlah Rp. 250.503.172 Biaya produksi Rp. 385.300.432 : Persentase mark up 65 % Perhitungan harga jual: Biaya produksi Rp. 385.300.432 Mark up 65 % x Rp. 250.503.172 Rp. 162.827.061 + Jumlah Rp. 548.127.493 Volume produk (unit) Rp. 365.106 : Harga jual per unit Rp. 1.501 e. Hollow Brich Perhitungan mark up : Biaya nonproduksi Rp. 68.845.000 Laba yang diharapkan Rp. 201.407.104 + Jumlah Rp. 270.252.104 Biaya produksi Rp. 434.672.762 : Persentase mark up 62 % Perhitungan harga jual : Biaya produksi Rp. 434.672.762 Mark up 62 % x Rp. 270.252.104 Rp. 167.556.304 + Jumlah Rp. 602.229.066 Volume produk (unit) Rp. 221.042 : Harga jual per unit Rp. 2.724 Kesimpulan PENUTUP Berdasarkan pada hasil penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan: 1. Cost plus pricing adalah penetapan harga jual dengan berdasarkan biaya harga jual yang ditetapkan harus dapat menutupi biaya penuh yang telah dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk, dan menghasilkan laba yang dikehendaki. Untuk perhitungan harga jual, biaya penuh dibagi dua yaitu biaya 116 Jurnal EMBA

yang dipengaruhi langsung oleh volume produk, dan biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produk. 2. Dalam penentuan harga jual ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan yaitu biaya dan laba. Selain itu, penting juga diketahui mengenai presentase keuntungan yang diharapkan sehingga pemecehan dalam menetapkan keuntungan yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena dengan presentase keuntungan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan pada jangka panjang dan bisa membuat konsumen beralih pada perusahaan lain yang sejenis, sedangkan laba yang di peroleh tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Dalam hal ini untuk laba yang diharapkan perusahaan mengambil kebijakan 35% dari total biaya per unit. Saran Saran yang diajukan dalam penelitian ini, adalah: 1. Terdapat kelemahan dalam perhitungan harga pokok produk perusahaan yaitu kalkulasi harga pokok produk yang dilakukan perusahaan lebih tinggi daripada harga pokok produk menurut harga pokok produk setelah dievaluasi, menurut perusahaan harga pokok produk genteng garuda, sebesar Rp. 2.100, genteng KIA sebesar Rp. 2.000, paving serasi sebesar Rp. 1.400, paving 3 berlian sebesar Rp. 1.300, dan hollow brich sebesar Rp. 2.400. sedangkan harga pokok produk setelah dievaluasi untuk genteng garuda sebesar Rp. 1.940, genteng KIA sebesar Rp. 1.864, paving serasi sebesar Rp. 1.343, paving 3 beriian sebesar Rp. 1.243, dan hollow brich sebesar Rp. 2.277. 2. Perusahaan sebaiknya memasukan biaya penyusutan gedung pabrik, biaya penyusutan mesin & peralatan, dan biaya asuransi dalam perhitungan harga pokok produksi, agar perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga pokok produk menjadi lebih tepat. DAFTAR PUSTAKA Amin, Widjaja Tunggal. 2005. Akuntansi Biaya, Ringkasan Teori Soal dan Jawab. Rineka Cipta. Jakarta. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. CV Alafabeta. Bandung. Hansen dan Mowen. 2007. Akuntansi Manajemen. Terjemahan Hermawan. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Graha Ilmu. Yoyakarta. Krismiaji dan Anni, Aryani. 2011. Akuntansi Manajemen. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Kuncoro. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta. Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Penerbit Aditya Media. Yogyakarta. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Penerbit Aditya Media. Yogyakarta. Murti, Sumarni dan Soeprihanto, John. 2007. Pengantar Bisnis. Edisi kedua. STIE YKPN. Yogyakarta. Yusuf, Haryono AL. 2007. Dasar-dasarAkuntansi 1. Jilid 1 Edisi kelima. Yogyakarta. STIE YKPN. Jurnal EMBA 117