RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016

dokumen-dokumen yang mirip
-2-118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republ

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.1842, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Pengelolaan BMN. Wewenang dan Tanggung Jawab. Pelimpahan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2-2. Ung-Ung Perbendaharaan 1 Tahun (Lembaran 2004 tentang Republik Indonesia Tahun , Tambahan Lembaran Republik Indonesia 4355); 3. Ung-Ung 15

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL

2016, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Neg

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nega

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No dalam rangka Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation). Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 te

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

2015, No diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Repu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 39/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/KEPMEN-KP/SJ/2017 TENTANG

2017, No Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor B/07/M.LB.01/2017, tanggal 11 Januari 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

2018, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Neg

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGENDALIAN IMPOR KOMODITAS PERGARAMAN

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

2017, No Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa k

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

2016, No Mengingat-----:--1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,

2016, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PERMEN-KP/2015 TENTANG UNIT KERJA MENTERI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Dilimpahkan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara kepada Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara untuk dan atas n

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, telah tersedia pagu anggaran untuk subsidi Pajak Penghasilan ditanggung o

-2- antarsatuan kerja, antarwilayah, dan antarkewenangan, sehingga Lampiran Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 14/PERMEN-KP/2015 tentang L

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Pelayanan Kelas Ekonomi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

2016, No penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan, perlu melakukan penyempurnaan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.0

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I

-2- tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.010/2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN DARI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Prosedur. Status. Kapal Tenggelam.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 48 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAYANAN PUBLIK KAPAL PERINTIS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

Peraturan...

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembara

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PERMEN-KP/2014 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemb

Transkripsi:

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PENGOPERASIAN SARANA DAN PRASARANA BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG DIBANGUN OLEH PEMERINTAH LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan pembangungan industri perikanan nasional yang bersifat strategis dan perintisan di pelabuhan perikanan, balai budidaya perikanan, sentra kelautan dan perikanan terpadu, serta lokasi strategis lainnya, perlu peningkatan kerja sama kemitraan dengan Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha lainnya; b. bahwa kerja sama kemitraaan tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas pelayanan umum penangkapan, pembudidayaan, pengolahan, pemasaran ikan, operator logistik, perbenihan, pakan, dan pengelolaan sentra kelautan dan perikanan terpadu dilakukan melalui penugasan pengoperasian sarana dan prasana yang dibangun pemerintah dari Menteri kepada Badan Usaha Milik Negara dan atau Badan Usaha lain yang kapabel; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pengoperasian Sarana dan Prasarana Bidang Kelautan dan Perikanan yang Dibangun Pemerintah lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Tembak Garam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor..., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...) 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 30); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 225, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5745); 7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 8. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor );

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 588); 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.06/2016 246/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1977); 11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN- KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PENGOPERASIAN SARANA DAN PRASARANA BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG DIBANGUN OLEH PEMERINTAH LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pengoperasian adalah penggunaan sarana dan prasarana yang dibangun pemerintah secara terintegrasi untuk menjalankan fungsi pelayanan umum yang layak dalam rangka optimalisasi penangkapan dan budidaya, pengolahan, menjamin iklim usaha, kelancaran arus logistik produk dan bahan baku, dan optimalisasi pasar yang berdaya saing dari produk kelautan dan perikanan. 2. Sarana dan Prasarana Bidang Kelautan dan Perikanan adalah barang milik negara tertentu baik berwujud maupun tidak berwujud termasuk sumber daya manusia yang melekat secara teknis pada Barang Milik Negara tersebut. 3. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

4. Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasal 2 Ruang lingkup pengoperasian adalah pengelolaan usaha perikanan dan kelautan dari hulu ke hilir dalam suatu jaringan sarana dan prasarana produksi penangkapan dan pembudidayaan, pelabuhan perikanan, pengolahan, dan pemasaran yang terintegrasi. Pasal 3 Pengoperasian secara terintegrasi jaringan sarana dan prasarana produksi penangkapan dan pembudidayaan, pelabuhan perikanan, pengolahan, dan pemasaran produk kelautan dan perikanan bertujuan: a. mempercepat industrialisasi perikanan nasional melalui kemitraan usaha antara badan usaha milik negara dan/atau badan usaha lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudi daya ikan, pengolah, dan petambak garam; b. mengoptimalkan penggunaan barang milik negara untuk memberikan pelayanan umum yang layak dan pengurangan beban belanja barang/operasional kementerian. Pasal 4 Pengoperasian jaringan sarana dan prasarana produksi penangkapan dan pembudidayaan, pelabuhan perikanan, pengolahan, dan pemasaran produk kelautan dan perikanan dilaksanakan berdasarkan penugasan pengusahaan dari Menteri kepada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha lainnya di bidang Kelautan dan Perikanan. BAB II PERENCANAAN Pasal 5 (1) Direktur Jenderal yang menangani bidang pemasaran berdasarkan sistem logistik ikan nasional menyusun dan mengusulkan koridor sistem produksi perikanan hulu-hilir dan mengidentifikasi seluruh data BMN yang dibangun Kementerian dan dilaporkan Kuasa Pengguna Barang pada setiap koridor

sistem produksi perikanan hulu-hilir yang akan ditetapkan ditetapkan. (2) Penetapan koridor sistem produksi perikanan hulu-hilir paling lambat 12 (dua belas) bulan setelah peraturan ini diundangkan. (3) Sebelum koridor sistem produksi perikanan hulu-hilir ditetapkan perencanaan dapat dilakukan berdasaran titik-titik lokasi strategis tertentu. Pasal 6 (1) Menteri menetapkan koridor sistem produksi perikanan hulu-hilir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 serta menunjuk pejabat eselon I yang bertanggung jawab atas pelaksanaan koodinasi pada setiap koridor. (2) Menteri selaku pengguna barang mendelegasikan wewenang kepada pejabat eselon I sebagaimana ditetapkan pada ayat (1) untuk mengajukan permohonan penggunaan dan melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak lain untuk pengoperasian BMN yang dibangun Pemerintah. (3) Sekretaris Jenderal menerbitkan petunjuk teknis tentang kriteria dan tata cara penyusunan proposal. Pasal 7 Pejabat eselon I yang bertanggung jawab mengajukan permohonan penggunaan BMN yang dibangun pemerintah oleh pihak lain mengkoordinasikan menyusun suatu proposal pengoperasian, antara lain memuat: a. pertimbangan dan penjelasan penggunaan BMN yang akan dioperasikan pihak lain; b. indikator kinerja yang mendukung indikator kinerja kementerian; c. komoditas unggulan; d. pusat produksi dan/atau pusat pengumpulan; e. wilayah dan konektivitas dari komponen pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi; f. rincian dan kondisi BMN yang menjadi obyek saat diserahkan; g. ketentuan tentang kewajiban menjadi pembeli dari produk kelautan dan perikan yang berasal dari pusat produksi dan/atau pusat pengumpulan, kisaran harga beli wajar, volume operasional yang diinginkan, biaya operasional, biaya perawatan, remunerasi

penggunaan Sumber Daya Manusia Kementerian, dan harga jual yang bersaing pada pasar tujuan; h. ketentuan pemanfaatan kapasitas BMN yang tidak dapat digunakan, besaran pungutan yang akan dikenakan, pengaturan penerimaan negara bukan pajak dan/atau bagian laba yang wajar sesuai dengan ketentuan; i. rincian dan kondisi BMN yang menjadi obyek saat diserahkan; j. jangka waktu penggunaan BMN yang dioperasikan oleh pihak lain paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang; k. Barang Milik Daerah lainnya yang dapat diintegrasikan pengoperasian sesuai ketentuan yang berlaku; l. kriteria persyaratan administratif, keuangan, dan teknis pihak lain yang akan mengoperasikan BMN; dan m. tata cara penunjukkan langsung sesuai prinsip kepemerintahan yang baik yang ditetapkan dalam suatu petunjuk teknis. Pasal 8 (1) Jika perhitungan harga jual yang bersaing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf g tidak diperoleh maka proposal dapat memasukkan usulan menanggung seluruh dan/atau sebagian biaya operasional dan/atau biaya pemeliharaan yang dibebankan dalam belanja kementerian dan/atau belanja subsidi. (2) Penyusunan dan persetujuan pembebanan dalam belanja subsidi sesuai dengan ketentuan tentang public service obligation. Pasal 9 Seleksi calon pihak lain yang akan mengoperasikan BMN yang dibangun oleh Pemerintah dilakukan secara transparan sesuai petunjuk teknis yang ditetapkan oleh eselon I selaku penanggung jawab setelah mendapat persetujuan Sekretaris Jenderal. Pasal 10 (1) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dituangkan dalam suatu permohonan tertulis Penggunaan BMN yang Dibangun Pemerintah untuk Dioperasikan pihak lain kepada Pengelola Barang. (2) Eselon I yang bertanggung jawab wajib memberikan penjelasan yang memadai kepada Pengelola Barang untuk

mendapatkan izin Penggunaan BMN yang Dibangun Pemerintah untuk Dioperasikan oleh Pihak Lain. BAB III PELAKSANAAN PENGOPERASIAN Pasal 11 Penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ditetapkan dalam Keputusan Menteri setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang yang memuat paling sedikit: a. ruang lingkup penugasan; b. koridor; c. komoditas unggulan; d. pusat produksi dan atau pusat pengumpulan; e. wilayah dan konektivitas dari komponen pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi; f. rincian dan kondisi BMN yang menjadi obyek saat diserahkan; g. pihak-pihak yang mengoperasikan BMN ; h. hak dan kewajiban; i. pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi, dan uji kepatuhan; j. jangka waktu pengoperasian; k. pengakhiran pengoperasian BMN; l. kewajiban setelah pengoperasian BMN berakhir; m. penyelesaian perselisihan; dan n. kriteria keadaan kahar. Pasal 12 Pejabat Eselon I yang bertanggung jawab melakukan Perjanjian Kerja Sama Pengoperasian BMN yang Dibangun oleh Pemerintah memuat seluruh materi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 11. Pasal 13 (1) Pejabat Eselon I yang bertanggung jawab menyiapkan prosedur operasional teknis kegiatan/pelayanan antara BUMN dan atau badan usaha yang ditunjukan dengan Unit Kerja yang memiliki tugas dan fungsi.

(2) Prosedur operasional teknis yang bersifat kewajiban pengaturan pemerintah tidak dapat diberikan dalam penugasan pengusahaan ini kepada pihak BUMN dan/atau badan usaha lainnya. Pasal 14 Evaluasi dan pelaksanaan atas kepatuhan perjanjian kerja sama dilaksanakan secara berkala oleh Sekretaris Jenderal. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 (1) Setiap Kuasa Pengguna Barang diwajibkan melakukan inventarisasi dan identifikasi penggunaan dan/atau pemanfaatan BMN oleh pihak lain yang dilakukan sebelum ketentuan ini berlaku dan melaporkan kepada Menteri selaku Pengguna Barang melalui Sekretaris Jenderal. (2) Jika terdapat potensi penggunaan dan/atau pemanfaatan BMN yang tidak sesuai ketentuan, Sekretaris Jenderal menyampaikan kepada Inspektorat Jenderal untuk dilakukan reviu dan/atau audit atas penggunaan dan/atau pemanfaatan tersebut. (3) Penggunaan dan/atau pemanfaatan BMN yang tidak sesuai ketentuan segera dihentikan dan dapat dikenakan sesuai tarif PNBP dan atau nilai wajar sewa. Pasal 16 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SUSI PUDJIASTUTI Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR