METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis

III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

III. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu hal yang menjadi sangat penting untuk keberhasilan dalam

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

Dalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh. penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah

METODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surachmad, Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

METODE PENELITIAN. sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai Strategi Kampanye Politik dalam Pemilihan Kepala Kampung di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keberhasilan suatu penelitian banyak dipengaruhi oleh penggunaan

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Profesor Sartono Kartodirdjo berpendapat tentang metode penelitian historis sebagai

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang digunakan adalah

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

III. METODE PENELITIAN. Metode menurut Winarno Surachman (Pengantar Penelitian Ilmiah:1982:121)

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitan yang bertujuan untuk menganalisis inovasi teknologi komunikasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

III. METODE PENELITIAN. untuk memberikan gambaran umum dan penjelasan dengan berdasarkan data-data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, termasuk alat-alat apa yang diperlukan untuk mengukur maupun

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan/lisan dari orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III.METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana political marketing yang

III. METODE PENELITIAN. bagaimana Sikap Politik Anggota DRPD Terhadap Anggota DPRD. Perempuan di Lembaga Legislatif DPRD Kota Bandar Lampung, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

III. METODOLOGI PENELITIAN. dapat memahami lebih mendalam tentang fenomena-fenomena atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

16 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur sebuah keberhasilan dalam suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang penting untuk memecahkan sebuah masalah dalam penelitian. Menurut Maryeini, metode adalah cara yang di tempuh oleh peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan dari penelitian (Maryeini, 2005:24). Menurut Husin Sayuti yang dimaksud metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu tersebut (Husin Sayuti, 1989:32). Winarno Surakhmad mengatakah bahwa yang dimaksud metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan misalnya, untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu (Winarno Surachmad, 1982:121). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, metode adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian untuk memahami objek dengan menggunakan hipotesis serta teknik pengolahan data dalam menguji suatu fakta untuk mencapai suatu tujuan dari penelitian.

17 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, karena data-data dan fakta diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sebelumnya baik yang terdapat pada buku, dokumen dan media cetak serta benda-benda peninggalan atau bangunan yang menjadi objek tempat penelitian. Menurut Louis Gottschalk, metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu (Louis Gottschalk, 1983:32), sedangkan menurut Hadari Nawawi mengatakan: Metode penelitian historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat dipergunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang (Hadari Nawawi, 2001:79). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka metode historis adalah cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah yang meliputi proses mengumpulkan, menganalisa, dan memahami data-data historis, serta mengkaji benda-benda peninggalan yang ada kemudian ditafsirkan secara kritis untuk dijadikan bahan dalam penulisan sejarah guna merekonstruksi fakta-fakta sejarah dan menarik kesimpulan secara tepat. Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan metode historis adalah: 1. Heuristik, yakni kegiatan menyusun jejak-jejak masa lampau. 2. Kritik sejarah, yakni menyelidiki apakah jejak-jejak itu sejati, baik bentuk maupun isi. 3. Interpretasi, yakni menetapkan makna yang saling berhubungan dari faktafakta yang diperoleh.

18 4. Historiografi, menyimpulkan sintesa yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah (Nugroho Notosusanto, 1984:84). Berdasarkan langkah-langkah penelitian historis di atas, maka langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah: 1. Heuristik Penulis mencoba mencari serta mengumpulkan data-data yang diperlukan dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan baik berupa tulisan maupun benda-benda peninggalangan atau bangunan yang terkait dengan permasalahan penelitian. Dalam hal ini penulis meneliti tentang Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro, maka penulis berusaha menghimpun jejak-jejak sejarah melalui sumber-sumber sejarah yakni: a. Sumber Benda misalnya Bangunan Gereja dan artefak lainnya. b. Sumber Tertulis misalnya buku-buku yang berkaitan dengan Sejarah Perkembangan Agama Katolik, Dokumen dan Arsip Gereja, Warta Gereja dan sebagainya yang penulis cari di Sekretariat Paroki Metro, Sekretariat Paroki Pringsewu, Keuskupan Tanjung Karang, dan Sekretariat Redaksi Buletin Nuntius Tanjungkarang. c. Sumber Lisan yaitu penulis mengumpulkan data-data melalui wawancara dengan Tokoh-tokoh Gereja yang pernah melayani umat di Metro misalnya Pastor, Uskup dan Umat Katolik setempat yang pernah terlibat dalam Perkembangan Agama Katolik di Metro. Pihak-pihak yang akan saya wawancarai diantaranya adalah Bapak P.D. Sucipto, Bapak Sujadi, Bapak Wartomo selaku umat Katolik Metro, Romo Kornelius Dwijo Soekarno dan Romo Andreas Sutrisno, selaku

19 Pastor yang pernah melayani umat Katolik di Metro dan Uskup Andreas Henrisoesanta selaku Uskup ke-2 di Lampung. 2. Kritik Setelah data terkumpul, penulis akan melakukan kritik terhadap sumber-sumber yang telah didapat untuk menguji apakah data tersebut valid atau tidak, serta menguji kelayakan sumber untuk menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan. Pengujian dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari sumber-sumber tersebut, maka kegiatan pengujian ini harus berdasar pada sumber sejarah. Akan tetapi sumber sejarah yang digunakan pun harus sumber yang memang benar-benar bukti yang sesuai dengan apa yang terjadi di masa lalu. Untuk menguji kebenaran sumber sejarah tersebut maka dilakukanlah kritik sumber. Jenis kritik yang dilakukan terbagi dalam dua bagian yaitu kritik ekstern dan kritik intern. 1. Kritik ekstern Dalam kritik ekstern kali ini, penulis melakukan dengan cara melihat tahun arsip, pihak pembuat arsip dan dokumen, dan jenis tulisan dari sumber tertulis, misalnya dokumen tentang jumlah umat Katolik pada waktu dibukanya daerah transmigrasi di Metro tahun 1935. 2. Kritik intern Kritik terhadap isi sumber tertulis, penulis melihat secara kritis mengenai isi dan keaslian dari sumber tertulis tersebut dengan cara mengumpulkan pendapat pihak-pihak yang berkaitan dengan bukti tertulis tersebut, misalnya membuktikan keaslian dokumen tentang jumlah umat Katolik pada waktu dibukanya daerah transmigrasi di Metro tahun 1935.

20 3. Interpretasi Pada tahap ini, peneliti akan melakukan penafsiran terhadap data-data dan fakta yang telah diperoleh baik dari bukti tertulis atau pun dari hasil wawancara / lisan. Dalam penelitian ini penulis berusaha menafsirkan suatu peristiwa dengan cara menyeleksi dan menggabungkan berbagai data dari sumber, bahasa dan sudut pandang yang berbeda agar suatu peristiwa dapat direkonstruksikan dengan baik. Menafsirkan catatan sejarah dari Paroki Tanjungkarang dan Paroki Pringsewu (dengan bahasa dan yang berbeda), yang pernah mencatat tentang sejarah masuk dan berkembangnya agama Katolik di Metro, dan menjadikan bahasan dengan bahasa yang lebih baik. 4. Historiografi Langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah melakukan penyusunan atau penulisan dalam bentuk laporan sehingga menjadi sebuah konsep sejarah yang sistematis. Dalam penelitian ini penulis menyusun fakta-fakta dan kronologi tentang Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Metro ke dalam tulisan yang sistematis, utuh, dan komunikatif sehingga terbentuklah sebuah laporan yang berjudul Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah obyek yang akan dijadikan titik perhatian dalam sebuah penelitian (Suharsimi Arikunto, 1985:91), sedangkan menurut Suryabrata, variabel dapat diartikan sebagai gejala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan (Suryabrata, 2000:126).

21 Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan sebelumnya, dapat diketahui bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah konsep yang diberi nilai untuk diteliti. Selain itu variabel penelitian sering juga dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Suatu variabel dapat terdiri dari satu atau lebih gejala yang mungkin terjadi dari beberapa aspek yang tidak dapat dipisahkan. Aspek atau fungsi tersebut menentukan fungsi variabel sehingga salah satu diantaranya pada variabel yang memiliki lebih dari satu aspek akan mempengaruhi fungsinya terhadap masalah yang akan diselidiki. Pada awal perencanaan kegiatan secara jelas menunjukkan bahwa variabel-variabel yang ada harus dipisahkan untuk membedakan perubahan yang ada. Hal ini bertujuan sebagai strategi untuk memudahkan kita melihat perbedaanperbedaan yang mungkin dapat tidak jelas atau kabur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal dengan fokus penelitian pada Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro. Penggunaan variabel tunggal bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam merumuskan objek atau inti dari penelitian yang hanya terdiri dari satu atau objek kajian penelitian. C. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis memakai teknik pengumpulan data sebagai berikut:

22 1. Teknik Wawancara Moh. Nazir mengatakan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara sang penjawab dan pewawancara dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Moh. Nazir, 1985:234). Menurut Kartono, wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik (Kartono, 1980:171). Terdapat dua pihak dengan kedudukan yang berbeda dalam proses wawancara. Pihak pertama berfungsi sebagai penanya, disebut pula sebagai interviewer, sedang pihak kedua berfungsi sebagai pemberi informasi (information supplyer), atau informan. Informan dalam penelitian ini adalah orang yang memiliki kaitan langsung dengan proses perkembangan agama Katolik di Metro. Informan diambil dari umat Katolik, tokoh-tokoh Gereja serta Pastur dan Uskup yang mengetahui dan terlibat langsung tentang sejarah perkembangan agama Katolik di Metro dan dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data menggunakan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola pikir dari yang

23 diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. Adapun kriteria-kriteria informan tersebut adalah: 1. Orang yang bersangkutan merupakan tokoh masyarakat dan merupakan penduduk asli setempat. 2. Orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai objek permasalahan yang akan diteliti. 3. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. 4. Informan memiliki kesediaan dan waktu yang cukup. 5. Orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani. Penulis akan melakukan wawancara dengan Bapak Cipto, Bapak Wartomo, Bapak Jadi selaku umat Katolik asli Metro, Pastor Kornelius Dwijo Soekarno adalah Pastor yang berasal dari Metro dan Uskup Andreas Henrisoesanta selaku Uskup ke-2 di Lampung. Bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara terarah. Wawancara terarah yaitu pertanyaan sudah disusun terlebih dahulu dalam bentuk daftar pertanyaan-pertanyaan. Jawaban yang diharapkan sudah dibatasi dengan yang relevan saja dan diusahakan agar informan tidak berbicara jauh dari topik

24 permasalahan, dengan demikian dibuatlah suatu panduan wawancara yang disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi panduan wawancara untuk memudahkan penyusunan pertanyaan sehingga sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan. b. Memilih pertanyaan yang relevan. Butir-butir pertanyaan yang tertian dalam kisikisi, selanjutnya dipilih mana yang diperlukan dan mana yang tidak, sehingga tidak terjadi tumpang tindih (dan penghamburan waktu maupun tenaga dalam pelaksanaan). c. Mencobakan (try out). Daftar pertanyaan yang sudah disusun sebelum digunakan terlebih dahulu dicobakan, agar dapat diketahui kelemahan serta efektivitasnya. Hasil percobaan selanjutnya dijadikan dasar untuk perbaikan atau revisi. d. Membuat panduan wawancara yang siap digunakan. 2. Teknik Kepustakaan Menurut Hadari Nawawi, teknik studi kepustakaan dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumber-sumber data yang diperoleh dari perpustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku literature yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Hadari Nawawi, 2001:133). Menurut Koentjaraningrat, suatu pustaka adalah suatu cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat diruangan perpustakaan, misalnya Koran, catatan-catatan, kisah-kisah sejarah, dokumen, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1997:8).

25 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik kepustakaan adalah suatu cara yang digunakan seorang peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Teknik kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari bukubuku dalam usaha untuk memperoleh beberapa teori maupun argumen yang dikemukakan oleh para ahli terkait dengan masalah yang diteliti. 3. Teknik Dokumentasi Menurut Koentjaraningrat, yang dimaksud teknik dokumentasi yaitu suatu metode atau cara mengumpulkan data melalui sumber tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti (Koentjaraningrat, 1997:188). Menurut Suharsimi Arikunto, teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan dengan cara dokumentasi berarti menyelidiki benda-benda tertulis, baik berupa catatan, buku-buku, majalah, prasasti, dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1989:48). Hadari Nawawi mengungkapkan yang dimaksud dokumentasi adalah cara atau pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama tentang arsip-arsip dan termasuk buku-buku lain yang berhubungan dengan masalah peyelididkan (Hadari Nawawi, 2001:58).

26 Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa teknik dokumentasi adalah suatu metode atau cara mengumpulkan data melalui sumber tertulis untuk mendapatkan informasi baik data tertulis maupun dalam bentuk gambar, photo, catatan, buku, surat kabar dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dengan menggunakan teknik dokumentasi peneliti berusaha untuk mengumpulkan buku-buku, surat kabar, catatan maupun manuskrip data yang sesuai dengan kajian penelitian yakni Masuk dan Berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro tahun 1935-2013. 4. Teknik Observasi Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat atau mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut. Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan (Kartono, 1980:142). Observasi diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian, baik penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, observasi yang dilalkukan adalah obsevasi dalam rangka penelitian kualitatif yang harus berada dalam konteks alamiah (naturalistik). Dengan observasi peneliti mencatat peristiwa yang berkaitan dengan pengetahuan yang

27 relevan maupun pengetahuan yang diperoleh dari data tentang masuk dan berkembangnya Agama Katolik di Paroki Metro. D. Teknik Analisis Data Setelah data-data dikumpulkan melalui berbagai macam penyeleksian, selanjutnya data-data tersebut akan dianalisis untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan. Teknik analisis data ada dua macam, yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif dengan demikian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu data yang berupa fenomena-fenomena yang terjadi yang dikumpulkan dalam bentuk laporan dan karangan para sejarawan sehingga memerlukan pemikiran yang mendalam guna menyelesaikan masalah penelitian. Menurut Miles dan Huberman, tahapan-tahapan dalam proses analisis data kualitatif, meliputi: 1. Reduksi Data Data yang diperoleh di lapangan kemudian akan dituangkan dalam bentuk laporan. Selanjutnya adalah proses mengubah rekaman data kedalam pola, kategori dan disusun secara sistematis. Proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstrakan dan transpormasi data dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian berlangsung. Fungsi dari reduksi data ini adalah untuk menajamkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir sehingga interpretasi bisa dilakukan dengan mudah. Data yang direduksi akan memberikan gambaran mengenai hasil pengamatan yang mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh jika diperlukan. 2. Penyajian Data

28 Penyajian data adalah penampilan data sekumpulan data yang memberi kemungkinan untuk menari kesimpulan dari pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain dengan cara memasukkan data ke dalam sejumlah matrik, grafik dan bagan yang diinginkan atau bisa juga hanya dalam bentuk naratif saja. 3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Setelah data direduksi, akan dimasukkan kedalam bentuk bagan, matrik, dan grafik, maka tindak lanjut peneliti adalah mencari konfigurasi yang mungkin menjelaskan alur sebab akibat dan sebagainya. Kesimpulan harus senantiasa diuji selama penelitian berlangsung (Miles dan Huberman, 1992:28). Berdasarkan pendapat diatas, maka langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam mengambil kesimpulan pada penelitian ini adalah: 1. Mencari data-data yang relevan dengan penelitian. 2. Menyusun dan menyeleksi data-data yang diperoleh dari sumber yang didapat dilapangan. 3. Setelah semua data diseleksi barulah ditarik kesimpulan dan hasilnya dituangkan dalam bentuk tulisan.