HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRA SEKOLAH (USIA 4-6 TAHUN)

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENYUSUI TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI (Studi di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang)

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL (Studi Di Desa Cukir Dan Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

GAMBARAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Senam Hamil Pada Kelas Ibu Hamil

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN DILUAR NIKAH (Studi di SMK Pancasila Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang)

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT WITH ELDERLY LIVELINESS TO COME TO ELDERLY POSYANDU (STUDIED IN ELDERLY POSYANDU OF VILLAGE PLANDAAN AT JOMBANG)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Linda Noviani, Effy Kurniati, Rini Hayu Lestari Stikes Pemkab Jombang

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUHIT KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

1 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) Siti Shobihatun Ni mah*hidayatun Nufus**Reni Ekasari*** ABSTRAK Senam hamil bukan merupakan hal yang baru di Indonesia, akan tetapi banyak ibu hamil yang minatnya untuk melakukan senam hamil masih sangat rendah, padahal jika ibu melakukan senam hamil akan ada banyak manfaat yang akan diperoleh untuk kehamilan bahkan persalinan. Hasil wawancara pada 10 ibu hamil didapatkan 6 Ibu hamil tidak melakukan senam hamil dikarenakan takut, kurang percaya diri, tidak mengetahui tentang senam hamil dan 4 Ibu hamil sudah melakukan senam hamil karena memahami pentingnya pelaksanaan senam hamil. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis hubungan motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi peneletian adalah semua ibu hamil usia kehamilan 20 minggu sejumlah 60 orang. Sampel penelitian sejumlah 30 responden diambil secara purposive sampling. Variabel independent adalah motivasi dalam pelaksanaan senam hamil dan variebel dependent adalah perilaku dalam pelaksanaan senam hamil. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan Editing, Scoring, Coding, Tabulating dan uji statistik Spearman Rank. Hasil penelitian tentang motivasi dalam pelaksanaan senam hamil menunjukkan sebagian besar responden mempunyai motivasi kuat sejumlah 18 responden (60%), motivasi sedang sejumlah 9 responden (30%), motivasi lemah sejumlah 3 responden (10%), sedangkan perilaku dalam pelaksanakan senam hamil sebagian besar responden mempunyai perilaku positif sejumlah 20 responden (67%), perilaku negatif sejumlah 10 responden (33%). Uji statistik Spearman Rank menunjukkan bahwa nilai signifikasi p = 0,016 < α (0,05), sehingga H 1 diterima. Kesimpulannya ada hubungan motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Kata Kunci : Motivasi, Perilaku, Senam Hamil THE RELATION OF MOTIVATION WITH THE ATTITUDE IN IMPLEMENTATION OF PREGNANCY EXERCISE (Studied in the villageof Jombang, sub-district of Jombang, Jombang Regency) ABSTRACT Pregnancy exercise is not a new thing in Indonesia, but many pregnant women whose interest to do pregnancy exercise are still very low, whereas if the mother doing pregnancy exercise there will be many benefits to be gained for pregnancy even childbirth. The results of the interview on 10 pregnant women were found 6 of pregnant women did not do pregnancy exercise because they were afraid, lack of confidence, did not know about the pregnancy exercise and 4 of pregnant women did pregnancy exercise because they understood the importance of conducting pregnancy exercise. The purpose of this research was to analyze the relation of motivation with attitude in the implementation of pregnancy exercise in the village of Jombang, sub-district of Jombang, Jombang regency. This research used analitical with cross sectional approach. The population of this research were all pregnant women 20 weeks as many as 60 women. The sample of this research were 30 respondents taken in purposive sampling. The independent variable was the motivation in

2 implementation of pregnancy exercise and the dependent variable was the attitude in implementation of pregnancy exercise. The research instruments used a questionnaire. Data processing used Editing, Scoring, Coding, Tabulating and statistical test of Spearman Rank. The research result about motivation in the implementation of pregnancy exercise showed that s majority of respondents had strong were number of 18 respondents (60%), normal motivation a number of 9 respondents (30%), weak motivation with a number of 3 respondents (10%), while the attitude in the implementation of pregnancy exercise majority of respondents had a positive attitude a number of 20 respondents (67%), a negative attitude with a number of 10 respondents (33%). Statistic test of Spearman Rank showed that s the significant value of p = 0,016 < α (0,05), so H1 accepted. The conclusion there is relationship of motivation with attitude in the implementation of pregnancy exercise in the Jombang village, sub-district of Jombang, Jombang regency. Keywords : Motivation, Attitude, Pregnancy Exercise PENDAHULUAN Senam hamil bukan merupakan hal yang baru di Indonesia, akan tetapi banyak ibu hamil yang minatnya untuk melakukan senam hamil masih sangat rendah, padahal jika ibu melakukan senam hamil akan banyak manfaat yang akan diperoleh untuk kehamilan bahkan untuk persalinan Anggriyana dan Atikah (2010 : 122). Hasil wawancara pada 10 ibu hamil di desa Jombang didapatkan 6 ibu hamil tidak melakukan senam hamil dikarenakan takut, kurang percaya diri, tidak mengetahui tentang senam hamil dan 4 ibu hamil sudah melakukan senam hamil karena memahami pentingnya pelaksanaan senam hamil. Rendahya pelaksanaan senamhamil disebabkan oleh kesibukan, rasa takut dan kurang percaya diri sehingga mempengaruhi ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil. Selain itu, banyak ibu hamil yang tidak mengetahui besarnya manfaat dalam pelaksanaan senam hamil Bandiyah (2009 : 38). Dampak ibu yang tidak melakukan senam hamil lebih rentan mengalami ketegangan jiwa dan fisik yang menyebabkan persendian dan otot kaku, sehingga akan mengakibatkan perlambatan proses persalinan Sofian (2011 : 25). Upaya yang perlu dilakukan bidan antara lain memberikan KIE pada ibu dan keluarga tentang pentingnya pelaksanaan senam hamil, mengaktifkan kegiatan kelas ibu hamil, menyediakan sarana prasarana supaya ibu hamil termotivasi untuk melaksanakan senam hamil karena terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh untuk kehamilan bahkan persalinan METODE DAN BAHAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada tanggal 05 Juni 2016 di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah Semua ibu hamil usia kehamilan 20 minggu sejumlah 60 ibu hamil dengan Sampel 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Sampling yang digunakan Non Probability Sampling dengan jenis purposive sampling. Variabel independent adalah motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil dan variebel dependent adalah perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan Editing, Scoring, Coding dan Tabulating. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji statistic spearman rank dengan tingkat signifikasi yang digunakan adalah αα = 0,05 dengan bantuan perangkat SPSS. Bila ρρ < 0,05 maka ada hubungan dan bila ρρ > 0,05 maka tidak ada hubungan antara motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil.

3 HASIL PENELITIAN Data Umum Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Umur Frekunsi Persentase 1 < 20 Tahun 2 6,7 2 20-35 Tahun 16 33,3 3 >35 Tahun 12 40,0 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar berumur 20-35 tahun sejumlah 16 responden (53,3%). Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Pendidikan Frekuensi 1 SD 6 20,0 2 SMP 3 10,0 3 SMA 17 56,7 4 Perguruan 4 13,3 Tinggi Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar berpendidikan SMA sejumlah 17 responden (56,7%). Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Pekerjaan Frekuensi 1 PNS 2 6,6 2 Swasta 8 26,7 3 Wiraswasta 9 30,0 4 Ibu Rumah 11 36,7 Tangga Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 Responden hampir setengahnya bekerja sebagai Ibu rumah tangga sejumlah 11 responden (36,7%). Tabel 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan gravida di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Gravida Frekuensi 1 Primigravida 5 16,7 2 Multigravida 22 75,3 3 Grandemulti gravida 3 10,0 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar multigravida sejumlah 22 responden (73,3%). Tabel 5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia kehamilan di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Usia Kehamilan Frekuensi 1 Trimester 2 14 46,7 2 Trimester 3 16 53,3 Tabel 6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pernah melakukan senam hamil pada kehamilan sebelumnya di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Pernah Melakukan Senam Hamil pada Sebelumnya Frekuensi 1 Pernah 18 72,0 2 Tidak Pernah 7 28,0 Jumlah 25 100,0 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 25 responden sebagian besar responden yang pernah senam hamil pada kehamilan sebelumnya sejumlah 18 responden (72,0). Tabel 7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan informasi tentang senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan

4 Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Informasi Frekuensi Persentase 1 Pernah 25 83,3 2 Tidak 5 16,7 Pernah Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 30 responden hampir seluruhnya responden pernah mendapatkan informasi tentang senam hamil sejumlah 25 responden (83,3%). Tabel 8 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber informasi tentang senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Sumber Informasi Frekuensi Persentase 1 Media Cetak 1 4,0 2 Media 2 8,0 Elektronik 3 Petugas 16 64,0 Kesehatan 4 Keluarga 5 20,0 5 Tetangga 1 4,0 Jumlah 25 100,0 Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa dari 25 Responden sebagaian besar mendapatkan sumber informasi tentang senam hamil melalui tenaga kesehatan sejumlah 16 responden (64,0%). Data Khusus Tabel 9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Motivasi Frekuensi 1 Kuat 18 60,0 2 Sedang 9 30,0 3 Lemah 3 10,0 Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar responden mempunyai motivasi kuat sejumlah 18 responden (60,0%). Tabel 10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 No Perilaku Frekuensi 1 Positif 20 66,7 2 Negatif 10 33,3 Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar responden mempunyai perilaku positif sejumlah 20 responden (66,7%). Tabel 11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang tanggal 05 Juni 2016 Berdasarkan tabel 11 menunjukkan bahwa dari 30 responden hampir seluruhnya responden mempunyai motivasi kuat dan perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 15 responden (83,3%). PEMBAHASAN Motivasi Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil di pengarihi oleh beberapa faktor, yang pertama faktor umur Ibu hamil. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar berumur 20-35 tahun sejumlah 16 responden (53,3%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara umur dengan motivasi ibu hamil

5 menunjukkan bahwa dari 16 responden yang berumur 20-35 tahun sebagian besar mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 10 responden (62,5%). Menurut peneliti ibu hamil umur 20-35 tahun termasuk dalam reproduksi sehat sehingga masih mampu untuk melakukan gerakan-gerakan dalam senam hamil. Ibu juga dapat berfikir secara dewasa dan rasional tentunya akan membentuk pengetahuan ibu menjadi lebih baik, hal ini dapat mempengaruhi motivasi ibu dalam melakukan senam hamil. Menurut Rusmi (2008 : 45), Umur merupakan tingkat kedewasaan seseorang. Orang yang mempunyai umur produktif akan mempunyai daya fikir yang lebih rasional dan memiliki pengetahuan yang baik sehingga orang memiliki motivasi yang baik. Faktor kedua yang mempengaruhi motivasi Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil adalah pendidikan Ibu hamil. Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar berpendidikan SMA sejumlah 17 responden (56,7%) dan silang antara pendidikan dengan motivasi ibu hamil menunjukkan bahwa dari 17 responden yang berpendidikan SMA sebagian besar mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 14 responden (82,4%). Menurut peneliti pendidikan SMA tergolong pendidikan menengah. Pendidikan menengah lebih tinggi dibandingkan pendidikan dasar hal ini dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam melakukan senam hamil karena semakin tinggi pendidikan maka wawasanya akan lebih luas sehingga menimbulkan dorongan dalam diri mereka untuk berbuat sesuatu yang dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat dengan melakukan kebiasaan yang bermanfaat bagi kesehatan misalnya senam hamil. Menurut azwar (2009 : 58), Pendidikan memberikan wawasan lebih luas, semakin baik tingkat pendidikan maka semakin baik wawasan yang dimiliki, yang mempengaruhi pada motivasi seseorang. Faktor ketiga yang mempengaruhi senam hamil adalah pekerjaan Ibu hamil. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 Responden hampir setengahnya menjadi Ibu rumah tangga sejumlah 11 responden (36,7%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara pekerjaan dengan motivasi ibu hamil menunjukkan bahwa dari 11 responden yang bekerja sebagai Ibu rumah tangga hampir setengahnya mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 6 responden (54,5%). Menurut peneliti ibu rumah tangga hanya menghabiskan waktunya di rumah sehingga akan lebih banyak waktu luang untuk melakukan senam hamil dari pada ibu yang bekerja, hal ini akan mempengaruhi motivasi ibu dalam melakukan senam hamil. Menurut Mubarak (2012 : 61), Ibu hamil yang tidak bekerja memiliki waktu lebih banyak daripada ibu hamil lainnya yang bekerja di luar rumah sehingga seharusnya mereka lebih berkeinginan dan berkemampuan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan senam hamil. Faktor keempat yang mempengaruhi senam hamil adalah Gravida Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar multigravida sejumlah 22 responden (73,3%) dan silang antara Gravida dengan motivasi ibu hamil menunjukkan bahwa dari 22 responden yang mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 14 responden (64,6%). Menurut peneliti seorang ibu yang sudah pernah melahirkan dan mempunyai anak akan mempunyai pengalaman dari sebelumnya, sehingga pengalaman ibu cukup baik, hal ini akan memotivasi ibu untuk melakukan kebiasaan yang baik berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya dalam melakukan senam hamil. Menurut Notoadmodjo (2007 : 72), Jumlah anak merupakan sumber pengalaman atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan, hal ini dilakukan dengan cara

6 mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah dimasa lalu. Faktor kelima yang mempengaruhi senam hamil adalah usia kehamilan. Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar usia kehamilan Trimester 3 sejumlah 16 responden (53,3%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara usia kehamilan dengan motivasi ibu hamil menunjukkan bahwa dari 16 responden yang mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 10 responden (62,5%). Menurut peneliti ibu hamil usia kehamilan Trimester 3 merupakan usia aterm dimana sangat dianjurkan untuk melakukan senam hamil dengan tujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot agar tidak kaku pada saat persalinan, sehingga ibu akan termotivasi untuk melakukan senam hamil. Menurut Errol Norwitz & John O. Schorge (2007 : 122), Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Melakukan senam hamil dapat dimulai pada usia kehamilan 28 minggu. Faktor keenam yang mempengaruhi senam hamil adalah yang pernah melakukan senam hamil pada kehamilan sebelumnya. Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 25 responden sebagian besar responden yang pernah senam hamil pada kehamilan sebelumnya sejumlah 18 responden (72,0%) dan silang yang pernah melakukan senam hamil pada kehamilan sebelumnya dengan motivasi ibu hamil menunjukkan bahwa dari 18 responden yang mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 12 responden (66,7%). Menurut peneliti ibu yang pernah melakukan senam hamil pada kehamilan yang lalu dapat memberikan pengalaman untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada masa lalu, sehingga dapat menambah pengetahuan ibu tentang senam hamil pada kehamilan berikutnya. Menurut Notoatmodjo (2010 : 53), Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan oleh karena pengalaman yang diperoleh dapat memecahkan permasalahan lalu. Faktor ketujuh yang mempengaruhi senam hamil adalah informasi tentang senam hamil. Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 30 responden hampir seluruhnya responden pernah mendapatkan informasi tentang senam hamil sejumlah 25 responden (83,3%) dan silang antara informasi tentang senam hamil dengan motivasi ibu hamil menunjukkan bahwa dari 25 responden yang mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 16 responden (64,0%). Menurut peneliti ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang senam hamil, maka ibu akan memahami tentang cara melakukan senam hamil atau bahkan kerugian bila tidak melakukan senam hamil, sehingga ibu akan tertarik melakukan senam hamil. Menurut Sobur (2009 : 67), Informasi adalah sebuah kata yang sangat lazim, namun secara teknis sangat rumit untuk di artikan. informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan atau mengungkapan sesuatu yang penerimanya menjadi tau. Faktor kedelapan yang mempengaruhi senam hamil adalah sumber informasi tentang senam hamil. Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa dari 25 Responden sebagaian besar mendapatkan sumber informasi tentang senam hamil melalui tenaga kesehatan sejumlah 16 responden (64,0%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara sumber informasi tentang senam hamil dengan motivasi ibu hamil menunjukkan bahwa dari 16 responden yang mempunyai motivasi kuat dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 10 responden (62,5%).

7 Menurut Petugas kesehatan merupakan salah satu sumber informasi yang sangat berperan dalam memberikan informasi tentang senam hamil kepada ibu hamil. Semakin mudah akses tenaga kesehatan yang diberikan, maka ibu hamil akan lebih mudah menerima informasi tentang senam hamil. Menurut Mubarak (2011 : 37), Informasi sangatlah penting untuk menambah pengetahuan dan wawasan seseorang. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik media gambar, tulis, visual, tenaga kesehatan dan dari sumber lain. Perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama faktor umur Ibu hamil. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar berumur 20-35 tahun sejumlah 16 responden (53,3%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara umur dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 16 responden yang berumur 20-35 tahun sebagian besar mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 10 responden (62,5%). Menurut peneliti ibu hamil yang berumur 20-35 tahun tergolong umur dewasa, hal ini dapat mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang karena semakin bertambahnya umur, akan bertambah pula kematangan berfikir seseorang sehingga dapat membentuk perilaku yang baik. Menurut Notoatmodjo (2010 : 72), Bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis dan perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ, pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa sehingga mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan tindakan. Faktor kedua yang mempengaruhi perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil adalah pendidikan Ibu hamil. Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar berpendidikan SMA sejumlah 17 responden (56,7%) dan silang antara pendidikan dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 17 responden yang berpendidikan SMA sebagian besar mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 14 responden (82,4%). Menurut peneliti pendidikan SMA tergolong pendidikan menengah. Pendidikan menengah lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan dasar sehingga akan mempengaruhi pola pikir seseorang karena semakin tinggi pendidikan seseorang akan mempermudah dalam penerimaan informasi, karena banyaknya pengetahuan yang didapat maka akan membentuk perilaku seseorang menjadi lebih baik. Menurut Notoatmodjo (2007 : 43), pendidikan juga berpengaruh terhadap penerimaan informasi yang bersifat baru dan pendidikan seseorang akan mempengaruhi pandangan terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan tanggapan yang lebih rasional dibandingkan orang yang berpendidikan rendah. Faktor ketiga yang mempengaruhi perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil adalah pekerjaan Ibu hamil. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 Responden hampir setengahnya menjadi Ibu rumah tangga sejumlah 11 responden (36,7%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara pekerjaan dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 11 responden yang bekerja sebagai Ibu rumah tangga hampir setengahnya mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 7 responden (63,6%). Menurut peneliti ibu rumah tangga akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber sehingga akan mempengaruhi perilaku ibu dalam melakukan senam hamil. Menurut Notoatmodjo (2010 : 52), bahwa dengan adanya pekerjaan seseorang memerlukan banyak waktu luang untuk mendapatkan informasi sehingga dari informasi yang diperoleh menambah pengetahuan dan menimbulkan perilaku yang baik. Faktor keempat yang mempengaruhi perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan

8 senam hamil adalah Gravida. Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar ibu hamil multigravida sejumlah 22 responden (73,3%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara Gravida dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 22 responden yang mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 14 responden (63,6%). Menurut peneliti untuk memperlancar persalian ibu yang sudah pernah melahirkan akan mendapatkan pengalaman dari kehamilan yang lalu sehingga akan menambah pengetahuan seseorang pada kehamilan berikutnya, hal ini tentunya akan mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Tiran (2009 : 51), Ibu hamil yang sudah pernah melahirkan akan memiliki pengalaman pada saat persalinan yang lalu serta dapat membentuk pengetahuan yang bagus sehingga dapat berperilaku yang baik. Faktor kelima yang mempengaruhi perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil adalah usia kehamilan. Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar usia kehamilan Trimester 3 sejumlah 16 responden (53,3%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara usia kehamilan dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 16 responden yang mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 10 responden (62,5%). Menurut peneliti ibu hamil usia kehamilan Trimester 3 akan mendekati persalinan sehingga sangat penting untuk melakukan senam hamil yang bertujuan untuk memperlancar proses persalinan, sehingga ibu hamil akan berfikir bahwa sangat membutuhkan senam hamil hal ini akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan senam hamil. Menurut Widianti (2010 : 72), Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik pada persalinan cepat, aman dan spontan. Ibu hamil dianjurkan mengikuti senam hamil bila kandungan sudah mencapai usia 6 bulan keatas. Faktor keenam yang mempengaruhi perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil adalah yang pernah melakukan senam hamil pada kehamilan sebelumnya. Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 25 responden sebagian besar responden yang pernah senam hamil pada kehamilan sebelumnya sejumlah 18 responden (72,0%) dan silang yang pernah melakukan senam hamil pada kehamilan sebelumnya dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 18 responden yang mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 16 responden (88,9%). Menurut peneliti seseorang yang pernah melakukan senam hamil pada kehamilan yang lalu akan tahu dan mengerti manfaat dari senam hamil sehingga secara tidak langsung untuk kehamilan selanjutnya mereka akan melakukan senam hamil. Menurut Mubarok (2007 : 46), Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi di masa lalu. Faktor ketujuh yang mempengaruhi perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil adalah informasi tentang senam hamil. Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 30 responden hampir seluruhnya responden pernah mendapatkan informasi tentang senam hamil sejumlah 25 responden (83,3%) dan silang antara informasi senam hamil dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 25 responden yang mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 20 responden (80,0%). Menurut peneliti informasi akan menimbulkan pengetahuan pada seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Menurut Notoatmodjo (2010 : 68), Informasi akan meningkatkan pengetahuan masyarakat, selanjutnya dengan pengetahuan akan

9 menumbuhkan kesadaran dan pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku yang sesuai karena didasari pada keadaan mereka sendiri dan bukan pikiran sehingga akan mempengaruhi seseorang. Faktor kedelapan yang mempengaruhi perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil adalah sumber informasi tentang senam hamil. Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa dari 25 Responden sebagian besar mendapatkan sumber informasi tentang senam hamil melalui tenaga kesehatan sejumlah 16 responden (53,3%) dan berdasarkan lampiran 13 tentang tabulasi silang antara sumber informasi tentang senam hamil dengan perilaku ibu hamil menunjukkan bahwa dari 16 responden yang mempunyai perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil sejumlah 12 responden (75,0%). Menurut peneliti tenaga kesehatan adalah salah satu sumber informasi yang sangat dipercaya sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan opini dan kepercayaan. Seseorang yang memperoleh informasi maka akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, sedangkan pengetahuan sendiri akan mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut menurut Notoatmodjo dalam Lukman (2013 : 76) Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, media informasi untuk komunikasi massa. Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (surat kabar, majalah), media elektronik (Televisi, radio, internet) dan melalui kegiatan tenaga kesehatan seperti pelatihan yang diadakan (Dokter, Perawat, Bidan). Hubungan motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil menunjukkan bahwa dari 30 responden didapatkan 15 responden (83,3) mempunyai motivasi kuat dengan perilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil. Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji Spearman rank didapatkan bahwa hasil dari perhitungan p value adalah 0,016 < α (0,05) maka H 1 diterima artinya ada hubungan motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Menurut peneliti, Ibu hamil yang mempunyai motivasi kuat maka mereka akan mampu berperilaku positif dalam pelaksanaan senam hamil. Sebaliknya jika ibu hamil mempunyai motivasi lemah maka mereka akan berperilaku negatif dalam pelaksanaan senam hamil. Hal ini sesuai dengan teori Wawan (2011 : 63), bahwa motivasi seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini akan menentukan perilaku seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan perilaku positif terhadap objek tertentu. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Motivasi Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang sebagian besar mempunyai motivasi kuat. Perilaku Ibu hamil dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang sebagian besar mempunyai perilaku positif. Ada hubungan motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Saran 1. Bagi Bidan Diharapkan dapat memberikan penyuluhan secara personal pada ibu hamil tentang pentingnya pelaksanaan senam hamil sehingga dapat memperlancar proses persalinan.

10 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda tentang hubungan motivasi dengan perilaku dalam pelaksanaan senam hamil terutama pada motivasi dalam parameter ekstrinsik dan perilaku dalam parameter kongnitif dengan pendekatan yang lebih baik, jumlah sampel dan di lengkapi literatur yang lebih banyak. 3. Bagi Dosen dan Mahasiswa Diharapkan dapat ikut serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan penyuluhan terkait dengan senam hamil sehingga akan menambah pengetahuan serta informasi bagi ibu hamil. KEPUSTAKAAN Azwar, S. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Bandiyah. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika Lukman, H. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. [Online]Available at: http://forbetterhealth.wordpress.com [Accessed 23 February 2013] Mubarak, W, I,, dkk. 2007. Promosi Kesehatan, Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan, Yogyakarta : Graha Ilmu. Mubarak, W.I. 2012, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta. Mubarak. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Norwitz, Errol R., Schorge, John O. 2007. At A Glance Obstetri dan Ginekologi Edisi Kedua. Alih Bahasa : P., Diba Artsiyanti E. Jakarta: Penerbit Erlangga. Notoatmodjo, S. 2007. Perilaku Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta..2007. Perilaku Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Ed. Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Ed. Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Ed. Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Ed. Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Rusmi, W. 2008. Teori Motivasi. Pt Graha Laka Offset : Jakarta. Sobur, A. 2009. Perilaku Manusia. Alfabeta: Bandung. Sofian, Amru. 2011. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. Jakarta: EGC. Tiran. 2009. Kehamilan Dan Permasalahannya. Jakarta : EGC. Wawan, A dan M. D. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Widianti, Anggriyana Tri dan Atikah Proverawati. 2010. Senam Kesehatan, Yogyakarta : Nuha Medika.. 2010. Senam Kesehatan, Yogyakarta : Nuha Medika.