Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

Available online at Website

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PENINGKATAN SUHU MODUL DAN DAYA KELUARAN PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN CERMIN TERPUSAT PADA BERBAGAI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

Analisis Sistem Fotovoltaik Menggunakan Respon Dinamika Induksi pada Lilitan Kawat Tembaga

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi.

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

PEMAKSIMALAN DAYA KELUARAN SEL SURYA MENGGUNAKAN LENSA CEMBUNG

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

PENINGKATAN EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN REFLEKTOR PARABOLA

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy

PENGARUH PERUBAHAN INTENSITAS MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Kajian Fisis Energi Terbarukan Panel Surya Melalui Eksperimen Sederhana untuk Siswa SMA

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

Utomo et al., Optimalisasi Daya dan Eneri Listrik pada Panel Surya Polikristal... 45

ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN PARABOLA SEBAGAI KONSENTRATOR

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN MODUL SURYA 50 WATT PEAK DENGAN POSISI MEGIKUTI PERGERAKAN ARAH MATAHARI

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

UNIVERSITAS DIPONEGORO UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN MODUL SURYA 50 WATT PEAK DENGAN POSISI MEGIKUTI PERGERAKAN ARAH MATAHARI

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

Kata kunci : Arsitektur Bali, Panel surya, rangkaian seri, rangkaian paralel.

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

TURBO Vol. 6 No p-issn: , e-issn: X

Pengukuran Arus dan Tegangan pada Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Tenaga Angin dan Tenaga Matahari) Menggunakan Atmega 8535

MODUL PRAKTIKUM PENYINARAN SEBAGIAN DAN PENUH PADA PHOTOVOLTAIC JENIS MONOCRISTALLINE

SKRIPSI PERBANDINGAN PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MEDIA CERMIN TERPUSAT DAN TANPA MENGGUNAKAN MEDIA CERMIN

PENGARUH KETINGGIAN PANEL SURYA TERHADAP DAYA LISTRIK UNTUK MENEKAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WATT PEAK DENGAN PENAMBAHAN SUDUT REFLEKTOR 50, 60, 70, DAN 80 DERAJAT TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Efisiensi Sel Solar pada Mono- Crystalline Silikon Sel Solar. Abstract

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENINGKATAN TEMPERATUR PERMUKAAN SEL SURYA

PERANCANGAN SISTEM PEGENDALI SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE DENGAN METODE TUNNING PID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENGARUH PENAMBAHAN REFLEKTOR (CERMIN DATAR) TERHADAP KELUARAN DAYA POLYCRYSTALLINE

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Rancang Bangun Reflektor Surya Untuk Meningkatkan Efisiensi Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya 60 Watt

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

PENGARUH DEBIT AIR SEMBURAN TERHADAP EFEKTIVITAS DIRRECT EVAPORATIVE COOLING POSISI HORISONTAL

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU DAYA PADA MODUL SILIKON POLIKRISTAL

EFISIENSI PANEL SURYA UNTUK CATU DAYA LAMPU JALAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG

ANALISA EFISIENSI MODUL SURYA 50 WATT PEAK PADA RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI ENERGI CADANGAN LAPORAN AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEDAGANG KAKI LIMA (SOLAR CELL) TUGAS AKHIR

PENGUJIAN DIRECT EVAPORATIVE COOLING POSISI VERTIKAL DENGAN ALIRAN SEARAH

Transkripsi:

DIPO PV COOLER, PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN TEMPERATUR HEATSINK FAN PADA PANEL SEL SURYA (PHOTOVOLTAIC) SEBAGAI PENIINGKATAN KERJA ENERGI LISTRIK BARU TERBARUKAN Adhi Warsito *), Erwin Adriono, M.Yudi Nugroho, Oding, and Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) E-mail : Kissmyguitars@gmail.com Abstrak Panel surya merupakan salah satu sumber energy terbarukan. Panel surya merubah sinar matahari menjadi energy listrik. Namun kendala utama dari panel surya sendiri adalah energy yang dihasilkan tidak berkelanjutan. Panel surya sendiri memiliki suhu maksimum Body yang mana berpengaruh pada keluaran panel surya. Maka pada penelitian kali ini akan dibuat pendingin panel surya dengan menggunakan heatsink fan. Suhu maksimum Body pada panel surya berjenis SHARP ND 120T1D adalah 45 o C. Sehingga jika suhu melebihi dari 45 o C akan menurunkan keluaran dari panel surya sendiri. Pada penelitian ini didapatkan suhu rata-rata body panel surya di kampus teknik elektro, tembalang pada pukul 9 pagi hingga 3 sore adalah 50.14 o C dan keluaran rata-rata dari panel tersebut adalah 18.80 Volt. Sedangkan pada suhu rata-rata panel surya dengan penggunaan heatsink adalah 36 o C dan keluaran rata-rata panel tersebut adalah 19.11 volt. Dengan demikian maka dengan menggunakan pendingin heatsink penurunan rata-rata suhu sebesar 28.20 % dan kenaikan keluaran dapat ditingkatkan sebesar 1.64 % dari efisiensi panel surya ini yang hanya 12,1%. Kata Kunci :Efisiensi, Panel Surya, Pendingin, Suhu Body Abstract Solar cells are one source of renewable energy. Solar cells transform sunlight into electrical energy. But the main obstacle of the solar cells themselves are not sustainable energy generated. The solar cell itself has a maximum body temperature which affect the output of solar panels. So in the present study will be made using the solar cell cooling fan heatsink. Body Maximum temperature on the solar cell Sharp ND 120T1D manifold is 45 oc. So if the temperature exceeds 45 C will reduce the output of the solar cells themselves. In this study obtained an average body temperature of the solar cells on the campus of electrical engineering, Tembalang at 9 am to 3 pm is 50.14oC and the average output of the panels is 18.80 volts. While the average temperature of the solar cell with the use heatsink is 36oC and the average output volt panel is 19,11. Thus, by using a heatsink cooler temperatures average reduction of 28.20% and an increase in output can be increased by 1.64% of the efficiency of the solar panel is only 12.1%. Keywords: Efficiency, Solar cells, Cooling, Body Temperature 1. Pendahuluan Panel sel surya atau bisa disebut photovoltaic cell merupakan salah satu sumber energi baru terbarukan alternatif yang ramah lingkungan. Panel sel surya dapat merubah sinar matahari menjadi energi listrik. Panel sel surya sendiri menghasilkan arus DC yang berasal dari bahan semikonduktor tipe p dan tipe n. Panel surya bisa ditingkatkan efisiensinya dengan cara menambahkan reflektor atau konsentrator. Reflektror atau konsentrator pada panel sel surya berbentuk seperti cermin yang difungsikan sebagai pemantul dan pemfokus cahaya matahari ke panel sel surya. Pemantulan cahaya matahari ini akan membuat intensitas cahaya matahari lebih terkonsentrasi pada panel sel surya sehingga energi listrik yang di keluarkan panel sel surya menjadi semakin besar. Peningkatan daya keluaran pada panel sel surya ini akan meningkat menjadi sekitar 46% (Tanesab J.A., 2007) Meskipun penambahan reflektor atau konsentrator pada panel sel surya dapat menambah performa panel sel surya, tetapi teknik ini ternyata juga memiliki kelemahan. Akibat dari pengonsentrasian intensitas cahaya ini adalah berimbas pada temperatur panel sel surya yang akan meningkat cepat. Peningkatan temperatur ini dapat berpengaruh pada daya keluaran yang dihasilkan panel sel

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 500 surya. Setiap kenaikan temperatur panel surya 1 o C (dari 25 o C). Akan mengakibatkan berkurangnya sekitar 0,5% pada total tenaga yang dihasilkan (Foster dkk., 2010) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui rata-rata kenaikan tegangan pada panel surya. sehingga dari tegangan tersebut akan diperoleh kenaikan efisiensi. 2. Metode 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Halaman kampus teknik elektro Universitas diponegoro. Selain itu Lab Ketenagaan Teknik Elektro Universitas digunakan untuk menganalisis hasil data. Waktu yang digunakan untuk pengambilan data ini adalah tanggal 21 April 2013 Pukul 9 pagi hingga 3 sore. Waktu ini dipilih karena intensitas matahari cukup baik untuk mengambil data pebnelitian. 2.2. Teknik Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah dengan membandinkan panel surya yang tanpa diberi pendingin dan yang diberi pendingin. Nantinya tegangan dan suhu akan diambil sebagai data pembanding. Dari hasil perbandingan tersebut nantinya akan dibandingkan data tegangan dan suhu. Tegangan ini nantinya akan merepresentasikan efisiensi panel surya yang kemudian akan dibandingkan dengan panel surya yang tanpa pendingin dan dengan pendingin. 2.3. Teknik Pengumpulan data 2.3.1. Alat dan Bahan Alat : 1. Multimeter 2. Lux meter 3. Termometer Laser 4. Panel Surya SHARP ND 120T1D 5. Sumber DC 12 Volt Bahan : 1. Heatsink 8 buah 2. Fan (12 volt) 8 buah 3. Acrylic 2x1 meter 2.3.2. Cara Kerja Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu : 1. Tahap pembuatan pendingin Dalam Tahap ini dari bahan yang ada akan dibentuk untuk membuat pendingin panel surya. Acrylic yang sudah ada pertama dipotong sesuai dengan body panel surya yang akan digunakan. Beri lubang pada setiap acrylic untuk tempat heatsink fan. Bagi 2 heatsink fan menjadi 2 fungsi. Fungsi heatsink pertama adalah untuk menghisap udara dari luar dan yang satunya lagi untuk mengeluarkan udara dari dalam ruang panel surya. Kemudian pasang heatsink fan pada lubang acrylic dan pendingin siap untuk digunakan. 2. Tahap Pengambilan data Setelah tahap pembuatan pendingin selesai maka selanjutnya adalah pengambilan data. Pengambilan data ini dilakukan setiap 1 jam sekali dengan data yang diambil berupa tegangan dan Suhu. Nilai tegangan akan didapat dengan menggunakan multimeter sedangkan suhu akan didapat dengan menggunakan terometer laser. Sedangkan lux meter digunakan untuk mengetahui nilai intensitas cahaya. Nantinya semua data akan di analisis dalam bentuk table dan grafik. Nantinya hasil dari gambar grafik dan table akan dibandingkan dengan yang menggunakan pendingin dan tanpa menggunakan pendingin dan akan dicari nilai rata-rata penurunan suhu dan kenaikan efisiensi panel surya Tahap Penelitian Pembuatan Alat Pengambilan Data Analisi Data Bahan 1. Acrylic 2. Heatsink 3. Fan Gambar 1. Gambar Alur Penelitian Alat : 1. Multimeter 2. Lux meter 3. Termometer Laser 4. Panel Surya 5. Sumber DC 12 Volt Rata-rata penurunan Suhu Rata-rata kenaikan efisiensi 3. Hasil dan Analisa 3.1. Panel Surya ( Photovoltaic cell ) Untuk mengantisipasi persedian energi di masa yang akan datang, sejak dua dekade terakhir ratusan pakar energi dari berbagai Negara saling berlomba untuk mengupayakan penemuan-penemuan baru tentang sumber energi alternatif yang tidak saja efisien tetapi juga bernuansa ramah lingkungan. Dan salah satu pilihannya adalah sel surya, walaupun secara efisiensi masih perlu pertimbangan lebih jauh.

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 501 Efisiensi keluaran maksimum (η) didefinisikan sebagai prosentase daya keluaran optimum terhadap energi cahaya yang digunakan, yang dituliskan sebagai : Gambar 2. Panel Sel Surya Prinsip kerja sel surya dapat dijelaskan seperti berikut. Pada saat sel surya terkena cahaya, maka sel surya akan menerima energi dari foton ke electron yang bergerak bebas pada lapisan tipe-n, sehingga dengan adanya pemberian energi dari foton tersebut, maka electron bebas pada lapisan tipe-n memiliki energi tambahan untuk pindah ke lapisan tipe-p. sehingga pada lapisan tipe-n bersifat lebih positif dari lapisan tipe-p, karena ada beberapa jumlah proton yang lebih besar dari pada jumlah electron. Lalu electron bebas tersebut masuk ke dalam lapisan tipe-p, electron akan memasuki hole yang ada pada lapisan tipe-p. sehingga lapisan tipe-p ini akan bersifat lebih negative, karena ada beberapa atom yang memiliki jumlah proton lebih sedikit dari jumlah elektronnya. Jika lapisan tipe-p dan tipe-n dihubungkan dengan beban, maka akan mengalir arus dari lapisan tipen menuju tipe-p. (Anita, 2010) Selain efisiensi, karakteristik yang lainnya adalah faktor pengisi (fill factor, FF). Fillfactor (FF) merupakan nilai rasio tegangan dan arus pada keadaan daya maksimum dan tegangan open circuit (V oc) dan arus shortcircuit (I sc). Hal ini berarti bahwa daya yang dimiliki oleh sel surya belum tentu dapat diberikan kepada beban sepenuhnya. Harga fill factor yang ideal 0.7 sampai 0.85. Penel surya sendiri memiliki suhu maksimum body. Suhu maksimum body biasa tercantum pada badan panel surya. Suhu disini menunjukkan suhu maksimum yang dihitung pada panel surya untuk dapat bekerja. Jika suhu melebihi dari yang dicantumkan maka efisiensi panel surya dapat turun. Setiap kenaikan temperature panel surya 1 o C (dari 25 o C) akan mengakibatkan berkurang sekitar 0,5% pada total tenaga (daya) yang dihasilkan (Foster dkk., 2010). Untuk menghitung besarnya daya yang berkurang pada saat temperature disekitar panel surya mengalami kenaikan o C dari temperature standarnya, dipergunakan rumus sebagai berikut : P saatnaikoc = 0,5%/ o C x P MPP x Kenaikan temperature ( o C) P MPP = Daya maksimum keluaran panel surya 3.2. Perbandingan Suhu panel dengan pendingin dan tanpa pendingin Tabel 1. Tabel perbandingan suhu Gambar 3. Skema Prinsip Kerja Sel Surya Semakin besar daya input yang diberikan, maka daya listrik yang dapat dihasilkan oleh sel surya semakin besar. Daya listrik adalah besaran yang diturunkan dari nilai tegangan dan arus sehingga sehingga nilai tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan bagian dari kelistrikan yang dimiliki oleh sel surya. Daya listrik yang diberikan oleh sel surya adalah : Waktu (WIB) Suhu Body Panel Tanpa Pendingin Suhu Body Panel Dengan Pendingin 09:00 42 35 10:00 51 33 11:00 57 38 12:00 58 37 13:00 54 38 14:00 52 38 15:00 37 33 Dapat dilihat pada dengan menggunakan pendingin heatsink fan dapat menjaga suhu panel surya. Hal ini tentunya dapat digunakan untuk menjaga suhu pada panel surya. Dan berikut adalah perbandingan suhu dalam bentuk grafik.

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 502 Gambar 5. Grafik perbandingan suhu Sehingga dari data tersebut dapat dicari rata-rata penurunan suhu panel surya tersebut. Maka diperoleh rata-rata penurunan suhu dari panel surya tersebut adalah 14,14 o C, sehingga kenaikan tersebut dapat dicari penurunan suhu dalam persen yaitu 28,20 % dari suhu tanpa panel surya 3.3. Perbandingan Tegangan panel dengan pendingin dan tanpa pendingin Tabel 2. Tabel perbandingan Tegangan Waktu (WIB) Tegangan Panel Tanpa Pendingin Tegangan Panel Dengan Pendingin 09:00 19.03 19.33 10:00 19.16 19.31 11:00 18.76 19.12 12:00 18.73 19.07 13:00 18.85 19.08 14:00 18.61 19.08 15:00 18.5 18.81 Dapat dilihat pada table diatas bahwa terdapat perbedaan tegangan antara penal dengan menggunakan pendingin dan tanpa pendingin. Berikut adalah Grafik perbandingan tegangan. Gambar 6. Grafik perbandingan tegangan Dari grafik diatas juga merepresentasikan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh panel yang menggunakan pendingin memiliki tegangan yang lebih besar dari pada yang tanpa pendingin. Dalam hal ini tegangan sudah merepresentasikan daya. Daya sendiri dipengaruhi oleh tegangan dan arus. Dalam hal ini arus dianggap konstan. Seiring dengan kenaikan irradiance maka arus akan meningkat. (Muchammad, dkk., 2010 ). Dimana irradiance tertinggi terdapat pada tengah hari. Sehingga dapat dicari peningkatan rata-rata efisiensi panel tersebut dengan menggunakan tegangan ( Arus dianggap konstan dan diabaikan ). Maka diketahui kenaikan ratarata efisiensi dari panel dengan menggunakan pendingin adalah 1,64 % dari efisiensi panel suryaini yang hanya 12,1 %. Sehingga jika dijumlahkan efisiensi panel surya yang menggunakan pendingin ini menjadi 13,74 %. 4. Kesimpulan 1. Penuruanan Rata rata Suhu panel surya dengan menggunakan pendingin adalah 28,20 % 2. Peningkatan efisiensi panel surya berubah dari 12,1 % menjadi 13,74 % karena menggunakan pendingin. Referensi [1]. Tanesab, Julius A. (2007). ANALISA PEGARUH PENINGKATAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC DI LABORATORIUM SISTEM PROTEKSI POLITEKNIK NEGERI KUPANG. Jurnal mitra tahun XII, No. 3. Hal. 315-319 [2]. Sidopekso, Satwiko dan Febtiwiyanti, Anita Eka. (2010). Studi peningkatan Output Modul Surya Dengan

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 503 Menggunakan Reflektor. Jurnal Berkala Fisika Vol. 12, No. 3. Hal. 101-104 [3]. Muchammad dan Yohana,Eflita. (2010). PENGARUH SUHU PERMUKAAN PHOTOVOLTAIC MODULE 50 WATT PEAK TERHADAP DAYA KELUARAN YANG DIHASILKAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR DENGAN VARIASI SUDUT REFLEKTOR 0 0, 50 0, 60 0, 70 0, 80 0. Rotasi Jurnal Teknik Mesin Vol. 12, No. 4. Hal. 14-18 [4]. Suriadi dan Syukri, Mahdi. (2010). Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS) Terpadu Menggunakan Software PVSYST Pada Komplek Perumahandi Banda Aceh. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 2. Hal. 77-80 [5]. Widodo, R. T. (2008). Prinsip Kerja Panel Surya. URL: http://punyaunie.blogspot.com/2008/12/prinsipkerja-sel-surya.html?m=1 diakses oktober 2012 [6]. Noname. (2011). Tentang Panel Surya. URL : http://indosunergy.m.webs.com/site/mobile?dm_path=%2 Ftentangsolarpanel.htm diakses oktober 2012 [7]. URL : http://www.muamat.com/classifieds/1118/posts/5_buy_an d_sell/51_computer_accessories/8162726_used_heat_si nk_fan_socket_478_for_sale.html diakses oktober 2011