NOMOR : 555/ / DISKOMINFO T E N T A N G

dokumen-dokumen yang mirip
S U R A B A Y A 60175

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR : 188.4/155/104/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA IMUR Jl. TIDAR 123 SURABAYA Telp/Fax (031) S U R A B A Y A

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) KABUPATEN SAMPANG

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KECAMATAN GLENMORE

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN TENTANG

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

S U R A B A Y A 60175

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR : 821.2/ 7156 /101.1/2012

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KOTA BATU

SURABAYA NOMOR : 188 / 610 / KPTS / / 2013

188/72/KPTS/211.1/2012. Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP 1 OKTOBER OKTOBER 2012

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP

I. PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR : 41 TAHUN 2013 T E N TA N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.01/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN B. MAKSUD DAN TUJUAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PEMBANTU BIRO ORGANISASI

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PPID PEMBANTU STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG

PEDOMAN UMUM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

terhadap informasi yang berkualitas dapat terpenuhi ; publik untuk menghasilkan layanan Informasi publik yang berkualitas.

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ

Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP. Kualifikasi Pelaksana. Diagram Alir Keberatan Informasi Publik.

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BERITA NEGARA. No.1279, 2013 KEMENTERIAN PARIWISATADAN EKONOMI KREATIF. Informasi. Dokumentasi. Pengelolaan. Pencabutan.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SAMPANG

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) BPPT KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

2012, No

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

2011, No Tata Cara Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 -

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembara

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BAPPEDA KABUPATEN SAMPANG

STANDARD OPERASIONAL PELAKSANAAN INFORMASI PUBLIK

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

Standar Operasional Prosedur (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 123 TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

Transkripsi:

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jl. Soa-Siu Dok II Bawah-Jayapura Telp :( 0967 ) 524140-437324-537378- Fax ( 0967 ) 537523 Website : http // www.papua.go.id Email : kominfo@papua.go.id KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA SELAKU ATASAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA NOMOR : 555/ / DISKOMINFO T E N T A N G STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA Menimbang Mengingat : bahwa dalam rangka pelaksanaan pasal 7 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, perlu disusun Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada PPID Pembantu Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua; : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 135); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah;; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik;

Memperhatikan 12. Peraturan Gubernur Papua Nomor 12 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Provinsi Papua; 13. Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua; 14. Surat Keputusan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Nomor 555/ 40/ DISKOMINFO tanggal 10 Mei 2016. : Surat Keputusan Sekertaris Daerah Provinsi Papua Nomor 188.4/10401/SET tanggal 28 Agustus 2015 tentang Standar Operasi Prosedur Pelayanan Informasi Publik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua. M E M U T U S K A N Menetapkan : Kesatu : Menetapkan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan Informasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua sebagaimana tersebut pada lampiran. Kedua Ketiga : Standar Pelayanan sebagaimana di maksud dalam Diktum Pertama, dijadikan sebagai acuan dan wajib dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu dan Pejabat di Lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua ; : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan untuk dilaksanakan. DITETAPKAN DI : J ayapura PADA TANGGAL : 24 Mei 2016 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA KANSIANA SALLE, SH PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19611103 198703 2 010 Tembusan Kepada Yth : 1. Gubernur Papua di Jayapura (sebagai laporan); 2. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua selaku PPID Provinsi Papua di Jayapura; 3. Ketua Komisi Informasi Publik Papua; 4. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

LAMPIRAN I : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA NOMOR : 555 / / DISKOMINFO TANGGAL : 24 Mei 2016 STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), peranan informasi menjadi kebutuhan primer setiap orang dan khususnya Badan Publik/Lembaga. Sebagai kebutuhan primer, Informasi merupakan hak asasi manusia dan Badan Publik/Lembaga wajib menyediakan/memberikan informasi tersebut sesuai peraturan yang berlaku sebagai bentuk pertanggung jawaban pemerintah sekaligus untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik (Good and Clean Goverment). Dan untuk menfasilitasi kebutuhan informasi bagi masyarakat oleh Pemerintah diterbitkanlah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan diberlakukan pada tanggal 30 April 2010. Dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dijelaskan bahwa setiap Badan Publik mempunyai kewajiban dalam menyediakan dan melayani permohonan informasi public secara cepat, tepat, waktu, biaya ringan dan sederhana. Untuk melaksanakan pelayanan informasi pada badan pubilk dibutuhkan wadah pelayanan yang konsisten dan bertanggungjawab dengan nama PPID yaitu Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. Dan untuk melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat/public perlu adanya standar pelayanan sebagai acuan sehingga pelaksanaan UU KIP dapat berjalan secara efektif, efisien dan tepat waktu serta dapat dipertanggungjawabkan. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua sebagai badan publik yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dibidang Komunikasi dan Informasi yang sumber dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perlu membuat dan menetapkan standar layanan yaitu Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasiona Prosedur (SOP) layanan informasi publik. Standar Pelayanan Publik (SPP) yakni tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan maupun acuan penilaian kualitas pelayanan beserta kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pemberian pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur, sedangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bertujuan memberikan petunjuk pelaksanaan secara administratif di Lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua.

B. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 135); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/04/ 2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN /11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik; 12. Peraturan Gubernur Papua Nomor 21 Tahun 2015 tentang Uraian tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua; 13. Surat Keputusan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Nomor 555/ 40/ DISKOMINFO tanggal 10 Mei 2016 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. C. Maksud, Tujuan dan Manfaat 1. Maksud : Pedoman ini sebagai acuan mengenai ruang lingkup, tanggung jawab dan wewenang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dalam menyediakan informasi tertentu melalui mekanisme pelaksanaan kegiatan Pelayanan Informasi Publik.

2. Tujuan : a. Mendorong terwujudnya implementasi UU KIP secara efektif dan hak-hak publik terhadap informasi yang berkualitas dapat terpenuhi. b. Memberikan standar bagi pejabat PPID Pembantu Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dalam melaksanakan pelayanan informasi publik. c. Meningkatkan pelayanan informasi publik di Lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua untuk menghasilkan layanan Informasi Publik yang berkualitas. 3. Manfaat : a. Menstandarkan cara yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan, mengurangi kesalahan atau kelalaian. b. Menjamin proses yang telah ditetapkan dan dijadwaikan dapat berlangsung sebagaimana mestinya. c. Menjamin tersedianya data untuk penyempurnaan proses. d. Meningkatkan akuntabilitas dengan melaporkan dan mendokumentasikan hasil dalam pelaksanaan tugas. e. Memberikan cara konkrit untuk perbaikan kinerja. f. Menghindari terjadinya variasi proses pelaksanaan kegiatan dan tumpang tindih. g. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri. h. Membantu mengindentifikasi apabila terjadi kesalahan prosedur. i. Memudahkan penelusuran terjadinya penyimpangan dan memudahkan langkah perbaikan. D. Pengertian Umum 1. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik dan bertanggungjawab langsung kepada atasan PPID. 2. Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan. 3. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

4. Pengelolaan Dokumen adalah proses penerimaan, penyusunan, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan, dan penyajian dokumen secara sistematis. 5. Dokumentasi adalah kegiatan penyimpanan data, catatan dan/atau keterangan yang dibuat dan/atau diterima oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. 6. Dokumen adalah data, catatan dan/atau keterangan yang dibuat dan/atau diterima oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lainnya maupun terekam dalam bentuk apapun yang dapat dilihat, dibaca atau didengar. 7. Pelayanan Informasi adalah jasa yang diberikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua kepada masyarakat. 8. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat,didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik. 9. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. 10. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permohonan Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 11. Daftar Informasi Publik adalah catatan yang berisi keterangan secara sistematis tentang seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua tidak termasuk informasi yang dikecualikan. 12. Meja Informasi adalah tempat pelayanan informasi publik serta berbagai sarana atau fasilitas penyelenggaraan pelayanan informasi lainnya yang bertujuan memudahkan perolehan informasi publik. 13. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum, atau badan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 14. Prosedur Kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lainnya, sehingga menunjukkan adanya urutan tahapan secara jelas dan pasti, serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu bidang tugas pokok dan fungsi.

15. Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang menjelaskan suatu proses tertentu dalam SOP. 16. Produk adalah semua jenis pelayanan yang dihasilkan/dikerjakan oleh suatu unit kerja baik yang berupa barang maupun jasa. 17. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. 18. Mutu Baku adalah standar-standar mutu yang dilihat dari sisi produk yang dihasilkan, waktu penyelesaian, dan kelengkapan atau persyaratan. II. HAKEKAT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Hakekat Pelayanan Informasi Publik adalah memberi pelayanan kepada pemohon informasi publik secara cepat, tepat waktu, biaya ringan/proporsional dan cara sederhana; dan khusus pengecualian informasi publik bersifat ketat dan terbatas. III. AZAS PELAYANAN INFORMASI PUBLIK 1. Transparansi Bersifat terbuka, mudah dan dapat di akses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah di mengerti. 2. Akuntabilitas Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 3. Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi maupun penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. 4. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan informasi publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan Hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi maupun ikatan primordial lainnya. 6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban. Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masingmasing pihak. 1V. KELOMPOK PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Pelayanan informasi publik yang dilaksanakan pejabat PPID Pembantu Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua masuk dalam kelompok pelayanan jasa, yakni menyediakan hal yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

V. HAK DAN KEWAJIBAN Hak Pemohon Informasi Publik adalah : 1. Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan UndangUndang Nomor 14 Tahun 2008. 2. Setiap Orang berhak : a. Melihat dan mengetahui Informasi Publik; b. Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informasi Publik; c. Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesuai dengan Undang-Undang ini; dan/atau d. Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut. 4. Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Kewajiban Pengguna Informasi Publik adalah : 1. Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia memperoleh Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hak Badan Publik adalah : 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Informasi yang dapat membahayakan negara; b. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; c. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi; d. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan. Kewajiban Badan Publik adalah : 1. Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik

yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. 2. Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. 3. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut, Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. 4. Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik. 5. Pertimbangan tersebut antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara. 6. Memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan 7. Menunjuk dan mengangkat PPID untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya 8. Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi layanan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9. Menetapkan peraturan mengenai standar prosedur operasional layanan Informasi Publik sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. 10. Badan Publik dapat memanfaatkan maupun menyediakan sarana dan prasarana layanan Informasi Publik, termasuk papan pengumuman dan meja informasi di setiap kantor Badan Publik, serta situs resmi bagi Badan Publik Negara (media elektronik dan non elektronik). 11. Menetapkan dan memutakhirkan secara berkala Daftar Informasi Publik atas seluruh Informasi Publik yang dikelola. 12. Menetapkan standar biaya perolehan salinan Informasi Publik. 13. Membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan Informasi Publik sesuai dengan Peraturan ini serta menyampaikan salinan laporan kepada Komisi Informasi; dan melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan Informasi Publik pada instansinya 14. Kewajiban Badan Publik yang berkaitan dengan kearsipan dan pendokumentasian Informasi Publik dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan. 15. Badan Publik bisa menunjuk pejabat fungsional dan/atau petugas informasi yang membantu PPID dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran.

VI. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PPID PEMBANTU DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA A. KEDUDUKAN PPID PEMBANTU/SKPD PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua sebagai PPID Pembantu sebagaimana yang di atur berdasarkan Peraturan Gubernur Papua Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua berkedudukan di Jl. Soa-Siu Dok II Bawah Jayapura yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dengan Nomor : 555/40/DISKOMINFO tanggal 10 Mei 2016. PPID bertanggung jawab kepada atasan PPID dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya. Bagan Organisasi PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. ATASAN PPID /KADIS KOMINFO KETUA PPID / KABID INFORMASI PUBLIK SEKERTARIS /FUNGSIONAL KOMINFO PENGELOLA TIK/ FUNGSIONAL TIK PENGELOLA AN/SENGKETA INFORMASI KASIEPENGOLAHAN PENDAPAT UMUM DOKUMENTASI DAN ARSIP/ KASIE KESRA DAN PEREKONOMIAN PELAYANAN INFORMASI/ KASIE INFORMASI POLHUKAM ANGGOTA BIDANG B. TUGAS DAN FUNGSI PPID DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA Tugas PPID SKPD adalah : Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan satuan kerja. Fungsi (Uraian tugas) PPID SKPD adalah : 1. Mengelola dan melayani informasi publik serta dokumentasi di satuan kerjanya. 2. Pengolahan, penataan dan penyimpanan data dan/atau informasi publik yang di peroleh di satuan kerjanya

3. Penyeleksian dan pengujian data dan/atau informasi publik yang termasuk dalam kategori dikecualikan dari informasi yang di buka untuk publik yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang. 4. Pengujian aksesibilitas atas suatu informasi publik. 5. Penyelesaian sengketa pelayanan informasi. 6. Pelaksanaan koordinasi dengan PPID Utama/Provinsi dalam pengelolaan dan pelayanan informasi publik serta dokumentasi. Ketua PPID : Tugas : Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan dan mengendalikan pengumpulan informasi, pendokumentasian informasi dan pelayanan informasi yang menjadi kewenangan satuan kerja. Fungsi : 1. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program pengelolaan informasi dan dokumentasi; 2. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas bidang-bidang; 3. Pelaksanaan koordinasi dan konsolidasi dalam rangka pengumpulan informasi dan dokumentasi; 4. Pelaksanaan administrasi pelayanan informasi dan dokumentasi; 5. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyediaan dan pelayanan informasi publik melalui media cetak atau online. 6. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberian pelayanan informasi dan dokumentasi. 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan informasi dan dokumentasi Sekertaris PPID Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris di bantu oleh Pengelola TIK. Tugas Sekretariat : 1. Melaksanakan perencanaan penyusunan program pengelolaan dan sengketa informasi; 2. Melaksanakan koordinasi dan konsolidasi dalam rangka pengumpulan informasi dan Dokumentasi/Arsip; 3. Melaksanakan administrasi dalam rangka penyediaan pelayanan informasi dan publikasi; 4. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan informasi; 5. Melaksanakan evaluasi dan monitoring jaringan TIK PPDI Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dan PPID Provinsi.

Bidang Pelayanan Informasi Tugas : Menyimpan, menpublikasikan, menyediakan dan/atau memberikan pelayanan informasi kepada publik. Fungsi : 1. Pelaksanaan perencanaan program di bidang Pelayanan Informasi; 2. Pelaksanaan pelayanan informasi dan publikasi melalui media cetak dan online; 3. Pengelolaan dan pengembangan di bidang informasi dan komunikasi publik; 4. Pengelolaan sistem informasi dan publikasi; 5. Penyediaan informasi dan publikasi dalam rangka pelayanan informasi publik; 6. Penyimpanan serta pemeliharaan dokumen publikasi dan informasi publik. Bidang Pelayanan Informasi di bantu oleh anggota sebagai pelayanan informasi dan pengelola publikasi media cetak/online. Bidang Dokumentasi dan Arsip Tugas : Mengolah dan memberikan pelayanan konsultasi klasifikasi informasi dan dokumentasi Fungsi : 1. Pelaksanaan perencanaan program di Bidang Dokumentasi dan Arsip/Klasifikasi Informasi; 2. Pelaksanaan konsultasi Arsip/klasifikasi informasi publik 3. Inventarisasi pengklasifikasian informasi dan dokumentasi; 4. Perumusan informasi yang dikecualikan 5. Perumusan informasi yang dikecualikan yang telah habis jangka waktu pengecualiannya; 6. Penyusunan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan dalam rangka memenuhi permohonan informasi. Bidang Dokemtasi dan Arsip/Klasifikasi informasi di bantu oleh anggota sebagai pengelola dokumen/arsip dan klasisifikasi informasi. Bidang Pengelolaan/Penyelesaian Sengketa Informasi Tugas : Melaksanakan advokasi penyelesaian sengketa informasi publik. Fungsi : 1. Pelaksanaan perencanaan program Bidang Penyelesaian sengketa Informasi; 2. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan penyelesaian sengketa informasi; 3. Pelaksanaan verifikasi, laporan dan rekomendasi atas pengaduan atau sengketa informasi;

4. Pelaksanaan advokasi penyelesaian sengketa informasi Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi dibantu oleh anggota sebagai Pengelola Penyelesaian sengketa. VII. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Setiap penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan masing-masing tugas dan fungsinya harus memiliki standar pelayanan yang berkaitan dengan prosedur dan waktu sebagai ukuran baku untuk penyelenggaraan pelayanan publik dan wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan informasi. Ada pun Standar Pelayanan Informasi Publik PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua adalah sebagai berikut : A. OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Untuk melaksanakan pelayanan informasi didukung oleh Front Office dan Back Office : a. Front Office meliputi : * Desk Layanan Langsung * Desk Layanan Via Media b. Back Office meliputi : * Bidang Pelayanan Informasi * Bidang Dokumentasi dan Arsip/Klasifikasi Informasi * Bidang Pegolahan Informasi/Sengketa OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI FRONT OFFICE BACK OFFICE UPDATE WEB DESK LAYANAN LANGSUNG DESK LAYANAN VIA MEDIA FOTOCOPY CD BURNING SCANNER

B. MEJA/DESK INFORMASI PUBLIK Untuk memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon/pengguna informasi publik, PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua melalui desk layanan informasi publik melakukan layanan langsung dan layanan melalui media antara lain menggunakan telepon,faksimile,sms gateway, email dan website. C. WAKTU PELAYANAN INFORMASI Dalam memberikan layanan informasi kepada pemohon informasi, PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua menetapkan waktu pemberian pelayanan informasi dengan rincian sebagai berikut : 1. Senin Kamis : 09.00 14.00 WIB Istirahat : 12.00 13.00 WIB 2. Jumat : 09.00 14.00 WIB Istirahat : 11.00 13.00 WIB D. PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Penetapan Standar Pelayanan Informasi Publik dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dilakukan melalui 2 cara, yakni : 1. Secara Aktif/Pengumuman Pelayanan informasi melalui pengumuman dengan ketentuan sebagai berikut : a) Informasi publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala maupun informasi publik yang disediakan secara serta merta. b) Informasi publik yang wajib disediakan dan diumumkan melalui papan pengumuman, brosur, media cetak dan website. 2. Secara Pasif/Permohonan Pelayanan informasi melalui permohonan dengan ketentuan sebagai berikut : a) Informasi publik dapat di peroleh baik secara langsung datang melalui di desk layanan informasi maupun secara tidak langsung yakni melalui telepon, surat, email dan faksimile. b) Permohonan informasi publik dapat diajukan baik secara tertulis atau tidak tertulis. c) Permohonan yang disampaikan secara lisan atau tidak tertulis, baik datang langsung maupun melalui media telepon, hanya melayani informasi yang sifatnya umum dan dikuasai oleh petugas informasi. d) Bagi permohonan yang disampaikan tidak tertulis dan materi permohonan tidak dikuasai oleh Petugas Informasi, materi permohonan tidak terdapat di dalam Daftar Informasi Publik dan/atau materi permohonan terdapat di dalam Daftar Informasi Publik namun perlu lebih lanjut untuk dilakukan uji

konsekuensi, maka Petugas Informasi menyampaikan kepada Pemohon Informasi untuk membuat Surat Permohonan Permohonan pihak pemohon hanya ditanggapi selama sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. e) Persyaratan permohonan informasi publik wajib melampirkan foto copy KTP sedangkan bagi Organisasi/Badan Hukum/Badan Publik wajib melampirkan foto copy KTP Pengurus, Akta Notaris, Struktur Organisasi/Badan Hukum/Badan Publik, Surat Keterangan Terdaftar dari Instansi terkait, NPWP Organisasi/Badan Hukum/Badan Publik dan Pengurus, Keterangan Domisili dari Instansi terkait serta berkas legalitas lainnya. f) Persyaratan permohonan informasi publik wajib dipenuhi oleh pemohon informasi publik sebelum akses informasi publik diberikan oleh PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua guna meminimalisir penyalahgunaan salinan informasi publik dan sebagai bentuk pertanggungjawaban pemohon informasi terhadap akses informasi publik. g) Dalam hal permohonan informasi publik dilakukan secara tertulis maka pemohon mengisi formulir permohonan. h) Pemohon dalam memperoleh salinan informasi publik diwajibkan membayar biaya salinan dan/atau pengiriman informasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pihak penyedia informasi. i) Dalam hal permohonan informasi diajukan secara tidak tertulis, Petugas Informasi memastikan permohonan informasi publik tercatat dalam formulir permohonan. j) Petugas Informasi mengkoordinasikan pencatatan seluruh permohonan informasi publik dalam buku register permohonan. k) Petugas Informasi memastikan formulir permohonan yang telah diberikan nomor pendaftaran sebagai tanda bukti permohonan informasi publik diserahkan kepada Pemohon Informasi Publik. l) Petugas Informasi memastikan diberikannya nomor pendaftaran pada saat permohonan di terima apabila permohonan informasi publik dilakukan melalui surat elektronik/email atau pemohon/orang yang dikuasakan oleh pemohon datang langsung. m) PPID mengirimkan nomor pendaftaran kepada pemohon informasi publik bersamaan dengan pengiriman surat pemberitahuan informasi publik apabila permohonan informasi publik dilakukan melalui surat jasa pos/kurir, faksimili,

telepon, atau cara lainnya yang tidak memungkinkan PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua untuk memberikan nomor pendaftaran secara langsung. n) Petugas Informasi menyimpan salinan formulir permohonan yang telah diberikan nomor pendaftaran sebagai tanda bukti permohonan informasi publik. o) Dalam hal pemohon informasi publik datang secara langsung dan bermaksud untuk melihat, mengetahui informasi publik serta meminta salinan informasi publik maka PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua mengkoordinasikan dan memastikan memberikan akses bagi pemohon untuk melihat informasi publik yang dibutuhkan di tempat yang memadai untuk membaca dan/atau memeriksa informasi publik yang di mohonkan. p) PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua memberikan alasan tertulis apabila permohonan informasi publik di tolak (dalam hal hasil uji konsekuensi berupa penolakan dan/atau penghitaman/pengaburan informasi yang di atur dalam tata cara pengecualian informasi publik sesuai peraturan mengenai Keterbukaan Informasi Publik terhadap sebagian atau keseluruhan informasi publik yang dipermohonkan). q) Petugas Informasi memberikan informasi mengenai tata cara mengajukan keberatan beserta formulirnya bila dikehendaki oleh pemohon. r) Petugas memberikan Tanda Bukti Penyerahan Informasi Publik kepada Pengguna Informasi Publik. s). Pengguna informasi publik wajib menggunakan informasi publik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan tidak untuk digunakan dalam perbuatan melawan hukum. t). Penanggung jawab dan petugas informasi dan dokumentasi yang dengan sengaja membuat informasi yang tidak benar atau dengan sengaja menghalangi pelaksanaan Keputusan ini dijatuhi sanksi administratif.

STANDAR PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK NO. 1 2 3 4 KEGIATAN Menerima Permintaan Informasi Publik (IP) Melaporkan kepada penanggung jawab Menginstruksikan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan permintaan IP Menginformasikan ke desk untuk memproses lebih lanjut DESK LAYANAN MULAI PELAKSANA PELAYANAN INFORMASI PPID 5 Menghubungi Pemohon IP 6 Melaporkan kepada pimpinan SELESA E. PEMBERITAHUAN TERTULIS ATAS PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK 1. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua memberikan pemberitahuan tertulis yang merupakan jawaban atas setiap permohonan informasi publik. 2. Pemberitahuan tertulis memuat : a) Apakah Informasi Publik yang diminta berada di bawah penguasaannya atau tidak; b) Memberitahukan Badan Publik mana yang menguasai informasi yang diminta dalam hal informasi tersebut tidak berada di bawah penguasaannya; c) Menerima atau menolak permohonan Informasi Publik berikut alasannya; d) Bentuk Informasi Publik yang tersedia; e) Biaya dan cara pembayaran untuk mendapatkan Informasi Publik yang dimohon; f) Waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan Informasi Publik yang dimohon;

g) Alat penyampai dan format informasi yang akan diberikan; h) Penjelasan atas penghitaman/pengaburan informasi yang dimohon bila ada; i) Penjelasan apabila informasi belum dapat diberikan karena belum dikuasai atau belum didokumentasikan. 3. Pemberitahuan tertulis dapat dilakukan pada saat permohonan maupun tidak sesuai dengan jangka waktu yang di atur yakni paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan di terima. 4. Dalam hal PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua belum menguasai atau mendokumentasikan informasi publik yang di mohon dan/atau belum dapat memutuskan apakah informasi yang di mohon termasuk informasi publik yang dikecualikan maka PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dapat memberitahukan perpanjangan waktu pemberitahuan tertulis beserta alasannya. 5. Perpanjangan sebagaimana di maksudkan di atas, dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak jangka waktu pemberitahuan tertulis dan tidak dapat di perpanjang lagi. 6. Dalam hal informasi publik yang dimohonkan, diputuskan untuk diberikan baik sebagian atau seluruhnya berupa dokumen bervolume besar yang membutuhkan waktu melebihi jangka waktu yang di atur dalam peraturan mengenai Keterbukaan Informasi Publik maka pihak PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua memberitahukan kepada pihak pemohon di dalam pemberitahuan tertulis untuk dicapai kesepakatan. F. PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN 1. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon informasi publik dilakukan setelah pemohon informasi publik memenuhi persyaratan yang telah ditentukan; 2. Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak di terimanya permintaan, Pejabat Pengelola Informasi dan dokumentasi (PPID) akan menyampaikan pemberitahuan yang berisikan informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya atau tidak serta PPID dapat memperpanjang waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja; 3. Penyampaian/pendistribusian/penyerahan informasi publik kepada pemohon informasi publik dapat di lakukan secara langsung, melalui email, fax atau pun jasa pos; 4. Jika permohonan informasi di terima maka dalam surat pemberitahuan juga

dicantumkan materi informasi yang diberikan, format informasi, apakah dalam bentuk soft copy atau hard copy/data tertulis serta beban biaya apabila dibutuhkan untuk keperluan penggandaan atau perekaman. Bila permintaan informasi di tolak maka dalam surat pemberitahuan dicantumkan alasan penolakan berdasarkan UU KIP; 5. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua yang akan menolak memberikan informasi publik yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan prosedur sebagai berikut : a. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua mempersiapkan daftar pemohon dan/atau pengguna informasi yang akan ditolak. b. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua mengadakan rapat koordinasi dengan melibatkan anggota PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah surat permohonan di terima PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. c. Hasil keputusan rapat koordinasi dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat d. Hasil keputusan rapat didokumentasikan dengan baik. G. PENETAPAN STANDAR BIAYA PEROLEHAN SALINAN INFORMASI PUBLIK 1. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi menyediakan informasi publik secara gratis (tidak di punggut biaya). 2. Untuk hal pemohon bermaksud melihat dan mengetahui informasi publik maka PPID memberikan akses bagi pemohon untuk melihat informasi publik yang dibutuhkan di tempat yang memadai untuk membaca dan/atau memeriksa informasi publik yang di mohonkan. 3. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua tidak menyediakan layanan penyalinan berupa penggandaan atau perekaman informasi publik sehingga apabila pemohon informasi publik bermaksud meminta salinan informasi publik maka salinan informasi publik berupa penggandaan atau perekaman dapat dilakukan di sekitar lokasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua oleh pemohon informasi publik dengan didampingi oleh petugas informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. 4. Untuk hal biaya yang dikenakan untuk penggandaan atau perekaman (hard copy atau soft copy); Pemohon Informasi tunduk sesuai dengan standar yang

diberlakukan oleh pihak penyedia jasa layanan penggandaan atau perekaman. Pihak PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua hanya berkewajiban untuk menginformasikan perkiraan biaya salinan atau perekaman kepada pihak pemohon informasi. H. TATA CARA PEMBAYARAN SALINAN INFORMASI PUBLIK 1. Pembayaran biaya salinan informasi publik dilakukan secara langsung di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua kepada penyedia jasa layanan penggandaan atau perekaman dengan disaksikan oleh Petugas Informasi PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. 2. Tanda bukti penerimaan pembayaran biaya perolehan salinan informasi secara terinci diserahkan oleh penyedia jasa layanan penggandaan atau perekaman langsung kepada pemohon maupun Petugas Informasi berupa copy serta didokumentasikan. I. PENYERAHAN SALINAN INFORMASI PUBLIK 1. Penyerahan salinan dan pemberian informasi dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Pemohon membayar biaya kepada pihak penyedia jasa layanan penggandaan atau perekaman. 2. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua setelah berkoordinasi dengan pihak penyedia jasa layanan penggandaan atau perekaman dapat memperpanjang jangka waktu tersebut dalam hal informasi yang hendak disalin: Bervolume besar; atau Sedang dalam proses pembuatan. 3. Perpanjangan waktu tersebut tidak dapat lebih dari 5 (lima) hari kerja dan diberitahukan kepada pemohon informasi publik dengan mempertimbangkan sesuai waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pembuatan informasi yang dimohonkan. 4. Apabila ternyata biaya penyalinan lebih murah dari yang diperkirakan, selisih biaya dikembalikan ke Pemohon. 5. Salinan dokumen informasi publik yang akan diberikan kepada pemohon informasi publik wajib di legalisir (di stempel dan di tandatangani) oleh Petugas Informasi sebelum diserahkan kepada pemohon informasi publik guna meminimalisir penyalahgunaan dokumen Badan Publik oleh pemohon. J. LAPORAN OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK 1. Pengelolaan hasil transaksi penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan melalui

pembuatan laporan harian pelaksanaan tugas pelayanan informasi publik. 2. Petugas pelayanan informasi publik setiap hari membuat laporan hasil pelaksanaan tugas pelayanan informasi publik disampaikan kepada Bidang Pelayanan Informasi. 3. Bidang Pelayanan Informasi membuat laporan bulanan hasil pelaksanaan tugas pelayanan informasi publik untuk disampaikan kepada Ketua PPID Pembantu. 4. Selanjutnya PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua setiap bulan melaporkan kepada PPID Provinsi sebagai PPID Utama. 5. Laporan tersebut memuat informasi mengenai permintaan informasi publik yang sudah dipenuhi, tindak lanjut dari permintaan yang belum dipenuhi, penolakan permintaan informasi publik disertai dengan alasan penolakannya dan waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap permintaan pemohon informasi sesuai dengan ketentuan yang telah di atur dalam peraturan perundang-undangan. K. KEBERATAN ATAS PEMBERIAN INFORMASI PUBLIK Setiap pemohon informasi publik berhak mengajukan keberatan secara tertulis dalam hal ditemukannya alasan sebagai berikut : a. Penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian melalui uji konsekuensi; b. Tidak disediakannya informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; c. Tidak ditanggapinya permintaan informasi; d. Permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang di minta; e. Tidak dipenuhinya permintaan informasi; f. Pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau g. Penyampaian informasi yang melebihi waktu sebagaimana yang di atur oleh Undang-Undang mengenai Keterbukaan Informasi Publik. L. PROSEDUR KEBERATAN Keberatan dapat di tempuh oleh pemohon informasi publik dengan tata cara sebagai berikut : 1. Pengajuan keberatan ditujukan kepada Atasan PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua melalui PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua; 2. Pengajuan keberatan dapat dilakukan oleh pemohon informasi publik dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah diketemukannya alasan keberatan. 3. Bagi Keberatan yang disampaikan tidak tertulis, Petugas Informasi menyampaikan kepada Pemohon Informasi untuk membuat Surat Keberatan. Keberatan pemohon

hanya ditanggapi selama sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. 4. Persyaratan keberatan sebagaimana telah di atur oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dalam tata cara keberatan, bagi perorangan, pemohon informasi wajib melampirkan foto copy KTP sedangkan bagi Organisasi/Badan Hukum/Badan Publik wajib melampirkan foto copy KTP Pengurus, Akta Notaris, AD/ART, Struktur Organisasi/Badan Hukum/Badan Publik, Surat Keterangan Terdaftar dari Instansi terkait, NPWP Organisasi/Badan Hukum/Badan Publik dan Pengurus, Keterangan Domisili dari Instansi terkait serta berkas legalitas lainnya. 5. Persyaratan keberatan wajib dipenuhi oleh pemohon informasi publik sebelum akses informasi publik diberikan oleh PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua guna meminimalisir penyalahgunaan salinan informasi publik dan sebagai bentuk pertanggung-jawaban pemohon informasi terhadap akses informasi publik. 6. Pengajuan keberatan dilakukan dengan cara mengisi formulir keberatan. 7. Dalam hal pengajuan keberatan disampaikan secara tidak tertulis, Petugas Informasi membantu pemohon informasi publik yang mengajukan keberatan atau pihak yang menerima kuasa untuk mengisikan formulir keberatan dan memberikan nomor registrasi pengajuan keberatan serta menginformasikan tata cara penyampaian keberatan yakni secara tertulis beserta persyaratan yang wajib untuk dipenuhi. 8. Petugas Informasi memberikan salinan formulir keberatan kepada pemohon informasi publik yang mengajukan kebertan atau kuasanya sebagai tanda terima pengajuan keberatan; 9. Petugas Informasi mencatat seluruh pengajuan keberatan dalam buku register keberatan; 10. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua juga menyediakan format formulir keberatan melalui alat komunikasi elektronik (website, email). M. TANGGAPAN ATAS KEBERATAN 1. Tanggapan atas keberatan disampaikan oleh Atasan PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua dalam bentuk keputusan tertulis kepada pemohon informasi publik atau pihak yang menerima kuasa. 2. Tanggapan atas keberatan disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak dicatatnya pengajuan keberatan dalam buku register keberatan. 3. Apabila pemohon informasi publik yang mengajukan keberatan atau pihak yang

menerima kuasa tidak puas dengan keputusan Atasan PPID berhak mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi. 4. Pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya keputusan Atasan PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. 5. PPID yang akan memberikan tanggapan atas keberatan yang disampaikan pemohon informasi publik secara tertulis : a. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua mempersiapkan daftar keberatan yang disampaikan pemohon dan/atau pengguna informasi. b. Atasan PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua mengadakan rapat koordinasi dengan melibatkan anggota PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah surat permohonan di terima PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. c. Hasil keputusan rapat koordinasi dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat d. Hasil keputusan rapat didokumentasikan dengan baik. N. MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI a. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua menyiapkan bahan-bahan terkait sengketa informasi b. PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua menyusun kajian dan pertimbangan hukum untuk disampaikan kepada atasan PPID. c. Pada saat sengketa informasi berlanjut ke Komisi Informasi, PTUN dan MA, maka PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua berkoordinasi dengan PPID Utama/Provinsi maupun Tim Asistensi/tenaga ahli untuk melakukan pendampingan hukum dalam proses penyelesaian sengketa informasi VIII. MEKANISME PENGUMPUL, PENGKLASIFIKASIAN, PENDOKUMENTASIAN DAN PELAYANAN INFORMASI. A. PENGUMPULAN INFORMASI Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan informasi adalah : 1. Pengumpulan informasi merupakan aktivitas penghimpunan kegiatan yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan oleh setiap satuan kerja. 2. Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkualitas dan relevan dengan tugas, pokok dan fungsi.

3. Informasi yang dikumpulkan dapat bersumber dari pejabat dan arsip, baik arsip statis maupun dinamis. 4. Pejabat sebagaimana yang dimaksud merupakan pejabat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi di Satuan kerjanya sedangkan arsip statis dan dinamis merupakan arsip yang terkait dengan pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi Satuan Kerja bersangkutan. 5. Penyediaan informasi dilaksanakan dengan memperhatikan tahapan sebagai berikut : a. Mengenali tugas, pokok dan fungsi Satuan Kerjanya; b. Mendata kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan Kerjanya; c. Mendata informasi dan dokumen yang dihasilkan; d. Membuat daftar jenis-jenis informasi dan dokumen. 6. Komponen utama yang perlu disiapkan dalam pengelolaan dan pelayanan informasi dan dokumentasi, meliputi : a. Organisasi/Kelembagaan; b. Kebijakan dan Peraturan Daerah terkait; c. Sumber Daya Manusia (Struktural dan Fungsional); d. Program dan Kegiatan; e. Anggaran dan dokumen Pelaksanaan Anggaran yang meliputi unsur program dan kegiatan; f. Sarana dan prasarana serta Sistem Informasi (IT); g. Daftar informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; h. Daftar informasi yang wajib disediakan dan diumukan secara serta merta; i. Daftar informasi yang wajib tersedia setiap saat; j. Daftar informasi yang dikecualikan 7. Alur dan Mekanisme Pengumpulan Informasi Alur informasi dalam rangka proses pengumpulan informasi di lingkungan PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, divisualkan dalam bagan sebagai berikut :

BIDANG APLIKASI TELEMATIKA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT BIDANG SARANA KOMUNIKASI DAN DESIMINASI INFORMASI BIDANG INFORMASI PUBLIK BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI Penjelasan bagan: Alur informasi sebagaimana digambarkan dalam bagan tersebut diatas, menunjukkan bahwa : a. Setiap informasi di lingkungan PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua merupakan tanggung jawab Kepala PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. b. Setiap informasi yang dikelola oleh PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua merupakan satu kesatuan informasi dari masing-masing satuan kerja dibawahnya. c. Setiap informasi publik di PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua disampaikan ke PPID melalui Pusat Data. d. Setiap informasi yang diterima oleh Pusat Data diolah dan disediakan untuk kepentingan pelayanan informasi yang dilakukan oleh PPID Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua.

C. PENGKLASIFIKASIAN INFORMASI ALUR PENYUSUNAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK (DIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PENGUMPULAN INFORMASI KLASIFIKASI PENGUJIAN INFORMASI DAFTAR INFORMASI PUBLIK (DIP) PPID Utama Mendesiminasikan formulir informasi yg dikuasai Form I (informasi yang dikuasai + Panduan Pengisian PPID Diskominfo Melakukan pengisian Form I PPID Utama Mendesiminasikan Form II Form II (Daftar informasi yg dikuasai + Kategori Informasi Daftar Informasi yang dikuasai PPID Diskominfo Melakukan pengisian form 1 Usulan Daftar Informasi yang terbuka Draf Daftar Informasi yang dikecualikan PPID Diskominfo Melakukan pengisian form 1 Usulan Daftar Informasi hasil Uji konsekuensi Panduan Uji Konsekuensi PPID Diskominfo Berkonsultasi dgn PPID Utama/Tim Asistensi Daftar Informasi Publik hasil Konsultasi Atasasan PPID Diskominfo Mengesahkan Daftar Informasi Publik (DIP) Daftar Informasi Publik (DIP) PPID Diskominfo

1. Pengklasifikasian informasi dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tentang Keterbukaan Informasi dan Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tentang Standar Layanan Informasi. 2. Penetapan Klasifikasi informasi dilakukan melalui rapat pimpinan. 3. Dalam proses pengklasifikasian, informasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu informasi yang bersifat publik dan informasi yang dikecualikan. 4. Informasi yang bersifat publik dikelompokan berdasarkan subyek informasi sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kegiatan setiap satuan kerja, meliputi: a. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala terdiri atas: i. Informasi tentang profil Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua meliputi informasi tentang kedudukan atau domisili beserta alamat lengkap, ruang lingkup kegiatan, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi serta unit-unit dibawahnya, struktur organisasi dan gambaran umum tiap satuan kerja. ii. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan dalam lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. iii. Informasi tentang pejabat Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua ; iv. Informasi tentang laporan keuangan/kinerja dan daftar aset; v. Ringkasan tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang mengikat dan/atau berdampak bagi publik yang dikeluarkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua. vi. Informasi tentang hak dan tata cara memperoleh Informasi Publik, serta tata cara pengajuan keberatan serta proses penyelesaian sengketa Informasi Publik berikut pihak-pihak yang bertanggungjawab yang dapat dihubungi; vii. Informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait; viii. Informasi tentang pengaduan masyarakat (Gateway); dan informasi lainnya dari SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua. b. Informasi Publik yang wajib diumumkan secara serta merta adalah suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum antara lain: i. Informasi tentang bencana alam seperti kekeringan, kebakaran hutan, kebanjiran, gempa dll; ii. Informasi tentang keadaan bencana non-alam/bencana sosial seperti kegagalan industri atau teknologi, pencemaran lingkungan,demo, konflik sosial, kerusuhan,dll; iii. Informasi kewenangan suatu badan publik;