KADAR KALSIUM DAN VITAMIN C DODOL LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN BUAH SIRSAK (Annona muricata, L.) DENGAN VARIASI PEMANIS NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III METODE PENELITIAN

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

UJI PROTEIN DAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN DODOL DENGAN PENAMBAHAN TERUNG UNGU

WAHYUDI A

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

PENGARUH PERLAKUAN VARIASI JENIS GULA TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL PEPAYA (Carica vasconcellea)

PENGARUH RASIO LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN TEPUNG BERAS TERHADAP KARAKTERISTIK KUE OMBUS-OMBUS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

UJI VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK TEH KOMBINASI DAUN KELOR DAN KULIT JERUK RASA JAHE DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

BAB III METODE PENELITIAN

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

KADAR BETAKAROTEN DAN ORGANOLEPTIK CAKE TEPUNG LABU KUNING DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH SEBAGAI PEWARNA ALAMI

Disusun Oleh : J

BAB III METODE PENELITIAN

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

UJI ORGANOLEPTIK ES KRIM BEKATUL BERAS PUTIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL SEBAGAI PEWARNA ALAMI

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

KADAR VITAMIN C DAN KUALITAS ES KRIM TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN BUAH SIRSAK DAN KULIT BUAH NAGA MERAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

KADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN STROBERI (Fragaria sp) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch) NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

Diajukan Oleh : DEBBY WIJAYANTI A

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO BERBAHAN DASAR KOMPOSISI DAGING SAPI DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) YANG BERBEDA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

KARAKTERISTIK SNACK BARS BERBAHAN DASAR TEPUNG KACANG HIJAU DAN PISANG LOKAL SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD DHANY ISMAIL

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK TEH CELUP BATANG DAN BUNGA KECOMBRANG PADA VARIASI SUHU PENGERINGAN

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

PENGARUH PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP KECEPATAN LELEH ES KRIM YANG DIHASILKAN

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

KAJIAN PEMBERIAN ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KETENGIKAN ABON IKAN LELE (Clarias batrachus)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

KAJIAN SIFAT SENSORIS, FISIK DAN KIMIA POUND CAKE SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERMODIFIKASI ASAM LAKTAT

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

111. BAHAN DAN METODE

KAJIAN PEMBERIAN ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KETENGIKAN ABON IKAN LELE (Clarias batrachus) ABSTRAK

YUWIDA KUSUMAWATI A

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

III. BAHAN DAN METODE

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

Transkripsi:

KADAR KALSIUM DAN VITAMIN C DODOL LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN BUAH SIRSAK (Annona muricata, L.) DENGAN VARIASI PEMANIS NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DWI PURBOWATI A 420 102 021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

KADAR KALSIUM DAN VITAMIN C DODOL LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN BUAH SIRSAK (Annona muricata, L.) DENGAN VARIASI PEMANIS 1. Dwi Purbowati, A420102021, Program Studi Pendidikan Biologi, 2. Titik Suryani, M.Sc, Staff Pengajar, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, xviii + 103 (termasuk lampiran) ABSTRAK Dodol adalah salah satu makanan tradisional yang dibuat dengan bahan dasar santan kelapa, tepung beras ketan, dan gula. Labu kuning (Cucurbita moschata) dan buah sirsak (Annona muricata, L) merupakan buah yang dapat digunakan sebagai bahan campuran dodol. Keduanya memiliki kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, vitamin A, B1, B2,C, dan niacin dalam jumlah berbeda. Variasi pemanis yaitu gula kelapa dan gula pasir menambah cita rasa produk dodol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis terhadap kadar kalsium, vitamin C, uji organoleptik, dan daya terima dodol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, faktor pertama yaitu labu kuning:buah sirsak, 75%:25% (L 1 ), 65%:35% (L 2 ), 55%:45% (L 3 ), 100%:0% (L 4 ), 0%:100% (L 5 ), dan faktor kedua variasi pemanis 50 g gula kelapa (G 1 ) dan gula pasir (G 2 ) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis terhadap kadar kalsium dan vitamin C. Kadar kalsium tertinggi dodol labu kuning 100%+gula kelapa 50 g (L 4 G 1 ) yaitu 23,33 mg dan vitamin C tertinggi buah sirsak 100%+ gula kelapa 50 g (L 4 G 1 ) yaitu 14,750 mg. Dodol labu kuning 75%:buah sirsak 25%+gula pasir 50 g (L 1 G 2 ) dengan warna kuning tua, rasa manis sedikit asam, aroma dominansi labu kuning, sedikit buah sirsak, tekstur cukup, dii panelis dengan kadar kalsium 14,13 mg, dan kadar vitamin C 7,568 mg. Dodol labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata kunci : Dodol, Labu Kuning, Buah Sirsak, Gula Kelapa, Gula Pasir

CALCIUM AND VITAMIN C LEVEL DODOL (Indonesian Traditional Snack Food) PUMPKIN (Cucurbita moschata) AND SOURSOP FRUIT (Annona muricata L.) BY VARIATION OF SWEETENERS 1. Dwi Purbowati, A420102021, Biology Education Program, 2. Titik Suryani, M.Sc, Lecturer staff, Thesis, Faculty of Teacher Training and Educational Sciences, University of Muhammadiyah Surakarta, 2014, xviii + 103 (Including attachments). ABSTRACT Dodol is one of the traditional foods made with the basic ingredients of coconut milk, glutinous rice flour, and sugar. Pumpkin (Cucurbita moschata) and soursop fruit (Annona muricata, L) are fruit that can be used as a mixture of dodol. Both have protein, fat, carbohydrates, calcium, phosphorus, fiber, vitamin A, B1, B2, C and niacin in a different number. Variation of sweeteners are sugar and palm sugar adds flavor to the product dodol. The research purpose to know the effect of pumpkin and soursop fruit with variation of sweeteners on calcium, vitamin C levels, organoleptic testing, and acceptance of dodol. The research method used completely randomized design (RAL) 2 factors. The first factor is pumpkin:soursop fruit, 75%:25% (L 1 ), 65%:35% (L 2 ), 55%:45% (L 3 ), 100%:0% (L 4 ), 0%:100% (L 5 ), and the second factor variation of sweeteners 50 g coconut sugar (G 1 ) and sugar (G 2 ) with 3 replications. The research results showed that influence of pumpkin and soursop fruit with a variation of sweetener on calsium and vitamin C levels. The highest calcium level in the pumpkin 100%+50 g coconut sugar (L 4 G 1 ) is 23,33 mg and the highest vitamin C in soursop fruit 100%+50 g coconut sugar (L 5 G 1 ) is 14,750 mg. Dodol of pumpkin 75%:soursop fruit 25%+sugar 50 g (L 1 G 2 ) with a dark yellow color, sweet taste slightly acid, aroma dominance pumpkin, a little soursop fruit, texture is quite elastis, likes by panelists with level of calcium 14,13 mg, and vitamin C 7,568 mg. Dodol of pumpkin and soursop fruit with variation of sweeteners according to Indonesian National Standard (SNI). Keywords : Dodol, Pumpkin, Soursop fruit, Coconut sugar, Sugar

A. Pendahuuan Dodol merupakan makanan tradisional di Indonesia, memiliki rasa manis gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah (Prayitno, 2002). Bahan dodol adalah tepung beras ketan, santal kelapa, dan gula. Namun dodol juga dapat dibuat dari berbagai buah, seperti dodol apel, dodol durian, dan dodol sirsak. Hasil penelitian Ayu, Sri Dara dkk (2013) menyatakan bahwa labu kuning dapat digunakan sebagai bahan dodol dengan penambahan kacang hijau dan rumput laut. Labu kuning (Cucurbita moschata) mengandung lemak, kalsium, mineral, serat, betakaroten, dan antioksidan, serta bermanfaat sebagai antidiabetes, meningkatkan stamina, mengatasi pendarahan rahin, dan sebagai obat batuk (Adi, 2007). Buah sirsak (Annona muricata, L) memiliki rasa manis, segar dan aroma yang harum (Khomsan, 2009). Dalam setiap 100 gram bagian buah mengandung vitamin B, vitamin C, kalsium, fosfor (Sudjijo, 2008). Hasil penelitian Fauziah, Fifit Fajriah (2013) menyatakan bahwa buah sirsak bermanfaat menurunkan radikal bebas karena adanya antioksidan. Rasa labu kuning yang cenderung tawar dan langu dapat ditutupi dengan rasa manis asam buah sirsak. Namun perlu ditambahkan pemanis alami dari gula kelapa dan gula pasir. Fungsi gula memberi rasa manis, dan meningkatkan aroma (Utomo, 2005). Hasil penelitian S, Catur Rini (2011) menyatakan bahwa gula kelapa digunakan sebagai pemanis alami pembuatan dodol kulit pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis terhadap kadar kalsium, vitamin C, uji organoleptik, dan daya terima. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi FKIP dan Laboratorium Kimia FIK

Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bua november 2013 Januari 2014. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : blender, timbangan analitik, pisau dapur, wajan anti lengket, piring, cawen, mangkok plastik, sendok makan, pengaduk kayu, baskom, saringan kelapa, kompor gas, telenan, gelas ukur 250 ml, beaker glass 400 ml, kertas label, kain lap, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mikropipet, water bath, fotometer-boehringer,stopwatch, kertas roti, angket uji organoleptik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : buah labu kuning, buah sirsak, tepung beras ketan, santan kelapa, gula pasir (putih), gula kelapa (merah), garam, air, reagen warna kalsium, dan reagen warna vitamin C. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu labu kuning : buah sirsak 75% : 25% (L1), 65% : 35% (L2), 55% : 45% (L3), 100% : 0% (L4), 0% : 100% (L5) dan faktor kedua variasi pemanis 50 g gula kelapa (G1), dan gula pasir (G2). Pelaksanaan penelitian sebagai berikut : menyiapkan semua alat dan bahan, menimbang labu kuning, buah sirsak, gula, santan kelapa, tepung beras ketan, garam, dan air. Labu kuning dan buah sirsak (sesuaiperlakuan) dihaluskan, ditambah dengan santal kelapa kental 20 ml dan tepung beras ketan 25 g diaduk hingga homogen (I). Santan kelapa kental 80 ml dididihkan dengan 50 g gula (sesuai jenis pemanis alami), ditambah 0,1 g garam, diaduk hingga membentuk setengah berminyak (II). Adonan I diman ke dalam adonan II diaduk hingga 30 menit, setelah kalis dodol diangkat, ditaruh pada cawen, dan dibiarkan dingin 1-2 jam. Dilakukan uji organoeptik dan daya terima oleh 20 panelis yang diminta untuk mengamati warna, rasa, aroma, tekstur, dan daya terima terhadap produk dodol. Analisis uji kalsium, dodol yang telah dihaluskan diambil 1 ml, dilarutkan dengan akuades 10 ml, dimasukkan dalam tabung reaksi.

Diambil dengan mikropipet 20 mikron ditambah dengan reagen kalsium 1 ml. Sampel diinkubasi dalam Water Bath selama 10 menit dengan suhu 37 0 C, dimasukkan dalam Fotometer Boehringer pada panjang gelombang 546 nm, kemudian membaca angka yang tertera. Analisis uji vitamin C, dodol yang telah dihaluskan diambil 20-30 ml, dimasukkan dalam erlenmeyer 100 ml, ditambah dengan akuades sampai tanda, disaring denga Krus Goch atau sentrifurg untuk memisahkan filtratnya. Filtrat yang yang diperoleh diambil 25 ml dimasukkan dalam erlenmeyer 125 ml, ditambah dengan 2 ml larutan amilum 1%, dititrasi dengan 0,01N standart yodium. 1 ml 0,01 N yodium = 0,88 mg asam askorbat (Sudarmadji dkk, 2007). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik eksperimen, observasi, dan kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan mengolah data hasil uji organoleptik dan daya terima, analisis kadar kalsium dan vitamin C dengan uji asumsi dasar dengan uji normalitas dan homogenitas (Widiyanto, 2010), dilanjutkan dengan uji non parametrik kruskal wallis test (Modul SPSS Psikologi, 2013). C. Hasil dan Pembahasan 1. Uji Kalsium dan Vitamin C Perlakuan Kalsium Vitamin Keterangan (mg) C(mg) L 1 G 1 19,03 9,914 Labu kuning 75% + buah sirsak 25% + gula kelapa 50 g L 1 G 2 14,13 7,568 # Labu kuning 75% + buah sirsak 25% + gula pasir 50 g L 2 G 1 9,80 11,029 Labu kuning 65% + buah sirsak 35% + gula kelapa 50 g L 2 G 2 8,90 10,384 Labu kuning 65% + buah sirsak 35% + gula pasir 50 g L 3 G 1 11,13 11,293 Labu kuning 55% + buah sirsak 45% + gula kelapa 50 g L 3 G 2 8,30* 11,205 Labu kuning 55% + buah sirsak 45% + gula pasir 50 g L 4 G 1 23,33** 9,533 Labu kunig 100% + gula kelapa 50 g L 4 G 2 22,63 8,712 Labu kuning 100% + gula pasir 50 g L 5 G 1 14,40 14,750 ## Buah sirsak 100% + gula kelapa 50 g L 5 G 2 10,83 12,610 Buah sirsak 100% + gula pasir 50 g

Keterangan : * = Kalsium paling rendah # = Vitamin C paling rendah ** = Kalsium paling tinggi ## = Vitamin C paling tinggi Hasil uji kadar kalsium menunjukkan bahwa kadar kalsium tertinggi dapat dilihat pada perlakuan labu kuning 100% + gula kelapa 50 g (L 4 G 1 ) sebesar 23,33 mg, dan kadar kalsium terendah pada perlakuan labu kuning 55% + buah sirsak 45% + gula pasir 50 g (L 3 G 2 ) sebesar 8,30 mg. Kadar kalsium dodol meningkat dengan semakin meningkatnya konsentrasi labu kuning pada dodol. Peningkatan kadar kalsium disebabkan adanya bahan yang mengandung kalsium cukup tinggi. Labu kuning memiliki kandungan kalsium 24,00 mg, dan buah sirsak sebesar 14,00 mg (Wirakusumah, 2002). Hal ini sesuai dengan penelitian Mahmudah, Siti (2013) bahwa semakin tinggi penambahan tepung ikan lele maka semakin tinggi kadar kalsium biskuit. Berdasarkan analisis statistik labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis berpengaruh pada kadar kalsium dodol. Hasil uji kadar vitamin C menujukkan bahwa kadar vitamin C tertinggi dapat dilihat pada perlakuan buah sirsak 100% + gula kelapa 50 g (L 4 G 1 ) sebesar 14,750 mg dan kadar vitamin C terendah pada perlakuan labu kuning 75% + buah sirsak 25% + gula pasir 50 g (L 1 G 2 ) sebesar 7,568 mg. Kadar vitamin C dodol meningkat dengan semakin meningkatnya konsentrasi buah sirsak pada dodol. Peningkatan kadar vitamin C disebabkan adanya bahan yang mengandung vitamin C cukup tinggi. Labu kuning memiliki kandungan vitamin C 18,00 mg, dan buah sirsak sebesar 20,00 mg (Wirakusumah, 2002). Berdasarkan analisis labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis berpengaruh terhadap kadar vitamin C dodol.

2. Uji Organoleptik Perlakuan Penilaian Kualitas Dodol Daya Warna Rasa Aroma Tekstur terima L 1 G 1 Kuning kecokelatan Manis sedikit asam Dominasi labu kuning, sedikit buah sirsak L 1 G 2 Kuning tua Manis sedikit Dominasi labu kuning, Suka asam sedikit buah sirsak L 2 G 1 Kuning kecokelatan Manis sedikit asam Dominasi labu kuning, sedikit buah sirsak L 2 G 2 Kuning tua Manis sedikit asam Dominasi labu kuning, sedikit buah sirsak L 3 G 1 Kuning kecokelatan Manis cenderung Kombinasi labu kuning dan buah sirsak asam L 3 G 2 Kuning Manis cenderung asam Kombinasi labu kuning dan buah sirsak L 4 G 1 Cokelat Manis Dominasi labu kuning, sedikit buah sirsak L 4 G 2 Kuning Manis Dominasi labu kuning, kecokelatan sedikit buah sirsak L 5 G 1 Kuning Asam Khas buah sirsak L 5 G 2 Putih Asam Khas buah sirsak kecokelatan Kurang Secara garis besar setelah dilakukan uji organoleptik terhadap 20 panelis, sampel dodol labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis memiliki karakteristik warna kuning tua, rasa manis sedikit asam, aroma dominasi labu kuning, sedikit buah sirsak, tekstur lembut, dengan daya terima. Berdasarkan hasil yang diperoleh labu kuning dan buah sirsak dengan variasi pemanis sudah dapat menjawab hipotesis. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kadar kalsium tertinggi dodol formulasi pada perlakuan labu kuning 100% + gula kelapa 50 g (L 4 G 1 ) yaitu 23,33 mg dan terendah pada perlakuan labu kuning 55% + buah sirsak 45% + gula pasir 50 g (L 3 G 2 ) yaitu 8,30 mg. Kadar vitamin C tertinggi pada perlakuan buah sirsak 100% + gula kelapa 50 g (L 5 G 1 ) yaitu

14,750 mg dan terendah pada perlakuan labu kuning 75% + buah sirsak 25% + gula pasir 50 g (L 1 G 2 ) yaitu 7,568 mg. 2. Dodol labu kuning 75% + buah sirsak 25% + gula pasir 50 g (L 1 G 2 ) dengan warna kuning tua, rasa manis sedikit asam, aroma dominasi labu kuning, sedikit buah sirsak, tekstur cukup lembut dii panelis. E. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih peneliti sampaikan yang terhormat Ibu Dra. Titik Suryani, M.Sc atas kesediaan Ibu membantu dan memberi man selama penelitian ini berlangsung sampai selesai DAFTAR PUSTAKA Adi, Lukas Tresno. 2007. Terapi Herbal Berdasarkan Golongan Darah. Jakarta Selatan : PT. ArgoMedia Pustaka. Ayu, Sri Dara dkk. 2013. Pengaruh Konsentrasi Bahan Dasar Pada Pembuatan Dodol Multi Gizi Terhadap Kandungan Zat Gizi. Jurnal Gizi Poltekes Kesehatan Kemenkes. Fauziah, Fifit Fajriah, dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Buah Manggis, Buah Sirsak dan Kunyit Terhadap Kandungan Radikal Bebas Pada Daging Sapi yang Diradiasi Dengan Sinar Gamma. Jurnal Jurusan Fisika, hal : 1. Khomsan, Ali. 2009. Rahasia Sehat Dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta : Kompas. Mahmudah, Siti. 2013. Pengaruh Substitusi Tepung Tulang Ikan Lele (Clarias batrachus) Terhadap Kadar Kalsium Dan Daya Terima Biskuit. Skripsi. Surakarta : Jurusan Ilmu Gizi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Modul SPSS Psikologi. 2013. Uji Non Parametrik (online). http://kuliahpsikologi.umm.ac.id/pluginfile.php/389/mod_folder/content/2/m ODUL SPSS NON PAR utk Psikologi.pdf?forcedownload=1. Diakses pada hari Rabu, 5 Maret 2013. Pukul 14 : 26.

Prayitno, Sukmin. 2002. Aneka Olahan Terong. Yogyakarta : Kanisius. S, Catur Rini, dkk. 2011. Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan dodol dari kulit pisang terhadap selera konsumen. Jurnal Seminar Penelitian dan Pengabdian Masyrakat, hal : 23. Sudarmadji, Slamet, dkk. 2007. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty. Sudjijo. 2008. Petunjuk Teknis Budidaya Sirsak. Sumatera Barat: Balai Penelitian Buah Tropika. Utomo, Hendro. 2005. Resep Jajan Pasar. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Widiyanto, Joko. 2010. SPP For Windows. Surakarta : Balai Penerbitan FKIP UMS. Wirakusumah, Emma S. 2002. Buah & Sayur Untuk Terapi. Jakarta : Penebar Swadaya.