BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap pencapaian tujuan perusahaan. lain likuiditas perusahaan itu sendiri. Menurut Mamduh et al.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, para pimpinan perusahaan menyusun laporan

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi seperti ini menuntut perusahaan untuk mampu mengelola

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian, seorang peneliti memerlukan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masalah-masalah pelik, dimana masalah yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan apapun jenisnya dan skala usahanya, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri merupakan salah satu perusahaan yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada fenomena di mana

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika dan beberapa negara Eropa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif, selain itu juga dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam berbisnis. Menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan-perusahaan sekarang ini bergerak lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. BAB I Pendahuluan. Tingkat persaingan dunia usaha yang semakin tinggi, membuat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitiaan. Setiap perusahaan yang didirikan dalam menjalankan kegiatan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Keuangan adalah gambaran finansial dari suatu perusahaan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. modal kerja yang secara efisien merupakan salah satu faktor yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, peternakan, perumahan, kaeuangan dan usaha-usaha lainnya.

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah perusahaan-perusahaan sejenis yang muncul, maka

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dan membuat perusahaan hidup dalam jangka panjang. Dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efisien dan efektif, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Modal kerja sangat berpengaruh bagi perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin timbul. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini memberikan kerugian karena dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif dalam kegiatan perusahaan. Sebaliknya, kekurangan modal kerja merupakan sebab utama kegagalan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbedabeda, salah satunya tergantung pada jenis perusahaan dan besar kecilnya perusahaan itu sendiri. Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal kerja secara tepat akan menghasilkan keuntungan yang benar-benar diharapkan perusahaan sedangkan akibat pengelolaan modal yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan. 1

2 Menurut Bambang Riyanto (2001;26) Rasio likuiditas idealnya bagi perusahaan adalah 200% dan apabila likuiditasnya kurang dari 200%, maka dianggap kurang baik karena apabila aktiva lancar turun maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil, maka akan menimbulkan situasi ilikuid, sedangkan apabila jumlah aktiva lancar yang terlalu besar akan berakibat timbulnya aktiva lancar atau dana yang menganggur, semua ini akan berpengaruh kepada jalannya operasi perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan modal kerja yang baik akan lebih memperlancar aktivitas perusahaan dalam meningkatkan usaha untuk mencapai keuntungan yang diharapkan. Likuiditas sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan sebagai jaminan pemenuhan seluruh kewajiban jangka pendeknya. Pengelolaan aktiva lancar secara efektif dan efisien sangatlah penting bagi perusahaan, agar dapat mempertahankan likuiditasnya yang sangat berperan dalam menentukan seberapa besar perubahaan modal kerja yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai keuangan yang diharapkan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul: Hubungan Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan. 1.2 Identifikasi Masalah Melihat peranan dari modal kerja yang penting dalam menunjang kegiatan perusahaan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat perputaran modal kerja perusahaan dalam menjalankan usahanya. 2. Bagaimana tingkat likuiditas perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 3. Bagaimana hubungan perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas perusahaan.

3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sehingga dapat dicapai tujuan dari penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat perputaran modal kerja perusahaan dalam menjalankan usahanya. 2. Untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 3. Untuk mengetahui hubungan perputaran modal kerja terhadap tingkat likuiditas perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap, informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak, diantaranya adalah: 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan ekonomi akuntansi khususnya mengenai perputaran modal kerja. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perputaran modal kerja sehingga memudahkan manajer dalam melakukan penilaian posisi perputaran modal kerja. 3. Akademis Hasil penilaian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

4 1.5 Rerangka Pemikiran Modal kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan. Maka digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari perusahaan, dimana dana yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan akan kembali dalam jangka waktu relatif pendek melalui hasil aktivitas perusahaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk operasi selanjutmya. Pendekatan yang praktis dengan memperkenalkan istilah yang digunakan dalam laporan tahunan perusahaan, dimana modal kerja didefinisikan oleh Sutrisno (2001;42) adalah Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar utang dan pembayaran lainnya. Modal kerja diartikan sebagai yang berputar menjadi uang tunai selama satu putaran operasi perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan satu putaran operasi adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengubah uang tunai menjadi persediaan, piutang, sampai menjadi uang kembali. Putaran operasi ini berlangsung jangka pendek maupun jangka panjang. Putaran operasi jangka pendek hanya berlaku untuk aktiva lancar sedangkan putaran jangka panjang tidak hanya berlaku untuk aktiva lancar tetapi juga termasuk aktiva tetap. Agar modal kerja dapat terus berputar sejalan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari, maka perusahaan perlu adanya suatu pengendalian terhadap sumber dan penggunaan modal kerja, yang dibuat dalam bentuk suatu laporan perubahaan modal kerja. Munawir (2002;128) menyatakan bahwa: Laporan mengenai pengendalian sumber modal kerja sangat berguna bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja agar sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif, serta dapat dijadikan dasar pengolahan atau perencanaan modal kerja di masa yang akan datang. Pengawasan terhadap sumber dan penggunaan modal kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang ingin mempertahankan tingkat likuiditasnya, hal ini dapat tercapai selama modal kerja dikelola secara efektif dan efisien.

5 Munawir (2002;31) mengemukakan definisi likuiditas sebagai berikut: Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Menurut Bambang Riyanto (2001;25) tentang masalah likuiditas menyatakan bahwa: Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang akan segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu merupakan kekuatan membayar (zahlungskraft) dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang harus segera dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai kemampuan membayar (zahlungsfahigkeit). Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid artinya perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran pada saat ditagih atau kewajibannya pada saat jatuh tempo, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid. Rasio likuiditas berguna untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan tentang cara menilai dan meningkatkan posisi keuangan tersebut. Dalam mengukur atau menentukan tingkat likuiditas, suatu perusahaan perlu mempertimbangkan pengukuran yang mapan terhadap modal kerja, karena akibat kesalahan dalam penetapan, perusahaan akan dihadapkan pada hambatan dalam menyelenggarakan aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus menjaga agar jumlah modal kerjanya dapat mencukupi kegiatan usahanya. Apabila tingkat likuiditasnya tinggi maka semakin tidak efektif karena aktiva lancar yang terlalu besar akan berakibat timbulnya aktiva lancar yang menganggur, dan menuntut para manajer untuk mengambil tindakan dalam mengalokasikan aktiva lancar yang menganggur, sehingga akan sangat

6 berpengaruh terhadap perputaran modal kerja. Pimpinan perusahaan akan bergantung pada laporan hasil dari bagian keuangan terhadap tingkat likuiditas perusahaan agar dapat melihat seberapa besar kemampuan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya, sehingga dapat diketahui seberapa besar modal kerja untuk mengalokasikan dana yang tersedia. Informasi mengenai sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting, hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat likuiditas yang dapat dicapai pada suatu periode oleh perusahaan. Gambar 1.1 Paradigma (Hubungan Perputaran Modal Kerja dengan Tingkat Likuiditas) Modal Kerja Adalah Jumlah keseluruhan dari aktiva lancar yang dipergunakan untuk membiayai operasi sehari-hari dan menutupi kewajibankewajiban yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan atau selisih lebih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Likuiditas Adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi atau hutang lancar. Perusahaan dikatakan dalam keadaan likuid, jika perusahaan dapat memenuhi hutang lancarnya tepat waktu dengan aktiva lancar yang tersedia. Perputaran Modal Kerja Menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan & menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap Rp maka dapat dirumuskan: Perputaran Modal Kerja Penjualan = X 1 kali Modal Kerja Tingkat Likuiditas Menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Tingkat likuiditas dapat dihitung dengan: - Rasio lancar - Rasio cepat - Rasio kas

7 Berdasarkan uraian di atas penulis mengajukan hipotesis: Terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran modal kerja dengan tingkat likuiditas perusahaan. Adapun studi empirik terdahulu yang mendukung terhadap penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu Akhmad Fanny Farhan (2005), dengan judul: Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan. Akhmad Fanny Farhan berkesimpulan bahwa modal kerja akan mempengaruhi terhadap likuiditas perusahaan, dimana setiap peningkatan atau penurunan yang terjadi atas jumlah modal kerja akan mempengaruhi terhadap naik atau turunnya rasio-rasio likuiditas. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey. Metode deskriptif menurut Muhammad Nazir (2003;63) bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi. Dengan demikian deskriptif analitis bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, mengenai situasi yang sebenarnya dari objek penelitian. Sedangkan penelitian survey menurut Nazir (2003;65): Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

8 Sumber data untuk penyusunan skripsi ini adalah menggunakan data sekunder yaitu, data-data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di bukubuku, majalah, jurnal dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data sekunder dan mengetahui indikator-indikator dari variabel yang diukur. Penelitian ini juga berguna sebagai pedoman teoritis pada waktu melakukan penelitian lapangan serta untuk mendukung dan menganalisis data, yaitu dengan cara mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan yaitu, cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung pada perusahaan untuk kemudian dipelajari, diolah, dan dianalisis. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada beberapa perusahaan industri semen yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2006 sampai dengan bulan Maret 2007.