Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

Pemrograman Programmable Logic Controller

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sejarah Mikrokontroler

Apa itu arduino. Nama : Tamara samudra. Abstrak.

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Materi. Siswa Mampu :

Pemrograman Programmable Logic Controller

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

Otomasi Sistem dengan PLC

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

KEGIATAN. Tes tertulis Pengamatan Wawancara Laporan. Menjelaskan pengetahuan dasar kendali elektronik

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Programmable Logic Controller

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB III PERANCANGAN ALAT

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

TE Programmable Logic Controller

Sistem Interlocking Persinyalan Berbasis PLC Dengan Metode HSB (Hot Standby) Vital Safety Critical System

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller)

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB III MIKROKONTROLER

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB III LANDASAN TEORI

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

PERTEMUAN PENGANTAR MIKROKONTROLER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

andri_mz Pengenalan Arduino Copyright Andri Marzuki Pengenalan Arduino

LAPORAN AKHIR OTOMATISASI BUKA TUTUP GORDEN SERTA ON/OFF LAMPU DENGAN INPUT CAHAYA DAN REMOTE CONTROL

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

Transkripsi:

Apa Itu PLC? PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri. Tidak seperti komputer biasa, PLC telah didesain sebagai alat kontrol yang memiliki banyak jalur input dan output, dengan dilengkapi ketahanan untuk kondisi lingkungan yang buruk (debu, lembab, panas, dingin, dan lain lain). Jalur input output ini menghubungkan PLC dengan sensor dan aktuator (melalui inverter), seperti terlihat pada gambar berikut ini. Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri 1

Jika dibandingkan dengan sistem kontrol tradisional, PLC menawarkan banyak kelebihan, di antaranya biaya yang lebih ekonomis untuk sistem pengendalian yang rumit, penghematan tempat, karena satu PLC bisa menggantikan berpuluh puluh alat, dan juga kemampuan melakukan operasi perhitungan aritmetika sehingga menghasilkan kontrol yang cerdas. PLC juga memiliki fasilitas monitoring sehingga memudahkan perbaikan dan troubleshooting. 1.1 Bagian-Bagian PLC Sebuah PLC secara umum terdiri atas bagian bagian sebagai berikut. Dalam bentuk blok diagram: Gambar 1.2 Bagian-bagian sistem PLC Alat Pemrogram (Komputer) input output Catu Daya Prosesor (CPU) Memori Program Memori Data Port Program Port Komunikasi Modul Input Modul Output Jalur sinyal (bus) PLC Gambar 1.3 Blok diagram bagian-bagian sistem PLC 2

Keterangan masing masing bagian seperti berikut: 1. Catu Daya: bagian PLC yang menyediakan tegangan dan arus yang diperlukan untuk PLC beroperasi. 2. CPU: bagian PLC yang membaca, melakukan perhitungan, dan menjalankan satu demi satu instruksi program. 3. Memori Program dan Data: bagian PLC yang digunakan untuk menyimpan program dan data saat proses berlangsung. 4. Alat Pemrograman: alat yang digunakan untuk memasukkan program ke dalam memori PLC, bisa berupa sebuah komputer atau konsol. 5. Port Pemrograman: bagian PLC yang menerima program dari alat pemrograman untuk disimpan ke dalam memori. 6. Port Komunikasi: bagian PLC yang digunakan untuk melakukan komunikasi dengan komputer atau PLC yang lain. 7. Modul Input: bagian PLC untuk menerima sinyal dari luar. 8. Modul Output: bagian PLC yang memberikan sinyal atau status tertentu ke peranti di luar berdasarkan instruksi program. 1.2 CPU CPU atau unit pengolah pusat PLC adalah gabungan dari tiga bagian utama, yaitu prosesor, memori, dan catu daya. Tugas CPU adalah menerima, menerjemahkan, menyimpan, dan mengolah informasi serta menjalankan program kontrol yang disimpan dalam memori. Waktu siklus kerja CPU dari membaca input, menjalankan instruksi program kontrol, dan memperbaharui status output disebut waktu scan (scan time) atau waktu siklus (cycle time). 3

Semakin singkat waktu scan, semakin cepat kontroler dapat bereaksi terhadap input. Umumnya, waktu scan bervariasi antara 1 milidetik sampai 30 milidetik. Gambar 1.4 Waktu siklus kerja CPU PLC 1.3 Program Kontrol Program kontrol adalah sebuah program komputer yang disimpan di dalam memori PLC yang memberi tahu apa yang harus dilakukan oleh PLC. Program kontrol terdiri atas barisan instruksi. Instruksi instruksi ini adalah kode komputer yang membuat input dan output PLC melakukan apa yang diinginkan. Jika diinginkan perubahan fungsi pengendalian, secara mudah dapat dilakukan hanya dengan mengubah isi program kontrol. Gambar berikut ini menunjukkan gambaran dari instruksi program kontrol yang disimpan dalam memori PLC. Gambar 1.5 Program Kontrol dalam memori PLC 4

1.4 Tipe Alat Input-Output Ada dua tipe alat input output PLC, yaitu tipe digital dan analog. Tipe digital hanya memiliki dua kondisi, yaitu ON dan OFF, atau 1 dan 0. Sakelar adalah contoh input digital, sedangkan lampu adalah contoh output digital. Tipe analog memiliki kondisi yang lebih dari dua, yaitu tidak hanya ON dan OFF saja, tetapi bisa 10% ON, 30% ON, 60% ON, dan seterusnya. Sensor suhu adalah contoh input analog, karena suhu yang diukur tidak hanya panas atau dingin, tetapi bisa memiliki kondisi seperti hangat, suam suam kuku, dingin, dan lain lain. Sedangkan contoh output analog adalah kecepatan motor DC. 1.5 Bahasa Pemrograman PLC Menurut standar Internasional IEC 1131 3, ada lima bahasa pemrograman PLC, yaitu: 1. Ladder Diagram (LD) 2. Sequential Function Charts (SFC) 3. Function Block Diagram (FBD) 4. Structured Text (ST) 5. Instruction List (IL) Berikut keterangan masing masing bahasa pemrograman tersebut: 1. Ladder Diagram (LD) LD adalah bahasa pemrograman utama PLC. Bahasa ini disukai karena sederhana dan mudah dipahami, berbentuk gambar yang didasarkan pada prinsip kerja logika relay. 5

2. Sequential Function Charts (SFC) SFC dikembangkan untuk mengakomodasi pemrograman pada sistem yang lebih kompleks. Bahasa SFC ini mirip seperti flowchart, namun dengan lebih banyak fungsi fungsinya. 3. Function Block Diagram (FBD) Sama seperti LD dan SFC, bahasa FBD juga berbentuk gambar. Konsep utama bahasa FBD ini adalah aliran data, di mana pemrograman dimulai dari input, kemudian berlanjut ke blok fungsi, kemudian output. 4. Structured Text (ST) Berbeda dari ketiga bahasa sebelumnya, ST ini merupakan bahasa pemrograman berbentuk teks, yang mirip seperti bahasa pemrograman tingkat tinggi BASIC atau Pascal. Dengan bentuk teks ini, penulisan program menjadi lebih fleksibel. 5. Instruction List (IL) Bahasa pemrograman IL ini sering disebut juga sebagai instruksi mnemonic. Bahasa ini mirip seperti bahasa assembler pada pemrograman mikrokontroler, dengan kelebihan pada eksekusi instruksinya paling cepat di antara semua program. Sekalipun ada lima bahasa pemrograman pada PLC, namun buku ini hanya membahas Ladder Diagram saja, karena paling mudah dipahami dan paling banyak digunakan. 6

Apa Itu Mikrokontroler? Apakah mikrokontroler itu? Sesuai namanya, mikrokontroler adalah sebuah alat pengendali (kontroler) berukuran mikro yang dikemas dalam bentuk chip. Anda dapat menjumpai mikrokontroler dalam hampir semua alat elektronik. Dari alat rumah tangga seperti mesin cuci hingga robot robot mainan yang cerdas. Gambar 2.1 Aplikasi mikrokontroler pada robot mainan 7

Sebuah mikrokontroler pada dasarnya bekerja seperti sebuah mikroprosesor pada komputer. Keduanya memiliki sebuah CPU yang menjalankan instruksi program, melakukan logika dasar, dan pengolahan data. Namun agar dapat digunakan, sebuah mikroprosesor memerlukan tambahan komponen, seperti memori untuk menyimpan program dan data, juga interface input output untuk berhubungan dengan dunia luar. Sedangkan sebuah mikrokontroler telah memiliki memori dan interface input output di dalamnya, dan unit ADC yang dapat menerima masukan sinyal analog secara langsung. Karena berukuran kecil, murah, dan menyerap daya yang rendah, mikrokontroler merupakan alat kontrol yang paling tepat untuk ditanamkan pada berbagai peralatan. 2.1 Bagian-Bagian Mikrokontroler Sebuah mikrokontroler umumnya terdiri atas bagian bagian berikut. Alat Pemrograman Input/output Prosesor (CPU) Memori Program Memori Data Input/ Output Modul Tambahan Jalur sinyal (bus) Mikrokontroler Gambar 2.2 Blok diagram bagian-bagian sistem mikrokontroler Berikut keterangan masing masing bagian: 1. Prosesor/CPU: bagian ini melakukan fungsi logika dan aritmetika mengikuti instruksi yang dibaca dari memori program. 2. Memori Program: bagian ini menyimpan instruksi yang diberikan oleh alat pemrograman untuk dibaca prosesor. 8

3. Memori Data: bagian ini menyimpan data dan variabel yang dituliskan oleh prosesor. Data dalam memori program tetap akan tersimpan sekalipun listrik mati, tetapi data dalam memori data ini akan hilang bila tidak mendapat daya listrik. 4. Alat Pemrograman: bagian ini digunakan untuk memasukkan instruksi ke dalam memori program mikrokontroler. 5. Input/Output: bagian ini bekerja untuk menghubungkan mikrokontroler dengan peranti luar. 6. Modul tambahan: bagian ini merupakan fungsi tambahan yang disediakan oleh mikrokontroler, seperti Counter/Timer, ADC, Comparator, PWM, I2C, SPI, dan lain lain. Perhatikan bahwa bagian bagian utama PLC seperti prosesor, memori dan input output juga tersedia di dalam mikrokontroler. 2.2 Siklus Pemrograman Mikrokontroler Untuk membuat mikrokontroler bisa bekerja, mikrokontroler tersebut harus diprogram terlebih dulu. Perhatikan diagram siklus pemrograman mikrokontroler berikut ini. Gambar 2.3 Diagram siklus pemrograman mikrokontroler 9

2.3 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler Tersedia berbagai jenis mikrokontroler di pasaran dengan bahasa pemrograman yang berbeda beda, mulai dari bahasa pemrograman yang berbentuk teks hingga berbentuk gambar. Secara umum, bahasa pemrograman berbentuk gambar lebih mudah dipelajari daripada bahasa pemrograman berbentuk teks, hanya saja pemakaiannya tidak se fleksibel bahasa pemrograman berbentuk teks. Salah satu software dengan bahasa pemrograman berbentuk gambar adalah LDmicro. Gambar pada LDmicro memiliki bentuk yang sama dengan Ladder Diagram pada PLC. Dengan demikian, di samping mudah dipelajari, bagi seseorang yang sudah terbiasa dengan pemrograman PLC, akan langsung bisa memprogram mikrokontroler juga. Hal lain yang menarik pada LDmicro adalah, LDmicro ini dapat digunakan untuk memprogram dua jenis mikrokontroler, yaitu mikrokontroler dalam keluarga PIC dan AVR. Di samping itu, LDmicro ini juga memiliki fasilitas simulator yang sangat baik, sehingga pengguna dapat memastikan apakah hasil program mikrokontrolernya sudah benar atau belum, sebelum hasilnya di upload ke mikrokontroler. Ditambah lagi, LDmicro ini adalah software open source yang gratis dan terbuka untuk dimodifikasi, sehingga memungkinkan pengembangan yang lebih baik karena banyaknya komunitas yang menggunakan. 2.4 PIC16F877 dan ATmega8 LDmicro dapat memprogram beberapa mikrokontroler dalam keluarga PIC dan AVR, salah satu di antaranya PIC16F877 (keluarga PIC) dan ATmega8 (keluarga AVR). Kedua mikrokontroler tersebut akan digunakan untuk menjadi model PLCmikro di dalam buku ini. Apa itu PLCmikro, akan dijelaskan lebih lanjut pada Bab 3. 10

Mengapa penulis memilih PIC16F877 dan ATmega8? Ada beberapa alasan, di antaranya: 1. Keduanya cukup populer di kalangan penggemar mikrokontroler. 2. Keduanya relatif mudah dalam meng upload kode program dari komputer ke memorinya, baik secara ICSP maupun bootloader. 3. Keduanya mudah diperoleh di pasaran lokal dengan harga yang relatif murah. 4. Keduanya memiliki built in ADC, UART, PWM dan input output digital yang cukup memadai. Bab bab selanjutnya akan membahas penggunaan dari kedua mikrokontroler ini untuk dirakit sebagai PLCmikro. 525 11

12

PLCmikro Apabila Bab 1 membahas mengenai PLC, dan Bab 2 membahas mengenai mikrokontroler, Bab 3 ini membahas mengenai penggabungan keduanya. Seperti diketahui bahwa secara umum harga sebuah PLC jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga sebuah mikrokontroler. Untuk mengatasi biaya yang mahal tersebut, mengapa tidak membuat PLC dari mikrokontroler yang murah. Tentu saja PLC yang dibuat dari mikrokontroler ini tidak bisa menyamai kecepatan dan keandalan PLC yang sebenarnya. Namun untuk keperluan pendidikan, seperti sebagai alat peraga atau alat praktik, tentu tidak dibutuhkan tingkat kemampuan PLC yang tinggi, seperti yang dibutuhkan di industri. Itulah sebabnya penulis menghadirkan PLCmikro di sini. PLCmikro merupakan istilah yang penulis berikan untuk menamai rangkaian mikrokontroler yang dapat diprogram dengan bahasa pemrograman Ladder Diagram PLC, yaitu menggunakan software LDmicro. Ada empat tipe rangkaian PLCmikro yang disediakan dalam buku ini, dengan kelebihan dan kelemahannya masing masing, dengan tujuan pembaca dapat memilih salah satu sesuai dengan kebutuhannya. 13

3.1 PLCmikro Tipe Pertama Gambar 3.1 PLCmikro tipe pertama Deskripsi Kelebihan Kelemahan Pemakaian Rangkaian mikrokontroler PIC16F877 dengan beberapa alat IO yang disusun di atas breadboard. Pembuatan rangkaian hanya membutuhkan waktu yang singkat, dan penyambungan tidak memerlukan solder. Mudah lepas, dan memiliki ruang penyambungan yang terbatas, sehingga jumlah alat IO juga dibatasi. Untuk keperluan peragaan singkat, yang bisa dilepas dan disusun kembali. Penjelasan Lihat Bab 4. 14

3.2 PLCmikro Tipe Kedua Gambar 3.2 PLCmikro tipe kedua Deskripsi Kelebihan Kelemahan Pemakaian Rangkaian mikrokontroler PIC16F877 yang dilengkapi dengan alat IO dan dipasang pada PCB. Lebih kompak dan tahan lama, dengan jumlah alat IO yang lebih banyak, dengan perincian: 12 alat input digital, 12 alat output digital, 1 alat input analog, dan 1 alat output analog. Pembuatan rangkaian membutuhkan waktu yang lebih lama, dan penyambungannya memerlukan solder. Untuk keperluan alat praktik. Penjelasan Lihat Bab 5. 15

3.3 PLCmikro Tipe Ketiga Gambar 3.3 PLCmikro tipe ketiga Deskripsi Kelebihan Kelemahan Pemakaian Rangkaian mikrokontroler PIC16F877 tanpa alat IO dan dipasang pada PCB. Lebih kompak dan tahan lama, dengan alat IO yang bisa ditambahkan secara fleksibel. Dengan mikrokontroler PIC16F877, tersedia 33 kaki IO yang bisa dihubungkan dengan alat IO. Pembuatan rangkaian membutuhkan waktu yang lebih lama, dan penyambungannya memerlukan solder. Untuk keperluan pengembangan sesuai kebutuhan. Penjelasan Lihat Bab 6. 16

3.4 PLCmikro Tipe Keempat Gambar 3.4 PLCmikro tipe keempat menggunakan Arduino Severino Deskripsi Kelebihan Kelemahan Pemakaian Rangkaian mikrokontroler ATmega8 (Arduino Severino). Lebih kompak dan tahan lama, dengan alat IO yang bisa ditambahkan secara fleksibel. Pembuatan rangkaian membutuhkan waktu yang lebih lama, dan penyambungannya memerlukan solder. Untuk keperluan pengembangan sesuai kebutuhan. Penjelasan Lihat Bab 7. Catatan: Untuk PLCmikro tipe keempat ini, penulis menggunakan rangkaian open source Arduino Severino, yang didesain oleh Adilson Akashi. Mengapa menggunakan Arduino Severino? Tidak lain karena akibat begitu populernya Arduino di dunia saat ini. Untuk mengetahui lebih jelas, pembaca dapat melihat Bab 7. 17

18 525