BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Sub bagian Gastroenterologi bagian Ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengamataan pasca rawat inap dilakukan pada 77 anak yang mengikuti studi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, imunologi, dan mikrobiologi RSUP dr.kariadi Semarang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bedah Kepala dan Leher subbagian Neuro-otologi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi (PBRT) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Farmakologi. dari instansi yang berwenang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kesehatan Anak (bagian tumbuh kembang. anak)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Semarang Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bagian Ilmu Kesehatan Anak

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. environment

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB VI PEMBAHASAN. Banyak faktor dapat mempengaruhi terjadinya diare berulang pasca

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Candiyasan dan SDN 1 Kertek di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Kesehatan Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri Anak dan Ilmu Psikologi. sampel terpenuhi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Divisi Infeksi dan Mikrobiologi Klinik. Penelitian ini dilakukan di PICU dan HCU RS Dr. Kariadi Semarang pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji eksperimental klinis dengan randomized. + asam askorbat 200 mg intravena/hari selama 7 hari.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan jiwa.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Biologi dan Ilmu Kesehatan Anak.

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah Sub bagian Gastroenterologi bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RS Dr. Kariadi Semarang dan Kabupaten Semarang. IV.2. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan follow-up dari penelitian sebelumnya (studi I) dan Probiotik Terhadap Durasi Diare menggunakan metode kohort prospektif. Studi I adalah uji klinis secara random dengan menggunakan kontrol. Kelompok penelitian yang diamati berdasarkan kelompok yang dipakai pada studi I, karakteristik dari penelitian tersebut adalah pengelompokan subyek penelitian menjadi empat,yaitu : 1. Kelompok I kelompok yang mendapat terapi baku dan tidak mendapat perlakuan. 2. Kelompok II kelompok yang mendapat terapi baku dan perlakuan suplementasi seng, 3. Kelompok III kelompok yang mendapat terapi baku dan perlakuan pemberian probiotik, 4. Kelompok IV kelompok yang mendapat terapi baku dan suplementasi seng dan probiotik, 39

Setiap kelompok mendapat terapi baku rehidrasi dan dietetik sesuai dengan protap ruangan. Pada penelitian ini (studi II), penderita pasca rawat inap dari sampel penelitian pertama (studi I), diikuti selama 3 bulan setelah perawatan dan dibandingkan kejadian terjadinya diare pasca suplementasi pada masing-masing kelompok. IV.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi target Penderita diare usia 6-24 bulan pasca rawat inap dan mendapatkan terapi baku, terapi baku ditambah suplementasi seng, terapi baku ditambah suplementasi probiotik, terapi baku ditambah suplementasi seng dan probiotik. Populasi terjangkau Semua anggota populasi target yang sebelumnya menjalani perawatan di bangsal Gastroenterologi, Bag. IKA FK UNDIP / RSDK dan memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi. Kriteria Inklusi : 1. Penderita diare cair akut tanpa tanda dehidrasi atau dengan dehidrasi ringan sedang berusia 6 bulan sampai 24 bulan yang dirawat di bangsal Gastroenterologi, bagian IKA FK UNDIP / RS Dr. Kariadi Semarang dan tinggal di wilayah 40

Kotamadya Semarang serta dapat dilakukan pengamatan selama 3 bulan pasca perawatan 2. Orang tua menyetujui anaknya dilibatkan dalam penelitian 3. Bersedia mentaati prosedur penelitian dan menandatangani informed consent 4. Tidak mempunyai kelainan kongenital pada saluran cerna 5. Bukan penderita dengan gizi buruk (klinis atau antropometris) 6. Tidak menderita penyakit penyerta berat yaitu penurunan kesadaran, gangguan hemodinamik, gangguan kardiovaskuler, gangguan respirasi berat 7. Anak tidak dalam kondisi imunodefisiensi (penderita penyakit keganasan, dalam terapi sitostatika dan penderita yang sedang mendapat terapi kortikosteroid jangka panjang) Kriteria Eksklusi : 1. Timbul penyakit penyerta berat atau komplikasi yang berat akibat diare 2. Drop out (tidak dapat dilakukan pengamatan selama 3 bulan pasca diare, pindah keluar wilayah Kabupaten Semarang, mengundurkan diri dari penelitian). Besar Sampel Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan jumlah sampel yang digunakan dalam studi I, yang ditentukan dengan rumus uji hipotesis terhadap beda rerata dengan rumus : 66 n1=n2= 2[ (z + zß ) s / ( x1 x2 ) ]² 41

Keterangan : n = jumlah sampel, = tingkat kemaknaan, = 0,05 z = 1,960 1- ß = power, ß = 0,2 zß = 0,842, s = simpang baku kedua kelompok (x1 x2) = perbedaan klinis yang diinginkan Perhitungan sampel dilakukan pada penelitian tahap I dan didapatkan hasil untuk masing-masing kelompok diamati anak sejumlah 18 orang, Selanjutnya, semua subjek penelitian tahap I menjadi sampel dalam penelitian ini. Cara Pengambilan Sampel Perngambilan sampel secara konsekutif. Pada studi I penderita diare yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian. Kemudian secara acak, dengan metode randomisasi blok, dialokasikan menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok yang mendapat terapi baku dan tidak mendapat perlakuan, kelompok kedua adalah kelompok yang mendapat terapi baku dan perlakuan suplementasi seng, kelompok ketiga adalah kelompok yang mendapat terapi baku dan perlakuan pemberian probiotik, serta kelompok keempat adalah kelompok yang mendapat terapi baku dan suplementasi seng dan probiotik. Semua yang menjadi sampel dalam studi I yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian. Kemudian diikuti selama tiga bulan dengan dilakukan kunjungan rumah. 42

IV.4.Variabel penelitian IV.4.1. Variabel bebas Jenis terapi, yang meliputi : 1. Pemberian terapi baku 2. Pemberian terapi baku ditambah suplementasi seng 3. Pemberian terapi baku ditambah suplementasi probiotik 4. Pemberian terapi baku ditambah suplementasi seng dan probiotik IV.4.2. Variabel tergantung Jumlah kejadian diare berulang IV.4.3. Variabel perancu 1. Higiene-Sanitasi lingkungan 2. Kadar seng serum tubuh 3. Pendidikan orangtua 4. Status Gizi 5. Umur 6. Pemberian ASI 7. Asupan diet 8. Penyakit penyerta 43

IV.5. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Satuan/ Kategori 1 Terapi baku Pemberian rehidrasi dengan cairan infus RL Diberi / dan ORS sesuai derajat dehidrasi tidak 2 Suplementasi seng 3 Suplementasi probiotik Pemberian Tablet Diazink, produksi Kimia Farma, mengandung 20 mg zinc elemental /tablet dosis 20 mg/hari, selama 10 hari Pemberian Lacto B TM, produksi Novell Pharma Per sachet mengandung 1x10 7 CFU/g (Lactobacillusacidophilus, Bifidobacterium longun, Streptococcus thermophillus), vit C 10 mg, vit B 1 0,5mg, vit B 2 0,5 mg, vit B 6 0,5 mg, niacin 2 mg, protein 0,02 g, lemak 0,1 g. dosis 3x1 sacchet selama 10 hari diberi Diberi / tidak diberi Diberi / tidak diberi 4 Diare cair akut Keluarnya feses cair atau cair-lembek 3x per hari Episode diare Adanya gejala diare dalam seminggu terakhir, episode diare baru apabila terdapat sedikitnya 2 hari bebas diare diantara 2 episode diare Ada/tidak Skala nominal nominal nominal Nominal Diare berulang pertama kali Waktu pertama kali diare berulang kembali setelah suplementasi Minggu ke... Numerik Frekuensi diare Jumlah total episode diare baru yang terjadi Kali per Numerik berulang pasca perawatan diare akut bulan Lama diare Jumlah total hari episode diare baru yang Hari per Numerik berulang terjadi pasca peraawatan diare akut bulan 5 Umur Umur penderita Bulan interval 6 Status gizi Pengukuran antropometris BB/TB sesuai Z- score saat awal (gizi kurang: WHZ <-2 SD; gizi baik -2> dan < 2 SD; gizi lebih > 2 SD Gizi kurang Gizi baik ordinal 7 Asupan diet Kandungan seng pada asupan makanan (diperkirakan dengan food recall,dianalisa dengan program nutrisoft) < 10 mg /hari atau > 10 mg/hari 8 Higiene- Sanitasi lingkungan diri sendiri & Higenitas baik apabila memenuhi empat dari 10 indikator kesehatan lingkungan yaitu tersedianya jamban, ventilasi yang cukup, terdapat akses air bersih, dan terdapat aliran pembuangan air. Kurang Cukup Kurang Baik nominal nominal 44

No Variabel Definisi Operasional Satuan/ Kategori 9 Infeksi selain Apabila anak mengalami gejala / tanda infeksi Ada/tidak diare berupa demam, batuk,pilek,dll. Tanpa diikuti (penyakit terjadinya diare penyerta) 10 Status sosial ekonomi 11 Pendidikan orangtua Berdasarkan indikator kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS), miskin apabila memenuhi salah satu dari 14 indikator kemiskinan tahun 2010. Pendidikan dasar (9 tahun) formal / sekolah yang pernah diikuti oleh orang tua hingga tamat Miskin Mendekati miskin Tamat Tidak tamat Skala nominal Ordinal Ordinal IV.6. Bahan dan Alat 1. Kuesioner penelitian awal 2. Berisi pertanyaan tentang status gizi, higiene sanitasi lingkungan dan diri sendiri, penyakit penyerta, sosial ekonomi dan pendidikan orang tua. Diisi berdasarkan hasil wawancara petugas dengan orang tua saat pertamakali anak diikutkan dalam penelitian. 3. Formulir morbiditas 67 4. Berisi data tentang kejadian diare pasca perawatan selama 3 bulan, pengisian dilakukan oleh petugas saat melakukan kunjungan rumah. 5. Formulir pemantauan minum obat 67 6. Diisi oleh petugas, selama sepuluh hari pemberian obat, baik selama minum obat saat dirumah sakit, maupun beberapa hari pasca perawatan. 45

7. Kartu pemantauan harian 8. Dilakukan pengisiannya oleh orang tua atau pengasuh, selama 7 hari sesuai ditemukannya hari sakit setelah anak diperbolehkan pulang. 9. Lembar food recall 68 10. Lembar food recall berisi daftar makanan yang dikonsumsi oleh penderita setiap hari. Lembar food recall akan diisi oleh petugas melalui wawancara dengan orangtua penderita pada saat kunjungan rumah. Petugas yang melakukan food recall adalah petugas yang telah terlatih dalam melakukan food recall pada beberapa penelitian sebelumnya. Pengolahan data food recall menggunakan program nutrisoft. 11. Pemeriksaan kadar seng serum 12. Pemeriksaan kadar seng serum menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) di laboratorium BIOTEK Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Sampel darah vena diambil tanpa puasa, sebanyak 3 cc, memakai tabung tanpa anti koagulan. Alat dilakukan kalibrasi secara rutin sebelum running. Diperiksa akurasi dan presisi dengan pemeriksaan larutan kontrol yang telah diketahui kadarnya (buatan pabrik). 46

IV.7. Cara Kerja 1. Sebelum melakukan penelitian dimintakan izin yang disetujui oleh komite medik rumah sakit Dr. Kariadi Semarang 2. Sebelum melibatkan penderita ke dalam penelitian dimintakan persetujuan dari orang tua atau walinya. Penderita yang telah memenuhi syarat tersebut ikut dalam penelitian. 3. Penderita dibagi secara acak dimasukkan dalam empat kelompok dan Anak Pada Suplementasi Seng d (studi I). Perlakuan berupa pemberian obat suplementasi seng maupun probiotik secara randomisasi blok. Suplementasi seng pada studi I diberikan oleh seorang petugas pemberi obat 1x per hari (pukul 06.00). Pemberian probiotik diberikan oleh petugas 3x per hari (pukul 06.00, 13.00, 20.00). Pemberian seng dan probiotik diberikan oleh petugas 3 x perhari yaitu seng diberikan 1x (pukul 06.00), probiotik di bagi 2 kali pemberian (pukul 13.00 dan 20.00). Suplementasi tidak diberikan bersamaan dengan makanan untuk menghindari pengaruh makanan pada absorpsi suplemen. Bila penderita muntah dalam jarak waktu 1 jam setelah pemberian suplemen, pemberian suplemen di ulang lagi dengan dosis yang sama. 4. Terapi rehidrasi dan dietetik dilakukan sesuai protap yang ada 5. Setelah penderita diperbolehkan pulang, orangtua/pengasuh diminta untuk tetap meminumkan obat pada anak hingga semua obat yang diberikan habis (sepuluh 47

hari) dan mencatat pada kartu harian yang berisi data adanya gejala diare atau penyakit lain. 6. Kunjungan rumah pertama dilakukan pada hari ke-10 minum obat, orang tua / pengasuh diminta menyerahkan bungkus obat, dihitung jumlahnya dan dicatat dalam formulir pemantauan minum obat. Kunjungan berikutnya dilakukan setiap seminggu sekali selama 3 bulan. Orang tua atau pengasuh di minta untuk menyerahkan kartu harian. Dilakukan pengisian formulir morbiditas, food recall, penimbangan berat badan. Pada kunjungan rumah yang terakhir dilakukan pemeriksaan kadar seng serum. Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya tentang tujuan dan tatacara penelitian. IV.8. Cara Pengolahan Data Sebelum analisis akan dilakukan persiapan data berupa coding, entry, cleaning dan editing. Analisis data meliputi analisis deskriptif untuk melihat karakteristik sampel penelitian. Data deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel. Selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk melihat efektivitas setiap kelompok dengan menggunakan survival analysis (analisis kesintasan) dengan metode kaplan meier dan cox reggression. Perbedaan frekuensi dan lama diare dalam bulan pertama, kedua dan ketiga antar kelompok dilakukan uji kruskal wallis. Seluruh proses analisa data menggunakan program komputer SPSS 17.0. 48

IV.9. Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapat ijin Ethical Clearance dari Komisi Etika Penelitian kedokteran FK UNDIP / RS Dr. Kariadi Semarang dengan nomer kode etik 20/EC/FK/RSDK/2010 (terlampir) Persetujuan untuk diikutsertakan dalam penelitian dimintakan dari orangtua penderita secara tertulis dengan menggunakan Informed Consent. Orang tua penderita sebelumnya telah diberikan penjelasan secara rinci tentang tujuan dan prosedur penelitian. Orang tua berhak untuk menolak diikutsertakan ataupun keluar dari penelitian kapanpun juga tanpa ada konsekuensi pada pengobatan yang diterima anak. Seluruh biaya penelitian ditanggung peneliti. Responden tidak dibebani biaya tambahan apapun untuk penelitian. Identitas penderita akan di jamin kerahasiaannya. 49

IV. 10. Alur Penelitian Anak usia 6-24 bulan dengan diare cair akut yang dirawat di RSDK, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, setuju mengikuti penelitian Studi I Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan feses dan kadar seng Randomisasi Kelompok Terapi baku Kelompok suplementasi seng Kelompok suplementasi probiotik Kelompok suplementasi seng dan Sembuh Sembuh Sembuh Sembuh Pemantauan diare berulang pasca suplementasi Studi II Pengisian kartu harian (setiap hari) Pengisian kartu harian (setiap hari) Pengisian kartu harian (setiap hari) Pengisian kartu harian (setiap hari) Kunjungan Rumah Food recall Pengukuran berat badan Pengumpulan kartu harian Pemeriksaan kadar seng (kunjungan rumah terakhir) 50