GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK IBU POST NATAL TERHADAP KUNJUNGAN NEONATUS DI BPS Hj SRI WAHYUNI KOTA SEMARANG TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi yanag berusia

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas Balangnipa Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya, karena

BAB I PENDAHULUAN. PBB termasuk Indonesia sepakat untuk menghadapi Deklarasi Millenium

Volume 4 / Nomor 2 / November 2017 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Tingginya jumlah

PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

EVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. sama. Angka tersebut yang akan menjadi indikator penilaian derajat

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

GAMBARAN SIKAP IBU TENTANG PENANGANAN IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN adalah 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB I PENDAHULUAN. kematian anak. Derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari berbagai

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK IBU POST NATAL TERHADAP KUNJUNGAN NEONATUS DI BPS Hj SRI WAHYUNI KOTA SEMARANG TAHUN 2013 DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE OF POSTNATAL SMOTHER FOR NEONATAL VISITATION IN BPS HJ SRI WAHYUNI SEMARANG 2013 Afifah 1), Rahayu Astuti 2), Wening Andarsari 3) 1)3) Progam studi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang 2) Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar belakang : Masa neonatus (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi dan tidak tertutup kemungkinan bayi mengalami sakit, sehingga memerlukan pemantauan kesehatan melalui kunjungan neonatus. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik ibu post natal terhadap kunjungan neonatus di BPS Hj Sri Wahyuni Kota Semarang. Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian adalah survei deskriptif. Populasi dan sampel adalah 40 ibu post natal (28-60 hari). Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil : penelitian yang diperoleh bahwa 1) Pengetahuan tentang kunjungan neonatus pada ibu post natal di BPS Hj Sri Wahyuni memiliki pengetahuan baik sebanyak orang (30%), pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (47,5%), pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (22,5%). 2) Sikap tentang kunjungan neonatus yang memiliki sikap positif (mendukung) sebanyak 23 orang (57,5%), sikap negatif (tidak mendukung) sebanyak 17 orang (42,5%). 3) Praktik terhadap kunjungan neonatus pada Kunjungan Neonatus I ( KN I) yang melakukan orang (37,5%), tidak melakukan 25 orang (62,5%), Kunjungan Neonatus II (KN II) yang melakukan 28 orang (70%), tidak melakukan orang (30%), Kunjungan Neonatus III (KN III) yang melakukan 40 orang (100%). Simpulan : 1) Pengetahuan tentang kunjungan neonatus pada ibu post natal di BPS Hj Sri Wahyuni menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (47,5%). 2) Sikap tentang kunjungan neonatus pada ibu post natal di BPS Hj Sri Wahyuni menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif (mendukung) sebanyak 23 orang ( 57,5%). 3) Praktik terhadap Kunjungan Neonatus I (KN I) 37,5% masih sangat kurang, namun Kunjungan Neonatus II (KN II) 70% dan Kunjungan neonatus III (KN III) 100% lebih banyak. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktik, Kunjungan neonatus, Post natal ABSTRACT Background : Noenatal period (0-28 day) is an age group that has the highest health interference risk and illness potential of the baby, so it needs health monitoring by Noenatal visitation. Objective : To find out the knowledge, attitude, and practice of postnatal s mother for Noenatal visitation in BPS Hj Sri Wahyuni Semarang. Method : Researcher uses descriptive research with descriptive survey as research design. Population and sample are 40 postnatal s mothers (28-60 days). Sampling jenuh technique is used to get the sample. Collecting data uses questioner and data analysis uses descriptive statistic. Results : 1) Knowledge about noenatal visitation on postnatal s mother in BPS Hj Sri Wahyuni has good knowledge is people (30%), enough knowledge is 19 people (47,5%), less knowledge is 9 people (22,5%). 2) Attitude about noenatal visitation has positive attitude (support) is 23 people (57,5%), negative attitude (unsupported) is 17 people (42,5%). 3) Practice for Noenatal visitation, on Noenatal Visitation I (KN I) there are people (37,5%) do visitation and 25 people (62,5%) do not do it. Noenatal Visitation II (KN II) there are 28 people (70%) do visitation and people (30%) do not do it. Noenatal Visitation III (KN III) there are 40 people (100%) do visitation. Conclusion: 1) Knowledge about Noenatal visitation of postnatal s mother in BPS Hj Sri Wahyuni shows that most of respondent, there are 19 people (47,5%) has enough knowledge. 2) Attitude about Noenatal visitation on postnatal s mother in BPS Hj Sri Wahyuni shows that most of respondent, there are 23 people (57,5%) has positive attitude (support). 3) Practice for Noenatal Visitation I (KN I) 37,5% is very lack, but Noenatal Visitation II (KN II) 70% and Noenatal Visitation III (KN III) 100% is more a lot. Keywords : Knowledge, Attitudes, Practices, Noenatal visitation, Postnatal 8

PENDAHULUAN Sebagaimana ditetapkan dalam Garis- Garis Besar Haluan Negara (GBHN), arah dan kebijakan pembangunan dibidang kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka memberikan peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan rakyat pada umumnya dengan memberikan prioritas antara lain pada perbaikan tingkat kesehatan ibu dan anak (Bappenas, 1993). Upaya kesehatan promotif-preventif adalah pilar utama masyarakat sehat. Ada ungkapan mencegah lebih baik dari pada mengobati yang mengandung makna bahwa upaya meningkatkan dan memelihara kesehatan serta mencegah timbulnya masalah kesehatan atau penyakit jauh lebih mudah, lebih murah dan dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi dini dan pengobatan segera harus diutamakan (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan data yang dimiliki kementerian ini, jumlah bayi yang meninggal di Indonesia mencapai 34 kasus per 1.000 kelahiran. Jumlah tersebut lebih tinggi dari angka Millenium Development Goals (MDG's), yakni 25 kasus per 1.000 kelahiran (Sarmun, 20). AKB memang telah menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Sementara target yang akan dicapai sesuai kesepakatan MDGs tahun 20, angka kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 20). Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 20 sebesar 10,75 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 20). Tahun 2011 sebesar 10,34 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2011). Apabila dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG s ( Millenium Development Goals) maka AKB di Provinsi Jawa Tengah sudah melampaui target. Namun demikian, angka kematian bayi di Jawa Tengah terjadi peningkatan. Sedangkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 sebesar 18,8 per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2008 sebesar 8,1 per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2009 sebesar 18, 6 per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2010 sebesar 16, 8 per 1000 kelahiran hidup, dan data terakhir pada tahun 2011 sebesar,1 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes). Pada tahun 2008 memang terjadi penurunan yang signifikan, dari tahun 2007, tetapi AKB meningkat lagi di tahun 2009 dan terjadi penurunan dari tahun ke tahun, pencapaian ini sudah baik karena sudah dibawah target MDG s, tetapi angka tersebut masih lebih tinggi dari pada angka kematian bayi di Jawa Tengah, sehingga menjadi masalah yang belum ditangani Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) ( 20) lebih dari tiga perempat dari semua kematian balita terjadi dalam tahun pertama kehidupan anak dan mayoritas kematian bayi terjadi pada periode neonatus (Kemenkes RI, 20). Masa perinatal dan neonatal merupakan masa yang kritis bagi kehidupan bayi. Dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Faktor yang menyebabkan kematian perinatal antara lain perdarahan, hipertensi, infeksi, kelainan preterm atau BBLR, asfiksia dan hipotermia (Prasetyawati, 20). Menurut Direktur Eksekutif UNICEF, Ann M. Veneman, Terbukti, lebih dari sepertiga kematian anak terjadi pada bulan bulan pertama setelah lahir. Setiap tahun, empat juta bayi meninggal pada 28 hari pertama setelah lahir (Purwandari, 2009). Menurut laporan kelompok kerja World Health Organization (WHO) pada bulan april 1994 dari 8,1 juta kematian bayi didunia, 48% adalah kematian neonatal. Menurut hasil Riskesdas 2007 penyebab kematian bayi baru lahir 0-6 hari di Indonesia adalah gangguan 9

pernafasan 36,9%,prematuritas 32,4%, sepsis %, hipotermi 6,8%, kelaianan darah/ikterus 6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7-28 hari adalah sepsis 20,5%, kelainan kongenital 18,1%, pnemonia,4%, prematuritas dan BBLR,8% (Kemenkes RI, 2007). Jadi memang benar bahwa masa neonatus merupakan masa yang rentan bagi kesehatan bayi dan tidak tertutup kemungkinan bayi mengalami sakit, sehingga memerlukan pemantauan kesehatan melalui kunjungan neonatus (Kemenkes RI, 2010). Pada Permenkes 741/ Th. 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM -BK), KN dibagi menjadi 3, yaitu: KN 1 adalah kunjungan pada 0-2 hari,kn 2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN 3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari. Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN-1) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 98,01%, dan cakupan kunjungan neonatus 3 (KN -lengkap) sebesar 95,19%. Dari 35 kabupaten/kota, cakupan KN-3 rata-rata sudah lebih dari 90%, namun Kota Semarang cakupannya kurang dari 90 % yaitu sebesar 89,84% (Dinkes Jateng, 2011). Secara teori memang perubahan perilaku atau mengadopsi perilaku baru itu mengikuti tahap-tahap, yakni melalui proses perubahan : pengetahuan ( knowledge), sikap (attitude), praktik ( practice) atau KAP. Beberapa penelitian telah membuktikan hal itu, namun penelitian lainnya juga membuktikan bahwa proses tersebut tidak selalu seperti teori diatas (K -A-P), bahkan di dalam praktik sehari-hari terjadi sebaliknya. Artinya, seseorang telah berperilaku positif, meskipun pengetahuan dan sikapnya masih negatif (Notoatmodjo, 20). Pada BPS Hj Sri Wahyuni banyak ibu bersalin, namun pada kenyataannya masih banyak ibu post natal yang tidak melakukan kunjungan ulang. Kunjungan hanya dilakukan pada saat tali pusat lepas (puput), sehingga cakupan kunjungan neonatus masih belum terpenuhi. Berdasarkan survei yang dilakukan di BPS Hj Sri Wahyuni pada bulan Februari 2013 terdapat 38 ibu bersalin dan hanya 20 bayi yang melakukan kunjungan neonatus lengkap, pada 6 ibu yang tidak melakukan kunjungan neonatus mempunyai alasan karena telah banyak memeliki anak dan telah berpengalaman jadi tidak perlu untuk melakukan kunjungan neonatus. METODE PENELITIAN Jenis penelitian deskriptif, rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan survei deskriptif. Populasi dan sampel adalah 40 ibu post natal (28-60 hari). Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik responden Variabel Jumlah (f) (%) Umur <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Pendidikan SD SMP SMA PT Jumlah Anak 1-2 3-5 Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja Keterangan Analisis Univariat Pengetahuan Baik Cukup Kurang 3 34 3 2 5 27 6 34 16 7,5 85 7,5 5,5 67,5 85 25 : jumlah anak 2 = 21 responden Jumlah anak 5 = 1 responden Tabel 2. Hasil Analisis Univariat Variabel 37,5 62,5 Jumlah (f) (%) 19 9 30,0 47,5 22,5 10

Sikap Mendukung Tidak Mendukung Praktik Kunjungan Neonatus I Kunjungan Neonatus II Kunjungan Neonatus III 23 17 25 28 40 0 57,5 42,5 37,5 62,5 70 30 100 0 Hasil analisis univariat menunjukan sebagian besar responden berpengetahuan cukup 47,5%. Hal tersebut dapat terjadi karena sebanyak 67,5% adalah berpendidikan SMA dan,5% berpendidikan SMP. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2010) artinya mengulang terhadap pengalaman yang telah diperoleh pada masa lalu. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pendidikan internal yaitu dengan melalui sekolah, karena seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima ide ide baru sehingga informasi yang baik akan dapat dengan mudah diterima dan dilaksanakan termasuk informasi mengenai kunjungan neonatus. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai pengetahuan bahwa ibu post natal yang berpengetahuan baik dan cukup kebanyakan berpendididkan SMA. Hasil analisis univariat pada variabel sikap menunjukan bahwa sebagian besar ibu post natal termasuk dalam kategori positif/mendukung terhadap adanya kunjungan neonatus sebesar 57,5% hal ini dapat terjadi karena kebanyakan dari responden berpengetahuan cukup 47,5%. Walaupun kebanyakan mempunyai sikap yang positif/ mendukung tetapi kebanyakan responden ada yang hanya melakukan kunjungan pada saat tali pusat lepas, bila bayi sakit, atau bila sudah waktunya imunisasi saja 70% padahal kunjungan neonatus adalah kunjungan yang sudah terjadwal yaitu pada Kunjunagan Neonatus I (KN I), Kunjungan Neonatus II (KN II), dan pada Kunjungan Neonatus III (KN III). Menurut Notoatmodjo, 2010 sikap adalah bagaimana pendapat atau penilaian orang atau responden terhadap hal yang terkait dengan kesehatan, sehat sakit dan faktor yang terkait dengan faktor resiko kesehatan. Jadi sikap dapat berubah-rubah dalam situasi yang memenuhi syarat (Sunaryo, 2004). Hasil analisis univariat pada variabel praktik terhadap kunjungan neonatus menunjukan bahwa semua ibu post natal melakukan kunjungan neonatus, tetapi hanya melakukan pada Kunjungan Neonatus III (KN III) 100%, sementara untuk Kunjungan Neonatus I (KN I) 37,5% dan Kunjungan Neonatus II (KN II) 70%. Hal itu dapat terjadi karena pada Kunjungan Neonatus III dilaksanakan imunisasi BCG ( Bacille Calmette Guerin) yaitu imunisasi untuk mencegah dari penyakit tuberkulosis. Ini menunjukan bahwa ibu post natal telah memiliki pengetahuan dan sikap yang bagus terhadap imunisasi yang diwajibkan pemerintah. Kunjungan Neonatus I masih kurang yaitu hanya 37,5% sedangkan Kunjungan Neonatus II 70%, itu disebabkan karena kebanyakan responden telah memiliki anak lebih dari 1 (37 orang) jadi telah berpengalaman dari anak yang pertama dalam hal merawat bayi baru lahir. Praktik adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain (Notoatmodjo, 2010). Dari beberapa daftar kegiatan tentang praktik kunjungan neonatus masih ada beberapa daftar kegiatan yang belum dilakukan oleh tenaga kesehatan pada saat ibu post natal melakukan kunjungan neonatus. Hal itu dapat terjadi karena pada kunjungan neonatus hanya memperhatikan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), status pemberian vitamin K dan imunisasi pada bayi baru lahir, apakah bayi telah mendapatkan imunisasi Hb0 (Hepattitis), BCG atau belum, seharusnya pada kunjungan neonatus ibu dan bayi mendapatkan 11

pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), suhu, frekuensi nafas, frekuensi denyut jantung, memeriksa adanya diare, memeriksa adanya ikterus, pelayanan seperti ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 apabila tidak diberikan pada saat lahir dan manajemen terpadu bayi muda dan keluhan yang dialami ibu pada masa nifas (Buku Kesehatan Ibu dan Anak). SIMPULAN 1. Pengetahuan ibu yang berpendidikan SMA dan mempunyai anak lebih dari satu sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 19 orang (47,5%). 2. Sikap ibu dalam kunjungan neonatus sebagian besar bersikap positif atau mendukung sebanyak 23 orang (57,5%). 3. Praktik ibu dalam Kunjungan Neonatus I (KN I) 37,5% masih sangat kurang, namun Kunjungan Neonatus II (KN II) dan Kunjungan Neonatus III (KN III) lebih banyak. Kunjungan pada saat tali pusat bayi lepas/puput (Kunjungan Neonatus II) 70% dan pada saat imunisasi BCG (Kunjungan Neonatus III) 100%. DAFTAR PUSTAKA Bappenas. 1993. Bab XXIII Kesehatan. Jakarta : Bappenas (www.bappenas.go.id/get-fileserver/node/5930/) diakses tanggal 26 Maret 2013 jam 20.40 WIB Kemenkes RI. 2013. Bantuan Operasional Kesehatan. Jakarta : Kemenkes RI Sarmun, Budi. 20. Tinggi Angka Kematian Bayi di Indonesia. Solo : Suara Merdeka. (http://www.suaramerdeka.com/v1/i ndex.php/read/news/20/06/06/0 534/Tinggi-Angka-Kematian-Bayidi-Indonesia) diakses tanggal 26 Maret 2013 jam 20.34 WIB Depkes RI. 2007.Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Depkes RI Kemenkes RI. 20. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI Dinkes Jateng. 20. (http://www.dinkesjatengprov.go.id/ v20/index.php?option=com_conte nt&view=article&id=141:pelayanan -obstetri-neonatal-emergensikomprehensif-ponek-di-jawatengah&catid=8:latest diakses tanggal 20 april 2013 jam 07. WIB) Dinkes Jateng. 2011. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang : Depkes Jateng Dinkes Kota Semarang. 2007. Profil Dinkes Kota Semarang. 2008. Profil Dinkes Kota Semarang. 2009. Profil Dinkes Kota Semarang. 2010. Profil Dinkes Kota Semarang. 2011. Profil Prasetyawati, arsita Eka. 20. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium Development Goals (MDG s). Yogyakarta : Nuha Medika Purwandari, Atisk. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC Kemenkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI Kemenkes RI. 2010.Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kemenkes RI Notoatmodjo, Soekidjo. 20. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika