PENDIDIKAN KERUKUNAN BERAGAMA (Studi Analisis Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: PUSPO NUGROHO 111 06 026 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 1431 H/2010 M
DEPARTEMAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara : Puspo Nugroho dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 06 026 yang berjudul PENDIDIKAN KERUKUNAN BERAGAMA (Studi Analisis Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun 2010) telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari selasa dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No. 2 Tlp 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Website :http//www.salatiga.ac.id, e-mail :akademika@stainsalatiga.ac.id PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Puspo Nugroho NIM : 11106026 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PENDIDIKAN KERUKUNAN BERAGAMA (Studi Analisis Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun 2010) telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga 27 Agustus 2010 Pembimbing Yedi Efriadi, M.Ag NIP : 19720721 200112 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Puspo Nugroho NIM : 11106026 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 31 Agustus 2010 Yang Menyatakan Puspo Nugroho NIM : 11106026
MOTO Prinsip Resiprokalitas "Jika Ingin Disayang Maka Sayangilah, Jika Ingin Dihormati Maka Hormatilah & Jika Tidak Ingin Dimusuhi Maka Jangan Mengganggu" (Ulil Absor Abdala) È ÏŠ u Í<uρ ö/ä3ãψƒïš ö/ä3s9 "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS. Al Kafirun 6) انما الا عما ل با انية. و انما لكل امر ئ ما نوى "Sesungguhnya Segala Amal Itu Tergantung Niatnya Dan Sesungguhnya Setiap Orang Mendapatkan Apa Yang Diniatkannya" (Hr. Buckori) من جدا و جدا Barang Siapa Bersungguh Sungguh Maka Ia Akan Berhasil
PERSEMBAHAN Tiada ungkapan yang bisa menterjemahkan setiap kucuran darah, peluh keringat dan setiap tetes air mata dari sebuah karya yang tercipta sebagai tanda kasih, ucapan terima kasih dan do a. Kupersembahkan karya ini untuk : Ibu-Ibu-Ibunda tercinta serta Almarhum Ayahanda tersayang, hormat ta dzim tak terhingga kepada beliau yang senantiasa berjuang demi anaknya. Perjuangan mereka tak lapuk oleh teriknya matahari dan tak luntur pula tersiram oleh hujan. Merekalah yang telah melinangi sekujur tubuhnya dengan darah, keringat serta air mata. Mereka jualah yang senantiasa membasahi bibirnya dengan do a. Demi mengenalkan ananda tentang arti sebuah kehidupan. Semua familiku yang terkasih (kakek, nenek, budhe, pakdhe, bulik, paklik dan saudara-saudara sepupuku semua) yang memberiku kasih sayang, support dan mendo akanku dalam menempuh studi. Generasi dambaan umat Islam (Sabar & Syukur )Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kita masih hidup! Life is a gift Live it...enjoy it... Celebrate it... And ful fill it.
KATA PENGANTAR السلا م عليكم ورحمة االله وبرآا ته بسم االله الر حمن الر حيم. الحمد الله رب العا لمين. والصلا ة والسلا م على اسر ف الا نبياء والمر سلين. وعلى اله واصحا به اجمعين امابعد Segala puji bagi Allah Swt tuhan sekalian alam atas segala rahmat, taufik dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi dan Rasul termulia, sang pelita kehidupan, penyibak kabut kegulitaan hati, penerang jalan menuju Illahi, Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya dan para sahabatnya yang mulia. Amma ba'du Kehidupan ini bagaikan perahu yang sedang berlayar di samudra, kadang kala perahu itu harus menghadapi ombak dan badai. Demikian pula dengan keadaan yang dialami oleh penulis di dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang dihadapi. Namun Al-hamdulillah, dengan izin Allah dan kerja keras, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan meskipun jauh dari kesempurnaan. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Dr.Imam Sutomo,M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Bp Suwardi,M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
3. Dra. Siti Asdiqoh, M.SI selaku Ketua Progdi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 4. Dosen Pembimbing, Bpk Yedi Efriadi, M.Ag yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyempurnaan penyusunan skripsi ini. 5. Dosen Penguji 1. Dr. H. M Zulfa Mahasin, M.Ag & Dosen Penguji 2. Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag, Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza' Jaza an Katsiro 6. Kepala Sekolah di SMP Muhammadiyah Salatiga (Drs. Yudi Haryono, S.Pd), yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di Sekolah yang dipimpinnya. 7. Bapak/Ibu Guru di SMP Muhammadiyah Salatiga, serta semua pihak yang telah memberikan pelayanan, bantuan yang baik serta motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini terselesaikan. 8. Pimpinan dan Petugas Perpustakaan (STAIN) Salatiga, Perpustakaan Umum Salatiga yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan sampai skripsi ini terselesaikan. 9. Bapak/Ibu Dosen yang telah mengajarkan dan memberikan ilmunya kepada penulis selama dalam perkuliahan. 10. Semua Ustadzku di Madrasah Pon-Pes Sunan Giri, Krasak, Kel. Ledok, Kec. Argomulyo Salatiga 11. Ibunda dan Ayahanda tercinta (Painem dan Sukarman {Almarhum}), yang telah membiayai, mengasuh, mendidik, membimbing dan memberikan
dorongan, do'a dan pengorbanan usaha, kerja keras, motivasi serta kasih sayang yang tak terhingga baik secara moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini. 12. Rekan-rekan dewan Asatidz-Asatidzah TPQ Al Hidayah & MADIN Hidayatut Tholibin yang tak henti-hentinya mensuport serta adik-adikku tercinta yang telah menjadi inspairing perjalanan hidupku 13. Sahabat-sahabatku tercinta, (bolu) terlebih keluarga besar PAI A '06 (Rina, Widya, Anis, ifah, Mita, Farid, Roifatul, Mutmainnah, Zaenal, Ali, Uliss, Lilis, Joko, Fiqni, Kamidi, Qotibi, Tri, Rozikin, Elisa, Badrus, Aini, Adi, Ema Kusmi, Fatma,Umi) semua temanku di kampus tercinta STAIN Salatiga angkatan 2006 serta teman-temanku yang saya kenal yang tak mungkin dapat saya sebutkan semuanya yang telah memberikan saran, doa, motivasi serta dan humornya. 14. Keluarga besar IPNU-IPPNU An-Cab Argomulyo Salatiga serta REMAS Al Hidayah Juranggunting yang selalu menemani jalannya kehidupan ini dalam menegakkan syi'ar Islam di tanah kelahiran Kota Salatiga tercinta 15. Keluarga besar Biro konsultasi TAZKIA STAIN Salatiga Mudah-mudahan segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak yang disebutkan di atas, senantiasa mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt. Meskipun penulis telah berupaya menyajikan yang terbaik, tetapi karena keterbatasan kemampuan kami, mungkin saja masih banyak kekeliruan dan kesalahan di dalamnya. Dengan berpegangan bahwa Tiada gading yang tak retak, maka dengan kerendahan hati segala pandangan dan saran sangat penulis
harapkan demi untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Akhirnya penulis ucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhir kata Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza'Ankatsiiro... Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq والسلا م عليكم ورحمة االله وبرآا ته Salatiga, 31 Agustus 2010 M Ramadhan 1431 H Penulis Puspo Nugroho
Abstrak Nugroho, Puspo. puspo.nugroho@yahoo.com 2010. Pendidikan Kerukunan Beragama (Studi Analisis Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2010). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing :Yedi Efriadi, M.Ag Kata Kunci : Pluralitas, Agama, Penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama Kekayaan akan keanekaragaman-agama, etnik, dan kebudayaan-ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi kekayaan ini merupakan khasanah yang patut dipelihara serta dapat memberikan nuansa dan dinamika bangsa, tetapi dapat pula merupakan titik pangkal perselisihan, konflik vertikal dan horizontal. Penelitian ini diharapkan untuk mengetahui sejauh mana peranan lembaga pendidikan Islam khususnya Muhammadiyah dalam kerukunan beragama. Pertanyaan pokok yang ingin ditemukan melalui penelitian ini adalah (1) bagaimanakah model kurikulum pendidikan kerukunan beragama / tasamuh yang diterapkan di SMP Muhammadiyah Salatiga?,(2) bagaimanakah pemahaman guru terkait kerukunan beragama di SMP Muhamadiyah, dan (3) bagaimanakah proses penanaman nilai-nilai kerukunan beragama tersebut?. Untuk menjawab beberapa pertanyaan dan permasalahan diatas, penelitian ini menggunakan langkah pendekatan kualitatif dengan metode Grounded Teory yaitu sebuah pendekatan yang refleksif dan terbuka, dimana pengumpulan data, pengembangan konsep teoritis serta ulasan literatur berlangsung dalam proses siklus berkelanjutan. Dalam pemilihan sampel informan, peneliti menggunakan teknik Purposif Sampling dengan variasi Sampling Rujukan Berantai atau Snowball Sampling yaitu salah satu informan yang mengetahui secara mendetail terhadap tema kajian yang nantinya akan mengusulkan nama-nama individu lain yang mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam yang mendukung riset tersebut Dalam temuannya, penelitian ini menunjukkan terkait dengan kurikulum pendidikan kerukunan beragama yang diterapkan biasa disebut dengan Integreated Curiculum dimana term kerukunan beragama masuk menjadi satu bagian didalam pembahasan akhlaq terpuji. Selain itu kurikulum yang digunakan mengacu pada peraturan pusat sesuai dengan apa yang tertuang dalam buku Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Adapun pemahaman guru-guru tentang toleransi sebagian besar telah menerapkan sikap toleransi baik itu sesama umat Islam sendiri juga sesama umat yang berlainan agama, adapun terkait dengan proses penanamannya masih bersifat verbalistik dan masih tergantung guru bidang studi yang erat kaitannya dengan tema/ materi kajian yang diajarkan
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.... iii MOTO.. v PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR.... vii ABSTRAK... xi DAFTAR ISI xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Fokus Penelitian..... 5 D. Tujuan Penelitian.. 7 E. Kegunaan Penelitian. 7 F. Penegasan Istilah 8 G. Alasan pemilihan judul.. 10 H. Metode Penelitian. 12 I. Sistematika Penulisan... 20 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Esensi Pendidikan 22 B. Kerukunan Umat Beragama Dalam Perspektif Islam 27
C. Sejarah Islam Klasik Tentang Kerukunan Beragama. 35 D. Peranan Agama-agama Dalam Masyarakat Plural. 39 E. Tujuan dan Manfaat Pentingnya Pendidikan Kerukunan Beragama di Indonesia.. 44 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga.. 47 1. Setting Geografis SMP Muhamadiyah Dan Profil Kota Salatiga 47 2. Profil SMP Muhammadiyah Salatiga 49 a. Sejarah Berdirinya. 49 b. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 52 c. Program-program unggulan yang sedang dikembangkan oleh Sekolah SMP Muhammadiyah 54 d. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa... 55 e. Struktur Organisasi 64 f. Fasilitas Sekolah 65 g. Bidang Kesiswaan.. 67 h. Kegiatan Ekstra Kurikuler.. 67 B. Model Kurikulum Pendidikan Kerukunan Beragama di SMP Muhamadiyah 68 C. Pemahanam Guru Agama Terhadap Kerukunan Beragama... 72 D. Proses Penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun 2010...81
BAB IV PEMBAHASAN A. Kurikulum Pendidikan Kerukunan Beragama di SMP Muhammadiyah...85 B. Pemahaman Guru Tentang Kerukunan Beragama...91 C. Penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga...102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 111 B. Saran-Saran / Rekomendasi..112
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Puspo Nugroho Alamat : Juranggunting Rt 01/05 Ledok Argomulyo Salatiga Jawa Tengah Tempat/ tanggal lahir : Salatiga, 29 April 1987 No telpon : 085727015655 PENDIDIKAN 1. Lulus SD Negeri Ledok 6 Salatiga Tahun 1999 2. Lulus SMP Negeri 06 Salatiga Tahun 2002 3. Lulus SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun 2005 PENGALAMAN ORGANISASI 1. Staf Departemen Kaderisasi lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga, 2006-2007 2. Ketua Remas RT 1 Juranggunting 2005 3. Humas Pemuda/ Remas se-kota Salatiga, 2008 4. Santri Madrasah Sunan Giri Salatiga, 2006-sekarang 5. Bendahara Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama An-Cab Argomulyo Salatiga, 2009-sekarang 6. Staf pengembangan Kesenian Islam Rebbana "Hidayatun Nada" Salatiga 2004-sekarang 7. Bendahara merangkap Staf Penelitian dan Pengembangan TPQ Al Hidayah & Madin Hidayatut Tholibin Juranggunting Salatiga, 2005- sekarang 8. Sekretaris pengurus Masjid Baiturrahman Juranggunting Salatiga, 2009- sekarang 9. Humas Remaja Masjid Al Hidayah Salatiga, 2004 - sekarang 10. Staf Pendidikan Rw 05 Ledok Salatiga, 2009- sekarang 11. Pengajar PAUD Insan Mandiri Salatiga, 2009 - sekarang 12. Staf Marketing/tenaga lepas lembaga Biro Konsultasi TAZKIA STAIN Salatiga, 2010 Salatiga,31 Agustus 2010 Hormat saya Puspo Nugroho
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara, Indonesia melebihi kebanyakan negara-negara lain, merupakan negara yang tidak saja multisuku, multi-etnik, multi - budaya tetapi juga multi-agama. Kemajemukan tersebut pada satu sisi merupakan kekuatan sosial dan keragaman yang indah apabila satu sama lain mampu bersinergi dan saling bekerja sama untuk membangun bangsa ini. Namun, pada sisi lain, kemajemukan tersebut apabila tidak dikelola dan dibina dengan tepat dan baik akan menjadi ancaman dan pemicu konflik serta kekerasan yang dapat menggoyahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk, adanya perbedaan merupakan sebuah keniscayaan dan Sunnatullah yang harus tetap dijaga keharmonisannya sehingga cita-cita bangsa ini untuk mewujudkan masyarakat Madani yang sejahtera adil dan makmur dapat tercapai. Kerukunan merupakan nilai yang universal, yang dapat ditemukan dalam setiap ajaran agama. Selain itu setiap agama selalu mengajarkan pula kepada umatnya untuk saling mengasihi sesama makhluk hidup dan bersikap positif terhadap alam. Agama sesungguhnya merupakan panduan moralitas manusia, yang dengan panduan itu manusia akan menemukan nilai-nilai kemanusiaannya. Kesadaran beragama akan membangkitkan kesadaran
2 tentang betapa pentingnya dan bernilainya kehadiran manusia lain, yang mungkin memiliki perbedaan, keunikan tersendiri, dan bahkan tidak seperti yang kita pahami. Islam adalah agama yang universal, bukan sekedar untuk suatu kaum atau bangsa tertentu dan bukan sekedar untuk manusia yang mendiami bagian bumi tertentu pula. Islam adalah Rahmatan Lil 'alamin, Islam untuk umat manusia sepanjang jaman dan seluruh alam Islam sebagai agama Samawi yang bersumber dari Allah SWT adalah ajaran yang menyentuh segala aspek kehidupan manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia, alam sekitar serta hubungan dengan Allah SWT sebagai penciptanya. Dalam hubungannya sesama manusia itulah tersirat kewajiban yang dibebankan ke pundak manusia tentang hidup rukun. Mengingat masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk dalam suku, adat, budaya dan agama. Agama menjadi sangatlah penting untuk dikaji dan difahami serta diamalkan mengingat banyaknya kasus yang terjadi di tanah air kita yang mengancam keutuhan bangsa ini, Peristiwa Ambon dan Poso, misalnya, merupakan contoh kekerasan dan konflik horizontal yang telah menguras energi dan merugikan tidak saja jiwa dan materi tetapi juga mengorbankan keharmonisan antar sesama masyarakat Indonesia. Disintegrasi bangsa menjadi ancaman yang berbahaya apabila semua elemen masyarakat tidak mampu mengelola pluralitas tersebut. untuk itu. adanya pluralitas harus difahami secara tepat. Maka, disinilah titik temu dari implementasi kerukunan beragama menemukan tempatnya yang berarti dan
3 tentu saja pendidikan menjadi satu faktor penting dalam usaha penanaman nilai-nilai kerukunan beragama. Pendidikan dianggap memiliki berbagai macam keunggulan yang handal yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat dasar-dasar persatuan kebangsaan Indonesia. Berkaitan dengan upaya pengembangan sikap toleransi beragama di Indonesia, peran institusi pendidikan formal, termasuk institusi pendidikan yang dimiliki dan dikelola oleh organisasi keislaman, sangatlah penting. Oleh karena itu, sumbangan mereka bagi pembentukan karakter anak didik yang intelek, religius, dan sekaligus nasionalis perlu terus dikembangkan. Salah satu di antara lembaga pendidikan di Indonesia yang berperan aktif dan dapat dikatakan sebagai "raksasa" dalam dunia pendidikan islam adalah Muhammadiyah. Sebagai salah satu dari amal usahanya, sekolahsekolah yang berada dalam naungan lembaga ini merupakan aset nasional yang perlu dijaga kualitasnya, baik manajemen pengelolaan maupun kualitas penyelenggaraan akademiknya. Setidaknya, jika kualitas lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah meningkat, akan meningkat pula prospek lembaga pendidikan Islam dalam mengemban misi nasional mencerdaskan bangsa sekaligus memperkuat dasar-dasar persatuan dan kesatuan Negara Indonesia tercinta ini. Tokoh pendiri perserikatan Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan, berkeinginan lembaga pendidikan Muhammadiyah mampu menanamkan nilai-nilai intelektualitas, keimanan, dan keterampilan di kalangan anak didik beragama Islam sehingga mereka siap bersaing dengan kelompok
4 masyarakat lain, sampai waktu kapan pun. Latar belakang historis kelahiran Muhammadiyah pada 1912 ini perlu dipahami oleh setiap pengelola pendidikan Muhammadiyah agar mereka dapat memperjuangkan cita-cita luhur tokoh pendirinya. Salah satu wujud Amal Bakti Muhammadiyah dalam bidang kependidikan yang telah berdiri cukup lama di kota Salatiga adalah lembaga pendidikan SMP Muhammadiyah yang beralamat di Jl. Cempaka 5-7 Salatiga. Untuk itu harus ada upaya memahami pola hubungan yang dikembangkan di SMP Muhammadiyah dalam kaitanya dengan pendidikan nilai-nilai Kerukunan beragama di lingkungan sekolah, tidak saja dengan komunitas beragama Islam, melainkan juga dengan komunitas agama, ideologi, dan keyakinan yang lain. Kenyataan objektif berupa adanya usaha sebagian daerah di Indonesia untuk memisahkan diri dari naungan NKRI hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi seluruh komponen bangsa akan arti pentingnya memperkukuh batu sendi persatuan bangsa, dengan sikap toleransi/ kerukunan beragama sebagai salah satu fondasinya yang paling kokoh. Dengan diberlakukannya Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional, sekarang tercipta iklim yang cukup kondusif bagi pengembangan wawasan keagamaan secara lebih luas dan bertanggung jawab. Lahirnya Muhammadiyah sebagai organisasi besar islam di Indonesia diantaranya adalah sebagai realisasi perintah Allah Amar Ma ruf Nahi Munkar guna terwujudnya Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur
5 Disinilah timbul suatu pertanyaan pendidikan semacam apakah yang mampu menumbuhkan nilai-nilai kerukunan beragama?, bagaimanakah pemahaman para penerus generasi Muhammadiyah terhadap kerukunan beragama? dan melalui pendidikan, nilai-nilai apakah dan bagaimanakah yang perlu ditanamkan pada anak didik agar mampu menjaga kerukunan beragama konteks Indonesia? Melihat permasalahan di atas, akhirnya penulis tertarik untuk membahasnya dengan judul skripsi: "PENDIDIKAN KERUKUNAN BERAGAMA" (Studi Analisis Terhadap penanaman Nilai-Nilai Kerukunan Beragama Di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2010) B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah Model Kurikulum pendidikan kerukunan beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga? 2. Bagaimana Pemahaman Guru Agama terhadap Kerukunan Beragama? 3. Bagaimanakah Proses penanaman nilai-nilai kerukunan beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga? C. Fokus Penelitian Ada sebagian orang beranggapan apabila berbicara tentang kerukunan beragama tentu tidak akan terlepas dari yang namanya pluralisme dan pluralitas. Namun dalam pembahasan ini penulis membatasinya dalam konteks kerukunan beragama. Dalam penelitian ini kami tidak membahas dalam konteks teologi agama tentang pluralisme yang mengacu kepada teori atau sikap memandang bahwa semua agama itu sama, Tidak menghendaki
6 usaha sinkritsme agama-agama, bukan melompat-lompat dari agama satu ke agama lain. Kami menghendaki seseorang memeluk dengan konsekuen agama yang diyakini, tanpa menyalahkan agama lainnya. Karena sikap menyalahkan seperti ini dirasakan sebagai hal yang salah, ofensif dan menunjukkan pandangan yang sempit. Karena tuntutan kebenaran (truth claim dan salvation claim) terhadap agama sendiri secara berlebihan seperti itu, secara sosiologis menurut cendikiawan Budhy Munawar dalam Sukidi (2001: 5) hal tersebut hanya akan memicu berbagai konflik sosial dan politik juga akan memancing perang suci antaragama. Menjadikan seseorang eksklusif dan menimbulkan hubungan tidak serasi antar umat beragama. Disini kami lebih menitik beratkan kepada adanya pluralitas dan bagaimana menghargai adanya pluralitas tersebut. Selain itu dengan ini kami berharap bahwa statmen-statmen yang akhir-akhir ini kerap muncul terhadap Islam dengan nada negatif seperti Islam itu identik dengan teroris, menghalalkan darah demi jihad, serta tindakan kekerasan lainya dapat terbantahkan karena sesugguhnya Islam adalah agama damai, Islam bukan agama kekerasan dan Islam adalah agama Rahmatan Lil 'alamin. Dalam pembahasan ini kami bermaksud ingin mengetahui pendidikan semacam apakah yang mampu menumbuhkan nilai-nilai kerukunan beragama?, dan melalui pendidikan, nilai-nilai apakah dan bagaimanakah
7 yang perlu ditanamkan pada anak didik agar mampu menjaga kerukunan beragama tersebut? D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini mengacu pada permasalahan tersebut di atas adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimanakah Model Kurikulum pendidikan nilainilai kerukunan beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga. b. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman Guru khususnya guru agama terhadap Kerukunan Beragama. c. Untuk mengetahui bagaimanakah proses pendidikan nilai-nilai kerukunan beragama di SMP Muhammadiyah Salatiga. E. Kegunaan Penelitian Manfaat ataupun kegunaan daripada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu secara teoritis dan secara praktis sebagai berikut: i) Secara Teoritis a. Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya wacana keilmuan khususnya kajian pendidikan dalam bidang PAI dan juga menambah bahan pustaka bagi Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga ii) Secara Praktis a. Secara praktis manfaat penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan masukan untuk meningkatkan kualitas kurikulum serta pengajaran guru di obyek penelitian. Selain itu sebagai
8 konsep perlu tidaknya penerapan kurikulum PAI berbasis kemajemukan (kerukunan Beragama) b. Digunakan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Tarbiyah Ilmu Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. F. Penegasan Istilah 1. Pendidikan Para pakar pendidikan banyak mendevinisikan pengertian pendidikan diantaranya menurut John Dewey (dalam Mansur, 2005: 84) pendidikan diartikan sebagai social continuity of life. Adapun menurut Langeveld dalam buku yang sama, pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing kepada yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Selain itu menurut A.D Marimba pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Menurut Mansur (2005: 84-85) pendidikan dalam arti luas adalah meliputi perbuatan atau usaha generasi tua untuk mengalihkan/ melimpahkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang yang lebih
9 faham akan sesuatu dalam rangka membimbing dan mengarahkan generasi yang lebih muda atau yang belum mengerti menuju terbentuknya insan khamil 2. Kerukunan Beragama Kata kerukunan dari kata rukun berasal dari bahasa Arab, ruknun (rukun) jamaknya arkan berarti asas atau dasar (Depag RI, 2003: 5), misalnya rukun Islam, asas Islam atau dasar agama Islam. Kerukunan Beragama, berarti perihal hidup rukun yaitu hidup dalam suasana baik dan damai, tidak bertengkar, bersatu hati dan bersepakat antar umat yang berbeda-beda agamanya atau antara umat dalam satu agama. 3. Nilai Nilai merupakan prinsip yang telah disepakati bersama yang dijadikan tolo ukur untuk menemukan baik dan buruk, salah dan benar, berguna atau tidak berguna, indah atau tidak indah dst (Kansil, 2005: 23). Adapun nilai tersebut terkandung di dalam suatu hal yang bersifat abstrak, umum dan unifersal yang nantinya perlu dijabarkan menjadi norma-norma yang bersifat aplikatif. Pendidikan nilai-nilai bertujuan untuk membentuk sikap positif manusia sesuai dengan nilai yang terkandung didalamnya. Menurut Kansil (2005: 70) Menilai berarti menimbang yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang selanjutnya mengambil keputusan. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila
10 sesuatu itu berguna, berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral dan etis) religius (nilai agama) 4. Analisis Analisis adalah usaha suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga menjadi jelas hierarkinya atau susunannya (Sudjana, 2005: 27). Berfikir analitis merupakan suatu proses memecahkan masalah atau gagasan menjadi bagian-bagian yang memungkinkan adanya saling keterkaitan dan kecocokan antara satu sama lain yang kemudian mengkombinasikannya dengan cara-cara baru. Dengan analisis seseorang mempunyai pemahaman yang komperhensif dan dapat memilah integritas menjadi bagian bagian yang tetap terpadu untuk beberapa hal dalam memahami prosesnya, memahami cara kerjanya dan untuk memahami sistematikanya. Diharapkan dengan berfikir analitis ini seseorang akan mudah dalam memahami antara bagian satu dengan yang lain G. Alasan Pemilihan Judul Masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk dengan kondisi rakyat yang multi etnik, multi agama dan multi budaya serta kondisi masyarakat yang mudah terprofokasi oleh pihak ketiga yang ingin merusak watak bangsa Indonesia yang suka damai dan rukun mengandung potensi konflik karena setiap warga atau kelompok umat beragama, etnis memiliki kepentingan yang berbeda yang harus dipenuhi dan dalam pemenuhannya terkadang ada yang harus dikorbankan.
11 Namun kemajemukan dan keragaman tersebut tidak mesti menghasilkan konflik atau perpecahan, sebaliknya keragaman justru menimbulkan dinamika dan kreatifitas kelompok untuk secara kompetitif menciptakan suasana dinamis, berbuat lebih banyak amal kebajikan serta karya-karya sosial. Ketika kita tidak mampu mengelola pluralitas tersebut, maka tidak tertutup kemungkinan munculnya konflik yang berujung pada tindakan-tindakan inklusif radikal dalam masyarakat. Dalam terminologi yang digunakan oleh Pemerintah secara resmi, konsep kerukunan hidup beragama mencakup 3 kerukunan. yaitu: kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat yang berbeda-beda agama, dan kerukunan antara (pemuka) umat beragama dengan Pemerintah. Tiga kerukunan tersebut biasa disebut dengan istilah "Tri Kerukunan". Konsep serupa disampaikan oleh K.H Achmad Siddiq (2007: 275) salah seorang tokoh Ulama' NU tentang Tri Ukhuwah yaitu Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sebangsa), dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Ketiga ukhuwah tersebut baik itu dalam konsep Tri kerukunan maupun Tri Ukhuwah haruslah diwujudkan secara serentak dan proporsional sehingga dapat tercipta hubungan antar umat beragama yang harmonis sebagai satu bangsa, serta dapat mencegah munculnya benih-benih pertentangan antar umat beragama dan perpecahan bangsa. Agenda-agenda seperti pemberantasan korupsi, serta usaha-usaha dalam meningkatkan dan memajukan bangsa ini dapat terlaksana dengan baik. Disinilah letak
12 pentingnya alasan pemilian judul sebagai kajian skripsi kami. Selain itu alasan mengapa peneliti mengambil tempat penelitiannya tersebut di Kota Salatiga peneliti berargumen bahwa Salatiga sebagai kota transito yang memungkinkan terjadinya interaksi antara orang yang berbeda beda baik keyakinan, ras, suku dan lain sebagainya. selain itu melihat keadaan lingkungan di sekitar SMP Muhammadiyah khususnya Kota Salatiga merupakan kota kecil yang multi etnik, multi agama, realita menunjukkan bahwa agama yang dianut oleh sebagian masyarakat bermacam-macam meskipun prosentase pemeluk Islam lebih dominan. H. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) dalam pelaksanaanya menggunakan metode pendekatan kualitatif diskriptif analitis yang umumnya menggunakan strategi multi metode yaitu wawancara, pengamatan, serta penelaahan dokumen/ studi documenter yang antara satu dengan yang lain saling melengkapi, memperkuat dan menyempurnakan (Sukmadinata, 2005: 108). Lebih spesifiknya penelitian ini mengadopsi pendekatan Grounded Teory, menurut Daymon dan Holloway (2008: 180-181) yaitu sebuah pendekatan yang refleksif dan terbuka, dimana pengumpulan data, pengembangan konsep teoritis serta ulasan literatur berlangsung dalam proses siklus berkelanjutan. Adapun data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dalam laporan penelitian