BAB I PENDAHULUAN. dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya.

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI SOSIOLOGIS SASTRA DALAM CERITA RAKYAT SI BAROAR MANDAILING SUMATERA UTARA. Oleh Sulaiman Siregar Ita Khairani, S.Pd, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengenali apa saja terdapat di daerah itu. Keberagaman kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. khusus, karena terjadinya hubungan erat di antara keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. dihadirkan mempunyai tujuaan dan manfaat di samping menyampaikan buah

BAB I PENDAHULUAN. disebut bentuk dan cara pendekatan terhadap karya sastra dan gejala

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

PEMBELAJARAN SASTRA ANAK MELALUI PEMAHAMAN CERITA FABEL

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni prosa (fiksi), puisi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra lisan yang telah lama ada,lahir dan muncul dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Sastrawan memiliki peranan didalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra, sebagai bagian dari proses zaman, dapat mengalami

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut adalah prosa. Prosa sendiri identik dengan sebuah karya

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Karya sastra tidak mungkin tercipta jika para penulis tidak mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang Masalah Reni Yuniawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN. F. Latar Belakang Masalah. Perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan tidaklah lurus dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan pencerminan masyarakat.melalui karya sastra, seorang pengarang sendiri ikut berada didalamnya.karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat.bahkan sering kali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup disuatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya. Karya sastra itu sendiri bersifat dinamis berjalan dengan perkembangan masyarakat karena sastra itu hasil ciptaan seseorang yang merupakan bagian dari masyarakat. Di dalam masyarakat seorang individu menjalani berbagai macam kejadian yangia alami. Dari kejadian yang dialami pada dunia nyata itulah sebagai dasar ide dalam penulisan karya sastra. Keberagaman budaya disejajarkan oleh Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa Indonesia.Selain hal di atas, budaya dapat diketahui juga dari cerita-cerita yang sering kitabaca atau kita dengar.cerita tersebut sangat bersangkutan dengan sastra.sastra memiliki nilai dan kekhasan tersendiri dalam perkembangan sastra. Sastra terbagi menjadi dua bagian yaitu sastra lisan dan sastra tulisan.sastra lisan atau kesusastraan lisan adalah kesusatraan yang mencakup ekspresi kesusastraan warga suatu kebudayaan yang disebarkan dan diturun- 1

2 temurunkan secara lisan (dari mulut ke telinga) termasuk cerita Si Baroar.Penyebaran cerita Si Baroar secara lisan dan hanya berdasarkan daya ingat penuturnya.sehingga tidak mustahil sangat mudah mengalami perubahan dan penyimpangan dari bentuknya yang asli. Selain itu, orang tua yang menguasai sastra lisan Si Baroar jumlahnya semakin kecil.keadaan ini mempercepat punahnya sastra lisan yang asli dan terjadilah kesalahan penafsiran pada kalangan masyarakat era baru terhadap sastra lisan Si Baroar yang berasal dari Mandailing.Sastra lisan juga merupakan nilainilai luhur yang harus dikembangkan misalnya mitos, legenda, dongeng, dan lainlain. Sastra tulisan adalah sastra yang timbul setelah manusia mengenal tulisan, di Indonesia mulai berlangsung setelah bangsa Indonesia berkenalan dengan kebudayaan asing, yakni kebudayaan Hindu, Islam, dan Barat (KBBI, 2005:1002). Sastra tulisan dalam penyampaiannya adalah melalui tulisan yang sudah dibukukan dan dibaca banyak orang.sastra tulisan ini banyak yang berasal dari sastra lisan misalnya dongeng yang diceritakan dari seseorang kemudian diceritakan dan dibukukan oleh orang yang mendengarnya.dengan segala kekurangan penulis mengangkat karya sastra tersebut berupa cerita rakyat yaitu Si Baroar yang berasal dari desa Panyabungan Tonga Mandailing, Sumatera Utara.Penulis tertarik meneliti cerita tersebut karena sepengatahuan penulis belum pernah ada yang mengkaji dan mengembangkannya.karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinatif kreatif seorangsastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu denganpengarang lain, terutama dalam penciptaan

3 cerita fiksi. Proses tersebut bersifatindividualis artinya cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda.perbedaan itu meliputi beberapa hal diantaranya metode, munculnya proseskreatif, dan cara mengekspresikan apa yang ada dalam diri pengarang hinggabahasa penyampaian yang digunakan. Dari pandangan di atas, maka dalam mengkaji suatu karya sastra dapat dihubungkan dengan sastra.ilmu tersebut membahas karya sastra yang dihubungkan dengan masyarakat sehingga disebut sosiologi sastra. Sosiologi sastra juga dapat didefenisikan penelitian terhadap karya sastra dan keterlibatan struktur sosialnya (Ratna,2003:25).Dengan dua pengertian tersebut maka karya sastra dapat dihubungkan dengan masyarakat.karya sastra adalah dunia miniatur karena sastra berfungsi sebagai pengekspresian kejadian-kejadian yang telah dikerangkakan dalam pola kreativitas dan imajinasi. Melalui karya sastra sering diketahui keadaan, cuplikancuplikankehidupan masyarakat, seperti dialami, dicermati, ditangkap, dan direka olehpengarang.sastra dan masyarakat erat kaitannya karena pada dasarnyakeberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan pada manusiaserta lingkungannya.kemudian, dengan adanya imajinasi yang tinggi seorangpengarang tinggal menuangkan masalah-masalah disekitarnya menjadi sebuahkarya sastra. Salah satu karya sastra yang dapat dikaji dalam pemahaman sastra, yaitu cerita rakyat.salah satu ciri teks sastra yang multiinterpretasi membuattanggapan pembaca terhadap satu cerita rakyat yang sama tentu akan berbeda-bedasesuai

4 dengan tingkat pemahaman dan daya imajinasi pembaca, (Riris K. Toha- Sarumpaet,2002:35). Hal tersebutmembuat pemahaman sastra di masyarakat menjadi lebih menarik, terlebih jika masyarakat mampumenafsirkan cerita yang ada didalam masyarakat itu sendiri.pemahaman apresiasi sastra merupakan rangka memperkenalkan karya sastra kepada masyarakat.hal tersebut bertujuan agar masyarakat memilikikemampuan menghayati, memahami, dan menikmati serta menilai karya sastrayang dibacanya.setelah usaha itu dilakukan masyarakat diharapkan dapat mengambilmanfaat dari karya yang dibacanya. Masyarakat diharapkan akan meneladani sikap dannilai-nilai kehidupan yang positif dari tokoh-tokoh yang ada di dalam karya satraitu. Salah satu cerita yang dapat ditemukan dalam suatu daerah ialah Cerita Rakyat Si Baroaryang berasal dari Mandailing Sumatera Utara. Cerita Rakyat Si Baroarberisikan tentang seorang anak yang sangat sakti. Dalam cerita Si Baroar ini mengisahkan seorang Raja yang bernama Sutan Pulungan yang bertindak semena - mena terhadap rakyatnya, salah satunya berupaya membunuh Si Baroar dengan alasan yang tidak wajar.si Baroar adalah anak yang dipungut dari tengah hutan saat berburu rusa oleh raja Sutan Pulungan beserta pasukannya, kemudian ia diserahkan dan sekaligus di asuh seorang Inang Asuh bernama si Sauwa yang sama sekali belum punya anak disebuah perkampungan di Panyabungan Tonga. Ketika Si Baroar berusia enam tahun, disaat bersamaan anak dari raja Sutan Pulungan mempunyai kemiripan yang persis sama dengan si Baroar,orangorang sering keliru menyapa ketika bertemu dengan salah seorang dari kedua anak

5 tersebut. Jika si Baroar berjalan-jalan sendirian, orang-orang yang bertemu dengannya selalu memberi hormat kepadanya dan menyapanya seperti menyapa putra Sutan Pulungan. Tetapi sebaliknya, jika bertemu dengan putra Sutan Pulungan, mereka memperlakukannya seperti anak rakyat biasa. Dengan alasan ini, disaat itu Raja Sutan Pulungan merasa terhina atas kejadian tersebut, sehinggaia memutuskan untuk membunuh Si Baroar secara rahasia. Namun yang terjadi malah putra Sutan Pulungan yang terbunuh, disebabkan kekeliruan parahulubalang ketika membunuhnya. Pentingnya mengkaji nilai sosial dalam cerita rakyat karena sesuai fungsi sastra adalah merangsang pembaca untuk mengenali, menghayati, menganalisis, dan merumuskan nilai-nilai kemanusiaan.secara halus nilai-nilai itu menjadi terjaga dan berkembang dalam diri pembaca.pada akhirnya nilai-nilai itu menjadi motivasi dan stabilitas kepribadian dan perilakunya, (Muhardi dan Hasanuddin, 1992:15).Cerita ini berisikan ajaran-ajaran budaya dan pesan-pesan moral yang berguna bagi penulis dan pembaca, juga terdapat nilai-nilai sosiologi seperti kekuasaan yang salah gunakan dan niat jahat yang dilakukan pada orang yang tak bersalah maka kita sendiri yang dapat musibah. Dengan demikian karya sastra bukanlah suatu uraian-uraian kosong atau khayalan yang sifatnya sekedar menghibur pembaca saja, akan tetapi melalui karya sastra tersebut dihidupkan oleh pembaca agar lebih arif dan bijaksana dalam bertindak dan berfikir. Bila dilihat dari segi nilai-nilai yang terkandung didalam Cerita Rakyat Si Baroarsangat menarik untuk dibahas dalam meningkatkan rasa

6 persaudaraan dalam bermasyarakat.karena itu, peneliti tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul Nilai Sosiologis Sastra Dalam Cerita Rakyat SiBaroar Mandailing Sumatera Utara. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul dalam sudut pandang masyarakat tentang cerita rakyat Si Baroar adalah sebagai berikut: (1) Unsur intrinsik dalam Cerita Rakyat Si Baroar. (2)Kerelevanan ceritasi Baroar masih relevan dengan nilai - nilaisosial yang hidup di tengah masyarakat Mandailing di Desa Panyabungan Tongasaat ini. (3)Kejadian - kejadian dalam cerita yang berhubungan dengan fakta - fakta sosial yang ada dalam masyarakat Mandailing di Desa Panyabungan Tonga. C. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk mempermudah dan lebih memfokuskan sebuah penelitian. Oleh karena itu, masalah dalam peneletian ini dibatasi dengan menentukan nilai - nilai sosiologi dalam cerita Si Baroar yang berasal dari Desa Panyabungan Tonga Mandailing, Sumatera Utara. D. Rumusan Masalah Dalam penulisan skripsi ini,rumusan masalah sangat penting mengingat dari rumusan masalah tersebut kita dapat melihat isi dari skripsi dan permasalahan yang hendak diselesaikan. Adapun masalah dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana unsur intrinsik dalam cerita Si Baroar?

7 (2) Apakah nilai dalam cerita Si Baroarmasih relevan dengan nilai - nilai sosial yang hidup di tengah masyarakat Mandailing didesa Panyabungan Tonga saat ini? (3) Apakah kejadian - kejadian dalam cerita Si Baroarmasih berhubungan dengan fakta - fakta sosial yang ada dalam masyarakat Mandailing di Desa Panyabungan Tonga? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan unsur intrinsik dalam Cerita Rakyat Si Baroar. (2) Mendeskripsikan relevansi Si Baroar masih relevan dengan nilai-nilai sosial yang hidup ditengah masyarakat Mandailing saat ini. (3) Untuk mengetahui kejadian - kejadian dalam cerita Si Baroar yang berhubungan dengan fakta - fakta sosial yang ada dalam masyarakat Mandailing di Desa Panyabungan Tonga. F. Manfaat Peneletian Manfaat Teoretis Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi kelanjutan penulisan-penulisan karya ilmiah dalam sastra yang membahas mengenai cerita rakyat. (1) Memberi masukan untuk memperkaya ilmu kesusastraan khususnya dalam Sastra Lisan. (2) Memberi masukan untuk memperkaya kajian tentang ilmu Sastra khususnya Sosiologis Sastra.

8 (3) Sebagai bahan pengembangan dan pendalaman terhadap cerita rakyat Si Baroar. Manfaat Praktis Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, hasil dari penelitian ini sangat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan sastra dari masyarakat dan dalam bidang penelitian sastra lisan. 1) Memberi masukan positif bagi masyarakat agar tidak terjadi kesalahanpenafsiran yang berakibat kesalahfahaman terhadap cerita rakyat Si Baroar. 2) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang cerita rakyat yang jarang dibahas khususnya pada suku Mandailing.