BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

I.PENDAHULUAN. Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia saat ini sangat pesat yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan teori yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1950-an,

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian di suatu negara. Pada perekonomian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan bunga. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

Studi Kasus : PT Bank BNI Syariah Malang. Oleh : Maulida Luthfiyah

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

IV. GAMBARAN UMUM. bonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). perbankan syariah. Sedangkan suku bunga kredit, presentase profit dan loss

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. saja. Lihatlah, seperti Bank Mandiri Syariah, Unit BNI syariah, dan Unit Bank BRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah atau di sebut juga dengan. prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, dan akad pelengkap.

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

BAB I. PENDAHULUAN. perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah yang berjalan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan kuantitas penduduk mus\im terbesar di dunia, institusi

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun tentang Perbankan(Muhammad 2011:17). Sampai saat ini kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bunga merupakan harga yang harus dibayar/diterima untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, Perbankan Syariah di Indonesia. mengalami perkembangan yang cukup pesat dan signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan-pembiayaan yang dapat membantu masyarakat dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam era globalisasi ini, perbankan telah banyak mendominasi sistem perekonomian di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan bank mampu menyediakan dana bagi setiap kegiatan usaha yang dapat meningkatkan sistem perekonomian suatu negara. Menurut Kasmir (2008 : 11) bahwa bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Berdasarkan prinsip kegiatan operasionalnya bank dibedakan atas dua jenis yaitu bank konvensional dan bank syariah, dimana bank konvensional merupakan bank yang kegiatan operasionalnya menggunakan sistem konvensional yaitu dengan bunga sedangkan bank syariah merupakan bank yang beroperasi menggunakan sistem syariah yang tentunya dihalalkan oleh agama Islam. Bank syariah mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1990-an. Fenomena tersebut muncul setelah sebelumnya bank syariah telah berkembang di Negara-negara Islam seperti Pakistan, Mesir, Kuwait, Bahrain, Iran dan Turki. Di Indonesia sendiri bank yang pertama menggunakan prinsip syariah adalah Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1991. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia, dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satunya yaitu adalah prinsip yang digunakan bank syariah dalam kegiatan operasionalnya, dimana dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank syariah menerapkan sistem bagi hasil (loss and profit sharing) dalam membagi keuntungan atau kerugian anatara pihak nasabah dan bank serta margin dalam transaksi jual belinya. Hal lain yang tidak kalah penting dalam perbankan syariah Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

2 secara umum adalah dalam kegiatan operasionalnya, bank syariah sangat menghindari transaksi yang tidak transparan (gharar) dan menolak kegiatan spekulasi (maysir). Selain itu, prinsip yang dipegang oleh bank syariah adalah tidak menyalurkan dana yang dihimpunnya untuk kegiatan yang dinilai melanggar Islam, seperti penggunaan dana yang diperuntukkan bagi perjudian dan membuka pabrik minuman keras. Sebagai usaha yang bergerak di bidang keuangan, tentunya bank syariah mengharapkan keuntungan dari kegiatan operasional yang telah dilakukannya. Keuntungan ini diperoleh melalui pendapatan yang dihasilkan dari produk yang disalurkannya. Dalam perbankan syariah, dikenal dengan tiga kelompok produk, yaitu produk penghimpun dana, produk penyaluran dana, dan jasa perbankan. Dari ketiga kelompok produk tersebut maka bank memperoleh pendapatan melalui nisbah bagi hasil dan margin jual beli yang telah disepakati bersama. berikut: Pengertian nisbah bagi hasil dikemukakan oleh Gozali (2006 : 280) sebagai Nisbah bagi hasil merupakan presentase besaran keuntungan yang akan diperoleh antara pihak nasabah dan pihak bank atas akad bagi hasilnya. Sedangkan Margin yaitu selisih antara harga beli dan harga jual yang merupakan keuntungan kotor dalam transaksi jual beli barang, margin tidak sama dengan bunga karena margin harus sudah ditentukan pada awal perjanjian dan tidak dapat berubah ditengah jalan. Margin sendiri dalam dunia perbankan syariah merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan pendapatan yang diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dari transaksi jual beli. Dengan ditetapkannya margin oleh pihak bank, maka bank akan menerima pendapatan yang disebut dengan pendapatan margin. Berdasarkan data Bank Indonesia per 31 Desember 2013, yang paling mendominasi dari pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah adalah pembiayaan murabahah (jual beli), yaitu sekitar 60.05% dari keseluruhan Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

3 pembiayaan. Hal ini dikarenakan pembiayaan murabahah dari segi nasabah memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan bagi hasil yang keuntungannya belum pasti. Oleh karena itu, pembiayaan ini merupakan pembiayaan yang paling banyak menghasilkan pendapatan bagi bank. sendiri merupakan akad jual beli anatara bank dan nasabah dimana bank menyebutkan besaran keuntungan yang akan diterima yang dinamakan dengan margin murabahah dan sifatnya tetap sampai akhir periode transaksi dan akan dibayarkan setiap bulannya bersamaan dengan porsi pembayaran pokok pinjaman. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan pendapatan margin murabahah bank umum syariah mengalami fluktuasi setiap tahunnya, khususnya antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2014. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Data Pendapatan Margin Tahunan Bank Umum Syariah Tahun 2005-2014 (Dalam Jutaan Rupiah) No Tahun Pendapatan Margin Pertumbuhan (%) 1 2005 1.238.054 2 2006 1.526.242 23,28% 3 2007 2.426.670 58,99% 4 2008 3.354.911 38,25% 5 2009 4.229.785 26,08% 6 2010 5.738.724 35,67% 7 2011 8.296.928 44,58% 8 2012 12.047.748 45,21% 9 2013 14.514.870 20,48% 10 2014 18.110.345 24,77% (sumber: Statistik Perbankan Syariah; data diolah kembali) Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa setiap tahunnya pendapatan margin murabahah bank umum syariah cenderung meningkat, tetapi persentase Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

4 pertumbuhannya mengalami fluktuasi. Berikut ini adalah grafik dari presentase pendapatan margin murabahah pada bank umum syariah: 70 pendapatan margin murabahah 60 50 40 30 pendapatan margin murabahah 20 10 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Gambar 1.1 Pertumbuhan Pendapatan Margin Bank Umum Syariah Tahun 2005-2014 Sejak awal berdirinya Bank Umum Syariah di Indonesia sampai saat ini, pembiayaan murabahah adalah akad yang paling mendominasi dibandingkan dengan akad lainnnya. Oleh karena itu, pendapatan yang dihasilkan dari pembiayaan Bank Umum Syariah paling besar diperoleh melalui akad ini. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan pendapatan margin murabahah mengalami fluktuasi, dimana terlihat bahwa tahun 2005 dan 2006 pertumbuhan pendapatan margin murabahah cenderung meningkat, tetapi di tahun berikutnya yaitu tahun 2008 pendapatan ini menurun sekitar 12,71%. Selain itu pertumbuhannya juga cenderung menurun sampai akhir tahun 2013, namun di tahun 2014 persentasinya meningkat sebesar 24,77%. Meskipun beberapa kali mengalami kenaikan, tetapi presentase kenaikannya masih kecil dibandingkan dengan 2007. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyaknya nasabah yang terlambat Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

5 membayar pinjamannya sesuai dengan ketentuan waktu yang telah disepakati bersama sehingga menimbulkan kerugian bank yang berakibat pada berkurangnya pendapatan margin murabahah yang dihasilkan pada periode tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Ikhwan (2008 : 55) bahwa masalah potensial dari akad jual beli murabahah adalah terlambatnya pembayaran oleh pihak ketiga, sedangkan bank tidak dapat menuntut kompensasi apa pun atas keterlambatan tersebut. Oleh karena itu, bank dalam memilih nasabah harus lebih selektif agar tidak menimbulkan kerugian di masa yang akan datang. Dilihat dari presentase pendapatan margin murabahah yang mengalami beberapa kali penurunan mengindikasikan bahwa belum optimalnya bank syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dari segi bank dalam upaya meningkatkan pendapatannya, agar dimasa depan bank syariah dapat menjadi lembaga keuangan yang mendominasi pasar ekonomi nasional. B. Identifikasi Masalah Penelitian Besar kecilnya pendapatan margin murabahah yang diterima oleh Bank Syariah, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu besaran volume pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter pemerintah. (2005 : 189) mengemukakan bahwa: Wiroso merupakan kegiatan terpenting dari jual beli dan prinsip akad ini mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang disemua bank islam. Atas penerimaan angsuran murabahah yang dilakukan secara tunai, maka terdapat aliran kas masuk atas pendapatan margin sehingga pendapatan margin murabahah tersebut merupakan unsur pendapatan operasional. Oleh Karena itu, semakin besar pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh bank, maka akan semakin besar pendapatan margin yang akan diperoleh oleh bank itu sendiri. Selain itu, menurut Muhammad (2004 : 103) faktor-faktor lain yang mempengaruhi besarnya mark-up (margin keuntungan), diantaranya adalah: Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

6 1. Kebutuhan bank syariah untuk memperoleh keuntungan riil 2. Inflasi 3. Suku bunga berjalan 4. Kebijakan moneter, dan 5. Marketabilitas barang-barang murabahah, serta 6. Tingkat laba yang diharapkan dari barang-barang itu Dari beberapa faktor di atas, penulis memusatkan penelitian pada dua faktor yang akan diteliti yaitu pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter. Pembiayaan murabahah sendiri menurut Karim (2004 : 98) bahwa adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin). Sedangkan kebijakan moneter menurut Sudirman (2011 : 2) yaitu kebijakan yang ditetapkan oleh otoritas moneter yang dalam hal ini adalah bank sentral yaitu dengan cara mengubah besaran moneter dan suku bunga uang serta pelaksanaannya dilakukan oleh otoritas moneter dan lembaga keuangan. Bank syariah sendiri dalam menetapkan besaran margin, merujuk pada tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai efek dari kebijakan moneter tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Arumdhani (2011) bahwa belum adanya ketentuan yang mengatur penentuan margin pembiayaan murabahah membuat semua bank syariah di Indonesia masih menjadikan BI rate sebagai salah satu rujukan dalam penetapan margin pembiayaan murabahah. Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter memiliki pengaruh terhadap pendapatan margin murabahah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pembiyaan murabahah yang disalurkan oleh bank maka akan semakin besar kesempatan bank untuk mendapatkan pendapatan margin murabahah. Selain itu, tingkat suku bunga sebagai salah satu bentuk kebijakan moneter juga dijadikan sebagai acuan untuk Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

7 menetapkan besaran margin murabahah, sehingga jika suku bunga naik atau turun makan pendapatan margin murabahah juga akan berpengaruh. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian terbaru dengan menggunakan variabel dan indikator yang telah ada sebelumnya. Objek yang diteliti saat ini pun lebih meluas dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang hanya satu atau lebih perusahaan perbankan syariah, dimana objek yang diteliti adalah seluruh Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia. Berdasarkan masalah-masalah yang terjadi di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pembiayaan dan Kebijakan Moneter terhadap Pendapatan Margin (Studi pada Bank Umum Syariah tahun 2010-2014). C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah? 2. Bagaimana gambaran kebijakan moneter di Indonesia? 3. Bagaimana gambaran pendapatan margin murabahah pada Bank Umum Syariah? 4. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap pendapatan margin murabahah Bank Umum Syariah? 5. Bagaimana pengaruh kebijakan moneter terhadap pendapatan margin murabahah Bank Umum Syariah? 6. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter terhadap pendapatan margin murabahah Bank Umum Syariah? Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

8 D. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menambah pengetahuan baru di bidang perbankan syariah dengan menambahkan aspek pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter yang berdampak pada pendapatan margin murabahah yang diambil dari Bank Umum Syariah. Penelitian ini juga bertujuan untuk memperoleh data mengenai pengaruh pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter yang diperoleh melalui tingkat suku bunga terhadap pendapatan margin murabahah yang akan diterima oleh Bank Syariah. 2. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah. 2) Untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran kebijakan moneter di Indonesia. 3) Untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran pendapatan margin murabahah pada Bank Umum Syariah. 4) Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap pendapatan margin murabahah Bank Umum Syariah. 5) Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh kebijakan moneter terhadap pendapatan margin murabahah Bank Umum Syariah. 6) Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter terhadap pendapatan margin murabahah Bank Umum Syariah. Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin

9 E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai Perbankan Syariah khususnya mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi pendapatan margin murabahah diantaranya pembiayaan murabahah dan kebijakan moneter di Indonesia. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan bank dari segi manajemen keuangannya, khusunya pada bank syariah dalam mengelola kinerja keuangan dan pembiayaannya. Pengaruh Pembiayaan Dan Kebijakan Moneter Terhadap Pendapatan Margin