BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Merangin. Seiring dengan perkembangan zaman, luas wilayah dan perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Desa Sipungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA NEREKEH KECAMATAN LINGGA KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 17 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANDAR TENGAH

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Kampar dan mempunyai luas wilayah kurang lebih ha/m 2.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. mempunyai luas wilayah kira-kira ha. Sebagai wilayahnya sudah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BANGUN MULYA DI KECAMATAN WARU

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BUKIT BELAH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA LABANGKA BARAT DI KECAMATAN BABULU

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SE KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SIDOREJO DI KECAMATAN PENAJAM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GONTAR BARU DI KECAMATAN ALAS BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. kenegerian Rumbio Kociok Banamo Kamaruzzaman Godang Bagolau Datuk

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN, DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG. A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang. oleh Datuk Sipanduko dan suku melayu oleh Datuk Majalelo.

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 7 TAHUN 2009

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DUSUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN, DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGHAPUSAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KECAMATAN... DESA...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lereng Desa Lereng merupakan pemekeran dari Desa Merangin, pada awalnyadahulu Desa Lereng merupakan sebuah nama Dusun yang ada di Desa Merangin. Seiring dengan perkembangan zaman, luas wilayah dan perkembangan penduduk semakin pesat dan disertai dengan semakin banyaknya para pendatang yang bermukim di Desa Lereng,baik yang datang dari Wilayah Kecamatan, Kabupaten, Propinsi seperti dari Propinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Jawa, sehingga penduduk Desa Lereng menjadi masyarakat yang majemuk dengan berbagai macam suku dan etnis. Selanjutnya pada tahun 2005 Desa Merangin yang dikepalai oleh Drs. Zulfahrizal,maka timbulah wacana untukmengadakan pemekeran desa Merangin menjadi tiga Desa diantaranya Desa Lereng, Desa Pulau Terap, Desa Merangin yang merupakan Desa lama. Tanpa ada sebab wacana tersebut terhenti lebih kurang selama 2 tahun sampai kepemimpinan Desa Merangin yang dikepalai oleh Muhammad Kamil pada tahun 2007 tepatnya pada bulan Juni, maka wacana itupun mulai kembali digulirkan ditengah-tengah masyarakat baik itu melalui rapat- rapat resmi maupun rapat tidak resmi. Melalui rapat inilah pemekeran desa pada bulan Januari 2007 dengan tekad sertadukungan dari Camat Bangkinang dari seluruh lapisan masyarakat Barat Bapak Afrizal, S.Sos dengan semangat dan tekad yang kuat maka dibentuklah kepanitiaan inti pemekaran Desa 12

13 Merangin sebagai berikut: 1 1. Syafrizal Hasan (Ketua BPD Merangin) 2. Yurnalis (Unsur Ninik Mamak) 3. H. Kasru (Unsur Tokoh Masyarakat) 4. Drs. Zainal Mesir (Unsur Tokoh Agama) 5. Yohana (Unsur Darmawanita). Disamping itu pemekeran desa yang dibentuk di Desa Merangin, maka dari masing-masing desa yang hendak dimekarkan dari Desa Merangin membentuk sebuah tim yang terdiri dari 7 orang, adapun Nama-nama tim dari Desa Lereng adalah sebagi berikut: 2 1. Ikhsan N, ST. 2. Jumaris 3. Syaharuddin, A.Ma. 4. Khaidir 5. Drs. Zainal Mesir 6. Djuma adin 7. Hj. Yusmidah. Dari ketujuh tim tersebut melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, maupun dengan pemerintah kabupaten beserta Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kampar yang bertanggung jawab dalam hal pemekaran desa. Disamping itu persyaratan sebagai desa pemekaran tim tujuh tersebut mulai mempersiapkan untuk menjadi pejabat sementara di desa lereng 1 Sumber Dokumen Desa Lereng Tahun 2014 2 Ibid

14 yang terdiri dari Pjs. Kepala Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun, serta terdiri dari 8 RW dan 17 RT. 1. Asril, S. Ag (Pjs. Kepala Desa) 2. Ikhsan N, ST (Pjs. Kadus Sungai Deras) 3. Abdul Hakim (Pjs. Kadus Lereng) 4. Drs. Zainal Mesir (Pjs. Kadus Sopang) 5. Apratiswan, S.Pd. (Pjs. Kadus Rimbo Tampui). Pada bulan September tahun 2007, hasil perjuang tim desa lereng serta diiringi do a dari masyarakat mulailah membuahkan hasil dengan kunjungan dari tim verifikasi Kabupaten Kampar yang terdiri dari bagian pemerintahan desa, BPN Kabupatenuntuk mengukur wilayah serta pembentukan peta wilayah desa Lereng dan batas-bataswilayah dengan desa lainnya. Pada bulan Desember tahun 2007 maka diakuilah desa Lereng sebagai salah satu desa persiapan meleluisidang Paripurna DPRD Kabupaten Kampar yang dituangkan dalam Surat Bupati Kampar Nomor: 36 Tahun 2007 serta surat keputusan Pengangkatan Asril, S.Ag sebagi Pjs. Kepala Desa Lereng dengan nomor: 141/Pem/637/2007 yang dilantik pada tanggal 28 Januari 2008 yang bertempat di Kantor Camat Bangkinang Barat. 3 B. Keadaan Wilayah 1. Letak Wilayah Desa Lereng terletak pada wilayah yang strategis dan bisa dijangkau dari berbagai arah ada mata angin, hal itu disebabkan oleh posisi yang melintasi jalannegara yang menghubungkan propinsi Riau dengan 3 Sumber Dokumentasi Desa Lereng Tahun 2014

15 Propinsi Sumatera Barat. Disamping itu juga menghubungkan jalan lintas Kabupaten Kampar dengan Kabupaten Rohul. a. Kondisi Geografis Ketinggian tanah dari permukaan laut 50 Meter. b. Geologi Tanah Geologi dan tanah sebagian besar bewarna kuning, hitam, abu-abu dan tekstur tanahnya bebentuk tanah lampung dan pasiran. c. Batas Wilayah 1) Sebelah Utara berbatas dengan wilayah desa Pulau Terap 2) Sebelah Selatan berbatas dengan wilayah desa Pulau Terap 3) Sebelah Timur berbatas dengan wilayah desa Kuok 4) Sebelah Barat berbatas dengan wilayah desa Pulau Terap. d. Orbilasi 1) Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 2 Km 2) Jarak dari Ibu Kota Kabupaten : 15 Km 3) Jarak dari Ibu Kota Propinsi : 70 Km. 4 2. Kependudukan Tabel II. 1 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa 1 Laki-laki 1068 2 Perempuan 1066 Jumlah 2134 Sumber Data: Kantor Desa Lereng Tahun 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat berapa jumlah penduduk dari kaum Laki-laki yang berjumlah 1068 Jiwa lebih banyak penduduk Laki- laki dari 4 Sumber Dokumentasi Desa Lereng Tahun 2014

16 pada penduduk perempuan sedangkan jumlah penduduk perempuan berjumlah 1066 Jiwa. Tabel II. 2 Keadaan Penduduk menurut Kelompok Umur No Kelompok Umur Jumlah Jiwa 1 0-5 Tahun 390 2 6-18 Tahun 510 3 19-55 Tahun 1125 4 56 Tahun Keatas 109 Jumlah 2134 Sumber Data: Kantor Desa Lereng 2014 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di desa lereng. Kelompok umur 0-05 Tahun dengan jumlah 390 Jiwa. Kelompok umur 05-18 Tahun dengan jumlah 510 Jiwa. Kelompok umur 18-55 Tahun sebanyak 1125 Jiwa. Sedangkan jumlah Kelompok Umur 56 Tahun Keatas berjumlah 109 Jiwa. Jadi perbandingannya kelompok umur yang paling sedikit adalah dari kelompok umur 56 Tahun keatas sedangkan kelompok umur yang paling banyak adalah dari kelompok umur 18-55 Tahun. 3. Mata Pencarian Mata pencarian penduduk desa Lereng sebagian besar adalah bercocok tanam atau bertani dan perkebunan dengan jumlah 425 orang, Adapun jumlah peduduk dari pegawai Negeri Sipil berjumlah 175 orang, Sedangkan penduduk dari TNI/ POLRI berjumlah 20 orang, jumlah penduduk dari pegawai swasta berjumlah 80 orang, sedangkan penduduk dari mata pencarianpertambangan berjumlah 20 orang, jumlah penduduk dari pensiunan berjumlah 60 orang, sedangkan jumlah penduduk dari mata

17 pencarian Nelayan berjumlah 15 orang, sedangkan jumlah penduduk dari mata pencarian Buruh Tani berjumlah 24 orang. 5 C. Agama dan Pendidikan 1. Agama Penduduk desa Lereng 100% memeluk agama Islam yang merupakan agama Islam yang dianut oleh nenek moyang sebelumnya. Oleh karena itu agama yang dianut oleh masyarakat desa Lereng adalah agama islam yang sangat menjiwai dan merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-sehari. Berbicara mengenai kepercayaan atau agama ini tidak terlepas dari Sarana peribadatan di Desa Lereng untuk lebih jelas dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel II. 3 Jumlah Sarana Ibadah Penduduk Desa Lereng No Sarana Ibadah Jumlah 1 Masjid 1 2 Mushallah 5 3 Madarash Diniyah Awaliyah 1 4 Taman Pendidikan Alqur an 1 Jumlah 8 Sumber Data: Kantor Desa Lereng Tahun 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat desa Lereng mempunyai sarana ibadah yang terdiri dari 1 Masjid, 5 Mushallah, 1 Madarasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan 1 Taman Pendidikan AlQur an (TPA). 5 Sumber Dokumentasi Desa Lereng Tahun 2014

18 2. Pendidikan Penduduk desa lereng mempunyai beberepa tingkat pendidikan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel II. 4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No Pendididkan Jumlah Jiwa 1 Tidak Sekolah 60 2 SD 746 3 SMP 513 4 SMA 628 5 Perguruan Tinggi 187 Jumlah 2134 Sumber Data: Kantor Desa Lereng Tahun 2014 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. Tidak Sekolah dengan jumlah 60 Jiwa. SD dengan jumlah 746 Jiwa. SMP dengan jumlah 513 Jiwa. SMA dengan jumlah 628 Jiwa,Perguruan tinggi dengan jumlah 187 jiwa. Jadi tingkat pendidikan paling banyak di desa lereng adalah SD sebanyak 746 jiwa. Di desa lereng terdapat fasilitas pendidikan yang cukup memadai untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel II. 5 Jumlah Sarana Pendidikan Di Desa Lereng No Sarana Pendidikan Jumlah 1 Taman Kanak-Kanak 1 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 3 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 4 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 5 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Jumlah 5 Sumber Data: Kantor Desa Lereng Tahun 2014 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa desa Lereng mempunyai Sarana pendidikan yang cukup memadai mulai dari tingkat dasar sampai

19 tingkat mengah atas, sehingga masyarakat tidak perlu lagi untuk sekolah diluar desa. D. Pemerintahan Desa Pemerintahan desa Lereng Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar terbagi dalam 4 (Empat Dusun), diantaranya Dusun Rimbo Tampui yang dijabat oleh Maryono, Pada Dusun Sopang yang dijabat oleh Samsul Bahri, Pada Dusun Sungai Deras dijabat oleh Ikhsan, ST. Sedangkan pada Dusun Lereng dijabat oleh Afrizal. 1. Kepala Desa Kepala Desa merupakan Pimpinan peneyelenggara pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Masa jabatan Kepala Desa adalah selama 6 Tahun, dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa juga memiliki wewenang menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD. 6 Kepala Desa dipilih langsung melalui pemilihan Kepala Desa (PILKADES) oleh penduduk setempat. Kepala Desa berwenang sebagai pemimpin Desa dalam wilayah yang terdiri dari Dusun-dusun dalam desa tersebut dan bermitra dengan Badan Permusyawaratan Desa. 2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Badan permusyawaratan desa merupakan lembaga pewujudan demokrasi dalam penyelenggara pemerintahan desa. Anggota BPD adalah 6 Sumber Dokumentasi Desa Lereng Tahun 2014

20 wakil dari penduduk desa yang bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Pemuka adat, pemuka agama, organisasi sosial politik, golongan propesi, pemuka masyarakat. Badan Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Adapun masa jabatan anggota Badan Permusyawaratan Desa adalah selama 6 (Enam) Tahun dan dapat diangkat dan diusulkan kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai KepalaDesa dan perangkat Desa. 7 3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) LPM merupakan Lembaga masyarakat yang ada di desa atau kelurahan yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat dan merupakan wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan berbagai kegiatan pemerintahan dan prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat dalamsegala aspek kehidupan dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional, yang meliputi aspek-aspek ideologi politik,ekonomi, sosial budaya, agama, dan pertahanan keamanan. Tugas Pokok LPM adalah membantu Pemerintah Desa dalam: a. Menumbuhkan kondisi dinamis masyarakat untuk mengembangkan ketahana di desa 7 Sumber Dokumentasi Desa Lereng Tahun 2014

21 b. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan c. Merencanakan pembangunan yang didasarkan atas azaz musyawarah d. Menggerakkan swadaya masyarakat e. Menggerakkan dan meningkatkan prakarsa dan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan pembangunan secara terpadu, baik yang berasal dari berbagai kegiatan pemerintah maupun swadaya gotong royong masyarakat. 8 8 Sumber Dokumentasi Desa Lereng Tahun 2014