Pengaruh Sekat pada Suction Chamber Liquid-Gas Ejector Terhadap Debit Suction Flow

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Eksperimen Pengaruh Area Ratio dan Throat Ratio Terhadap Kinerja Liquid Jet Gas Pump

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EFEK VARIASI DEBIT ALIRAN PRIMER DAN SKUNDER DALAM MENCAPAI KEVAKUMAN PADA LIQUID JET GAS PUMP

JET PUMP SEBAGAI POMPA HAMPA

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN GEOMETRI EJECTOR PADA PERFORMA SISTEM REFRIGERASI STEAM EJECTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (K. Chunnanond S. Aphornratana, 2003)

ANALISA PENGARUH VARIASI SUDUT MIXING CHAMBER INLET TERHADAP ENTRAINMENT RATIO PADA STEAM EJECTOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD

Analisis Tegangan Pada Beberapa Jenis Ejektor Uap Bagus Budiwantoro 1, a, I Nengah Diasta 2, b, dan Reinaldo Sahat Samuel Hutabarat 1, c

ANALISA PENGARUH POSISI KELUARAN NOSEL PRIMER TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR MENGGUNAKAN CFD

ANALISA PENGARUH VARIASI SUDUT MIXING CHAMBER TERHADAP ENTRAINMENT RATIO DAN DISTRIBUSI TEKANAN PADA STEAM EJECTOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH SPASI NOSEL TERHADAP UNJUK KERJA EJEKTOR POMPA JET

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

ANALISA PENGARUH VARIASI PANJANG THROAT SECTION TERHADAP ENTRAINMENT RATIO PADA STEAM EJECTOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o

PENGARUH JARAK SALURAN KELUAR AIR DAN UDARA TERHADAP KARAKTERISTIK SPRAY PADA TWIN FLUID ATOMIZER

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA MELEWATI ELBOW 75⁰ DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15

MEKANIK. Penanggung Jawab Ketua Program Studi S1 Teknik Mesin. Ketua Dewan Editor Eswanto, ST., M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, air memegang peranan yang sangat penting. Air selain

Observasi Pola Aliran Dua Fase Air-udara Berlawanan Arah pada Pipa Kompleks ABSTRAK

PENGARUH VARIASI PANJANG CONSTANT AREA SECTION STEAM EJECTOR TERHADAP KINERJA SISTEM REFRIGERASI EJECTOR. Abstrak

Karakterisasi Pressure Drops Pada Aliran Bubble dan Slug Air Udara Searah Vertikal Ke Atas Melewati Sudden Contraction

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

STUDI NUMERIK RADIUS VOLUTE TONGUE RUMAH KEONG PADA BLOWER SENTRIFUGAL

Kajian Hidrodinamika Proses Absorbsi pada Valve Tray dengan Meninjau Viskositas Cairan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI PITCH COILED TUBE TERHADAP NILAI HEAT TRANSFER DAN PRESSURE DROP PADA HELICAL HEAT EXCHANGER ALIRAN SATU FASA

Muchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH ANGLE MIXING CHAMBER TERHADAP UNJUK KERJA STEAM EJECTOR REFRIGERATION

Simulasi Numerik Aliran Melewati Nozzle Pada Ejector Converging Diverging dengan Variasi Diameter Exit Nozzle

Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang

ANALISA PENGARUH SUDUT CONVERGING DUCT PADA PERFORMANSI CONSTANT PRESSURE THERMO VAPOR COMPRESSOR MENGGUNAKAN CFD

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK GEOMETRI SUDUT CONVERGING DUCT DAN PANJANG CONSTANT-AREA SECTION PADA PERFORMA SISTEM REFRIGERASI STEAM EJECTOR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

BAB III SET-UP ALAT UJI

Studi Numerik Pengaruh Variasi Jumlah Saluran Masuk Pressure Swirl Atomizer Terhadap Karakteristik Spray

(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo

IRVAN DARMAWAN X

SIMULASI CFD PADA VARIASI TEKANAN INLET NOZZLE EJECTOR TERHADAP TINGKAT KE-VACUUM-AN STEAM EJECTOR DI UNIT PEMBANGKITAN LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

Pengaruh Variasi Sudut Water Injector Berbentuk Diffuser Terhadap Fenomena Flooding Pada Aliran Dua Fase Cair Udara Vertikal Berlawanan Arah

ANALISA PENGARUH VARIASI SUDUT MIXING CHAMBER INLET TERHADAP ENTRAINMENT RATIO PADA STEAM EJECTOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD

Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure

EFEKTIVITAS STEAM EJECTOR TINGKAT PERTAMA DI PLTP LAHENDONG UNIT 2

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281, Indonesia ABSTRAK

EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE. Putu Wijaya Sunu*, Daud Simon Anakottapary dan Wayan G.

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

SIMULASI CFD ALIRAN ANNULAR

UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT MIXING CHAMBER TERHADAP UNJUK KERJA STEAM EJECTOR REFRIGERATION TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN SIFAT ALIRAN PADA MODEL 2D AXISYMMETRIC DENGAN MODEL 3D DENGAN METODE NUMERIK

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

PENGURANGAN INTENSITAS FLUKTUASI TEKANAN PADA PEMBESARAN MENDADAK ALIRAN UDARA AIR SEARAH HORISONTAL DENGAN PENEMPATAN RING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

PENGARUH T-JUNCTION SEBAGAI ALAT PEMISAH KEROSENE-AIR

ANALISA VARIASI PANJANG THROAT SECTION TERHADAP ENTRAINMENT RATIO PADA STEAM EJECTOR REFRIGERASI DENGAN MENGGUNAKAN CFD

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: F-92

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

PENGARUH WATER CUT PADA INLET T-JUNCTION TERHADAP EFISIENSI PEMISAHAN KEROSENE-AIR

STUDI EKSPERIMEN STRUKTUR ANTAR MUKA ALIRAN STRATIFIED PADA ALIRAN DUA FASA ADIABATIS SEARAH BERDASAR NILAI BEDA TEKANAN

ANALISIS TERMODINAMIKA PENGGUNAAN EJECTOR SEBAGAI ALAT EKSPANSI PADA PENGKONDISI UDARA MOBIL

KAJI EKSPERIMENTAL ALIRAN DUA FASE AIR-CRUDE OIL MELEWATI PIPA SUDDEN EXPANSION

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

SIMULASI VARIASI TEKANAN INLET DAN POSISI NOZZLE EJECTOR TERHADAP TINGKAT KE-VACUUM-AN PADA STEAM EJECTOR DI PLTP KAMOJANG

SIMULASI VARIASI TEKANAN INLET DAN POSISI NOZZLE EJECTOR TERHADAP TINGKAT KE-VACUUM-AN PADA STEAM EJECTOR DI PLTP KAMOJANG

EFISIENSI PEMISAHAN KEROSENE-AIR DI T-JUNCTION DENGAN POSISI SUDUT SIDE ARM 45 0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang belum terjangkau jaringan PDAM, air diperoleh dengan cara

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60

PENGARUH MASSA JENIS PARTIKEL DAN KETINGGIAN PARTIKEL TERHADAP FENOMENA FLUIDISASI DALAM FLUIDIZED BED DENGAN MENGGUNAKAN CFD

STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

Penentuan Sub-sub Pola Aliran Stratified Air-Udara pada Pipa Horisontal Menggunakan Pengukuran Tekanan

Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin

III. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI SUDUT TERHADAP KOEFISIEN KERUGIAN PADA PENGGABUNGAN PIPA CABANG

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

PENGARUH TEKANAN BOILER DAN VARIASI PANJANG THROAT TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR

Pengaruh Variasi Diameter Injektor Konvergen Udara Terhadap Fenomena Flooding Dalam Aliran Dua Fase Gas-Cair Berlawanan Arah Pada Pipa Vertikal

ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

STUDI DISTRIBUSI TEKANAN ALIRAN MELALUI PENGECILAN SALURAN SECARA MENDADAK DENGAN BELOKAN PADA PENAMPANG SEGI EMPAT

Pengaruh diffuser pada flens isap dan lock nut Impeller berbentuk tirus terhadap karakteristik pompa sentrifugal

STUDI ABSORPSI CO2 MENGGUNAKAN KOLOM GELEMBUNG BERPANCARAN JET (JET BUBBLE COLUMN)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN

Transkripsi:

Pengaruh Sekat pada Suction Chamber Liquid-Gas Ejector Terhadap Debit Suction Flow Daru Sugati 1, Dandung Rudy Hartana 2 Jurusan Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta 1,2 daru.tm@sttnas.ac.id dandungrudyhartana@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mememukan pengaruh penggunaan sekat yang diletakkan pada suction chamber liquid-gas ejector terhadap suction flow yang mampu dihasilkan. Sekat diharapkan mampu membagi aliran menuju suction chamber menjadi beberapa posisi. Aliran yang terbagi pada suction chamber diharapkan dapat mengurangi sirkulasi proses mixing pada suction chamber. Pengujian dilakukan pada instalasi eksperimen dengan sirkulasi motive flow tertutup. Untuk pengaruh sekat ini digunakan seksi uji yang digunakan terdiri dari suction chamber tanpa sekat. Pengujian dilakukan menggunakan variasi debit aliran motive dan debit suction flow pada masing-masing suction chamber. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa penggunaan suction chamber terbagi mampu meningkatkan debit suction flow. Suction chamber terbagi dua mampu meningkatan debit suction flow hingga 55% dibanding dengan suction chamber tunggal. Kata Kunci:Lliquid-gas ejector, suction chamber, suction flow. 1. Pendahuluan Ejector adalah salah satu mesin fluida yang terdiri dari empat komponen utama, yaitu: nozzle, suction chamber, throat dan diffuser. (Daru,2008). Konfigurasi komponen tersebut diperlihatkan pada Gambar 1. Gambar 1. Skema Konfigurasi Liquid-Gas Ejector Prinsip kerja ejector adalah berdasarkan pada transfer momentum antara motive fluid dan suction fluid.(biswas, 1981; Brahim,1984; Balamurungan, 2007; dan Rahman, 2010). Motive fluid adalah fluida yang memancar keluar dari nozzle membentuk kolom cairan yang kemudian dikenal dengan liquid jet. Suction fluid adalah fluida yang terinduksi dan terbawa oleh motive fluid akibat interaksi pada interface. Proses interaksi kedua fluida ini merupakan proses yang komplek. Evan (1996) menyampaikan model matematik untuk melakukan pendekatan rasio aliran yang terjadi selama proses interaksi ini. Model ini memperlihatkan bahwa ada dua hal penting di dalam proses mixing kedua fluida yaitu proses entrapment dan entrainment. Entrainment adalah proses masuknya suction fluid kedalam motive fluid karena adanya instabilitas pada interface, sedangkan entrapment adalah proses terjebaknya suction fluid kedalam motive fluid akibat celah yang terjadi pada peristiwa plunging jet. Plunging jet merupakan peristiwa tumbukan antara liquid jet dengan free surface cairan. Peristiwa ini mengakibatkan terjadinya pola aliran dan kenaikan tekanan sebagai akibat dari transfer momentum. Pada liquid-gas ejector proses entrapment dan dan entrainment merupakan proses yang dibatasi oleh selongsong yaitu suction chamber dan throat. Pengaruh pembatas ini sebagaimana disampaikan oleh Donald (1994) dan Yule (1991), yaitu sirkulasi akan terjadi pada celah antara dinding dan liquid jet. Sirkulasi adalah aliran yang berlawanan dengan arah liquid jet. Ukuran sirkulasi ini dipengaruhi oleh rasio luas penampang nozzle terhadap throat. Berlaku hubungan bahwa semakin kecil rasio ini semakin besar potensi sirkulasi. Sirkulasi ini terjadi pada celah antara jet dengan dinding throat dan suction chamber. 830

6 7 8 5 Gambar 2. Posisi sirkuasi pada ejector ( Sumber: Donal. F.E.,1991) Ahmed (2000) dan Somsak (2005) melaporkan bahwa pengaruh kecepatan suction fluid terhadap liquid jet mempengaruhi flow ratio. Bersasarkan hal ini maka dilakukan eksperimen yang hasilnya membuktikan bahwa menurunkan perbedaan kecepatan suction fluid terhadap motive fluid pada saat betemu akan meningkatkan debit suction fluid. Yadav(2008) melaporkan hasil simulasinya, bahwa geometri suction chamber berpengaruh dengan flow ratio. geometri tersebut yaitu rasio luas nozzle terhadap luas suction chamber, sudut konvergen masuk menuju throat, jarak nozzle terhadap throat. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa suction fluid berinteraksi dengan motive fluid di dalam suction chamber hingga throat. Sirkulasi pada suction chamber menurunkan laju entrainment. Laju aliran yang sirkulasi dapat dikurangi dengan cara mempersempit celah antara liquid jet dengan dinding suction chamber, namun celah yang sempit dan jarak free jet yang pendek berpotensi menurunkan debit entrainment. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada kajian yang telah dipaparkan bahwa sirkulasi dapat dikurangi dengan mempersempit celah, sedangkan debit suction fluid dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar celah dan jarak. Metode yang diteliti untuk memberikan solusi pada permasalahan tersebut adalah melakukan pembagian suction chamber menjadi beberapa bagian dengan cara membuat sekat. 2. Metode Penelitian ini dilakukan pada instalasi eksperimen dengan skema instalasi diperlihatkan pada Gambar 3. Fluida yang digunakan sebagai motive fluid adalah air pada kondisi lingkungan dan fluida untuk suction fluid adalah udara. Air dialirkan dari bak air (3) menuju unit liquid-gas ejector (1) dengan menggunakan pompa (4). Debit motive flow diukur dengan mengukur berat cairan dengan timbangan (9), sedangkan tekanan motive flow diukur dengan manometer (5). Debit suction fluid diukur dengan flow meter (6). Pengukuran tekanan sepanjang throat digunakan pressure transducer dengan data akuisisi (7 dan 8). Pengaturan debit motive fluid dilakukan dengan menggunakan katub (10). 4 10 0 3 2 Keterangan Gambar No Komponen No Komponen 1 Seksi Uji 6 Flow meter 2 Bak Takar air 7 Header swicth 3 Bak air 8 Pressure Transducer 4 Pompa air 9 Timbangan 5 Manometer 10 Katub Gambar 3. Skema Instalasi penelitian Seksi uji berupa dua buah unit ejector dengan dimensi diperlihatkan pada Gambar 4. Unit ejector pada Gambar 4.a adalah unit ejector dengan suction chamber tunggal dan pada Gambar 4.b. diperlihatkan unit ejector dengan suction chamber ganda. Kedua unit ejector ini mempunyai ukuran yang sama. Suction chamber pada Gambar 4.b mempunyai ukuran yang sama dengan Gambar 4.a dengan menambahkan sekat. Sekat ini menyebabkan aliran suction fluid menjadi terbagi menjadi dua bagian. (a) (b) Gambar 4. Dimensi Seksi uji. (a) Suction chamber tunggal. (b) Suction chamber ganda. Gambar 5. Dimensi suction chamber dan nozzle. 9 1 831

2.2 Metode Analisis Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode statistik sederhana, yaitu nilai rata-rata data hasil pembacaan alat ukur, standar deviasi. Penggunaan metode ini dengan pertimbangan bahwa hasil pengolahan tidak memerlukan analisis transient, sehingga data yang dicatat tidak terpengaruh oleh waktu. (a) (b) Gambar 6. Bentuk suction chamber tunggal dan suction chamber terbagi dua terbuat dari bahan tembus pandang 2.1 Metode Pengumpulan Data Pelaksanaan pengujian dilakukan untuk masing-masing unit ejector. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah debit motive fluid, debit suction fluid. Pembacaan dilakukan pada tekanan motive fluid (P m ), debit suction pada chamber kedua (Q s2 ), tekanan pada suction kedua (P s2 )dan tekanan discharge (P d ). Pengambilan data mengikuti matrik tes yang diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Matrik Pengujian Variasi pengujian Data yang dicatat Q s1 P s1 Q s2 P s2 P m P d scfm mmhg 10-350 20-350 30-350 40-350 50-350 60-350 10-500 20-500 30-500 40-500 10-550 20-550 30-550 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hubungan beberapa variabel yang memperlihatkan pengaruh pengaturan debit motive fluid dan debit suction fluid untuk kondisi suction chamber tunggal dan ganda atau terbagi dua. Pada Gambar 5. diperlihatkan pengaruh sekat pada suction chamber. Tampak bahwa perubahan tekanan statis sepanjang suction chamber dan throat untuk dua perlakuan suction chamber memperlihatkan kecenderungan yang sama untuk tekanan pada suction chamber, yang ditunjukan dengan posisi 1 hingga posisi 3. Suction chamber tunggal Suction chamber terbagi dua Gambar 7. Hubungan tekanan terhadap posisi untuk suction chamber tunggal (SEE) dan suction chamber terbagi dua (MEE) Pada Gambar 8. diperlihatkan debit total dari suction chamber pertama (Q s1 ) dan suction chamber kedua (Q s2 ) tetap untuk tekanan suction (P 01 ) yang sama. Tekanan suction (P 01 ) = -500 mm Hg menghasilkan debit suction sebesar 40 scfm dan P 01 = -350 mm Hg menghasilkan Q s = 60 scfm. Kondisi ini memperlihatkan adanya tidak ada pengaruh yang singnifikan tahanan aliran atau pengaturan debit pada suction chamber pertama (Q s1 ) terhadap total debit suction fluid. Perlakuan tekanan suction chamber keseluruhan memperlihatkan bahwa suction chamber terbagi mampu memberikan kenaikan debit suction fluid sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 9. 832

Gambar 9. Hubungan debit suction flow terhadap tekanan pada suction chamber pada kondisi suction chamber tunggal dan suction chamber terbagi dua 4. Kesimpulan Gambar 8 perbandingan debit pada masing masing suction chamber untuk kondisi tekanan suction chamber berbeda. Peningkatan debit aliranya dengan perlakuan pada suction chamber ini merupakan dapat dinyatakan sebagai akibat dari penurunan sirkulasi aliran pada suction chamber dan bentuk jet yang tidak teratur. Bentuk jet yang tidak teratur ditemukan pada pengujian yang menggunakan suction chamber terbagi dua. Hal ini disebabkan oleh sekat yang terkonfigurasi diantara nozzle dan throat. Liquid jet yang terpancar dari nozzle akan mengalami perubahan bentuk dengan bertambahnya panjang lintasan jet. Pada suction chamber tunggal tampak jet mengalami perubahan bentuk permukaan pada jarak dekat dengan throat. Pada suction chamber terbagi liquid jet akan terbagi menjadi dua bagian,yaitu sebelum melintasi sekat dan setelah melintasi sekat. Profil liquid jet tampak lebih tidak teratur terjadi pada suction chamber terbagi. Sekat menyebabkan perimeter jet menjadi tidak teratur. Hal ini dapat dinyatakan bahwa proses entrainment terjadi pada jarak yang terindikasi dengan perubahan bentuk jet tersebut. Pernyataan ini juga didukung oleh data eksperimen yang dilakukan oleh Daru (2012) dan Evan (1996). Pengaruh sekat sebagai pembagi ruangan pada suction chamber memperlihatkan: a. Suction chamber ganda memberikan debit entrainment yang lebih besar 55,1% dibandingkan model ruang induksi tunggal. b. Variasi debit suction fluid pada salah satu ruang induksi merubah total debit entrainment pada tekanan ruang induksi yang sama. Daftar Pustaka Ahmed A.M.R., Sharma.S.D.,2000, Effect of velocity ratio on the turbulent mixing of confined, co-axial jets, Experimental Thermal and Fluid Science, 22, p.19-33 Balamurugan S., Mayank D. L., Gaikar V.G., Patwardhan A.W., 2007, Hydrodynamics and mass transfer characteristics of gas liquid ejectors, Chemical Engineering Journal, Vol. 131, pp. 83 103 Biswas M.N., Mitra A.K., 1981, Momentum Transfer in Horizontal Multi-Jet Liquid- Gas Ejector, The Canadian Journal of Chemical Engineering, Vol. 59, pp. 634-637. Brahim A.B., Prevost M, Bugarel L., 1984, Momentum Transfer in A Verical Down Flow Liquid Jet Ejector : Case of Selft Gas Aspiration and Emulsion Flow, Int. J. Multiphase Flow, Vol.10., No. 1., pp. 79-84 833

Daru Sugati, 2008, Jet Pump Sebagai Pompa Hampa, Media Mesin, Vol. 9, No. 2. p.p. 56-62. Daru Sugati, Indarto, Purnomo, Sutrisno.,2012, Studi Ekperimental Pengaruh Posisi Nozzle-Throat Terhadap Kinerja Liquid Jet Gas Ejector, Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Evans, G. M., Jameson, G. J. & Rielly, C. D, 1996, Free jet expansion and gas entrainment characteristics of a plunging liquid jet, Experimental Thermal and Fluid Science, 12, pp 142-149 Rahman F., Umesh D.B., Subbarao D., Ramasamy M., 2010, Enhancement of Entrainment Rates in Liquid Gas Ejectors, Chemical Engineering and Processing, Vol. 49, pp. 1128 1135 Somsak Watanawanavet, 2005, Optimization of a High-Eficiency Jet Ejector by Computational Fluid Dynamics Software, Thesis, Texas A&M University Donald F. Elger, Sam. J. Taylor, Chyr P. Liou, Recirculation in an Annular-Type Jet Pump, ASME Journal Fluids Engineering,116, p.737-740. Yule A. J., Damou D., 1991, Investigation of Ducted Jets, Experimental Thermal and Fluid Science, 4, p. 469-490. Yadav, R.L., Patwardhan.A.W., 2008, Design aspects of ejectors: Effects of suction chamber geometry, Chemical Engineering Science, Vol. 63, pp. 3886 3897 834