JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di :

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di :

STUDI KARAKTERISTIK POLA ARUS DI PERAIRAN SELAT LAMPA, KABUPATEN NATUNA, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Studi Pola Sebaran Buangan panas PT. Pertamina Up V Balikpapan Di Perairan Kampung Baru, Teluk Balikpapan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

Transpor Sedimen Di Perairan Teluk Lampung

PEMODELAN TUMPPAHAN MINYAK DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG Nur Fitriana Haryanto *),Indra Budi Prasetyawan *), Jarot Marwoto *)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR AKIBAT PENGARUH ARUS SEJAJAR PANTAI (LONGSHORE CURRENT) DI PERAIRAN MAKASSAR

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di :

STUDI KARAKTERISTIK DAN PERAMALAN PASANG SURUT PERAIRAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN Andhita Pipiet Christianti *), Heryoso Setiyono *), Azis Rifai *)

PERAMALAN PASANG SURUT DI PERAIRAN PELABUHAN KUALA STABAS, KRUI, LAMPUNG BARAT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di :

Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

STUDI POLA ARUS DI PERAIRAN KHUSUS PERTAMINA PT. ARUN LHOKSEUMAWE - ACEH

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 1:(3), Mei 2013 ISSN:

Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004

PENDAHULUAN. I.2 Tujuan

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PASANG SURUT. Oleh. Nama : NIM :

ANALISIS PASANG SURUT PERAIRAN MUARA SUNGAI MESJID DUMAI ABSTRACT. Keywords: Tidal range, harmonic analyze, Formzahl constant

KAJIAN POLA ARUS DI TELUK UJUNGBATU JEPARA

Pengertian Pasang Surut

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

Simulasi pemodelan arus pasang surut di kolam Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menggunakan perangkat lunak SMS 8.1 (Surface-water Modeling System 8.

STUDI POLA ARUS LAUT DI PERAIRAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN

STUDI PERBANDINGAN SIMULASI MODEL FLOW MODEL FM DAN ADCIRC TERHADAP POLA ARUS PASUT PERAIRAN TELUK LEMBAR LOMBOK

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

Karakteristik Pasang Surut dan Pola Arus di Muara Sungai Musi, Sumatera Selatan

KOMPARASI HASIL PENGAMATAN PASANG SURUT DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA DAN KABUPATEN PATI DENGAN PREDIKSI PASANG SURUT TIDE MODEL DRIVER

ANALISIS DATA ARUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN ANALYSIS OF FLOW DATA ON ESTUARINE BANYUASIN RIVER IN SOUTH SUMATERA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

PENGARUH PASANG SURUT PADA PERGERAKAN ARUS PERMUKAAN DI TELUK MANADO. Royke M. Rampengan (Diterima Tanggal 15 September 2009) ABSTRACT PENDAHULUAN

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN LAMONGAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

KAJIAN PENYEBARAN PLUME TERMAL OUTLET AIR PENDINGIN POWER PLANT PT NEWMONT NUSA TENGGARA DI PERAIRAN TELUK BENETE

Karakteristik Pasang Surut di Alur Pelayaran Sungai Musi Menggunakan Metode Admiralty

KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP

STUDI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN KENDAL

STUDI POLA ARUS LAUT DI PERAIRAN PANTAI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB IV SIMULASI MODEL TUMPAHAN MINYAK (MoTuM) RISK ANALYSIS FLOWCHART Bagan Alir Analisis Resiko

STUDI POLA ARUS DAN SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI MUARA SUNGAI LASEM, KABUPATEN REMBANG

REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)

Pemodelan Inundasi (Banjir Rob) di Pesisir Kota Semarang Dengan Menggunakan Model Hidrodinamika

KAJIAN POLA ARUS DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL HIDRODINAMIKA 2-DIMENSI DELFT3D

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KARAKTERISTIK ARUS LAUT DI PERAIRAN MARUNDA, JAKARTA UTARA

Simulasi Pemodelan Arus Pasang Surut di Luar Kolam Pelabuhan Tanjung Priok Menggunakan Perangkat Lunak SMS 8.1

2. TINJAUAN PUSTAKA. Letak geografis Perairan Teluk Bone berbatasan dengan Provinsi Sulawesi

Perbandingan Akurasi Prediksi Pasang Surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

3 Kondisi Fisik Lokasi Studi

Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.

STUDI POLA DAN KARATERISTIK ARUS LAUT DI PERAIRAN KALIWUNGU KENDAL JAWA TENGAH PADA MUSIM PERALIHAN I

STUDI MODEL PERSEBARAN PANAS PADA PERAIRAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN PLTU KARANGGENENG ROBAN, BATANG

PROSES DAN TIPE PASANG SURUT

III-11. Gambar III.13 Pengukuran arus transek pada kondisi menuju surut

KAJIAN POTENSI ENERGI PASANG SURUT DI PERAIRAN KABUPATEN CILACAP PROPINSI JAWA TENGAH

2. TINJAUAN PUSTAKA. utara. Kawasan pesisir sepanjang perairan Pemaron merupakan kawasan pantai

PENGUKURAN LOW WATER SPRING (LWS) DAN HIGH WATER SPRING (HWS) LAUT DENGAN METODE BATHIMETRIC DAN METODE ADMIRALTY

PROSES DAN TIPE PASANG SURUT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

STUDI PENENTUAN DRAFT DAN LEBAR IDEAL KAPAL TERHADAP ALUR PELAYARAN (Studi Kasus: Alur Pelayaran Barat Surabaya)

KAJIAN POLA ARUS DAN CO-RANGE PASANG SURUT DI TELUK BENETE SUMBAWA NUSA TENGGARAA BARAT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPARASI HASIL PENGAMATAN PASANG SURUT DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA DAN KABUPATEN PATI DENGAN PREDIKSI PASANG SURUT TIDE MODEL DRIVER

Analisis Pola Sirkulasi Arus di Perairan Pantai Sungai Duri Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Suandi a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ARUS PADA PERAIRAN LAUT DI SEKITAR PLTU SUMURADEM KABUPATEN INDRAMAYU, PROVINSI JAWA BARAT

PEMODELAN SEBARAN TUMPAHAN MINYAK DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Variasi Temporal dari Penyebaran Suhu di Muara Sungai Sario

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): ISSN: Agustus Pemodelan Tumpahan Minyak di Teluk Lalong Kabupaten Banggai

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN TELUK UJUNGBATU KABUPATEN JEPARA. Genda Priherdika, Alfi Satriadi, Heryoso Setiyono

PRAKTIKUM 6 PENGOLAHAN DATA PASANG SURUT MENGGUNAKAN METODE ADMIRALTY

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PASANG SURUT

STUDI POLA ARUS DAN SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PANTAI MARINA ANCOL, JAKARTA

PENGANTAR OCEANOGRAFI. Disusun Oleh : ARINI QURRATA A YUN H

Shatya Angga B., Iwan Suyatna dan Adnan

LAPORAN TIM PENANGANAN

Studi Pola Arus di Perairan Benteng Portugis, Kabupaten Jepara

KAJIAN PENYEBARAN PLUME TERMAL OUTLET AIR PENDINGIN PLANT PT NEWMONT NUSA TENGGARA DI PERAIRAN TELUK BENETE

Pola Arus di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Abstrak

SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BENGAWAN SOLO, GRESIK, JAWA TIMUR Betty Banjarnahor *),Warsito Atmodjo *), Hariyadi *)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

PENGARUH ARUS TERHADAP SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PT. PERTAMINA RU VI PERAIRAN BALONGAN, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT

KAJIAN POTENSI ARUS LAUT SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU SELAT MADURA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

Kajian Elevasi Muka Air Laut di Perairan Indonesia Pada Kondisi El Nino dan La Nina

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

Kajian pola arus di daerah penangkapan bagan apung di Desa Tateli Weru

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

KARATERISTIK PASANG SURUT DAN KEDUDUKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) CAMPUREJO PANCENG, KABUPATEN GRESIK

Pola Arus di Perairan Paciran Jawa Timur pada Musim Peralihan Awal

Kondisi arus permukaan di perairan pantai: pengamatan dengan metode Lagrangian

Pengaruh Arus Terhadap Sebaran Muatan Padatan Tersuspensi Di Pantai Slamaran Pekalongan

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 270-276 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose PEMODELAN SEBARAN TUMPAHAN MINYAK DI PERAIRAN TELUK BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR Yanthi Sepriana Siagian, Aziz Rifai, Aris Ismanto Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang. 50275 Telp/fax (024)7474698 Email: yantisepri16@yahoo.co.id;paparif@yahoo.com;aris.ismanto@gmail.com Abstrak Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur merupakan salah satu perairan Indonesia yang memiliki pelabuhan laut yang berfungsi sebagai jalur pelayaran /lalu lintas berbagai kapal pengangkut komoditi perdagangan yang rentan mengalami kejadian tumpahan minyak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola sebaran tumpahan minyak mentah(crude oil)dengan pendekatan model Hydrodynamic dan model Oil Spill Analysis di PerairanTeluk Balikpapan. Data primer penelitian adalah data aruslaut, pasangsurut, dansuhu air laut, sedangkan data sekunder adalah data angin,batimetri, data volume fraksi minyak dan data port information. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sedangkan untuk penentuaan lokasi pengukuran menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisa data pasut diperoleh bilangan Formzahl sebesar 0,26 sehingga dapat diketahui tipe pasang surut Perairan Balikpapan adalah tipe campuran condong ke harian ganda. Simulasi model sebaran tumpahan minyak mentah memperlihatkan sebaran tumpahan minyak menuju ke arah barat laut saat pasang, dan sebaliknya menyebar ke arah tenggara saat surut. Penyebaran tumpahan minyak berbentuk lintasan solid saat kondisi perbani dan berbentuk acak saat kondisi purnama. Kata kunci:tumpahan Minyak, Pendekatan Model Hydrodynamic, Model Oil Spill Analysis, PerairanTeluk Balikpapan. Abstrack The waters of the Bay in Balikpapan, East Kalimantan is one of Indonesian waters seaport that serves as the shipping line of various trading commodities ships that is susceptible to an oil spill incident. The purpose of this study is to determine the distribution pattern of the crude oil spill with Hydrodynamic model approaches and models of Oil Spill in Bay waters Analysis Balikpapan. The primary data are current data, tidal data and sea temperature data, while the secondary data are wind data,batimetri, oil fraction volume, and port information data. This research method used a quantitative method.the stations of the measurement was using determined purposive sampling method. Based on the tidal data analysis obtained Formzahl numbers of 0,26 that can be known types of tidal waters Balikpapan is a mixed tide prevailing semi diurnal. Simulation models of the distribution of the crude oil showed that oil spreading toward the northwest at high tide, otherwise the oil spreading foward the southeast at the lowest tide. The spreading of the oil spill trajectory shaped a solid line whenneap tide and oil spill trajectory shaped randomly when the spring tide. Keywords : Oil Spill, Hydrodinamics Model, Model Oil Spill Analysis, Water of the Bay in Balikpapan.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 271 1. Pendahuluan Teluk Balikpapan merupakan salah satu daerah yang menyimpan potensi kekayaan alam paling banyak di Kalimantan terutama Kalimantan Timur (Bappeda Kota Balikpapan, 2007). Perairan Balikpapan juga merupakan daerah eksploitasi, daerah pengilangan minyak, dan alur pelayaran baik skala lokal, nasional, atau internasional. Pembangunan kilang minyak di daerah Balikpapan berpotensi memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar (Mukhtasor, 2007). Lalu lintas kapal di kawasan tersebut berpotensi terjadinya pencemaran tumpahnya minyak ke perairan laut. Tumpahan minyak dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kecelakaan kapal tanker, kebocoran pipa, tumpahan minyak saat pengangkutan ke kapal dan kebakaran kapal (Mukhtasor, 2007). Tumpahan minyak tersebut menyebar dan memberikan dampak negative bagi lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, tindakan antisipasi terjadinya peristiwa kasus pencemaran laut dan pesisir oleh tumpahan minyak perlu dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan suatu tindakan untuk dapat mencegah terjadinya kasus yang serupa, diperlukan informasi pola arus dan angin untuk memprediksi arah penyebaran tumpahan minyak yang terjadi di Perairan Balikpapan. Prediksi arah penyebaran tumpahan minyak, dapat mengurangi meluasnya tumpahan minyak di Perairan Balikpapan. Prediksi pola sebarantumpahan minyak di Perairan Balikpapan dapat dilakukan dengan pendekatan model untuk membantu dalam penanggulangan bencana tumpahan minyak. 2. MateridanMetode A. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan untuk penelitian ini berupa data hasil pengukuran arus laut lapangan dengan menggunakan Infinity AEM Current Meter, data hasil pengamatan pasang surut selama 15 hari dan data hasil pengukuran suhu air laut. Data sekunder sebagai pelengkap data primer untuk mendukung penelitian ini meliputi peta bathimetri tahun 2013 dari DinasHidro-Oseanografi TNI AL, Volume fraksi crude oil dari PT.(Persero) PERTAMINA RU V Balikpapan tahun 2004 dan Port Information (Data jenis minyak yang diangkut dan diolah) dari PT.(Persero) PERTAMINA RU V Balikpapan tahun 2013. B. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode kuantitatif yang memenuhi kaidah-kaidahi lmiah konkret/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode kuantitatif menggunakan data penelitian berupa angka angka dan di analisa secara statistik (Sugiyono, 2010). Metode analisa data pasang surut menggunakan metode admiralty untuk mendapatkan nilai komponen- komponen pasang surut (Ongkosongo dan Sunaryo, 1989). Pengambilan data pasang surut dilakukan selama 15 hari dengan interval waktu perekaman data setiap 1 jam. Metode pengambilan data arus laut menggunakan metode Euler yang menghasilkan arah dan kecepatan arus, dan durasi waktu (Emery et al., 2007). Pengambilan data arus dilakukan dengan menggunakan Infinity AEM Current Meterselama 1 x 25 jam dengan interval waktu perekaman data setiap 1 jam. Selain itu, pengukuran suhu air laut menggunakan Van Dorn/ Nansen Bottle Sampler (Omori dan Ikeda,1992). Pengambilan data suhu air laut dilakukan selama 1 x 25 jam dengan interval waktu pengukuran data setiap 1 jam. Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif (Sugiyono, 2010), analisis dari hasil pemodelan hidrodinamika dan sebaran tumpahan minyak dalam penelitian ini dilakukan pada delapan kondisi pasang surut karena waktu tersebut dianggap mewakili seluruh kondisi perairan selama waktu pemodelan.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 272 3. Hasil dan Pembahasan PasangSurut Pengolahan data pasangsurutselama selama 15 hari di Perairan Teluk Balikpapan menggunakan metode Admiralty menghasilkan komponen harmonic pasang surut dan melalui perhitungan dengan menggunakan nilai nilaii komponen harmonic tersebut didapatkan nilai Tinggi Muka Air Rata rata (Mean Sea Level) sebesar 139,74 cm, Air Terendah (Low Water Level) sebesar 20 cm, Air Tertinggi (High Water Level) sebesar 280 cm, Air Rendah Terendah (Lowest Low Water Level) sebesar -42,46 cm, Air Tinggi Tertinggi (Highest High Water Level) ) sebesar321,94 cm. Bilangan Formzahl yang diperoleh dari hasil analisa komponen harmonic pasang surut sebesar 0,026 yang menunjukan bahwa tipe pasang surut di Perairan Teluk Balikpapan adalah bertipe campuran condong harian ganda. Tipe pasut dominan ganda ditandai dengan dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda (Ongkosongo dan Sunaryo, 1989). Hal tersebut terlihat jelas pada grafik pasang surut pada Gambar 1. Gambar 1. Grafik Levelling Muka Air Pasang Surut Verifikasi Data Model dengan Data Lapangan Berdasarkan hasil pengukuran elevasi muka air di lapangan dengan hasil model didapatkan nilai Mean Relative Error (MRE) sebesar 25.23 % yang disajikan pada Gambar 2. Gambar ar 2. Grafik Perbandingan ElevasiMuka Air Laut Data Lapangan dengandata Model (Sumber: Pengolahan Data Validasi Hasil Arus Laut Pengukuran Lapangan dan Pemodelan Hasil pengukuran n arus lapangan dilakukan untuk memvalidasi data arus pemodelan. Validasi data arus lapangann dan pemodelan disajikan pada Tabel 1. No Paramete r Standar Deviasi ( Cost Function (CF) Kategor i

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 273 1. Kecepata n Arus = ² = 0,213 = 0,0376 (Sumber : Pengolahan Data CF = CF = 72,0887 = 0,4774 Sangat Baik HasilSimulasi Model Hidrodinamika Hasil dari simulasi model hidrodimika yang memperlihatkan pola atau arah arus bergerak dari selatan menuju utara kemudian berbelok kearah barat laut teluk balikpapan saat pasang tertinggi dan arus bergerak dari arah utara menuju ke arah selatan kemudian berbelok ke arah tenggara mendekati Pantai Teluk Balikpapan saat surut terendah.perbedaan pergerakan pola dan arah arus saat surut menuju pasang disebabkan karena perbedaan elevasi muka air laut di Perairan Teluk Balikpapan. Nontji (1987) dalam Dahuri et al. (2004)menjelaskan bahwa pergerakan arus laut di perairan-perairan pantai, utamanya di teluk ataupun selat sempit, gerakan naik turunnya muka air akan menimbulkan arus pasut dengan arah gerakan bolak-balik. Apabila muka air naik, arus akan mengalir masuk, sedangkan pada saat muka air turun, arus akan mengalir keluar. Kecepatan rata-rata arus laut di Perairan Teluk Balikpapan saat kondisi perbani sebesar 0,029 m/s pada saat pasang tertinggi dan saat surut terendah sebesar 0,04 m/s, sedangkan kecepatan ratarata arus laut saat kondisi purnama sebesar 0,125 m/s saat pasang tertinggi dan saat surut terendah sebesar 0,103 m/s. Kecepatan arus tertinggi terjadi pada saat kondisi purnama dikarenakan oleh interval elevasi muka air yang panjang dan juga kondisi kedudukan antara bulan dan matahari sejajar dengan bumi, sehingga gaya tarik bulan dan matahari mencapai titik maksimum.pernyataan ini sesuai dengan Hadi dan Radjawane (2009) menyatakan bahwa pasang surut purnama (spring tide) terjadi arus yang kuat akibat posisi bulan paling dekat dengan bumi ataumoon s prigee, sementara pada saat kondisi perbani (neap tide) terjadi arus yang lemah akibat posisi bulan yang paling jauh dengan bumi atau moon s prigee terjadi arus yang lemah. Gambar 3. Pola Arus pada KondisiPurnama saat Pasang Tertinggi (Sumber: PengolahanData Gambar 4. Pola Arus pada KondisiPurnama saat Surut Terendah(Sumber: PengolahanData Simulasi Model Tumpahan Minyak pada Kondisi Pasut

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 274 Hasil simulasi model sebaran tumpahan minyak jenis minyak mentah dapat dilihat bahwa pergerakan tumpahan minyak mengikuti arah pergerakan arus pasang surut yang dominan di Perairan Teluk Balikpapan.Saat pasang, tumpahan minyak bergerak menuju ke arah barat laut, sedangkan saat surut, tumpahan minyak berbalik bergerak menuju ke arah tenggara dan menjauhi sumber tumpahan. Arah pergerakan tumpahan ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan arus permukaan yang dipengaruhi oleh angin dan pasang surut yang terjadi saat itu, karena arus laut merupakan faktor oseanografi yang menyebarkan minyak ketika tumpah di perairan setelah membentuk lapisan (oil slick) sehingga dengan segera akan bertambah luas permukaan minyak tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa angin dan arus pasang surut memindahkan unsurunsur dari lapisan minyak secara relatif satu sama lain dan mempercepat proses penyebaran (DHI Water and Enviroment, 2007). Saat peristiwa terjadinya tumpahan minyak yang terjadi di Perairan Teluk Balikpapan pada kondisi perbani memperlihatkan pola sebaran minyak mentah menyebar dengan lapisan minyak tipis sebagian besar hanya berada pada perairan antara Kabupaten Penajam dengan TG.Batu. Pola sebaran tumpahan minyak pada kondisi ini memiliki bentuk seperti lintasan (trajectory) yang masih terhubung satu sama lain, sedangkan sebaran tumpahan minyak pada kondisi purnama memperlihatkan sebaran tumpahan minyak menyebar semakin meluas dan melewati batas domain model melalui batas sebelah barat, tapi mengalami pergerakan bolak-balik sehingga membentuk pola sebaran yang acak serta terputus antara tumpahan minyak yang menyebar menuju ke perairan antara Kabupaten Penajam dan TG.Batu hingga mencapai Sungai Wain dengan sebaran minyak yang menuju ke garis pantai Teluk Balikpapan. Sebaran lapisan minyak mentah (crude oil) yang menyebar di Perairan Teluk Balikpapan mengalami proses yang dipengaruhi oleh adanya proses pelapukan minyak seperti disolusi (kelarutan), emulsifikasi, evaporasi, dan dispersi vertikal. Waktu pemaparan minyak mentah (crude oil) memiliki nilai residu sebesar 69.02%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sabhan et al., (2010) bahwa minyak memiliki tingkat pemaparan yang lebih lama karena memiliki fraksi residual yang lebih besar. Gambar 5. Sebaran Tumpahan MinyakJenis Minyak Mentah pada Kondisi Perbani saat Pasang Tertinggi (Sumber: Pengolahan Data Gambar 6. Sebaran Tumpahan Minyak Jenis Minyak Mentah pada Kondisi Perbani saat Surut Terendah (Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2015)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 275 Gambar 7. Sebaran Tumpahan MinyakJenis Minyak Mentah pada Kondisi Purnama saat Pasang Tertinggi (Sumber:Pengolahan Data Gambar 8. Sebaran Tumpahan Minyak Jenis Minyak Mentah pada Kondisi Purnama saat Surut Terendah (Sumber: Pengolahan Data Gambar 9. Waktu Pemaparan Minyak Mentah (Crude Oil) Selama 15 Hari (Sumber: Pengolahan Data 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil simulasi sebaran tumpahan minyak mentah dengan pendekatan model hidrodinamika dan spill analysis di Perairan Teluk Balikpapan dapat disimpulkan bahwa pola sebaran tumpahan minyak mentah (crude oil) memiliki pola penyebaran yang berbentuk lintasan (trajectory) pada kondisi perbanidan pola penyebaran yang secara acak serta terputus pada kondisi purnama dengan lebar penyebaran yang lebih besar karena karateristik minyak dan penyebaran yang lebih luas karena pengaruh angin dan arus pasang surut di Perairan Balikpapan. Saat kondisi pasang, tumpahan minyak menyebar menuju kearah barat laut. Sedangkan saat surut tumpahan minyak bergerak menuju kearah tenggara dan bergerak secara bolak-balik dengan ketebalan lapisan yang semakin tipis menjauhi sumber tumpahan. Hasil simulasi waktu pemaparan selama 15 hari untuk jenis tumpahan minyak mentah (crude oil) dengan periode tumpahan minyak 3 jam memiliki nilai residu sebesar 69,02%. Ucapan Terimakasih

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 276 Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Pusat Pengembangan Ekoregion Balikpapan, Kalimanatan Timur, PT.(Persero) PERTAMINA RU V Balikpapan, Dinas Hidro- Oseanografi dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Balikpapan atas sarana dan fasilitas yang diberikan selama penelitian ini berlangsung, sertakepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan artikel ini. DaftarPustaka Bappeda Kota Balikpapan. 2007. Penyusunan Rencana Detail/Teknis Tata Ruang Kawasan Industri Kariangau (Final Report), Balikpapan. Dahuri R., J. Rais, S.P. Gintingdan M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita, Jakarta. [DHI] Danish Hydraulic Institute Water and Enviroment. 2007. Manual Mike 21 Flow Model Hydrodinamic Module, Scientific Background. DHI Waters & Enviroment, Horsholm, Denmark. Emery, William J., Lynne D.Talleydan George L. Pickard. 2007. Descriptive Physical Oceanography. Elsevier Hadi, S. D. K., danradjawane, I. M. 2009. ArusLaut. InstitutTeknologi Bandung, Bandung. Mukhtasor. 2007. Pencemaran pesisir dan laut. PT PradnyaParamita, Jakarta. Ongkosono,O.S.R. dan Suyarso. 1989. PasangSurut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi (P3O) LIPI, Jakarta. Omori, M., Ikeda, T. 1992. Methods In Marine Zooplankton Ecology. Krieger Publishing Company: Malabar, USA. Sabhan, E., M.Tri H., Andri P. 2010. Pemodelan Pola Sebaran Tumpahan Minyak yang berbeda di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol.1 (4) Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.