BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Maka dari itu dikatakan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Seperti yang tercantum di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini diuraikan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu negara hukum yang

Oleh: Retno Arifingtyas NIM. E BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah dinyatakan tujuan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk dalam negara hukum, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dibidang pemerintah telah terjadi perubahan yang mendasar. Salah satu

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN HUKUM DISIPLIN PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA PADA KOMANDO DISTRIK MILITER 0304/AGAM DI KOTA BUKITTINGGI. Oleh : NOVIALDI ZED

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan memiliki fungsi perlindungan kepada masyarakat (protective function).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil, oleh karena itu dalam rangka mencapai tujuan. pembangunan yakni memuwujudkan masyarakat madani yang taat

BAB I PENDAHULUAN. mengatur yang disebut pemerintah (government). Konsep, ajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkompetensi dan memiliki dedikasi tinggi pada Pancasila dan Undang. Negara. Pegawai Negeri merupakan tulang punggung Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas kekuasaan belaka, maka segala kekuasaan negara harus

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang bedasarkan kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUHAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. dan terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta mempunyai berbagai bahasa,

Peran dinas perhubungan dalam mendukung peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Magelang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman telah membawa konsepsi negara hukum, berkembang pesat menjadi negara hukum modern. Hal ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila itu mencangkup sila atau prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan yang akan dibahas, maka pendekatan masalah dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Pembangunan tersebut sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan

RANCANGAN (disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan daerah diselenggarakan sesuai dengan yang diamanatkan. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang-

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEGAWAI NEGERI SIPIL. kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yaitu kesejahteraan, adil dan makmur yang tercantum dalam. Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan kehidupan bernegara secara tegas dirumuskan dalam Alinea. ke Empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengemukakan

III. METODE PENELITIAN. memperoleh data empiris melalui penelitian (Didi Atmadilaga,1997: 125).

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, UUD 1945 telah empat kali mengalami perubahan. atau amandemen. Di dalam bidang hukum, pengembangan budaya hukum

BAB III METODE PENELITIAN. mungkin dapat diberikan kepada hukum agar dapat tercapai sasaran dan tujuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berperan untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, guru

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA TEGAL

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB I PENDAHULUAN. penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat) dalam arti negara pengurus. 1 Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. implisit terkandung didalam Pembukaan Undang-Undang 1945 alinea ke 4, yaitu:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan, maupun wawancara langsung. Ada juga yang berpendapat sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merdeka dan berdaulat yang mempunyai tujuan dalam pemerintahannya. Tujuan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODE PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. ada sehingga setiap manusia diharapkan mampu menghadapi tantangan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 1 ayat (3) Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan yang berdasarkan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam dua cara yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara yang dapat dinilai

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebutuhan pangan, sandang serta kesempatan kerja. Selain itu, jumlah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme kerja yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Fakta

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat yang tugasnya adalah untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan tugas pembangunan. Dengan kata lain, keberhasilan tugas pemerintahan dan pembangunan banyak tergantung kepada kemauan dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Maka dari itu dikatakan bahwa kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil adalah sangat penting dan menentukan. Pegawai Negeri Sipil juga menempati kedudukan yang mulia, yaitu sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai Abdi Negara, tugasnya adalah melayani kehendak negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yang isinya adalah : 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 1

2 Kehendak negara yang merupakan tujuan nasional tersebut baru dapat dicapai melalui Pembangunan Nasional yang direncanakan dengan terarah dan realistis, serta dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Kedudukan Pegawai Negeri Sipil sebagai Abdi Masyarakat tugasnya adalah melayani kehendak masyarakat sesuai dengan kedudukan dan fungsinya masing-masing sebagai unsur Aparatur Negara. Unsur pelayanan dalam suatu organisasi adalah penting dan menentukan dalam mencapai tujuan negara. Baiknya suatu pelayanan terhadap masyarakat akan mendorong masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keberhasilan pembangunan nasional bergantung pada partisipasi seluruh rakyat Indonesia. Pegawai Negeri Sipil adalah pelaksana peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu wajib berusaha agar setiap peraturan perundang-undangan ditaati oleh masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, Pegawai Negeri Sipil berkewajiban untuk memberi contoh yang baik dalam mentaati dan melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, Pegawai Negeri Sipil dituntut pengetahuan, ketrampilan, kemauan, dan kedisiplinan serta perilaku yang patut menjadi panutan dan suri tauladan bagi masyarakat. Selain pelaksanaan kewajiban-kewajiban Pegawai Negeri Sipil, yang tidak boleh dilupakan juga adalah mengenai hak-hak Pegawai Negeri Sipil. Pengabdian memang merupakan kata kunci yang akan selalu memberi motivasi dan dorongan dengan kesadaran yang penuh untuk mendahulukan kewajiban daripada hak. Akan tetapi pemberian hak-hak Pegawai Negeri Sipil juga perlu diperhatikan. Beberapa hak Pegawai Negeri Sipil diantaranya

3 adalah memperoleh gaji yang adil dan layak, memperoleh pensiun, dan memperoleh cuti. Hak-hak tersebut diberikan dengan maksud agar Pegawai Negeri Sipil dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Berdasarkan Pasal 1 PP No. 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud dengan cuti Pegawai Negeri Sipil adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Pemberian hak cuti Pegawai Negeri Sipil meliputi cuti tahunan, cuti sakit, cuti karena alasan penting, cuti besar, cuti bersalin, dan cuti di luar tanggungan negara. Hak-hak cuti Pegawai Negeri Sipil tersebut diberikan dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan Pegawai Negeri Sipil. Cuti tahunan adalah cuti yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja secara terus menerus selama satu tahun. Cuti tahunan tersebut adalah selama dua belas hari kerja. Pemberian cuti tahunan dapat diberikan tambahan paling lama empat belas hari kerja apabila Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tinggal atau cuti tersebut dijalankan di tempat yang sulit transportasinya. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (KESBANGLINMAS) Kabupaten Bantul adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul di bidang pembinaan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat. Kantor KESBANGLINMAS Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 33 Tahun 2000 tentang Pembentukan dan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan

4 Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bantul. Pembentukan kantor KESBANGLINMAS Bantul tersebut sebagai tindak lanjut pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Tugas pokok kantor KESBANGLINMAS adalah melaksanakan kewenangan kabupaten di bidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat. Kantor KESBANGLINMAS dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam rangka melaksanakan tugasnya, maka kantor KESBANGLINMAS Bantul mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan dan pengendalian bidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat. 2. Pelaksanaan kegiatan pembauran bangsa. 3. Fasilitas pelaksanaan demokrasi. 4. Persiapan dan penyusunan potensi perlindungan masyarakat dalam rangka pelaksanaan ketahanan bangsa. 5. Pelaksanaan penyerahan dan pengendalian dalam rangka penanggulangan bencana alam. 6. Pengelolaan rumah tangga dan ketatausahaan kantor. Semua Pegawai Negeri Sipil di kantor KESBANGLINMAS Bantul berhak atas cuti, termasuk cuti tahunan. Dengan adanya kebijakan mengenai

5 cuti bersama, maka lamanya cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil menjadi berkurang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan cuti tahunan berkaitan dengan kebijakan cuti bersama Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bantul? 2. Apakah pelaksanaan cuti tahunan berkaitan dengan kebijakan cuti bersama tersebut sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan cuti tahunan berkaitan dengan kebijakan cuti bersama Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bantul. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan cuti tahunan berkaitan dengan kebijakan cuti bersama tersebut sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau belum. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis untuk memberikan sumbangan pemikiran pada pengembangan ilmu hukum administrasi negara khususnya mengenai hak cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil.

6 2. Manfaat praktis memberikan pengetahuan yang lebih jelas pada Pegawai Negeri Sipil kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bantul mengenai hak cuti tahunannya. E. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dan empiris dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) mengenai cuti Pegawai Negeri Sipil. Penelitian ini akan menggunakan data primer dan data sekunder dengan uraian sebagai berikut : 1. Data sekunder merupakan bahan penelitian yang diambil melalui studi kepustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer, merupakan bahan pustaka yang berisikan peraturan perundangan yang terdiri dari : a. Bahan hukum primer, merupakan bahan pustaka yang berisikan peraturan perundingan yang terdiri dari : 1) Undang-undang Dasar 1945 2) Peraturan Perundang-undangan tentang Pegawai Negeri Sipil 3) Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait dengan penelitian. b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer, dan dapat membantu untuk proses analisis, yaitu: 1) Buku-buku ilmiah yang terkait dengan permasalahan penelitian. 2) Dokumen-dokumen yang terkait dengan permasalahan penelitian.

7 3) Makalah-makalah seminar yang terkait dengan permasalahan penelitian. 4) Jurnal-jurnal dan literatur yang terkait dengan permasalahan penelitian. c. Bahan hukum tersier, yaitu : 1) Kamus istilah hukum 2) Kamus Bahasa Indonesia 3) Berbagai majalah dan surat kabar d. Bahan non hukum, yaitu bahan yang digunakan sebagai pelengkap bahan hukum yang terkait dengan penelitian ini. 2. Data primer merupakan bahan penelitian yang akan diambil dari studi lapangan. a. Lokasi Penelitian ini dilakukan di Kantor KESBANGLINMAS Kabupaten Bantul. b. Responden 20 Pegawai Negeri Sipil Kantor KESBANGLINMAS Bantul. c. Teknik pengambilan sampel Dalam pengambilan sampel penelitian penulis menggunakan kata probability sampling yaitu semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. d. Nara sumber Kepala kantor KESBANGLINMAS Bantul.

8 Data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara menghimpun semua peraturan perundang-undangan, dokumendokumen hukum dan buku-buku serta jurnal ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan. Selanjutnya untuk peraturan perundangan maupun dokumen yang akan diambil pengertian pokok atau kaidah hukumnya dari masing-masing isi Pasalnya yang terkait dengan permasalahan, sementara untuk buku, makalah dan jurnal ilmiah akan diambil teori, maupun pertanyaan yang terkait, dan akhirnya semua data tersebut di atas akan disusun secara sistematis agar memudahkan proses analisis. Data primer yang diperoleh melalui studi lapangan, yaitu dengan cara wawancara dengan responden yang terkait dengan permasalahan penelitian. Data primer dan data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara preskriptif dan deskriptif kualitatif. Metode analisis penelitian ini menggunakan logika deduktif untuk penelitian normatif dan logika induktif untuk penelitian empiris.