KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL BERBASIS KARAKTER

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

SAMBUTAN KETUA DPR-RI

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PIDATO SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA ARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE- INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

PIDATO KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL KE-31

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIES NATALIS KE-62 HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA PUNCAK HARI ANAK NASIONAL TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE 65 KEMENTERIAN AGAMA RI TANGGAL 3 JANUARI 2011

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA UPACARA PEMBUKAAN PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR POLRI T.A 2015 TANGGAL 4 AGUSTUS 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA BULAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

Sambutan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hardiknas dan Harkitnas, Jakarta, 20 Mei 2011 Jumat, 20 Mei 2011

SAMBUTAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN PADA HARI ULANG TAHUN KE 15 DHARMA WANITA PERSATUAN TAHUN 2014

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA, PENDIDIKAN PROFESI, SPESIALIS SARJANA, DAN DIPLOMA

SAMBUTAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN PADA HARI ULANG TAHUN KE 16 DHARMA WANITA PERSATUAN TAHUN 2015

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-70 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN JAKARTA, 31 OKTOBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU INSPEKTUR UPACARA PADA ACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2015 JAKARTA, 19 DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016

Kamis, 29 November 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU INSPEKTUR UPACARA PADA ACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2015

Pointers Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK Peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Jakarta, 18 Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

SAMBUTAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PERESMIAN PENDIRIAN ASOSIASI BATU MULIA INDONESIA (ABAMI) Jakarta, 26 MEI 2015

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN SARASEHAN DAN TAUSIYAH MENGGAPAI KULONPROGO GEMILANG LAKSANA MUTIARA DI PULAU JAWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG. pada acara PERSIAPAN PENGUKUHAN IKATAN PURNA KARYAWAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Jakarta, 10 November 2011

BAB I PENDAHULUAN. Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan, pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

KEYNOTE SPEECH DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM RAPAT KOORDINASI DEWAN PENGAWAS BLU TAHUN 2012

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SAMBUTAN DALAM ACARA PENYERAHAN PENGHARGAAN ANUGERAH PELANGI 2017 (Perusahaan Layak Anak Indonesia) Jakarta, 30 Januari 2018

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

Sambutan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2012, Jakarta, 29 Agustus 2012 Rabu, 29 Agustus 2012

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

Transkripsi:

KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL BERBASIS KARAKTER Disampaikan Pada Rapat Kerja Nasional I Pengurus Pusat Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI) Di Hotel Century Atlet, Kamis, 3 Maret 2011 Yang Terhormat Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia, Peserta Rapat Kerja Nasional Pertama bagi Pengurus Pusat Asosiasi LPTK, Hadirin sekalian yang berbahagia, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Buat Kita Semua, Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam forum yang sangat berharga ini, yaitu Forum Rakernas I Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI), yang mengambil tema Kebijakan Pendidikan Nasional Berbasis Karakter. 1

Saya menyampaikan apresiasi kepada para anggota Asosiasi LPTK, atas sumbangsihnya terhadap negara dalam membentuk karakter bangsa. Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, saudara-saudara telah bekerja secara langsung sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia, yaitu sebagai pendidik tenaga kependidikan. Melalui Rakernas ini, kami mengharapkan para Anggota Asosiasi tetap melaksanakan pembinaan terhadap anggota masyarakat yang berkeinganan untuk mengabdi dalam penyelenggaraan pendidikan nasional secara maksimal. Fungsi, peran, dan kedudukan pendidik tenaga kependidikan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan, sudah selayaknya dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Hadirin yang berbahagia, Kita semua menyadari bahwa LPTK mempunyai tugas berat menyelenggarakan program yang menghasilkan caloncalon guru (pendidik), mulai dari pendidikan anak usia dini sampai pendidikan menengah pada jalur pendidikan formal. Selain tugas tersebut, pengembangan ilmu kependidikan dan 2

non-kependidikan, termasuk pendidikan karakter, juga menjadi salah satu tugas penting LPTK. Kompetensi yang dikembangkan pun tidak lagi hanya untuk mencapai target nasional, kalau perlu mencapai target internasional tanpa menafikan keunggulan lokal. Seperti kita ketahui bersama, pendidikan karakter adalah pemberian pandangan terhadap berbagai nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian, tanggungjawab, kebenaran, keindahan, kebaikan, dan keimanan. Pendidikan berbasis karakter akan menghasilkan jati diri seseorang sebagai manusia yang sadar akan perannya sebagai manusia, warga negara, baik pria maupun wanita. Kesadaran itu dijadikan ukuran martabat dirinya untuk berpikir obyektif, terbuka, dan kritis, serta memiliki harga diri yang tidak mudah diperjualbelikan. Pendidikan karakter bangsa akan menjadi modal dasar dalam membangun peradaban tinggi, menghasilkan sistem kehidupan sosial yang teratur dan baik. Sebaliknya, ketidakteraturan sosial menghasilkan berbagai bentuk tindak kriminal, kekerasan, terorisme dan lain-lain. Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, saya melihat adanya tantangan ketidakteraturan sosial yang cukup memprihatinkan. Konflik sosial tersebut memunculkan rasa 3

ketidakpercayaan, ketidakpedulian, kompetisi yang berlebihan, penyempitan nilai-nilai luhur bangsa. Salah satu aspek yang saya rasa sangat penting guna menjawab tantangan tersebut adalah pendidikan karakter. Karakter kuat akan menjadi modal bagi pembangunan bangsa yang berkeadaban. Ketika mayoritas karakter masyarakat kuat, positif, dan tangguh, maka peradaban yang tinggi dapat dibangun dengan baik dan sukses. Sebaliknya, jika mayoritas karakter masyarakat negatif dan lemah, peradaban yang dibangun-pun menjadi lemah karena fondasinya memang sudah lemah. Pendidikan karakter, sangat berkaitan dengan pendidikan moral dan pendidikan etika. Hal ini perlu dikembangkan secara komprehensif, integral, dan berkesinambungan, baik di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Saya berkeyakinan bahwa dengan pendidikan ini akan membentuk suatu kondisi yang menjamin perilaku bermoral dari individu dan berlanjut kepada masyarakat. Hadirin yang berbahagia, Karakter sering diberi padanan kata watak, tabiat, perangai atau akhlak. Karakter adalah suatu kualitas yang terbentuk dalam kehidupan individu atau masyarakat, 4

membentuk ciri khas sehingga diakui sebagai suatu pribadi yang membedakan dengan individu atau masyarakat lain. Dawam Raharjo, seorang tokoh pendidikan kita, pernah mengatakan bahwa peradaban modern dibangun dengan empat pilar utama. Keempat pilar tersebut adalah, [1] induk budaya agama yang kuat, [2] sistem pendidikan yang maju, [3] sistem ekonomi yang berkeadilan, serta [4] majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Kita perlu menyadari bahwa kita belum memiliki keempat pilar tersebut secara kuat. Kita masih perlu membangun toleransi keberagamaan yang baik, membangun sistem pendidikan yang berkualitas, sistem ekonomi yang berkeadilan, serta memajukan ilmu pengetahuan yang humanis. Ini adalah tantangan yang tidak ringan, dimana kita dituntut mampu menyelaraskan keempat pilar tersebut, agar berjalan melalui dunia pendidikan. Pendidikan harus didorong untuk terus mengembangkan karakter bangsa menjadi bangsa yang kuat, sehingga pada gilirannya mampu membangun peradaban yang lebih maju dan modern. Kita menyadari bahwa pembangunan karakter nasional melalui kebijakan pendidikan nasional di Indonesia memerlukan proses yang panjang. Artinya, pendidikan 5

berbasis karakter harus dilakukan terus-menerus. Keteladanan para pendidik merupakan hal penting yang harus ditularkan kepada peserta didik sehingga esensi pendidikan bukan hanya menularkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan teknologi, tetapi nilai-nilai moral, etika, perilaku, budi pekerti, juga harus ditransfer kepada peserta didik. Dalam perspektif ke depan, pendidikan karakter perlu memperhatikan dua pendekatan yang berbeda tetapi saling melengkapi satu sama lain, yaitu pendidikan karakter dengan pendekatan makro, dan pendekatan mikro. Pendekatan mikro dalam Pendidikan Karakter adalah pendidikan nilai dan perilaku dalam lingkungan di tiap sekolah yang dapat memperkuat kerangka dasar pada tingkatan individu untuk mendorong tumbuh-kembang karakter seseorang. Seperti: kemampuan nalar, nilai kehidupan bersama, perilaku, serta kecakapan individu peserta didik melalui pemahaman, pembiasaan dan aplikasi. Pendekatan makro dalam Pendidikan Karakter, adalah pengembangan institusi dan lingkungan yang memungkinkan tumbuh-kembangnya nilai karakter individu secara konsisten dan berkelanjutan. Dalam perspektif ini diyakini bahwa karakter seseorang akan dapat tumbuh-kembang secara 6

berkelanjutan jika institusi sekolah, kantor pemerintah, atau institusi sosial dalam masyarakat sebagai lingkungan peserta didik juga dapat berfungsi sebagai a moral institution. Karakter siswa tidak mungkin berkembang dengan baik jika sekolah itu sendiri tidak menjadi sekolah yang berkarakter (a character school). Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan harus dapat ditumbuhkembangkan melalui program studi ini, agar dapat menghasilkan berbagai model pemikiran ke arah terwujudnya sekolah yang berkarakter dalam semua sisi, yaitu manajemen kelas, manajemen sekolah, manajemen lingkungan, organisasi siswa, kegiatan non-kurikuler, serta berbagai aspek lain yang kondusif untuk tumbuh-kembangnya nilai dan karakter peserta didik. Hadirin yang berbahagia, Dalam forum yang sangat mulia ini kembali saya tekankan bahwa pendidikan karakter melibatkan semua unsur-unsur yang ada di negara ini. Lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan dapat mengembangkan metode yang berbeda terkait dengan pendidikan karakter bangsa, namun intinya tidak berkisar jauh dari pengembangan pendidikan budi pekerti. 7

Selamat melaksanakan Rapat Kerja Nasional I Pengurus Pusat Asosiasi LPTK, semoga hasil yang dicapai membawa manfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Wassalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh Jakarta, 3 Maret 2011 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Dr. H. MARZUKI ALIE 8