BAB I PENDAHULUAN. sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembalajaran bahasa dilakukan agar seseorang itu mampu berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dwi Sukmalanita, 2013 Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan selayaknya. meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shinta Rizki N, 2013

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. menulis, menulis merupakan proses yang dilakukan oleh penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan keterampilan dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh semua orang. Asalkan mereka telah melek huruf dan memiliki kemauan untuk menulis. Definisi menulis menurut Tarigan (1994:21) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Jadi setiap orang pada dasarnya berpotensi untuk menjadi seorang penulis. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis (Tarigan 1994: 8). Menulis merupakan keterampilan yang cukup diminati siswa. Sayangnya, minat tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan siswa dalam mengorganisasi tulisannya. Hal ini terlihat dari kalimat-kalimat yang dibuat siswa dalam tulisannya. Penggunaan konjungsi yang berlebihan. siswa kurang memperhatikan ejaan dan tanda baca. Padahal, hal-hal itulah yang menjadi dasar dalam menulis.

2 Keterampilan menulis teks berita adalah mengungkapkan sesuatu dengan jujur, menyajikan sesuai dengan fakta yang terjadi, tanpa rasa emosional yang berlebihan, realitas dan tidak menghambur-hamburkan kata secara tidak perlu. Teks berita ialah naskah yang berisi catatan informasi kejadian atau peristiwa yang sedang hangat. Keterampilan ini merupakan salah satu bagian dari keterampilan menulis. Menulis teks berita merupakan salah satu kompentensi dasar yang terdapat dalam kurikulum SMP kelas VIII semester 2. Menulis teks berita tidak hanya dilakukan oleh wartawan. Hal ini juga dapat dilakukan oleh siapapun termasuk siswa. Menulis berita sangatlah bermanfaat, jika kita mampu menulis berita yang bagus maka kita bisa mempublikasikannya di media massa dan akan menghasilkan uang. Akan tetapi, dalam pengajaran bahasa Indonesia tujuan utama menulis berita bukan untuk mendapatkan uang. Tujuannya adalah untuk memotivasi diri, dan menambah wawasan dalam bidang kebahasaan. Berdasarkan hasil pengamatan awal di SMPN 12 Bandung, khususnya siswa kelas VIII, siswa lebih menyukai dan menguasai pembelajaran menyimak, berbicara, dan membaca. Terbukti saat pembelajaran menyimak dan membaca novel, siswa mampu mengungkapkan kembali isi novel. Begitu juga pada pembelajaran berbicara, siswa mampu membawakan acara dengan baik. Sedangkan pembelajaran menulis dipandang sulit dan tidak menarik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

3 dan Sastra Indonesia di SMPN 12 Bandung, Ibu Lina Malia, S.Pd, terungkap dalam pembelajarn menulis, masih dirasa sebagai hal yang sulit dan kegiatan pembelajaran yang terasa menjemukan, membuat siswa tidak berani menuangkan kata-kata yang bergaya bahasa, bermajas, dan ekspresif. Seringkali siswa tidak memahami tujuan pembelajaran menulis, sehingga pembelajaran menulis terkesan monoton. Metode dalam pembelajaran begitu banyak, tetapi setiap metode belum tentu relevan dengan setiap materi. Dalam dunia pendidikan banyak strategi bermunculan dengan model, metode dan media yang kreatif, inovatif, variatif dan menarik. Hal tersebut dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu di antaranya adalah metode Problem Based Learning, yakni suatu metode pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran. Peneliti memperoleh gambaran dari hasil wawancara dari beberapa siswa kelas VIII. Dalam hasil wawancara tersebut ditemukan kesulitankesulitan dalam keterampilan menulis teks berita, yakni siswa kurang kreatif dalam menuangkan ide atau gagasannya serta mencari sumber data atau informasi, dalam penulisannya masih kurang baik dan siswa mendapatkan informasi yang sedikit karena kurang membaca serta penggunaan bahasa dalam teks berita masih sederhana.

4 Permasalahan tersebut menjadi sebuah tantangan bagi pengajar atau guru bahasa Indonesia untuk memberikan pengajaran yang lebih baik khusunya dalam pembelajaran menulis teks berita yang mampu merangsang motivasi siswa dan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam menulis teks berita. Dalam menulis teks berita, tentunya harus dibutuhkan kesabaran, keuletan, dan kejelian. Dalam hal ini, guru harus mencari alternatif pembelajaran dalam memilih dan menentukan metode atau model yang sesuai sebagai salah satu cara untuk mengajar sekaligus sebagai cara untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis teks berita. Metode pembelajaran dengan Problem Based Learning, menawarkan kebebasan siswa dalam proses pembelajaran. Panen (2001:85) mengatakan dalam pembelajaran dengan Problem Based Learning, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah. Sama halnya dengan mencari sumber untuk menulis teks berita, dan menggunakan sumber tersebut menjadi suatu permasalahan, sehingga bisa jadi suatu teks berita yang aktual. Sebelumnya penerapan metode Problem Based Learning sudah pernah dilakukan oleh beberapaorang, di antaranya Leny Nurdyaningsih dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Pembelajaran dengan Pendekatan PBL (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Pembaca Siswa Kelas XI IPS SMAN 23 Kota

5 Bandung Tahun 2007/2008, diperoleh kesimpulan bahwa berdasarkan hasil penelitian, data menunjukkan adanya perkembangan kemampuan menulis siswa dalam menulis surat pembaca dengan menggunakan pendekatan PBL. Nilai rata-rata pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, anatara lain kriteria nilai A pada siklus kedua 5%, pada siklus ketiga menjadi 17%. Kriteria nilai B pada siklus kedua 7%menjadi 27% pada siklus ketiga. Kriteria nilai C pada siklus kedua 42% menjadi 12% pada siklus ketiga dan kriteria nilai D dari 12% pada siklus kedua menjadi 2% pada siklus ketiga. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Mulyati dalam jurnal Bahasa dan Sastra Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pemecahan Masalah, yang diungkapkan sebagai berikut. Pembelajaran bahasa Indonesia secara komunikatif-integratif yang berwarnakan problem based-learning bukan saja dapat mendongkrak penguasaan empat aspek keterampilan berbahasa (sebagaimana diorientasikan dalam kurikulum sekolah kita dewasa ini), melainkan juga secara tidak langsung dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritiskreatif siswa. Ancangan pembelajaranan dimaksud paling tidak harus tercermin dalam tiga aspek pokok proses belajar mengajar, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Selama ini, penelitian untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita sudah banyak dilakukan di antaranya Ade Lia Alwiah (2010) melakukan penelitian dengan judul Strategi What? Now What? (Refleksi pengalaman) untuk meningkatkan pembelajaran menulis teks berita. Menurut penelitian Ade hasil pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan Strategi What? Now What? (Refleksi pengalaman) pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 15 Bandung mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya.

6 Peningkatan nilai tersebut sejalan dengan makin tingginya minat dan motivasi siswa dalam menulis teks berita dengan Strategi What? Now What? (Refleksi pengalaman). Wira Apri Pratiwi (2009) pun melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Rekam pada siswa. Menurut penelitian Wira, hasil pembelajaran mengalami peningkatan pada siklusnya. Motivasi dan minat siswa dalam menulis teks berita pun ikut meningkat. Pembelajaran pun berjalan dengan menyenangkan. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan minat siswa dalam menulis serta meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita, maka penulis menentukan judul penelitian Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Metode Problem Based Learning (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII D SMPN 12 Bandung Tahun Ajaran 2011-2012). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, penulis dapat mengidentifikasikan masalah dalm pembelajarn menulis, yaitu 1. siswa tidak berani menuangkan kata-kata yang bergaya bahasa, bermajas, dan ekspresif; 2. siswa tidak memahami tujuan pembelajaran menulis; 3. siswa kurang kreatif dalam menuangkan ide atau gagasannya;

7 4. siswa mendapatkan informasi yang sedikit karena kurang membaca serta penggunaan bahasa dalam teks berita masih sederhana. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah, yakni menulis teks berita dengan menggunakan metode Problem Based Learning siswa kelas VIII D di SMPN 12 Bandung. D. Rumusan Masalah Penelitian Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan metode metode Problem Based Learning siswa kelas VIII D di SMPN 12 Bandung? 2. Bagaimana proses pembelajaran menulis menulis teks berita dengan menggunakan metode metode Problem Based Learning siswa kelas VIII D di SMPN 12 Bandung? 3. Bagaimana hasil pembelajaran menulis menulis teks berita dengan menggunakan metode metode Problem Based Learning siswa kelas VIII D di SMPN 12 Bandung?

8 E. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menetapkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis menulis teks berita dengan menggunakan metode metode Problem Based Learning siswa kelas VIII D di SMPN 12 Bandung; 2. Mendeskripsikan proses pembelajaran menulis menulis teks berita dengan menggunakan metode metode Problem Based Learning siswa kelas VIII D di SMPN 12 Bandung; 3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis menulis teks berita dengan menggunakan metode metode Problem Based Learning siswa kelas VIII D di SMPN 12 Bandung. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat memberikan manfaat teoretis berupa metode yang dapat dijadikan salah satu referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Metode ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Juga bisa menjadi referensi untuk penelitian dan keterampilan berbahsa yang berbeda demi meningkatkan kualitas pembelajaran.

9 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi siswa dan guru. Siswa mendapatkan metode baru yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita. Guru mendapatkan referensi metode alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita. G. Anggapan Dasar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia anggapan dasar atau postulat adalah asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya (KBBI, 2005:890). Ada beberapa anggapan dasar yang penulis rumuskan. 1. Menulis teks berita merupakan suatu kompetensi yang perlu diajarkan kepada para siswa kelas VIII. 2. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah pembelajaran. 3. Metode Problem Based Learning yang memiliki dasar teoretis yang kuat dan dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran menulis teks berita.

10 H. Definisi Operasional Definisi operasional disini merupakan istilah-istilah teknis dalam judul dan sub fokus yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi kesalah pahaman antara peneliti dan pembaca. Istilah-istilah tersebut antara lain. 1. Menulis teks berita adalah serangkai kata dan kalimat yang disusun secermat mungkin oleh penulis yang berisi informasi mengenai sesuatu yang sifatnya aktual dan dapat menarik perhatian pembaca atau pendengar peserta didik. 2. Metode problem based learning yaitu proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dan lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman baru.