BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 19 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA MATARAM PROVINS! NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR: 21, TAHUN 2015 TENT ANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN BINTAN

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA MIKRO BUPATI SEMARANG,

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

dalam pemberdayaan dari Pemerintah Kabupaten Musi

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA MIKRO

BUPATI TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 25 TAHUN 2015

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR. NOMOR ft TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2015

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

- 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

TENTANG. Izin Usaha Mikro dan Kecil serta Pasal 4 Peraturan NOMOR 25 TAHUN Menimbang: a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Perubahan,PeraturanBupati, pengelolaan,keuangan desa.

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN KABUPATEN PASURUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN UNTUK USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBINAAN DAN FASILITASI LEGALITAS IUMK TAHUN 2018

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2005 T E N T A N G PERIZINAN USAHA OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 177 TAHUN 2014

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN: IDENTITAS PEDAGANG KAKI LIMA.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI DEMAK PROVVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 40 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG NOMOR : 3 TAHUN : 2006 SERI : C NO.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 29 TAHUN 2012 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pembentukan, Unit Pelaksana Teknis, Metrologi, Dinas

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 24 TAHUN 2011 SERI : E NOMOR : 7

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG IZIN MENDIRIKAN PERUSAHAAN PENGANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 08 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG, KANTOR CABANG PEMBANTU DAN KANTOR KAS KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KOTA SURABAYA

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN GUDANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PENGUSAHAAN DAN PENGELOLAAN SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

Transkripsi:

1 2015 No.81,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. Pendelegasian, wewenang, perizinan, usaha mikro dan kecil. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa kegiatan usaha mikro dan kecil sebagai salah satu usaha ekonomi kerakyatan yang bergerak dalam usaha perdagangan sektor informal, perlu dilakukan pemberdayaan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya; b. bahwa usaha mikro dan kecil perlu diberikan legalitas hukum dalam bentuk izin usaha untuk memperkuat dan mengembangkan usahanya dalam mendapatkan kepastian dan perlindungan hukum; c. bahwa dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah, usaha mikro dan kecil perlu diberikan kemudahan dalam pemberdayaan, berupa pendekatan pelayanan perizinan usaha melalui program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pendelegasian Wewenang Perizinan Usaha Mikro dan Kecil;

2 2015 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950 Nomor 44); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44866); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5492); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59); 7. Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1814); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan se- Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 16); 10. Peraturan Bupati Bantul Nomor 41 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Pelaksana Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2013 Nomor 41);

3 2015 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN USAHA MIKRO DAN KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bantul. 2. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta) rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 3. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.2.500.000.000,00 (dua milyard lima ratus ribu rupiah). 4. Izin Usaha adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang sebagai bukti legalitas yang menyatakan sah bahwa Usaha Mikro dan Usaha Kecil telah memenuhi persyaratan dan diperbolehkan untuk menjalankan kegiatan usaha tertentu. 5. Izin Usaha Mikro dan Kecil yang selanjutnya disingkat dengan IUMK adalah lembar tanda legalitas kepada pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk Izin Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk satu lembar. 6. Pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang selanjutnya disingkat dengan PUMK adalah orang yang melakukan usaha Mikro dan Kecil di lokasi yang telah ditetapkan, termasuk Pedagang Kaki Lima yang menempati lokasi yang ditetapkan. 7. Lokasi IUMK adalah tempat untuk menjalankan usaha mikro dan kecil yang berada di lokasi sesuai dengan domisili pelaku usaha. 8. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan yang selanjutnya disebut PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat. 9. Kriteria Usaha adalah ukuran yang menjadi penilaian atau penetapan dalam suatu usaha. 10. Bupati adalah Bupati Bantul. 11. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. 12. Kecamatan adalah bagian wilayah dari daerah kabupaten yang dipimpin oleh Camat.

4 2015 Pasal 2 Ruang Lingkup Peraturan Bupati ini meliputi pendelegasian wewenang dan pengaturan pemberian IUMK bagi PUMK. Pasal 3 Prinsip pelaksanaan IUMK : a. prosedur sederhana, mudah dan cepat; b. keterbukaan informasi bagi pelaku usaha mikro, kecil dan masyarakat; c. kepastian hukum dan kenyamanan usaha; dan d. pembinaan PUMK untuk meningkatkan Kriteria Usaha. Pasal 4 Tujuan IUMK untuk : a. mendapatkan kepastian dan pelindungan dalam berusaha dilokasi yang telah ditetapkan; b. mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha; c. meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat; d. mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non-bank; dan e. mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau lembaga lainnya. BAB II PENDELEGASIAN KEWENANGAN Pasal 5 (1) Pelaksanaan pemberian IUMK didelegasikan kepada Camat. (2) Camat dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud ayat (1) membentuk Tim Pelaksana. (1) Setiap PUMK wajib memiliki IUMK BAB III PELAKSANAAN IUMK Pasal 6 (2) IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga sebagai Izin Gangguan. Pasal 7 (3) Camat melakukan pendataan dan menetapkan lokasi PUMK di wilayah kerjanya berkoordinasi dengan Lurah Desa.

5 2015 (4) Pendataan PUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan : a. indentitas PUMK; b. lokasi PUMK di wilayah kecamatan; c. jenis tempat usaha; d. bidang usaha; dan e. besarnya modal usaha. (5) Penetapan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan kepentingan umum, sosial, budaya, estetika, ekonomi, keamanan, ketertiban, kesehatan, dan/atau kebersihan lingkungan. Pasal 8 (1) PUMK harus melakukan pendaftaran IUMK kepada Camat. (2) Pendaftaran PUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. permohonan IUMK; b. pemeriksaan IUMK; c. pemberian IUMK; dan d. pencabutan dan tidak berlakunya IUMK. Pasal 9 Pelayanan IUMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan melalui PATEN. Pasal 10 (1) Permohonan IUMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a diajukan kepada Camat menggunakan fomulir yang telah disediakan, dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. surat pengantar dari RT atau RW yang diketahui oleh Dukuh dan Lurah Desa; b. fotocopy Kartu Tanda Penduduk; c. fotocopy Kartu Keluarga; d. pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 (dua) lembar; e. formulir isian yang memuat : 1. nama; 2. nomor Kartu Tanda Penduduk; 3. nomor telepon; 4. alamat; 5. kegiatan usaha; 6. sarana usaha yang digunakan; 7. jumlah modal usaha; 8. persetujuan tetangga, dan 9. dokumen pengelolaan lingkungan, apabila usahanya mempunyai dampak lingkungan yang signifikan. (2) Tata cara pendaftaran dan bentuk formulir permohonan IUMK sebagaimana tersebut dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

6 2015 Pasal 11 (1) Camat melakukan pemeriksaan berkas pendaftaran IUMK. (2) Berkas pendaftaran yang memenuhi persyaratan menjadi dasar pemberian IUMK. (3) Dalam hal berkas pendaftaran IUMK tidak memenuhi persyaratan, Camat mengembalikan berkas kepada PUMK agar dilengkapi, paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran IUMK. Pasal 12 (1) Camat menerbitkan IUMK dalam bentuk naskah 1 (satu) lembar. (2) IUMK diterbitkan paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran IUMK diterima lengkap dan benar. (3) Pemberian IUMK tidak dikenakan biaya, retribusi, dan/atau pungutan lainnya. Pasal 13 (1) Bentuk naskah 1 (satu) lembar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) mencakup : a. kop surat; b. nama IUMK; c. nomor surat; d. dasar hukum; e. detail pemohon, terdiri atas : 1. Nama; 2. Nomor Kartu Tanda Penduduk; 3. Nama usaha; 4. Alamat; 5. Nomor telepon; 6. NPWP; 7. Bentuk usaha; f. Stiker hologram anti pembajakan; g. Barcode; dan h. Tanda tangan Camat. (2) Naskah 1 (satu) lembar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan perizinan secara elektronik. (3) Bentuk format IUMK sebagaimana tersebut dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

7 2015 Pasal 14 (1) Camat berwenang melakukan pencabutan IUMK. (2) Pencabutan IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila : a. PUMK meninggal dunia; b. Terjadi perubahan kepemilikan usaha; c. tidak melaksanakan kewajiban berdasarkan Peraturan Bupati ini; d. PUMK melanggar larangan yang diatur dalam Peraturan Bupati ini; e. PUMK melanggar peraturan perundang-undangan dan terkait dengan bidang usahanya; dan/atau f. PUMK tidak melakukan usaha lebih dari 1 (satu) tahun. (3) Pencabutan IUMK yang disebabkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f, dilakukan setelah Camat memberikan Surat Teguran kepada PUMK, dan PUMK tidak melaksanakan Surat Teguran dari Camat, setelah Surat Teguran Ketiga disampaikan kepada PUMK. (4) Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari. BAB IV KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN Pasal 15 PUMK berkewajiban : a. melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan IUMK yang dimiliki; dan b. mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan kegiatan usahanya. Pasal 16 PUMK berhak : a. melaksanakan kegiatan usaha; b. mendapatkan informasi dan sosialisasi atau pemberitahuan terkait kegiatan usahanya; c. mendapatkan pembinaan dan kemudahaan dalam pemberdayaan dari Pemerintah Daerah; dan d. mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan, bank atau non bank. Pasal 17 PUMK dilarang : a. memperdagangkan barang dan/atau jasa ilegal; dan b. melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

8 2015 BAB V MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 18 (1) Bupati melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian IUMK. (2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Pasal 19 (1) Lurah Desa menyampaikan laporan perkembangan usaha PUMK di wilayahnya kepada Camat. (2) Camat menyampaikan laporan hasil pemberian IUMK kepada Bupati melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. (3) Bupati menyampaikan laporan hasil pemberian IUMK kepada Gubernur. (4) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dilakukan setiap triwulan. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 20 (1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian IUMK. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan melalui Dinas Perindustrian, Perdaganagan dan Koperasi. (3) Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian IUMK di wilayah kerjanya. Pasal 21 (1) Bupati membentuk Tim pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemberian IUMK. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk: a. melakukan evaluasi pelaksanaan IUMK; dan b. mengkordinasikan terpenuhinya personil, pembiayaan, sarana prasarana dan Dokumentasi pelayanan IUMK. (3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada Bupati.

9 2015 BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 22 Pembiayaan pelaksanaan IUMK bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bantul. Ditetapkan di Bantul pada tanggal 23 NOVEMBER 2015 PENJABAT BUPATI BANTUL, ttd. Diundangkan di Bantul pada tanggal 23 NOVEMBER 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL, ttd. SIGIT SAPTO RAHARJO RIYANTONO BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015 NOMOR 81 Salinan sesuai dengan aslinya a.n. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul u.b. Asisten Pemerintahan Kepala Bagian Hukum GUNAWAN BUDI SANTOSO.S.Sos,M.H NIP. 19691231 199603 1 017

10 2015 LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN USAHA MIKRO DAN KECIL Tata Cara Pendaftaran dan Formulir I. Tata Cara Pendaftaran 1. PUMK mendaftarkan langsung kepada Camat atau melalui Pendamping yang sudah ditunjuk oleh Camat; 2. PUMK harus melengkapi dan menyampaikan berkas pendaftaran kepada Camat; 3. Mengisi Formulir Yang disediakan bermeterai Rp. 6.000,-; 4. IUMK diterbitkan paling lambat 1 ( satu ) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran diterima lengkap dan benar; 5. Pengembalian berkas yang kurang lengkap paling lambat 1 ( satu ) hari kerja; 6. Pemeriksaan berkas dilakukan paling lama 6 (enam ) hari kerja sejak berkas diterima; 7. Pemberian berkas IUMK kepada usaha mikro dan kecil tidak dikenakan biaya, retribusi dan atau pungutan lainnya; 8. Perbitan Izin dengan memperhatikan aspek estetika dan Lingkungan; dan 9. Bentuk penerbitan Izin PUMK berupa Naskah 1 lembar. II. Syarat - Syarat 1. Kriteria yang mendapatkan IUMK adalah a. Usaha mikro : 1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) b. Usaha Kecil 1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyakrp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah); dan/ atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah). 2. Kelengkapan Berkas a. menyertakan Surat Pengantar dari RT terkait usaha; b. menyertakan Kartu Tanda Penduduk; c. menyertakan Kartu Keluarga; dan d. menyertakan Pas photo terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar.

11 2015 III. Bentuk Formulir Permohonan IUMK I. Maksud Permohonan Izin (lingkari angka yang diinginkan) II. Identitas Perusahaan 1. Nama Perusahaan 2. Bentuk usaha 3. Merek (milik sendiri/lisensi) 4. a. Alamat Perusahaan : Jalan/Nomor RT/RW Kelurahan/Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi b. Jenis Tempat Usaha perusahaan * Pilih salah satu Milik Sendiri Sewa Pedagang keliling (bila perusahaan ada dipusat pertokoan/ perbelanjaan/perkantoran, jelaskan lantai dan ruangan) c. Nomor Telepon/ Fax 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) * Bagi Usaha Yang berbadan Hukum dan PUKM Yang memiliki NPWP 6. Sarana Yang Digunakan III. Identitas Pemilik/ Direktur Utama penanggung jawab perusahaan 1. Nama Lengkap 2. Tempat, Tanggal Lahir 3. Alamat Rumah/ Tempat Tinggal (lampirkan fotocopy KTP) 4. Nomor Telepon/Fax 5. Suami/Istri*) a. Nama b. Kewarganegaraan II. Kriteria Perusahaan 1. Kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Hasil Penjualan Tahunan III. Kegiatan Usaha *( Pilih salah satu yang dominan dan jelaskan ) 1. Memperoleh IUMK 2. Perubahan Kedudukan 3. Perubahan Usaha / Nama Perusahaan 4. Lain lain...

12 2015 Pertanian : Pembibitan dsb Peternakan Perikanan : Tambak, budidaya dsb Pertambangan dan Penggalian : Pembuatan batu bata dsb Industri Pengolahan : Industri Sandang,Industri makanan,industry, Kerajinan, Industri Kimia dan bahan bangunan Listrik, Gas, Air Bersih : Bio Gas, Mikro Gidro, instalatir dsb Bangunan : pemborong dsb Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa: salon, Catering, reparasi dsb IV. Jumlah Tenaga Kerja a. Warga Negara Indonesia (WNI)...orang, Pendidikan SD....orang, SLTA.orang, D1. orang, D2. orang, S1. orang, S2....orang, S3. orang b. Warga Negara Asing (WNA) V. Persetujuan Tetangga 1. Utara :. 2. Barat :. 3. Selatan :. 4. Timur : Demikian Formulir Permohonan ini telah diisi/dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata keterangan tersebut tidak benar, kami bersedia dicabut IUMK atau dituntut sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku,.. Tanda Tangan PUMK Penanggung Jawab Perusahaan Cap dan Materai RP.6000 (.. ) Nb. : Contoh formulir dapat diubah/disesuaikan Sesuai kebutuhan

13 2015 Contoh Naskah IUMK PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL KECAMATAN BANTUL Jl. Telp Faks. SURAT IZIN USAHA MIKRO KECIL Nomor : 001/IUMK-BANTUL/IX/2015 Berdasarkan : 1. Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil; dan 3. Peraturan Bupati Bantul Nomor Tahun 2015 tentang Pendelegasian Wewenang Perizinan Usaha Mikro dan Kecil. Dengan ini diberikan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) kepada : Nama : WARSINAH TETAP DALAM JIWA Nomor KTP : 33245689980001 Alamat : Bantul Karang, Ringinharjo, Bantul, Bantul Nomor Telpon : 08182700007 Untuk mendirikan Usaha Mikro dan Kecil yang mencakup perizinan dasar berupa : Menempati lokasi /domisili, melakukan kegiatan usaha baik produksi maupun penjualan barang dan jasa, dengan identitas : Nama Perusahaan : WARUNG MAKAN ISTIMEWA Bentuk Perusahaan : Perorangan NPWP : 48.423.212.0-5512.000 Kegiatan Usaha : Warung Makan Sarana Usaha : Milik Sendiri Alamat Usaha : Bantul Karang, Ringinharjo, Bantul, Bantul Jumlah Modal Usaha : Rp. 30.000.000 (Tigapuluh Juta Rupiah) Nomor Pendaftaran : 001 FOTO PUMK STEMPEL KECAMAT AN Ditetapkan di Bantul Pada tanggal CAMAT BANTUL, NIP. PENJABAT BUPATI BANTUL, ttd. SIGIT SAPTO RAHARJO

14 2015 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN USAHA MIKRO DAN KECIL Tata Cara Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan IUMK VI. Pengawasan 1. Camat melaksanakan kegiatan pengawasan IUMK di wilayahnya; 2. Pengawasan dilaksanakan oleh Camat paling sedikit 2 (dua ) kali dalam setahun/ atau sewaktu-waktu apabila diperlukan; 3. Pengawasan dan pengendalian IUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui kegiatan: a. pemantauan; dan b. penertiban. 4. Kegiatan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a berupa pelaksanaan jenis usaha yang sesuai naskah IUMK; 5. Kegiatan penertiban sebagaimana dimaksud berupa pelaksanaan menjaga kebersihan lingkungan dan kepentingan umum; 6. Camat Melaporkan pemberian IUMK kepada Bupati; dan 7. Bupati menyampaikan laporan hasil pemberian IUMK kepada Gubernur. VII. Pengendalian 1. PUMK hanya berhak mendapatkan 1 ( satu ) buah IUMK; 2. Camat dapat melakukan pencabutan IUMK; 3. Pencabutan IUMK dapat dilakukan apabila; a. pemegang IUMK melanggar ketentuan Perundang-undangan yang berlaku; b. perubahan kepemilikan Usaha Mikro dan Kecil; c. PUMK meninggal dunia; dan d. PUMK tidak menjalankan usaha lebih dari 1 (satu) tahun. 4. PUMK yang berubah Bidang Usahanya, diharuskan untuk memperbaharui data IUMK. VIII. Pembinaan 1. Hak dan Kewajiban a. Hak 1) melakukan kegiatan usaha; 2) mendapatkan informasi dan sosialisasi atau pemberitahuan terkait dengan kegiatan usaha; 3) mendapatkan pembinaan dan kemudahan dalam pemberdayaan dari Pemerintah atau lembaga lainnya; dan 4) mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan, bank dan non bank. b. Kewajiban 1) mematuhi ketentuan perundang-undangan; dan 2) mematuhi kegiatan usaha sesuai IUMK.

15 2015 2. Pembinaan Pembinaan dilaksanakan secara berjenjang dengan kriteria sebagai berikut: a. Desa melaksanakan pembinaan/pemberdayaan untuk Usaha Mikro dengan omset per tahun sampai dengan Rp. 100 Juta; b. Kecamatan melaksanakan pembinaan untuk Usaha Mikro dengan omset per tahun di atas Rp. 100 juta sampai dengan Rp. 300 Juta; dan c. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi melakukan pembinaan terhadap Usaha mikro dengan omset per tahun di atas Rp. 300 Juta. PENJABAT BUPATI BANTUL, ttd. SIGIT SAPTO RAHARJO