BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik industri maupun jasa, termasuk industri consumer goods.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Globalisasi bermuara pada masalah tantangan dan peluang yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya perjanjian kerjasama perdagangan antar dua negara atau yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 karena akan diberlakukannya AFTA (Asean Free Trade Area). AFTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi seakan menjadi mata rantai yang harus di koneksikan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teori struktur modal menjelaskan ada atau tidaknya pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan tujuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis. Pada aktivitas pasar modal investasi saham merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Pengembangan perusahaan terus dilakukan, baik oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil, untuk bisa bertahan dalam persaingan. Untuk melakukan pengembangan tersebut, perusahaan membutuhkan sumber pendanaan yang cukup. Upaya tersebut menjadi permasalahan tersendiri bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pendanaannya. Perusahaan harus dapat menentukan kebijakan pendanaan yang tepat demi memenuhi kebutuhan investasi perusahaan. Kebijakan pendanaan yang digunakan perusahaan untuk membiayai investasi berkaitan dengan struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan (Gitman, 2009:546). Menurut Ross et al. (2012:3), struktur modal adalah bauran antara hutang jangka panjang dan ekuitas yang digunakan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Ada dua macam tipe modal menurut Gitman (2009:561), yaitu modal hutang (debt capital) dan modal sendiri (equity capital). Modal sendiri terdiri dari saham preferen, saham biasa, serta laba ditahan. Dalam 1

kaitannya dengan struktur modal, jenis modal hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang. Sumber dana yang digunakan pada hakekatnya merupakan komposisi dana atau struktur modal perusahaan. Bauran hutang dan ekuitas untuk pendanaan perusahaan merupakan bahasan utama dari keputusan struktur modal perusahaan. Menurut Gitman (2009:572), komposisi yang optimal dari hutang dan ekuitas dapat meminimumkan biaya modal (cost of capital) sehingga dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Biaya modal merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana guna membiayai investasinya. Biaya modal adalah tingkat pengembalian yang harus diperoleh perusahaan atas investasinya untuk menjaga nilai pasar dari sahamnya (Gitman, 2009:504). Apabila suatu perusahaan bermaksud untuk melakukan kombinasi atas struktur modal yang ada, maka biaya modal dari struktur modal tersebut dihitung dengan menggunakan tingkat biaya rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital), dengan mengalikan biaya modal dari masing-masing bentuk pendanaan dengan proporsinya dalam struktur modal perusahaan (Gitman, 2009:517). Struktur modal yang optimal berdampak pada weighted average cost of capital yang seminimum mungkin (Ross et al., 2012:549) Kecenderungan perusahaan yang semakin banyak menggunakan hutang, tanpa disadari secara berangsur-angsur, akan menimbulkan kewajiban yang semakin berat bagi perusahaan saat harus melunasi hutang tersebut. Tidak jarang perusahaan-perusahaan yang akhirnya tidak mampu memenuhi 2

kewajiban tersebut dan bahkan dinyatakan pailit (Berk dan DeMarzo, 2009:520). Pedoman umum bagi perusahaan adalah mencari sumber dana tanpa meningkatkan risiko atau menurunkan fleksibilitas perusahaan. Pada kenyataaannya, komposisi yang optimal tersebut dapat dicari secara trial and error berdasarkan pengalaman. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade-off antara risiko dan tingkat pengembalian (Berk dan DeMarzo, 2009:431). Penambahan hutang dapat memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang semakin tinggi akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Dalam penetapan struktur modal, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain profitabilitas, struktur aset, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen. Menurut Gitman (2009:639), profitabilitas adalah hubungan antara revenue dan cost yang dihasilkan dari aktivitas yang menggunakan aset perusahaan, baik aset tetap maupun aset lancar. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan perusahaan dengan pendanaan internal. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM), yaitu 3

menghitung persentase sales setelah dikurangi seluruh cost dan expense, termasuk bunga, dividen, dan pajak, dibagi dengan sales yang telah dikurangi dengan discount, allowance, dan return (Gitman, 2009:67). Rasio ini telah digunakan dalam penelitian Firnanti (2011:125). Hasil penelitian Nurrohim (2008) dan Walmiaty (2008) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal, tetapi hasil penelitian Kesuma (2009) dan Indrajaya dkk. (2011) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Profitabilitas dinyatakan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal oleh Seftianne dan Handayani (2011) serta Wijayati dan Janie (2012). Struktur aset suatu perusahaan ditentukan oleh perbandingan antara aset lancar dengan aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Struktur aset berhubungan dengan jumlah aset perusahaan yang dapat dijadikan jaminan. Semakin tinggi struktur aset maka semakin tinggi struktur modalnya, berarti aset tetap yang dapat dijadikan jaminan hutang oleh perusahaan tersebut semakin besar. Struktur aset dalam penelitian ini diukur berdasarkan proporsi aset tetap dengan total aset yang dimiliki perusahaan (Husnan, 2002). Rasio ini telah digunakan dalam penelitian Kartika (2009:115). Struktur aset dinyatakan terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap struktur modal oleh Mas ud (2008) serta Joni dan Lina (2010), tetapi dinyatakan berpengaruh negatif oleh Seftianne dan Handayani (2011) serta Wijayati dan Janie (2012). Struktur aset dinyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal oleh Nurrohim (2008). 4

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset, rata-rata tingkat penjualan, dan rata-rata tingkat aset (Seftianne dan Handayani, 2011:44). Ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial perusahaan. Ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan, ada kecenderungan untuk menggunakan pinjaman yang lebih besar untuk membiaya investasi dan kegiatan operasionalnya. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diproksikan dengan logaritma natural dari total asset (Krishnan dan Moyer, 1996). Rasio ini telah digunakan dalam penelitian Kartika (2009:115). Penelitian Indrajaya dkk. (2011) serta Wijayati dan Janie (2012) menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, tetapi hasil penelitian Hadianto (2008) dan Kusumaningrum (2010) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan dinyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal oleh Firnanti (2011) serta Steven dan Lina (2011). Kebijakan dividen adalah rencana perusahaan yang akan dijalankan pada saat perusahaan mengambil keputusan berkaitan dengan dividen (Gitman, 2009:607). Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Kebijakan dividen suatu perusahaan berpengaruh terhadap struktur modalnya. Pembayaran dividen menyebabkan dana internal perusahaan terpakai sehingga dibutuhkan dana eksternal. 5

Perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang lebih tinggi akan menyebabkan perusahaan membutuhkan tambahan dana yang lebih banyak untuk membiayai kegiatan investasinya. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur dengan dividend payout ratio (DPR), yaitu memproporsikan dividend per share dengan earning per share (Gitman, 2009:611). Rasio ini telah digunakan dalam penelitian Steven dan Lina (2011:175). Hasil penelitian Walmiaty (2008) serta Steven dan Lina (2011) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, tetapi penelitian Joni dan Lina (2010) serta Yeniatie dan Destriana (2010) menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang direplikasi tersebut antara lain: 1. Penelitian ini mengganti variabel independen risiko bisnis yang digunakan oleh Kartika (2009) dengan variabel kebijakan dividen, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal. 2. Variabel profitabilitas yang digunakan Kartika (2009) diproksikan dengan menggunakan Return On Asset (ROA), sedangkan penelitian ini menggunakan Net Profit Margin (NPM). 3. Kartika (2009) melakukan penelitian untuk sektor manufaktur di BEI, sedangkan penelitian ini untuk sektor industri barang konsumsi di BEI; 6

4. Kartika (2009) melakukan penelitian untuk periode 2004-2006, sedangkan penelitian ini untuk periode 2009-2011. Keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang secara langsung akan menentukan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan hidup dan berkembang. Atas dasar perbedaan dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya dan perlunya perluasan penelitian yang didukung oleh teori yang mendasari, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, Ukuran Perusahaan, serta Kebijakan Dividen terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011). 1.2. Pembatasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 2011 yang menerbitkan laporan keuangan tahunan, mempunyai laba positif dan melakukan pembayaran dividen dalam bentuk dividen kas secara berturut-turut dari tahun 2009 sampai 2011. 2. Variabel dependen struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan perbandingan antara Long-Term Liabilities dengan Total Shareholder s Equity yang dimiliki perusahaan. 7

3. Variabel independen profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan rasio Net Profit Margin (NPM), yaitu net income dibagi dengan net sales. 4. Variabel independen struktur aset dalam penelitian ini diukur dengan Fixed Assets Ratio (FAR), yaitu fixed assets dibagi total assets. 5. Variabel independen ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total assets. 6. Variabel independen kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR), yaitu dividend per share dibagi earning per share. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 2. Apakah struktur aset yang diproksikan dengan Fixed Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 3. Apakah ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Total Assets berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 4. Apakah kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 8

5. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin, struktur aset yang diproksikan dengan Fixed Asset Ratio, ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Total Assets, dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini: 1. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin terhadap struktur modal. 2. Untuk menganalisis pengaruh struktur aset yang diproksikan dengan Fixed Asset Ratio terhadap struktur modal. 3. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Total Assets terhadap struktur modal. 4. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio terhadap struktur modal. 5. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin, struktur aset yang diproksikan dengan Fixed Asset Ratio, ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Total Assets, dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio secara simultan terhadap struktur modal. 9

1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Manajer Perusahaan Penelitian ini dapat berguna bagi manajer perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya pemenuhan kebutuhan dana untuk mencapai struktur modal perusahaan yang optimal dengan memperhatikan faktorfaktor antara lain profitabilitas, struktur aset, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen. Struktur modal yang efektif mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Dengan demikian, tujuan pihak manajemen perusahaan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (pemilik) dapat tercapai. 2. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Para investor akan melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan melalui informasi yang berasal dari laporan keuangan yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, antara lain profitabilitas, struktur aset, ukuran perusahaan, serta kebijakan dividen. 10

3. Bagi Akademisi Penelitian ini berguna untuk pengembangan teori mengenai akuntansi keuangan, khususnya struktur modal, sekaligus sebagai tambahan referensi bukti empiris bagi mahasiswa/i dan dosen, serta dapat dijadikan acuan oleh peneliti selanjutnya dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. 1.6. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TELAAH LITERATUR Bab kedua terdiri dari landasan teori yang menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan yang mendasari pembahasan secara detail. Bab ini juga menguraikan penelitianpenelitian terdahulu, model penelitian, serta perumusan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ketiga menguraikan metode penelitian yang terdiri atas gambaran umum objek penelitian, metode penelitian, variabel penelitian beserta definisi operasionalnya, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, serta teknik analisis data yang digunakan. 11

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab keempat menguraikan hasil dari penelitian, dari tahap analisis, desain, hasil pengujian dan implementasinya. Dalam bab ini dikemukakan argumen peneliti atas pokok bahasan dari obyek penelitian serta temuan hubungan antara variabel-variabel penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab kelima terdiri dari simpulan yang berisi jawaban atas batasan masalah serta tujuan penelitian yang dikemukakan pada pendahuluan. Pada bab ini juga terdapat keterbatasan penelitian serta saran yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian ini. 12