BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara semakin meng-global. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhnya kembali perekonomian di Indonesia saat ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kondisi perekonomian di dunia tengah dilanda krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini tentunya membawa

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2007 bagi Indonesia daya saing telah dan akan terus menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah kualitas, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang apapun, dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci: biaya kualitas, aktivitas pengendalian kualitas, dan efisiensi biaya produksi.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri sebagai salah satu unsur yang mendukung perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia menyebabkan persaingan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimulainya era pasar bebas, menuntut perusahaan untuk dapat mempertahankan

ABSTRAK. Kata kunci : Prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, eksternal failure costs. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi negara-negara di Asia saat ini belum sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang melanda dunia membuat perekonomian semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perdagangan dunia telah dimulai sejak sistem barter timbul.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Masalah

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS (STUDI KASUS PADA UD GUYUB SANTOSO BLITAR BLITAR) Dewi Lestianingrum

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU ISO (9001:2008) PADA PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS PADA PT. JAVA ENERGY SEMESTA GRESIK PUGUH PUJO SANTOSO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Tingkat kompetisi diantara perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: struktur laporan biaya kualitas, evaluasi, pengendalian kualitas. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan semakin ketat dan pelaku

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat

BAB II. dan memberikan profit yang lebih bagi perusahaan. kesopanan), karakteristik sensori (bau, rasa) (Suardi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Untuk mengatasi persaingan yang

ABSTRAK. Kata kunci: analisa biaya kualitas, pemisahan biaya tetap dan variabel, profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Quality Management. D Rizal Riadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Kata kunci: biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan ekternal, produk cacat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang membuat seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ini semakin mengglobal. Semenjak tahun 2003, ASEAN Free Trade Area (AFTA) diberlakukan di seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Indonesia. Keberadaan AFTA, mau tidak mau, pasti akan memberi imbas bagi Indonesia di berbagai bidang kehidupan, baik positif maupun negatif. Keberadaan AFTA dalam bidang ekonomi menurut Antonius Krisna Murti: Keberadaan AFTA akan semakin memprioritaskan keberhasilan ekonomi di atas segalanya. Dunia ekonomi dianggap sebagai faktor yang urgen dan menempati posisi poros dalam memajukan negara. Indonesia, semenjak Orba sebenarnya telah memulai usahanya untuk mengutamakan ekonomi yang berpusat pada industri. Kini, dengan keberadaan AFTA industrialisasi akan semakin gencar. (www.sinarindonesia.co.id/rubrik/2002/20/4/asu2.html) Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, peranan mutu produk perusahaan semakin besar dalam kaitannya dengan perkembangan perusahaan. Untuk dapat bertahan, maka perusahaan dituntut untuk melakukan tindakantindakan yang mengarah pada kegiatan efisiensi. Namun kegiatan efisiensi ini harus tetap memperhatikan mutu dari barang dan jasa yang dihasilkan. Pelaksanaan efisiensi ini bertujuan untuk menghemat biaya, sehingga dapat memberikan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen dengan harga bersaing. 1

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan tindakan pengendalian mutu produk dan mengurang jumlah produk yang rusak. Pengendalian mutu dimaksudkan untuk menentukan standar mutu untuk masing-masing produk yang bersangkutan dan usaha untuk dapat memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Menurut Sabihaini ada empat langkah yang harus dilakukan dalam pengendalian tersebut, yaitu: 1. Menetapkan standar, 2. Menilai kesesuaian, 3. Bertindak bila perlu, dan 4. Merencanakan perbaikan. (Jurnal Ekonomi (Analisis Ilmiah Ekonomi, Manajemen, Keuangan, dan Pembangunan), Vol XIV No. 36, September/Oktober 2004) Peningkatan Kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Kini sudah tidak jamannya lagi perusahaan hanya mementingkan volume penjualan yang begitu besar untuk mencapai keuntungan yang maksimal, tetapi lebih berorientasi pada aspek kepuasan konsumen. Hubungan mutu dengan kepuasan konsumen menurut Monika Kussetya Ciptani: Dengan adanya kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu dikembangkan berbagai cara dan teknik untuk mengidentifikasi besarnya biaya kualitas (kerugian yang muncul akibat barang yang dihasilkan menyimpang dari standar) suatu perusahaan. (www.petra.ac.id/~puslit/journals/articles.php?publishedid=aku99010106) 2

Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk meneliti mengenai biaya kualitas lebih lanjut. Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah: Analisis Biaya Kualitas Untuk Mengevaluasi Efektivitas Dan Efisiensi Pengendalian Kualitas 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah pokok yang akan mendasari penelitian ini, yaitu: 1. Faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan? 2. Bagaimana mengklasifikasikan biaya kualitas di Perusahaan Super Plastin? 3. Apakah Perusahaan Super Plastin sudah melakukan analisis atas biaya kualitas? 4. Bagaimana mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin? 5. Bagaimana analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. 3

2. Untuk dapat mengklasifikasikan biaya kualitas di Perusahaan Super Plastin. 3. Untuk mengetahui Perusahaan Super Plastin sudah melakukan analisis atas biaya kualitas. 4. Untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin. 5. Untuk mengetahui analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: Bagi perusahaan Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan serta membantu dalam menentukan strategi yang tepat pada masa yang akan datang sehubungan dengan penerapan biaya kualitas. Bagi penulis Untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis dalam penerapan teori-teori Akuntansi Manajemen yang telah dipelajari selama kuliah, khususnya tentang analisis biaya kualitas, dan untuk memenuhi persyaratan akademis untuk mengikuti sidang sarjana lengkap di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. 4

Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan sebagai bahan referensi untuk mereka yang ingin melakukan penelitian mengenai analisis biaya kualitas, khususnya untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas. 1.5 Kerangka Pemikiran Kualitas merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam menghasilkan produknya, perusahaan pun harus melakukan efektivitas dan efisiensi. Di sinilah peran akuntansi manajemen sangat diperlukan untuk menyediakan informasi tentang biaya kualitas yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya kualitas yang dapat mengurangi tingkat produk cacat yang mungkin dihasilkan oleh perusahaan. Dengan adanya peningkatan kualitas dalam membuat suatu produk, perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya produksi yang besar, karena dengan memperhatikan kualitas maka produk yang dihasilkan terbebas dari kerusakan, sehingga terhindar dari pemborosan (waste) dan inefisiensi. Biaya yang dikeluarkan agar produk yang dihasilkannya berkualitas disebut dengan biaya kualitas. Biaya kualitas ini digunakan supaya produk yang dihasilkan tidak berkualitas rendah, karena produk yang berkualitas rendah akan merugikan konsumen. Sebaliknya, apabila perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas baik, perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari konsumen. 5

Definisi kualitas menurut Horngren, Foster dan Datar : The American Society for Quality Control defines quality as the total features and characteristics of a product or a service made are performed according to specifications, to satisfy consumers at the time of purchase and during use. (2003:654) Jadi kualitas merupakan kata yang mengandung arti relatif dan digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat kesesuaian suatu barang atau jasa terhadap persyaratan atau spesifikasinya. Bila persyaratan tersebut dipenuhi, berarti barang atau jasa tersebut kualitasnya baik, dan jika tidak memenuhi syarat berarti barang atau jasa tersebut kualitasnya jelek. Dengan demikian, biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul untuk mencegah terjadinya atau karena terjadinya kualitas yang rendah. Sementara itu, menurut Hansen dan Mowen pengertian biaya kualitas yaitu: Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kemungkinan dari produk yang dihasilkan berkualitas jelek atau tidak sesuai dengan keinginan konsumen. (2005:7) Menurut Arini, secara keseluruhan, biaya kualitas tersebut meliputi: 1. Biaya pencegahan (prevention costs), 2. Biaya penilaian (appraisal costs), 3. Biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan 4. Biaya kegagalan eksternal (external failure costs). (2003:9) Menurut Hansen dan Mowen dari segi akuntansi, terdapat dua tipe biaya kualitas, antara lain: 1. Biaya kualitas yang terlihat (observable quality costs) Adalah biaya yang disajikan dalam catatan akuntansi organisasi. 2. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs) Adalah biaya oportunitas yang terjadi karena kualitas jelek (biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi). Penge- 6

cualian pada biaya kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, dan biaya kehilangan pangsa pasar, semua biaya kualitas adalah dapat terlihat dan dicatat dalam catatan akuntansi. Biaya tersembunyi adalah semua biaya yang berada dalam kategori produk gagal eksternal. Biaya kualitas yang tersembunyi bisa menjadi besar dan karena itu harus diestimasi. (2005:9) Apabila suatu perusahaan ingin membuat struktur laporan biaya kualitas, pertama kali yang harus dilakukan yaitu perusahaan harus mengidentifikasi biayabiaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kualitas tersebut. Dengan dilakukannya identifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kualitas, perusahaan dapat melakukan usaha untuk mencegah dan mendeteksi kualitas yang jelek yang mungkin terjadi, serta dapat mengetahui respon atas kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Struktur laporan biaya kualitas ini berguna bagi pihak manajemen untuk dapat mengevaluasi kemajuan perbaikan kualitas secara terus-menerus, untuk menentukan efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dalam perusahaan. Pengendalian kualitas dikatakan efektif dan efisien apabila biaya total kegagalan internal maupun biaya total kegagalan eksternal terus menurun, sehingga biaya total kualitas juga terus menurun. Biaya kegagalan dapat dikurangi dengan cara mengeluarkan atau mengalokasikan dana yang lebih besar pada aktivitas pencegahan dan penilaian. Jadi dengan diterapkannya biaya kualitas, perusahaan dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan bisa melakukan efektivitas dan efisiensi di seluruh operasi sehingga harga produk yang dihasilkan lebih kompetitif. Dampak dari semua itu adalah meningkatnya kepercayaan pelanggan, meningkatnya citra perusahaan yang semakin diakui dalam jaminan kualitas produk- 7

nya, serta meningkatnya tingkat pendapatan perusahaan karena penjualan yang terus meningkat. Adapun bagan dari rerangka pemikiran tersebut di atas sebagai berikut: Aktivitas Perusahaan Produksi produk Peningkatan kualitas Timbul biaya-biaya Pengklasifikasian biaya kualitas Biaya pencegahan Biaya penilaian Biaya kegagalan internal Biaya kegagalan eksternal Struktur laporan biaya kualitas Evaluasi Efektif & efisien Tidak efektif & efisien Gambar 1.1 Bagan Rerangka Pemikiran 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode ini merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran, atau kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis serta akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara hal-hal yang diselidiki. Sementara itu studi kasus adalah penelitian deskripsi 8

yang berusaha mencermati individu atau suatu unit tertentu serta mencoba menentukan semua variabel penting yang melatarbelakangi timbul dan berkembangnya variabel tersebut. Data yang diperoleh dari objek penelitian ini akan dilakukan pengolahan, kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis antara lain: 1. Data primer (primary data) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara lang-sung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Dalam data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan pe-nelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. 2. Data sekunder (secondary data) Data sekunder merupakan data sumber penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. 9

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dalam upaya pengumpulan data sekaligus sebagai objek penelitian yaitu pabrik plastik Super Plastin di Jl. Raya Singaparna km 9 Cipawitra yang dilakukan pada bulan September sampai dengan selesai. 10