dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

perkembangan zaman itu sendiri atau komunikasi yang merubah zaman.

BAB I PENDAHULUAN. menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan berkomunikasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu usaha, baik yang bergerak di bidang jasa maupun

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan disingkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuntut setiap organisasi mampu menghadapi tantangan global,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana pekerjaan. Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BABl PENDAHULUAN. Pelayanan publik menurut Thoha (1994) merupakan suatu kegiatan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan salah satu bentuk kegiatan pada ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan dan motivasi merupakkan sebagian dari masalah

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Hasnur Group yang awalnya bergerak pada bidang angkutan sungai tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan salah satu aset penting.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku pada. tingkat pekerjaan perseorangan yaitu karyawan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat sehingga manusia yang tidak mau berubah akan tergilas oleh

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi semakin kompleks dan sangat penting dirasakan

dirasakan oleh komunikator dan komuniken.

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

Transkripsi:

2 Hal tersebut akan mengganggu kelancaran dalam bekerja dan dapat merugikan instansi atau organisasi. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang jitu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau yang biasa juga dikenal dengan Hubungan Masyarakat (HUMAS) sangatlah berperan penting untuk terbentuknya komunikasi yang baik dalam sebuah komunikasi internal sehingga permasalahan tersebut dapat dihindari ataupun diselesaikan dengan baik. Banyak masalah penting yang harus dihadapi oleh instansi atau organisasi salah satunya adalah masalah hubungan (relationship), permasalahannya berkisar pada pertanyaan bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan yang baik antara instansi atau organisasi tersebut dengan masyarakat (publik) baik publik internal maupun eksternal demi tercapainya tujuan instansi atau organisasi. Komunikasi timbal balik (feed back) sangatlah penting bagi karyawan guna tercapainya tujuan dan keinginan-keingina dari pihak karyawan kepada pihak instansi atau organisasi atau sebaliknya. Sehingga dapat mendukung segala program kegiatan, hubungan saling pengertian kepada karyawan atau pegawai. Oleh karena itu berhasil tidaknya suatu usaha maupun tercapainya tujuan yang diharapkan, tergantung dari usaha dan kerja dari karyawan atau pegawai dan pimpinan instansi atau organisasi. Karyawan merupakan asset yang sangat penting dalam sebuah organisasi dalam dunia public relations yang biasa juga disebut dengan hubungan masyarakat (Humas). Karyawan termasuk dalam ruang lingkup Humas Internal Employee

3 Relations). Karyawan atau pegawai menjadi bagian utama dari unit usaha suatu instansi atau organisasi itu sendiri. Kaitannya dengan penelitian ini, penulis meneliti salah satu publik internal yaitu karyawan (employee relations) yaitu publik yang terdiri dari para pegawai (karyawan) menjadi bagian utama dari suatu unit usaha, perusahaan atau instansi itu sendiri. Hubungan kepegawaian (employee relations) dipengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antara karyawan dan manajemem perusahaan atau instansi yang efektif. Employee public atau publik karyawan adalah salah satu internal publik yang dijadikan salah satu sarana dari kegiatan public relations didalam usaha untuk mencapai tujuan dari organisasi. Karyawan atau pekerja merupakan aset yang cukup penting di dalam sebuah perusahaan atau instansi. Mereka merupakan potensi yang sangat berarti dalam instansi atau organisasi, potensi mana yang dapat di kembangkan lebih baik dari sebelumnya. Karena itu mereka dianggap salah satu publik yang menentukan suksesnya instansi atau organisasi, maka perlu diadakan hubungan baik dan terarah antara pimpinan dan karyawan atau pegawai. Komunikasi internal dalam pelaksanaan employee relations (hubungan masyarakat internal) yang tepat dalam suatu instansi atau organisasi merupakan saran teknis atau suatu kegiatan metode komunikasi yang memiliki kekuatan mengola sumber daya manusia demi pencapaian tujuan organisasi dan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas suatu instansi baik dilihat secara kualitas maupun kuantitas.

4 Komunikasi kedalam melalui program employee relations diharapkan akan menibulkan hasil yang positif yaitu : pegawai atau karyawan merasa dihargai, diperhatikan oleh pimpinan perusahaan, sehingga dapat menciptakan rasa memiliki (sense of belonging), motivasi kerja, kreatifitas, ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin dan mengurangi dampak negatif terhadap manajemen perusahaan, seperti: kerja karyawan kurang efektif dan tidak berkualitas. Berdasalkan hal tersebut pihak humas melalui program employee relations dapat membantu perusahaan atau instansi menghindari terjadinya karyawan atau pegawai yang non produktif. Employee Relations suatu cara dalam terjalinya kerja sama yang baik. Sehingga dapat menumbuhkan jaringan komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi. Dalam suatu organisasi bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berpotensi pada karyawan atau pegawai. Salah satu faktor pendukung agar karyawan atau pegawai tetap bersemangat dalam melaksanakan tugas dalam pekerjaannya adalah adanya komunikasi antara karyawan atau pegawai tersebut baik itu dari atasan kepada bawaha maupun dari bawahan kepada atasan atau pemimpin dalam suatu instansi atau organisasi. Hubungan antar karyawan ( employee relations) Sekretariat Daerah di Pemerintahan Kota Cimahi sangatlah penting dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan atau pegawai. Dengan penuh semangat kerja, kedisiplinan tinggi, serta mampu mencapai standart kerja yang efektif dan efisien. Dalam hal ini adanya

5 komunikasi antar karyawan atau pegawai sangatlah penting dan membantu sekali dalam meningkatkan kinerja pegawai, karena berkaitan dengan interaksi antara atasan dan bawahan ataupun sebaliknya dalam proses pelaksanaan kerja. Dimana pencapaian suatu instansi atau organisasi tidak terlepas dari suatu kinerja karyawan atau pegawai yang baik. Pekerjaan yang maksimal, hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai karyawan atau pegawai dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja yaitu kecakapan pegawai dalam menjalankan tugas dan motivasi mereka mengerjakan tugas merupakan pertimbangan penting dalam pencapaian produktivitas yang tinggi bagi karyawan atau pegawai. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabyang diberikan kepadanya, hal ini berarti kinerja pegawai akan lebih meningkat serta tujuan instansi atau organisasi dapat tercapai. Kinerja dapat diartikan sebagai kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian dari suatu instansi yang dihubungkan dengan visi yang diemban serta mengetahui dampak positif suatu kebijakan operasional yang diambil. Kinerja dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian secara periodic mengenai efektifitas operasional suatu organisasi dan pegawai berdasarkan sarana, standart, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan penjajakan yang dilakukan oleh peneliti di Sekretariat Daerah Pemerintahan Kota Cimahi, ternyata

6 fingsi hubungan antara karyawan (employee relations) belum terlalu dapat meningkatkan kinerja karyawan atau pegawai. Berdasarkan Berita di Media Massa Pikiran Rakyat, Dimana memberitakan Kekurang puasan masyarakat terhadap kinerja para Pegawai Sekretariat Daerah Pemkot Cimahi. Contohnya : Masyarakat mengeluh mengenai lambannya perbaikan jalan dibeberapa titik jalan di kota cimahi. Selain itu, masalah yang ditemukan seperti Masyarakat mengeluh mengenai kurang baiknya Pegawai dalam penyampaian informasi bagi masyarakat. Contohnya : Penyebaran informasi sosialisasi kesehatan lingkungan hidup. Dan banyak masyarakat tidak mengetahui. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam rangka pembuatan skripsi dengan Rumusan Masalah sebagai berikut: BAGAIMANA FUNGSI EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH DI PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI.

7 1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1 Bagaimana Fungsi Employee Relations dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah di Pemerintahan Kota Cimahi? 2 Bagaimana komunikator menyampaikan pesan atau materi kepada pegawai yang bersangkutan dengan Employee Relations dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah di Pemerintahan Kota Cimahi? 3 Sejauhmana Fungsi Isi Pesan dari Employee Relations dalam meningkatkan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah di Pemerintahan Kota Cimahi? 3.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam melakukan penelitian ini selain sebagai syarat ujian sidang program Strata Satu (S1) bidang kajian Hubungan Masyarakat (Humas), Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung adalah sebagai berikut : 1. Dengan melakukan komunikasi internal,employee relations (hubungan masyarakat internal) adalah salah satu cara metode kegiatan komunikasi yang memiliki kekuatan mengelola sumber daya manusia demi pencapaian tujuan organisasi dan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas baik dilihat secara kualitas maupun kuantitas.

8 2. Komunikator menyampaikan pesan atau materi kepada pegawai yang bersangkutan dengan Employee Relations dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah di Pemerintahan Kota Cimahi. 3. Untuk mengetahui Fungsi Isi Pesan dari Employee Relations dalam meningkatkan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah di Pemerintahan Kota Cimahi. 3.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan suatu ilmu. Berkaitan dengan judul penelitian, maka kegunaan penelitian ini terbagi menjadi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yang secara umum diharapkan mampu mendatangkan manfaat bagi pengembangan Ilmu Komunikasi secara umum dan Pengembangan Ilmu Hubungan Masyarakat secara khusus. 3.4.1 Kegunaan Teoretis 1. Penelitian ini dapat melengkapi kelengkapan kepustakaan dalam bidang disiplin ilmu komunikasi, khususnya yang berhubungan dengan hubungan masyarakat, serta dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dengan masalah yang diteliti. 2. Melatih kemampuan peneliti dalam menganalisis suatu permasalahan serta mencari cara-cara memecahkan masalahtersebut. 3. Sebagai salah satu syarat dalam menempuh Ujian Strata Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Komunikasi Unpas Bandung.

9 3.4.2 Kegunaan Praktis 1. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pengetahuan mengenai kegiatan public relations terutama mengenai fungsi employee relations yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi. 2. Hasi penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan atau sumber pemikiran bagi Humas/PR Pemerintah Kota Cimahi untuk menambah wawasan dan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja karyawan. 3. Mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat sebagai perbandingan antara materi yang didapatkan di perkuliahan dengan penerapan di instansi pemerintahan. 3.5 Kerangka Pemikiran Komunikasi adalah dasar dari setiap usahaantar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia ingin membagi apa yang dirasakan dan diketahuinya. Sejak adanya peradaban manusia sampai sekarang ini dan terus berkembang dan semakin penting, dimana dalam berkomunikasi terjadi proses penyesesuaian diri manusia dengan lingkungannya agar dapat menguasai keadaan. Sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan, peneliti memerlukan kerangka pemikiran yang berupa teori atau pendapat para ahli, yaitu teori mengenai hal yang berkaitan dengan peneliti yang sedang dilakukan oleh peneliti.

10 Teori yang digunakan oleh peneliti adalah Teori Hubungan Manusia. Teori ini dikemukakan oleh Elton Mayo. Teori ini termasuk penemuan besar pada awal tahun 1930 an. Hasil terpenting terjadi selama eksperimaen penerangan lampu. Semula, para peneliti menganggap bahwa semakin baik penerangan, semakin tinggi hasil pekerja. Maka, mereka memutuskan untuk mengadakan suatu ruangan eksperimen dengan berbagai kondisi penerangan dan suatu ruangan kontrol dengan kondisi cahaya yang konstan. Dua kelompok pekerja dipilih untuk melakukan pekerjaan mereka di dua tempat yang berbeda. Melalui suatu periode waktu penerangan di ruangan eksperimen ditambah hingga intensitas yang menyilaukan dan kemudian dikurangi hingga tingkat di mana cahaya tidak ada. Hasilnya adalah sebagai berikut: Ketika banyaknya penerangan bertambah, bertambah juga efisiensi pekerja di ruangan eksperimen; tetapi, efisiensi pekerja di ruangan kontrol juga bertambah. Ketika cahaya berkurang di ruangan tes, efisiensi kelompok tes dan juga kelompok kontrol bertambah dengan perlahan tetapi mantap. Ketika penerangan setaraf dengan penerangan tiga lilin di ruangan tes, para operator memprotes, mengatakan bahwa mereka hampir tidak dapat melihat apa yang sedang mereka lakukan pada saat itu angka produksi berkurang. Hingga saat itu para pekeija dapat mempertahankan efisiensi meskipun terdapat hambatan. Hasil eksperimen penerangan cahaya membangkitkan minat para

11 peneliti, juga minat terhadap manajemen. Maka, dari tahun 1927 hingga 1929, sebuah tim peneliti terkemuka mengukur pengaruh dan berbagai kondisi kerja terhadap produktivitas pegawai. Hasilnya juga sesuai dengan eksperimen penerangan, terlepas dari kondisi-kondisi kerja, produksi bertambah. Para peneliti berkesimpulan bahwa hasil yang luar biasa bahkan menakjubkan itu terjadi karena enam orang dalam ruang eksperimen itu menjadi sebuah tim, yang hubungan anggota-anggotanya dalam kelompok berperan lebih penting dalam meningkatkan moral dan produktivitas mereka terlepas dan apakah kondisi-kondisi kerja tersebut baik atau buruk. Para peneliti juga berkesimpulan bahwa para operator tidak mengetahui mengapa mereka dapat bekerja lebih produktif di ruangan tes, namun ada feeling memang bahwa hasil yang lebih baik berkaitan dengan kondisi-kondisi kerja yang lebih menyenangkan, lebih bebas dan lebih membahagiakan. Dalam Teori Hubungan Manusia, terdapat dua kesimpulan yang berkembang dan studi Hawthorne tersebut sering disebut Efek Hawthorne (The Hawthorne Effect): 1. Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap dan perilaku mereka. 2. Moral dan produktivitas dapat meningkat apabila para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu sama lainnya.

12 Suatu keinginan memberikan respons terhadap kebutuhan-kebutuhan pribadi dan organisasi teiah menjadi suatu konsekuensi yang signifikan dari dasar-dasar yang telah diletakkan teoritisi terdahulu mengenai perilaku. Dewasa ini terdapat perbedaan yang penting antara pengembangan hubungan manusiawi yang baik dan pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Komunikasi organisasi mencoba memberikan latar belakang guna mengembangkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi, tidak hanya mengembangkan kualitas hubungan manusiawi. Komunikasi memegang peranan penting yang didalamnya tedapat komunikator dan komunikan yang saling mempengaruhi pada perubahan sikap. Employee Relations dalam suatu instansi atau organisasi sangatlah penting dimana terciptanya suatu hubungan timbale balik antara karyawan dengan karyawan, maupun karyawan dengan pihak manajemen sehingga dapat menciptakan saling pengertian. Oleh karena itu diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan atau pegawai. Instansi atau organisasi mutlak dibutuhkan adanya komunikasi, karena suatu organisasi mencakup kepentingan dua orang atau lebih yang mana diantaranya memerlukan koordinasi untuk mendapatkan hal yang lebih baik. Muhammad, dalam bukunya Komunikasi Organisasi mendefinisikan Employee Relations yaitu:

13 Sekelompok orang yang melakukan komunikasi hanya didalam suatu organisasi, dimana orang yang melakukan komunikasi bekerja di suatu organisasi atau perusahaan. (2002:97) Muhammad, dalam bukunya Komunikasi Organisasi dimensi Employee Relations yaitu: a. Komunikator b. Isi Materi c. Aturan-aturan (2002:42) Hubungan karyawan mengusahakan dengan berbagai macam usaha dan program-program untuk mencapai understanding, kepercayaan, saling membantu dan bekerja sama antara kedua belah pihak. Karena karyawan atau pekerja merupakan asset yang sangat penting dalam suatu instansi atau organisasi. Diperlukan adanya Employee Relations dalam suatu organisasi karena setiap karyawan memiliki latar belakang yang berbeda. Misalnya, dilihat pada tingkat kemampuan, pengalaman, pangkat, gaji, usia dan lain-lainnya. Berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja pegawai, definisi dari kinerja yang ditanyakan oleh Muhammad dalam bukunya Komunikasi Organisasi antara lain sebagai berikut: Kinerja pegawai adalah Tanggung jawab dari hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diembankan kepadanya. (2002:46)

14 antara lain: Muhammad, dalam bukunya Komunikasi Organisasi dimensi Kinerja a. Kapasitas b. Kontrol c. Komitmen d. Kondisi e. Imajinasi f. Intelektual (2002:44) Berdasarkan hasil uraian tersebut dapat dikatakan bahwa suatu kinerja pegawai akan melaksanakan pekerjaan dengan baik dan meningkatkan produktivitas kerja.

15 Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran FUNGSI EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA CIMAHI Teori Hubungan Manusia (Elton Mayo dalam Muhammad 2002;39) Asumsi dlm Komunikasi pada Fungsi Employee Relations: Komunikator Isi Materi Aturan-aturan (Muhammad, 2002:42) Kapasitas Kontrol Komitmen Kondisi Imajinasi Intelektual (Muhammad,2002:44) Penurunan Konsep Fungsi Employee Relations: Komunikator dlm menyampaikan pesan - Kemampuan komunikator dlm menyampaikan pesan - Kejujuran komunikator dlm menyampaikan pesan - Daya tarik komunikator dlm menyampaikan pesan Isi materi yang disampaikan - Struktur pesan yang disampaikan - Kejelasan isi pesan yang disampaikan - Gaya penyampaian pesan Aturan-aturan di dalam isi pesan/materi - Aturan-aturan yang mengarahkan karyawan Kinerja Pegawai: Kapasitas Pegawai dlm bekerja - Kemampuan karyawan dalam menjalankan pekerjaan Kontrol Pegawai oleh atasan - Penghargaan dari atasan terhadap pekerjaannya - Pujian dari atasan Komitmen Pegawai dalam Pekerjaan - Ganjaran seperti kepuasan diri dan kebutuhan aktualisasi diri Kondisi Pegawai dlm Pekerjaan - Kepantasan kondisi sekitar pekerjaan Imajinasi Pegawai dlm pekerjaan - Kemampuan kreatifitas Pegawai dlm memecahkan masalah Intelektual Pegawai - Potensi pegawai dlm bekerja Sumber : Muhammad, 2002, 39-46 Dan Modifikasi Peneliti dan Pembimbing Tahun 2011