Akses Koperasi dan UKM di Pasar Modal

dokumen-dokumen yang mirip
STIE DEWANTARA Pasar Modal

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Elin Dwi Jayanti A PASAR MODAL

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kekayaan yang dimiliki saat ini untuk digunakan di masa

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pasar Modal. diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

PASAR MODAL INDONESIA

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

P A S A R M O D A L (Capital Market)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

Proses Go Publik Go Public (Penawaran Umum) adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan di-go

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal atau disebut juga dengan go public. Adapun tujuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perbankan. Dalam meningkatkan kinerja perusahaan, pihak manajemen

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan pasar modal tersebut juga

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

Cegah Kongkalingkong, BUMN akan IPO Harus Diperiksa

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut

SEKURITISASI ASET : SURAT UTANG KOPERASI. Kemenkop dan UKM

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PASAR MODAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL PERTEMUAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

Proses Bank Syariah Go Publik

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk. Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan

Pasar Modal. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dalam iklim persaingan yang dihadapi. Demi mencapai pertumbuhan

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

PASAR MODAL DI INDONESIA

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dari investasi itu sendiri. Demi mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan

PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahan sebagai suati entitas bisnis bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN REKSA DANA DAN PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS REKSA DANA DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bagaimana Menjadi Investor Saham

BAB I PENDAHULUAN. perolehan laba perusahaan. Laba tersebut merupakan hasil yang dicapai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Saham adalah satuan

Bab 3 PENAWARAN UMUM DI PASAR PERDANA

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil dan keuangan juga dapat mempengaruhi gejolak pasar.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini semakin ketat. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Modal merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu kegiatan ekonomi.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk pembiayaan yang berasal dari eksternal salah satunya yaitu dana dari

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi, baik yang bersifat kualiatatif maupun kuantitatif.

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

Transkripsi:

Akses Koperasi dan UKM di Pasar Modal Oleh : Suwandi I. Latar Belakang Struktur pendanaan eksternal usaha koperasi lebih dominan oleh pendanaan jangka pendek, khususnya dari lembaga keuangan perbankan dan lembaga jasa keuangan yang lain (lihat Gambar : Modal Koperasi Dalam Pasar Keuangan) Disamping itu juga terdapat pendanaan yang bersumber dari berbagai kredit program dari pemerintah, termasuk yang disalurkan kembali melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Kondisi semacam itu apa kelemahannya? Sudah tentu mengandung banyak kelemahan, diantaranya adalah : 1) biaya modal yang besar, utamanya biaya bunga atas pokok dana yang digunakan, 2) risiko keuangan, khususnya cash flow stability, 3) keseimbangan struktur modal, dan 4) fleksibilitas dan terbatasnya kesempatan untuk investasi, karena adanya faktor tenggat pelunasan (tenor) pinjaman. Sejatinya koperasi dan UKM dapat menggunakan siasat pendanaan di luar apa yang sampai kini telah menjadi kebiasaannya, seperti berharap pada pinjaman, hibah atau bantuan sosial. Siasat tersebut adalah memanfaatkan instrumen pendanaan di pasar modal, baik yang berupa instrumen pemilikan (saham) dan atau instrumen hutang (obligasi). Tentu saja perlu dipelajari instrumen mana yang paling tepat dan paling bermaslahat bagi pemenuhan kebutuhan keuangan koperasi dan UKM.... *) Dr. Suwandi, SE. MSi, dosen Universitas Bakrie (UB) Jakarta. Anggota Majelis Pakar Dekopin. Penulis tentang Kewirausahaan dan Koperasi dan UKM, sebagai anggota Tim Penyusun UU 20/2008 Tentang UKM dan UU 17/2012 tentang Perkoperasian.

Tulisan singkat ini mencoba memberikan sentuhan betapa sesungguhnya koperasi dan UKM itu perlu mengetahui seluk beluk pasar modal. Pada saatnya yang tepat kiranya dapat segera bersentuhan untuk memulai memanfaatkan keranuman pasar modal untuk meragamkan pola pendanaan eksternal koperasi dan UKM (KUKM). II. Landasan Regulasi Pemetaan regulasi terkait dengan kaitan koperasi dan UKM terhadap Pasar Modal menjadi suatu landasan legal keterlibatan KUKM dalam memanfaatkan instrumen keuangan di pasar modal. Penggunaan Instrumen Pasar Modal bagi : 2.1. Koperasi Pasal 41 ayat (2) huruf d Undang-undang Nomor 25 tahun 1992, tentang Perkoperasian, bahwa Koperasi dapat menerbitkan Obligasi dan surat hutang lainnya, yang persyaratan penerbitannya diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan. Untuk saham Koperasi memang bukanlah kumpulan modal, melainkan kumpulan orang, yang menjadikan badan usaha sebagai wadah yang diberi tugas untuk memberikan pelayanan kepada anggotanya.

2.2. UKM UKM suatu usaha private, suatu badan usaha yang dapat menentukan sendiri pilihan legalitas usahanya, yaitu : 1) apakah sebagai suatu badan usaha non badan hukum hukum, seperti CV, Firma. 2) suatu badan usaha yang berbadan hukum, seperti Perseroan Terbatas (PT), Yayasan dan Koperasi. Badan hukum selain Koperasi, menempatkan suatu usaha UKM itu, modalnya terdiri atas saham yang disetor oleh para pendiri atau pemiliknya. III. Jendela Akses KUKM di Pasar Modal Pertanyaan kini adalah, melalui kapasitas apa Koperasi dan UKM akses ke pasar modal? Pasar modal itu sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, terdapat ketentuan mengenai pelaku pasar modal, yaitu : 1) pihak yang menerbitkan instrumen (saham) atau obligasi) untuk mendapatkan dana segar melalui proses IPO (inisial public offering), yang disebut emiten. 2) pihak yang mempunyai dana untuk diinvestasikan pada instrumen yang diterbitkan emiten, yang disebut investor. Jadi kapasitas Koperasi dan UKM akses di pasar modal adalah dapat sebagai investor maupun sebagai. Inilah yang merupakan jendela atau sarana masuk bagi Koperasi dan UKM di pasar modal. Walaupun ke dua instrumen itu dapat menjadi jalan masuk, tetapi sesuai dengan karakteristik Koperasi yang berbeda, maka dipastikan terdapat perbedaan terhadap kedalaman akses atas instrumen pasar modal tersebut. 3.1. KUKM sebagai Emiten Koperasi, karena dalam nomenklatur modal usahanya tidak mengenal saham, maka tidak dapat melakukan IPO dengan instrumen pemilikan atau saham. Bila pun akan go public, maka instrumen yang dapat digunakan adalah obligasi sebagai instrumen hutang. Kecuali itu, apabila koperasi bermaksud mendapatkan dana segar melalui instrumen pemilikan (saham), hal itu hanya

mungkin dilakukan melalui pendirian anak usaha yang didirikan dengan bentuk badan hukum perseroan terbatas (PT). Itu pun tentunya memerlukan waktu dan proses berkembangnya bisnis dari anak usaha itu. Namun begitu, apakah itu obligasi ataupun saham melalui perusahaan anak dari koperasi, ternyata sampai kini belum ada koperasi yang akses ke pasar modal sebagai emiten, sebagai perusahaan yang menggali pendanaan di pasar modal. Sebaliknya bagi UKM kedudukan sebagai emiten dapat dimanfaatkan dengan memaksimalkan kedua pilihan instrumen, baik saham maupun obligasi (lihat Gambar Bentuk jendela Akses, di bawah ini). Sehingga, secara sistem memang tidak terdapat kendala bagi UKM untuk mengakses kedua pilihan instrumen pasar modal. Sejauh ini masih sangat sedikit UKM yang menarik dana di pasar modal, bila pun ada instrumen yang diterbitkan adalah saham. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan sampai tahun 2010, jumlah UKM sebagai emiten sebanyak 7 perusahaan. Saham perusahaan UKM itu dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi likuiditas saham yang diperdagangkan di lantai bursa relatif kecil. Itu mengindikasikan saham perusahaan UKM lebih dimakudkan pembeliannya oleh para investor untuk dikoleksi, disimpan dengan ekspektasi untuk mendapatkan bagian laba atau deviden. 3.2. KUKM Sebagai Investor

Koperasi dan UKM sebagai investor itu artinya sebagai pihak yang memiliki dana dan bermaksud melakukan investasi dengan membeli atau menjual saham atau obligasi dengan suatu harapan atau ekspektasi untuk mendapatkan selisih lebih berupa gain atau keuntungan, dan atau loss atau menanggung kerugian dari kegiatan jual-beli saham atau obligasi. Pada kapasitas sebagai emiten, tidak terdapat perbedaan berupa pembatasan instrumen yang dapat dibeli atau dijual oleh Koperasi dan UKM. Hal utama di dalam kapasitas sebagai investor baik koperasi maupun UKM adalah perlu : a. memiliki dana yang direncanakan untuk diinvestasikan di pasar modal. b. memiliki kecakapan untuk melakukan ramuan investasi yang akan dilakukan, tentunya mengikuti kaidah investasi, yaitu apakah akan menempatkan dana secara tunggal atau kombinasi instrumen atau portofolio, seperti sebagian pada saham, sebagian lagi pada obligasi dan atau reksadana. c. keberterimaan atas risiko yang timbul dalam investasi. d. memiliki data perusahaan emiten sebagai bahan analisis dan pengambilan keputusan investasi. Dengan begitu, maka investasi di pasar modal sejatinya dapat dilakukan kapan saja oleh koperasi dan UKM. Sebaliknya juga untuk penarikan dana (divestasi) dapat dilakukan kapan saja sesuai kondisi dan kebutuhan koperasi dan UKM sebagai investor. Koperasi di Indonesia, sebenarnya telah memulai menjalankan kegiatan investasi khususnya instrumen saham ialah ketika di masa pemerintahan orde baru, dimana sejumlah perusahaan besar diwajibkan melimpahkan sebagian saham pemilik perusahaan kepada koperasi untuk dibeli dengan cara pembayaran dicicil dengan dividen yang menjadi hak koperasi. Tetapi tentulah disayangkan, pola kemitraan kepemilikan seperti ini tidak lagi menjadi suatu kebijakan pemerintah, pada hal cara semacam ini mempunyai sisi baik untuk percepatan kemerataan dan kesempatan bagi Koperasi dan UKM akses dengan lebih luas di pasar modal.

Untuk melihat kedalaman akses koperasi di pasar modal dapat dicermati dari sajian laporan keuangannya, khususnya neraca tahunan yang diterbitkan pasca Rapat Anggota (RA) Koperasi. Kegiatan investasi tercermin dalam akun investasi surat berharga neraca si sebelah debet atau aset, sedangkan penerbitan instrumen (obligasi) tercermin pada hutang jangka panjang sebelah kewajiban (liability). Sebagaia ilustrasi dap disimak diagram Neraca Koperasi, di bawah ini. IV. Potensi dan Hambatan Pada saat ini tidaklah dapat dipungkuri akan adanya koperasi yang tumbuh menjadi perusahaan skala besar di tingkat nasional, bahkan untuk tingkat global. Koperasi seperti misalnya : KSP Jasa di Pekalongan memiliki volume usaha lebih dari Rp 1,2 triliun per tahun, Koperasi Pegawai Semen Gresik memiliki volume usaha lebih dari Rp 2 triliun per tahun, dan begitu juga Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) memiliki volume usaha lebih dari Rp 500 miliar per tahun. Koperasi sedemikian itu merupakan tipologi koperasi Skala Besar (KSB).

Pemerintah pada dewasa ini memang sedang menggulirkan program bagi pengembangan Koperasi skala Besar, dengan acuan pada capaian kriteria atas jumlah anggota, kekayaan bersih dan volume usaha (lihat Box Koperasi Skala Besar). Gambaran potensi KUKM untuk akses di pasar modal juga pernah diungkap oleh Bapepam-LK (kini OJK) melalui hasil penelitian yang diunggah di tahun 2011 yang simpulan utamanya adalah : 1. Besarnya potensi UKM dari sisi makro ekonomi di Indonesia dapat menjadi peluang untuk mengembangkan pasar modal Indonesia sebagai sumber pembiayaan alternatif; 2. Survei menyimpulkan bahwa dari 77 sampel perusahaan UKM yang diteliti : a. terdapat sekitar 40% perusahaan UKM dari 15 propinsi di Indonesia yang berpotensi masuk pasar modal; b. bahwa potensi perkembangan UKM Indonesia tergolong tertinggi diantara negara-negara pembanding, yaitu tingginya tingkat kepercayaan diri UKM, kemudahan mendapat akses pembiayaan dan kebutuhan pembiayaan UKM yang tinggi, Apa yang dijelaskan tadi cukup memberikan suatu optimisme bahwa potensi KUKM akses kepada modal memang nyata ada dan karena itu diperlukan upaya pendampingan yang berkelanjutan agar potensi tersebut bertumbuh menjadi realitas dimana KUKM berkiprah di pasar modal. Dibalik semua potensi tersebut, ternyata terdapat sejumlah hal yang menjadi hambatan. Akses Koperasi dan UKM selain karena memang belum kenal betul

peri hal seluk beluk pasar modal. Masalah dan hambatan yang dihadapi UKM untuk masuk ke pasar modal, yaitu : 1. Regulasi tentang UKM yang belum tersinkronisasi dengan aturan lain : a. Regulasi Tentang Pedoman Penerbitan Obligasi Koperasi belum ada b. Ketentuan Bapepam/OJK dengan UU N0 20/2008 dan UU 25/92 belum sinkron (tentang definisi) 2. kesiapan fundamental dan mental UKM yang belum maksimal/belum siap 3. belum adanya standardisasi UKM yang bisa menjadi acuan UKM memasuki pasar modal. 4. Belum tersedianya Lembaga Rating dan Underwriter terdaftar, yang berfungsi atau mendokumentasikan profil sebagai bahan penyusunan prospektus UKM 5. Tingginya biaya untuk menyiapkan penawaran umum/initial Public Offering (IPO) terutama untuk manajemen fee (akuntan public, notaris, konsultan hukum dan kustodian) yang harus dibayarkan dimuka 6. Pada umumnya UKM belum efisien atau belum mencapai skala usaha 7. Pasar Modal mensyaratkan perubahan yang mendasar dalam cara pengelolaan perusahaan untuk dapat dikelola secara transparan dan akuntabel 8. Pasar Modal belum mengenal profil usaha UKM secara menyeluruh 9. Otoritas (mungkin) belum memiliki tenaga FOCM (Financial Officier Capital Market) for SME s, gunanya untuk mereduksi salah pandang tentang potensi UKM yang dipersepsi sama dengan corporate 10. Modal ventura dengan exit IPO ke Pasar modal Belum pernah ada V. Arah Solusi Belajar dari potensi yang besar dari KUKM dan hambatan yang menghadang KUKM untuk akses di pasar modal, berikut ini diajukan arah solusi yang sebagai jalan keluar atas persoalan yang dihadapi, yaitu : 1. Melakukan Sosialisasi tentang Pasar Modal dan uji coba software evaluasi diri KUKM untuk akses ke Pasar Modal 2. Mendampingi UKM dalam perbaikan manajemen supaya akuntabel dan transparan

3. Mendukung BI dan Pefindo (Perusahaan Pemeringkatan Kredit) memfinalkan pemeringkatan aturan bagi UKM 4. Mendukung Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia untuk membentuk lembaga pemeringkatan 5. Berkoordinasi dengan OJK agar dapat dilakukan harmonisasi berbagai peraturan perundangan terkait akses KUKM untuk diubah atau disederhanakan 6. menyusun peraturan khusus pasar modal untuk papan khusus KUKM, disamping yang telah ada, yaitu papan pengembangan dan papan utama. Pustaka : 1. Kementerian Koperasi dan UKM RI, 2010. Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Perkoperasian. Deputi Bidang Kelembagaan, 2010. 2. Bursa Efek Indonesia, 2014. Persyaratan Pencacatan KUKM di Bursa Efek. Bimbingan Teknis Investasi di Pasar Modal, di Semarang 3. OJK, 2014. Peraturan terkait dengan Akses Koperasi di Pasar Modal. Bahan Bimtek Pasar Modal, di Semarang. 4. Suwandi, 2013. Akses koperasi di Pasar Modal. Bahan makalah dan PPT Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Akses Koperasi di Pasar Modal. 5. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM 6. Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995 tentang Pasar Modal