Bab 1 Pendahuluan. Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

B A B I P E N D A H U L U A N

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI SANITASI KABUPATEN CIAMIS BAB I

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten Kerinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Bandung Barat adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Access) akses sanitasi layak di akhir tahun Dalam upaya untuk mencapai target 1.1 LATAR BELAKANG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN HALMAHERA BARAT

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kabupaten Purworejo BAB I PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

Strategi Sanitasi Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Klungkung Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Buku Strategi Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. Tinjauan : tahun Pemutakhiran SSK LATAR BELAKANG

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I : Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

BAB I PENDAHULUAN SSK PEMUTAKHIRAN 2016 POKJA SANITASI KOTA TOMOHON. of Sanitation (IYOS) pada tahun 2008, yang menghasilkan komitmen pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

S S K BAB 1 PENDAHULUAN

S S K STRATEGI SANITASI KABUPATEN MANGGARAI BARAT BAB 1 PENDAHULUAN

2016 BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

b. Kecamatan Padang Panjang Timur, terdiri dari : 1. Kelurahan Koto Panjang; Bagian C Lampiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Strategi Sanitasi Kabupaten Landak 2013 BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

BUPATI BOLAANG MONGONDOW

BUKU PUTIH SANITASI KAB. WAKATOBI (POKJA SANITASI 2013) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. SSK Pemutakhiran Kab. Banyuwangi 2016 I-1

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Gerak 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Metodologi 1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

PROGRAM PPSP KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2013

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MANGGARAI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Takdir geografis Kabupaten Sleman yang merupakan bagian dari ekologi gunung api aktif Gunung Merapi, dari puncak hingga dataran lereng kaki, menjadikan keseluruhan wilayah Kabupaten Sleman adalah satu kesatuan sistem ekologiyang terkait satu sama lain. Geologi dan geomorfologi wilayah Kabupaten Sleman bertumpu pada batuan vulkanis muda yang karakternya porus dan pada bagian bawah terbentuk akuifer airtanah dalam (groundwater). Karakter fisis Kabupaten Sleman yang tersusundari material vulkanik tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap pengelolaan sanitasi, yakni segala bentuk pencemaran pada bagian hilir akan terlarutkan dan teresapkan oleh air dan dengan mudah diresap-hantarkan ke bagian wilayah hilir (Sleman bagian selatan, Kota Yogyakarta dan wilayah Kabupaten Bantul). Sehingga, pengelolaan sanitasi yang baik memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan lingkungan wilayah Kabupaten Sleman, bahkan juga wilayah tetangga seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Menyadari karakter wilayah tersebut maka Pemerintah Kabupaten Sleman punya komitmen kuat dalam pengelolaan sanitasi wilayahnya. Sejak dokumen PPSP digulirkan, Pemerintah Kabupaten Sleman telah antusias dan aktif dalam pelaksanaan dokumen tersebut. Manfaat pengelolaan sanitasi yang semakin baik telah dirasakan dan mendapat dukungan warga. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Sleman memandang instrumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) adalah instrumen pengelolaan sanitasi yang sangat dibutuhkan. Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman adalah dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi di wilayah Kabupaten Sleman dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Dokumen SSK ini pada dasarnya adalah pemutakhiran dari dokumen SSK Kabupaten Sleman tahun 2011-2015, serta tindak lanjut Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-1

dokumen sanitasi wilayah dalam RPJMD Kabupaten Sleman tahun 2011-2015 dan RTRW Kabupaten Sleman tahun 2011-2031. Pemutakhiran ini perlu dilakukan mengingat beberapa kondisi di bawah ini: a. Periode pelaksanaan yang tercantum dalam dokumen SSK telah melampaui masa berlaku atau telah kadaluarsa, yaitu lebih dari 5 tahun. b. Peningkatan kualitas dokumen dari SSK sebelumnya yang disebabkan oleh ketidaklengkapan data maupun akibat adanya keraguan atas validitas data yang digunakan. c. Adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi terutama terkait dengan pencapaian target Universal Access di tahun 2019. d. Apabila ada penyesuaian/perubahan RPJMD yang menjadi acuan dari SSK. Perubahan RPJMD terjadi akibat adanya perubahan Kepala Daerah. SSK juga dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainnya di Kabupaten Sleman untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi di Kabupaten Sleman. SSK Sleman berisi mulai dari latar belakang perlunya SSK, profil wilayah dan sanitasi wilayah, kerangka kerja hingga dokumen, kegiatan dan indikasi pendanaan sanitasi, serta mekanisme monitoring dan sanitasi pelaksanaan dokumen. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota (SSK) akan meliputi : Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangansektorsanitasi yang terdiridari (a) layanan sektor air limbah domestik, (b) layanan sektor persampahan, dan (c) sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a) Kajian EHRA; (b) Kajian Peran Serta Swasta; (c) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (d) Kajian Komunikasi dan Media; (e) Kajian Peran Serta Masyarakat; dan (e) Kajian Sanitasi Sekolah. Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJM Kabupaten Sleman, dimana pada RPJM Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-2

2011-2014 dijabarkan dalam rencana pembangunan sektoral, beberapa kebijakan umum dan program pembangunan terkait dengan pembangunan sanitasi. Untuk RPJM berikutnya, dimana Pemilihan Kepala Daerah baru akan dilakukan pada akhir tahun 2015, maka RPJM berikutnya akan memuat juga Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib terkait sanitasi, yakni Bidang: Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan dan Lingkungan Hidup. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman sebagaimana termuat dalam Perda No. 12 Tahun 2012 maka pengelolaan sanitasi sepenuhnya masuk dalam Pengembangan Sistem Prasarana Lainnya, yakni sistem jaringan sumber daya air dan sistem prasarana pengelolaan lingkungan. Pemutakhiran SSK Kabupaten Sleman 2015 ini nantinya juga menjadi masukan dalam pemutakhiran RTRW, dimana tahun 2016 akan dilakukan. 1.2. Metodologi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Sleman ini disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Sleman secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan dilakukan oleh Tim Pokja dengan dukungan dari fasilitator kabupaten. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja baik lokakarya dan pelatihan, diskusi dan pembekalan. Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut : a. Penelahaan Dokumen PPSP terbaru sebagai referensi pemutakhiran SSK b. Melakukan penilaian dan pemetaan profil wilayah dan sanitasi saat ini. Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali profil wilayah dan sanitasi untuk memastikan kondisi yang ada saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi. Pada dasarnya pada tahap ini adalah pemutakhiran Buku Putih Sanitasi pada dokumenssk yang terdahulu. Metoda yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi. Salah satu sumber data yang sangat penting dalam tahap ini adalah hasil Survei Penilaian Risiko Kesehatan Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-3

Lingkungan atau EHRA (Environment Health Risk Assessment) yang telah dilakukan tahun 2014. c. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi kabupaten, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada. d. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan. e. Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten yang menjadi basis penyusunan dokumen dan kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah (5 tahunan). f. Menyusun Dokumen, Kegiatandan Indikasi Pendanaan Sanitasi, termasuk sumber pendanaan dokumen g. Menyusun mekanisme monitoring dan evaluasi guna mengawal pelaksanaan dokumen SSK selama 5 tahun ke depan. 1.3. Dasar hukum Penyusunan Dokumen SSK di Kabupaten Sleman didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi: Undang-undang a. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan; b. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alami Hayati dan Ekosistemnya; c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah; d. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang; e. Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah; f. Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; g. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hihup; h. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-4

i. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah a. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; b. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air; c. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; d. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. Keputusan Presiden a. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; b. Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi. Peraturan dan Keputusan Menteri a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 21/PRT/2006 tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP); b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 16/PRT/2008 tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP); c. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan; d. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah; e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat; f. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 648-82/Kep/Bangda/2015 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 648-565/Kep/Bang da/2014 tentang Penetapan Kabupaten/Kota Sebagai Pelaksana Dokumen Percepatan Pembangunan Sanitasi Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-5

PermukimanTahun 2015 g. Surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 660/4919/SJ tentang Pedoman Pengelolaan Dokumen Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Daerah; Peraturan Daerah Provinsi DIY a. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 1997 Tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair; b. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik; c. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis; d. Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, pelayanan Kesehatan, dan Jasa Pariwisata. Kabupaten Sleman a. Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sleman No 1 Tahun 1990 tentang Peraturan Bangunan b. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 4 Tahun 2007 tentang Izin Pembuangan Air Limbah c. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 5 Tahun 2007 tentang Retribusi Izin Pembuangan Air Limbah d. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 14 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Persampahan e. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sleman f. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman g. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011-2015 h. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan i. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 16 Tahun 2011 tentang Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-6

Retribusi Pengolahan Limbah Cair j. Peraturan Daerah KabupatenSleman No 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031 k. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik l. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. m. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 4 tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. 1.4. Sistematika Penulisan Dokumen Pembahasan Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman terdiri dari enam (6) bab, yaitu: Bab 1 Pendahuluan Berisi tentang latar belakang dokumen SSK untuk Kabupaten Sleman, metodologi penyusunan SSK, dasar hukum terkait dokumen SSK dan sistematika dokumen SSK Kabupaten Sleman Bab 2 Profil Wilayah dan Sanitasi Saa tini Berisi gambaran wilayah secara umum Kabupaten Sleman, kemajuanpelaksanaan SSK periode sebelumnya, profil sanitasi saat ini, area berisiko dan permasalahan mendesak sanitasi di wilayah Kabupaten Sleman Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Bab ini berisi visi dan misi sanitasi kabupaten, pentahapan pengembangan sanitasi, kemampuan pendanaan sanitasidi Kabupaten Sleman. Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab ini berisi tentang strategi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan drainase perkotaan di Kabupaten Sleman. Bab 5 Dokumen, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-7

Bab ini berisi ringkasan dokumen sanitasi di Kabupaten Sleman selama 5 tahun ke depan, kebutuhan biaya pengembangan sanitasi dengan sumber pendanaan pemerintah dan non pemerintah, serta antisipasi funding gap. Bab 6 Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK Bab ini berisi mekanis memonitoring dan evaluasi implementasi SSK Kabupaten Sleman untuk 5 (lima) tahun ke depan. Selain itu, Dokumen SSK juga memuat lampiran-lampiran. Lampiran Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman ada 8 (delapan) buah yaitu: a. Lampiran 1: Hasil kajian aspek non teknis dan lembar kerja area berisiko b. Lampiran 2: Hasil analisis SWOT c. Lampiran 3: Tabel Kerangka Kerja Logis d. Lampiran 4: Pembahasan dokumen, kegiatan dan indikasi Pendanaan e. Lampiran 5: Deskripsi dokumen atau kegiatan f. Lampiran 6: Daftar perusahaan dan penyelenggara CSR yang potensial g. Lampiran 7: Kesiapan implementasi h. Lampiran 8: Rencana kerja tahunan Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-8