GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 55 TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 313 TAHUN 2015 TENTANG JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL DAERAH PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5'; TAHUN 2014

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2015

GUBERNUR LAMPUNG. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI LAMPUNG.

GUBERNURLAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR? TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DISTRIBUSI GABAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNURLAMPUNG. RAlfCAlfGAN PERATURAN GUBERlfUR LAMPUNG NOMOR 61 TABUN 2014

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 12 TAHUN 2015

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. Menimbang. Mengingat PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2015

GUBERNUR LAMPlTNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: 10 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BUPATI LAMPUNG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN RISET DAERAH PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 3 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 61 TABUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: Gj I JI jii.07jhkj2015

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR '77 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

WALIKOTA PALANGKA RAYA

GUBERNUR LAMPUNG. PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5) TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERlAN BANTUAN AKlBAT BENCANA DI PROVINSI LAMPUNG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 011 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN ISLAM JAKARTA

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR ('.-.0. TAHUN 2014

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ASRAMA MAHASISWA KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RUMAH DINAS DAERAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/132/B.X/HK/2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PONDOKAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR37.1IAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN IZIN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: 0/ 531 /B.V/HK/2016 TENTANG

GUBERNllR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2015

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR LAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG,

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA SEWA TANAH SAWAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ \ '30 /I1.0S/HK/201S

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNURLAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : GI ~51/B.II/HK/2015

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 22 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/V/2009 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN KANTOR CABANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR TAHUN : TENTANG PUSAT PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ASRAMA MAHASISWA LAMPUNG PADA BADAN PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DI JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang a. bahwa pengelolaan asrama mahasiswa Lampung pada Badan Perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung di Jakarta ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tatacara Penghunian dan Pengelolaan asrama mahasiswa milik Pemerintah Provinsi Lampung, agar pengelolaan asrama mahasiswa Lampung dapat berjalan dengan tertib, dan nyaman dihuni oleh mahasiswa, maka Peraturan Gubernur Lampung dimaksud perlu ditinjau kembali; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, agar pemanfaatan asrama tersebut di atas, dapat dilaksanakan dengan terkoordinasi, berdayaguna dan berhasilguna, perlu diatur kembali pengelolaan asrama mahasiswa pada Badan Perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung di Jakarta dan menetapkannya dengan Peraturan Gubernur Lampung; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat 1 Lampung; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana te1ah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaterr/Kota; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah: 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah;

-2 8. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nornor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Perencanaan Pembangunan dan Pengclolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGELOLAAN ASRAMA MAHASISWA LAMPUNG PADA BADAN PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DI JAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasall Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Lampung. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pernerintah daerah. 3. Gubernur adalah Gubernur Lampung. 4. Badan Perwakilan adalah Badan Perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung di Jakarta. 5. Kepala Badan Perwakilan adalah Kepala Badan Perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung di Jakarta. 6. Pembina adalah Gubernur Lampung. 7. Penanggung Jawab adalah Kepala Badan Perwakilan. 8. Pengawas adalah Kepala Bidang Kemasyarakatan Badan Perwakilan. 9. Pengurus adalah Kepala Sub Bidang Pembinaan Masyarakat dan Mahasiswa Bidang Kemasyarakatan Badan Perwakilan. 10. Pengurus harian adalah mahasiswa yang mewakili penghuni asrama untuk melaksanakan operasional asrama. 11. Asrama adalah Asrama Mahasiswa Lampung di luar daerah. 12. Mahasiswa adalah mahasiswa asal Lampung pada perguruan tinggi di luar daerah baik negeri maupun swasta terakreditasi. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal2 Pengelola asrama merupakan unit kegiatan pada Bidang Kemasyarakatan Badan Perwakilan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Perwakilan.

-3 Bagian Kedua Tugas Pokok Pasa13 Pengelola asrama mempunyai tugas pokok mengelola, memelihara, dan memanfaatkan asrama secara tertib, terkoordinasi, berdayaguna, dan berhasilguna. Bagian Ketiga Fungsi Pasa14 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, asrama mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana kegiatan pengelolaan asrama; b. pemanfaatan asrama sebagai pusat kegiatan pe1ajar dan mahasiswa Lampung di luar daearah; c. pemanfaatan asrama sebagai pondokan bagi mahasiswa Lampung di luar daerah; dan d. pemanfaatan asrama sebagai media promosi (show window) daerah. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasa15 (1) Susunan organisasi pengelolaan asrama, terdiri dari: a. pembina; b. penanggungjawab; c. pengawas; d. pengurus; dan e. pengurus harian. (2) Bagan organisasi pengelola asrama sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur ini. Bagian Kedua Pembina Pasa16 (1) Pembina mempunyai tugas membina pe1aksanaan pengelolaan asrama. (2) Tugas Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara operasional dilaksanakan oleh penanggung jawab. Bagian Ketiga Penanggung Jawab Pasa17 (1) Penanggung jawab mempunyai tugas melaksanakan pembinaan terhadap pengurus dalam melaksanakan pengelolaan asrama. (2) Penanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur.

-4 Bagian Keempat Pengawas Pasal8 (1) Pengawas mempunyai tugas me1aksanakan pembinaan terhadap pengurus dalam melaksanakan pengelolaan asrama. (2) Pengawas dalam me1aksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Perwakilan. Bagian Kelima Pengurus Pasal9 Pengurus dijabat oleh Kepala Sub Bidang Pembinaan Masyarakat dan Mahasiswa Bidang Kemasyarakatan Badan Perwakilan, dengan tugas sebagai berikut: a. me1aksanakan pengelolaan, peme1iharaan, pemanfaatan, dan pengembangan asrama; b. mengusulkan petugas dan atau pengurus harian sesuai dengan kebutuhan masing-masing asrama untuk ditetapkan oleh Kepala Badan Perwakilan; dan c. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pengelolaan asrama disampaikan kepada Pengawas dengan tembusan kepada pembina. Bagian Keenam Pengurus Harian PasailO (1) Pengurus harian asrama sekurang-kurangnya terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. (2) Pengurus harian asrama dipilih dari dan oleh penghuni asrama untuk masa kerja 2 (dua) tahun. (3) Pengurus harian me1aksanakan tugas operasional harian asrama, yang meliputi: a. pengadministrasian kegiatan asrama; b. peme1iharaan dan kebersihan asrama; c. membantu proses se1eksi penghuni asrama; d. mengusulkan rekomendasi penetapan penghuni asrama; dan e. melaporkan kegiatan operasional asrama kepada pengurus. BABIV PENGHUNIAN ASRAMA Bagian Kesatu Syarat-syarat Penghuni Asrama Pasalll (1) Syarat menjadi penghuni asrama yaitu sebagai berikut: a. calon penghuni asrama adalah mahasiswa yang berasal dari Provinsi Lampung dan atau orang tua yang bersangkutan berdomisili di Provinsi Lampung; b. mahasiswa minimal semester I dan atau telah dinyatakan diterima di penguruan tinggi; dan c. mendapat rekomendasi dari Kepala Badan Perwakilan.

-5 (2) Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus mendapat izin tertulis dari Gubernur. Pasal12 Permohonan untuk mendapatkan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c, diajukan secara tertulis kepada Kepala Badan Perwakilan dengan melampirkan: a. Surat Keterangan tentang status kemahasiswaan atau bukti penerimaan sebagai mahasiswa dari perguruan tinggi yang bersangkutan (asli/iegalisir); b. Kartu Mahasiswa yang masih berlaku dan Transkip Nilai (fotocopy dilegalisir) bagi calon penghuni yang telah duduk di semester II ke atas; c. Kartu Tanda Penduduk atau surat keterangan domisili (disahkan oleh pejabat berwenang) orang tua atau yang bersangkutan yang masih berlaku (fotocopy); dan d. Membuat surat pemyataan diatas kertas bermaterai/segel berisikan kesanggupan untuk mematuhi segala aturan yang telah ada danzatau yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan/atau pihak yang berwenang. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Penghuni Asrama Pasal13 (1) Mempergunakan fasilitas asrama untuk aktifitas pendidikan secara kondusif; (2) Tinggal di asrama paling lama 4 (empat) tahun dan masih aktif sebagai mahasiswa. Pasal14 (1) Penghuni asrama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2), apabila sebelum 4 (empat) tahun telah menyelesaikan studinya diwajibkan keluar dari asrama selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah dinyatakan lulus. (2) Mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta normanorma baik di dalam maupun di luar lingkungan asrama. (3) Menjaga dan memelihara nama baik asrama, masyarakat, dan daerah Lampung. Bagian Ketiga Larangan dan Sanksi Penghuni Asrama Pasal15 (1) Membawa keluarga ataupun tamu untuk tinggal di asrama sebagai penghuni; (2) Meninggalkan asrama selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Melakukan kegiatan organisasi atau kegiatan lainnya yang berpusat di asrama tanpa izin dari Badan Perwakilan. (4) Menjadikan asrama sebagai kantor usaha pribadi ataupun usaha lainnya yang dapat merubah fungsi dan status asrama sebagai media pendidikan.

-6 PasaI16 (1) Pe1anggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dikenakan sanksi berupa teguran lisan maupun tertulis sampai dengan 3 (tiga) kali. (2) Apabila teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak diindahkan, maka kepada yang bersangkutan akan dikeluarkan dari asrama. BABV KEUANGAN DAN INVENTARIS PasaI17 (1) Untuk membiayai operasional, setiap asrama mendapat biaya operasional yang dibebankan pada anggaran Badan Perwakilan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. (2) Pihak Ketiga dapat memberikan bantuany sumbangan berupa barang atau lainnya kepada asrama yang bersifat tidak mengikat. (3) BantuanJsumbangan berupa barang menjadi inventaris asrama. (4) Pemanfaatan keuangan dan barang di setiap asrama yang dilaksanakan oleh pengurus harian asrama dilaporkan kepada Badan Perwakilan melalui pengurus. BABVI KETENTUAN LAIN-LAIN PasaI18 (1) Dalam waktu se1ambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Gubernur ini, penghuni dan pengurus harian asrama yang ada harus sudah memenuhi persyaratan yang te1ah ditentukan. (2) Pengurus harian asrama yang sudah ada pada saat ini, tetap me1aksanakan tugas sebagaimana mestinya sampai terbentuknya pengurus baru berdasarkan Peraturan Gubernur ini. BAB VII KETENTUANPENUTUP PasaI19 Petunjuk Pe1aksanaan Peraturan Gubemur iru, diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Badan Perwakilan dengan berpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-undangan. PasaI20 Dengan ditetapkan Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubemur Lampung Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tatacara Penghunian dan Pengelolaan Asrama mahasiswa Milik Pemerintah Provinsi Lampung dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

-7 Pasal21 Peraturan ini mu1ai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya da1am Berita Daerah. PARAF KOORDINASI 1 WAKlL GUBERNUR I~ L Z SEKDA. PRDVINSI 3 ASS. BID. PEM. 4 ASS. BID. EK BANG S ASS. BID. KESRA / 6 ASS. BID. UMUM III 7 f 8 I~. /!!''Y\ 1'1. /1/ 9 10 BlROHUKUM Diundangkan di Te1ukbetung pada tangga1 14 - Se"~> '-,er - 2014 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI LAMPUNG, l1li Ditetapkan di Te1ukbetung, padatangga114-septr-2014 GUBERNUR LAMPUNG, M. RID Ir. ARINAL DJUNAIDI Pembina Utama Madya NIP. 19560617 198503 1 005 BERITA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 NOMOR.. 5:)

-8 LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR ":;' TAHUN 2014 TANGGAL: l'i - C',tober - 2014 BAGAN ORGANISASI PENGELOAAN ASRAMA MAHASISWA LAMPUNG PADA BADAN PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DI JAKARTA PEMBINA I PENANGGUNG JAWAB 1 PENGAWAS ~ PENGURUS... PENGURUS HARlAN GUBERNUR LAMPUNG,