Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

dokumen-dokumen yang mirip
Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

Penggunaan Bentuk dan Jenis Honorifik Bahasa Jawa di Kabupaten Purworejo

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

Asep Jejen Jaelani & Ani Indriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

JURNAL WACANA PERSUASI IKLAN ROKOK PADA TELEVISI SWASTA DI INDONESIA PERSUASION DISCOURSE OF CIGARETTE ADVERTISING ON PRIVATE TELEVISION IN INDONESIA

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

BAB I PENDAHULUAN. perhatiannya terhadap karya sastra tersebut. mempunyai ciri khas tersendiri pada setiap pengarangnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA ORANG BENGKULU DI KOS PUJI PABELAN KARTASURA (SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

Oktorita Kissanti Rahayu

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

Transkripsi:

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Oleh: Rinda Aprilia Eka Wati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rindaapriliaekawati@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) jenis kata sapaan yang digunakan dalam novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo dan (2) faktor yang melatarbelakanginya penggunaan kata sapaan dalam novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo. Sumber data penelitian ini adalah penelitian novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo, sementara data penelitian ini adalah analisis sapaan. Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik pustaka, teknik simak dan teknik catat. Adapun teknik analisis data digunakan metode analisis isi yang mengkaji isi teks dengan teliti dan menyeluruh. Instrumen penelitian ini adalah penulis yang bertindak sebagai perencana dan pelaksana dalam penelitian. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan validitas semantis sedangkan uji kredibilitas datanya menggunakan teknik ketekunan pengamatan. Penulis mencari data melalui teks cerita dan pustaka penunjang lainnya. Selanjutnya, dalam penyajian hasil analisisnya digunakan metode informal, yakni penyajian hasil analisis menggunakan kata-kata biasa. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jenis kata sapaan yang ada dalam Novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo diklasifikasikan (1) kata sapaan berdasarkan ciri fonologis, kata sapaan berdasarkan bentuknya, kata sapaan berdasarkan ciri sintaksis, dan kata sapaan berdasarkan ciri semantis. Dalam pembahasan yang lebih detail lagi kata sapaan berdasarkan ciri fonologis dibedakan menjadi empat yang meliputi : penambahan hamzah, pengurangan suku, pengurangan suku awal, dan pengurangan suku akhir. Kata sapaan berdasarkan ciri bentuknya dibedakan menjadi kata sapaan berupa kata, dan kata sapaan berupa frasa. Adapun kata sapaan berdasarkan ciri sintaksis dibedakan menjadi kata sapaan yang terletak di depan klausa inti, dan kata sapaan di belakang klausa inti.yang terakhir kata sapaan berdasakan ciri semnatis dibedakan menjadi nama diri, nama kekerabatan, gelar kebangsawanan, gelar hasil pendidikan, jabatan ; (2) Analisis faktor penggunaan bentuk sapaan dalam Novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo adalah faktor situasi, kekerabatan, dan etnis. Kata kunci: sapaan, novel Gumuk Sandhi Pendahuluan Bahasa adalah sebuah sistem yang dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sesungguhnya bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan, baik yang sebenarnya, meskipun hanya imajinasi (khayalan, rekaan). Jadi bahasa digunakan sebagai alat komunikasi atau alat interaksi antarmanusia. Dalam bahasa harus mempunyai tiga komponen yaitu pihak yang berkomunikasi, informasi yang dikomunikasikan, dan alat yang digunakan dalam komunikasi itu. Saat berkomunikasi Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 1

atau berinteraksi sering menggunakan bahasa dalam bentuk ujaran atau tuturan. Tuturan ini sebagai alat komunikasi yang dilakukan oleh para anggota masyarakat. Jadi tuturan adalah ungkapan diri seseorang yang mengandung kata-kata dan strukturstruktur gramatikal. Dalam bahasa, sosiolinguistik merupakan ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut. Menurut Fishman (dalam Chaer dan Agustina, 2010:3), sosiolinguistik merupakan kajian tentang ciri khas variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat tutur. Sosiolinguistik juga berarti kajian ilmu interdisiplin yang mempelajari bahasa dalam penggunaannya di dalam masyarakat. Jadi sosiolinguistik merupakan ilmu bahasa yang mempelajari tuturan-tuturan yang digunakan dalam masyarakat. Kaitannya dengan penggunaan bahasa dalam masyarakat, masyarakat sering sekali menggunakan kata sapaan dalam berkomunikasi untuk menghormati orang yang diajak bicara. Hampir setiap orang menggunakan kata sapaan dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kata sapaan menurut Kridalaksana (2008:214), adalah morfem, kata, atau frase yang digunakan untuk bercakap, bertegur, bersapa, atau menyebut orang yang diajak berbicara atau saling merujuk dalam pembicaraan, dan yang berbeda-beda menurut sifat hubungan di antara pembicara tersebut. Dalam masyarakat kata sapaan sering disalah artikan dalam penerapannya sehingga sering salah menafsirkan arti dari kata sapaan tersebut. Kata sapaan digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak berbicara dan digunakan untuk menunjukan ekspresi lawan yang diajak bicara saat pembicaraan sedang berlangsung. Banyak macam-macam kata sapaan yang belum diungkapkan dengan sebenarnya dan penggunaan sapaan sehingga perlu diungkapkan agar masyarakat pada umumnya mengetahui faktor dari kata sapaan tersebut, dalam jenis kata sapaan dikelompokkan berdasarkan lapisan bentuk dan lapisan arti. Berdasarkan lapisan bentuk, kata sapaan dapat dikelompokkan menjadi tiga ciri, yaitu ciri fonologis, ciri morfologis, dan ciri sintaksis. Berdasarkan lapisan arti kata sapaan hanya terdiri dari ciri semantis. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 2

Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo merupakan novel keluarga yang menceritakan rahasia di dalam kehidupan rumah tangga. Novel sangat menarik untuk diteliti karena struktur tatabahasa yang bagus dan disusun dengan indah menggunakan bahasa Jawa. Dalam Novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo banyak menggunakan kata panggilan (sapaan). Banyaknya kata sapaan yang digunakan Poerwadhie Atmodihardjo, menjadikan novel tersebut dapat dianalisis dengan pendekatan bahasa. Aspek tersebut berguna sekali untuk memudahkan dan memperindah bacaan saat pembaca memahami isi novel. Dengan adanya kata sapaan dalam novel tersebut pembaca lebih memahami faktor dan penggunaan kata sapaan. Berdasarkan uraian di atas, maka Peneliti merasa tertarik untuk menganalisis dan mendeskripsikan kata sapaan bersadarkan ciri semantis, faktor dan penggunaan kata sapaan tersebut. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dipilih judul Analisis Sapaan dalam Novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk mengetahui jenis kata sapaan dan faktor kata sapaan. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dmaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010: 3). Menurut Arikunto (2010: 172), sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data penelitian ini adalah novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo diterbitkan oleh Penerbit Kiblat Buku Utama tahun 2011, dibagi menjadi 14 bab, dan banyaknya 101 halaman, sementara data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan mengenai analisis sapaan yang terdapat dalam novel gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodiharjo. Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik pustaka, teknik simak dan teknik catat. Adapun teknik analisis data digunakan metode analisis isi yang mengkaji isi teks dengan teliti dan menyeluruh. Djaali (dalam Ismawati, 2011: 89) menyatakan bahwa instrumen atau pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen penelitian ini adalah penulis Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 3

yang bertindak sebagai perencana dan pelaksana dalam penelitian. Menurut Krippendorf (dalam Endraswara, 2003: 164) ada tujuh jenis validitas, yaitu (1) validitas data, (2) validitas semantis, (3) validitas penentuan sampel, (4) validitas pragmatis, (5) validitas korelasional, (6) validitas isi, dan (7) validitas proses. Adapun uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan validitas semantis sedangkan uji kredibilitas datanya menggunakan teknik ketekunan pengamatan. Penulis mencari data melalui teks cerita dan pustaka penunjang lainnya. Selanjutnya, dalam penyajian hasil analisisnya digunakan metode informal, menurut Sudaryanto (1993: 145), metode informal adalah penyajian hasil analisis menggunakan kata-kata biasa. Hasil Penelitian Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jenis kata sapaan yang ada dalam Novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo diklasifikasikan (1) kata sapaan berdasarkan ciri fonologis, kata sapaan berdasarkan bentuknya, kata sapaan berdasarkan ciri sintaksis, dan kata sapaan berdasarkan ciri semantis. Dalam pembahasan yang lebih detail lagi kata sapaan berdasarkan ciri fonologis dibedakan menjadi empat yang meliputi : 1. Kata sapaan berdasarkan ciri fonologis Penambahan hamzah Dalam bahasa Jawa kadang-kadang mendapatkan bunyi hamzah di belakangnya. Pada novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo, hanya terdapat satu kata sapaan yang mendapatkan hamzah, yaitu pada kata Dhik Dik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Lho, cocog, Dhik. Ruwiya punika pancen inggih glandang kiri. (GM:39) Arti: Lho, cocok, Dhik. Ruwiya itu memang iya glandang kiri. Pengurangan suku Kata-kata dalam bahasa Jawa sering mengalami pengurangan suku kata. Berdasarkan letak suku kata yang hilang, pengurangan itu dapat dibedakan lagi menjadi dua, yakni pengurangan suku awal dan suku akhir. Akan tetapi dalam novel ini hanya ditemukan pengurangan suku awal. Seperti contoh berikut, Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 4

Kata sapaan Dhik berasal dari kata Adhik, di mana kata sapaan tersebut telah mengalami penambahan hamzah. Kata sapaan Dhik mengalami pengurangan suku di awal kata, yaitu berupa suku A. Perhatikan kutipan di bawah ini. Lho, cocog, Dhik. Ruwiya punika pancen inggih glandang kiri. (GM:39) Arti: Lho, cocok, Dhik. Rumiya itu memang iya glandang kiri. Kata sapaan berdasarkan bentuknya Ada bermacam-macam bentuk kata sapaan di dalam bahasa Jawa. Secara sederhana bermacam-macam bentuk itu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni sapaan yang berupa kata dan sapaan yang berupa frase atau kelompok kata. Dalam novel Gumuk Sandi terdapat satu kata sapaan berdasarkan bentuknya, yaitu kata sapaan berupa kata. Seperti dicontohkan dalam uraian di bawah ini. Kata sapaan bapak merupakan kata sapaan bentuk kata. Kata sapaan ini tidak mengalami menambahan hamzah maupun pengurangan suku. Bapak dipergunakan untuk menyapa orang dengan lengkap dan member sedikit hormat kepada yang disapa. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Bapak, Mundhut punapa?.(gm:31) Arti: Bapak membeli apa? Kata sapaan yang terletak di belakang klausa inti Kata sapaan yang terletak di belakang klausa inti, bentuknya selalu tidak lengkap. Apabila bentuk sapaan itu dikembalikan ke bentuk asalnya, maka kalimat yang bersangkutan akan tidak gramatikal. Dalam novel Gumuk Sandi Karya Poerwadhie Atmodiharjo ini terdapat beberapa kutipan yang menunjukkan adanya kata sapaan yang terletak di belakang klausa inti. Seperti dalam kutipan di bawah ini. Kata sapaan Mas dalam kutipan di bawah ini merupakan kata sapaan yang terletak di belakang klausa inti. Klausa inti berada di depan kalimat yang berisi tentang pertanyaan kepastian pergi kepada yang disapa, yaitu Mas. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. Njing Setu siyos teng Kalongan, Mas Ru?. (GM:92) Arti: Besok Sabtu jadi ke Kalongan, Mas Ru? Kata sapaan berdasarkan ciri semantis Masing-masing bentuk sapaan dipergunakan dalam situasi tertentu yang erat berkaitan dengan faktor situasi penuturan, etnik, kekerabatan dan lain sebagainya. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 5

Lebih jauh kata-kata sapaan itu dapat pula digolongkan berdasarkan ciri semantisnya. Berdasarkan penggolongan ini ada beberapa jenis kata sapaan, yaitu berdasarkan nama diri, kekerabatan, gelar kebansawanan, gelar hasil pendidikan, jabatan, pelaku perbuatan, sapaan lain, dan kiasan atau metafora. Pada novel Gumuk Sandi Karya Purwadhie Atmodiharjo ini terdapat kata sapaan berdasarkan ciri semantis. 2. Faktor penggunaan kata sapaan dalam Novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo adalah faktor situasi, kekerabatan, dan etnis. Situasi Faktor situasi yang menentukan kehadiran jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Jawa secara sederhana dibedakan menjadi dua, yaitu situasi resmi dan situasi nonresmi. Pada novel Gumuk Sandhi karya Poerwadhie Atmodihardjo ini situasi yang tampak adalah situasi nonresmi semua, meskipun ada dialog dengan Lurah, Bapak, Ibu dan orang tua lainnya. Etnik Pemilihan kata sapaan oleh seorang penutur tidak jarang pula ditentukan oleh etnik orang yang disapa. Kekerabatan Faktor penggunaan kata sapaan kekerabatan adalah kata sapaan yang paling banyak ditemui. Hal ini dapat dimaklumi karena di samping jumlah sapaan yang berasal dari pertalian kekerabatan, sebagian besar kata sapaan ini mengalami perluasan arti, sehingga dapat digunakan juga untuk menyapa orang yang secara genetis tidak mempunyai pertalian kekerabatan. Kesimpulan Kata sapaan merupakan morfem, kata, atau frase yang digunakan saling merujuk dalam sebuah situasi pembicaraan dan berbeda-beda menurut sifat hubungan antara pembicaraan itu. Adapun pelaku yang dimaksud merujuk pada pembicara, lawan bicara, serta orang yang sedang dibicarakan. Adapun jenis sapaan itu dapat digolongkan berdasarkan ciri fonologis, bentuknya, ciri sintaksis dan ciri semantis. Berdasarkan ciri fonologis dibagi menjadi dua macam, yakni sapaan yang mengalami Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 6

penambahan hamzah dan yang mengalami pengurangan suku. Selanjutnya, pemakaian sapaan dalam berkomunikasi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor yang berhubungan dengan masalah sosial maupun situasional. Faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah sosial tersebut misalnya usia dan jenis kelamin, sedangkan faktor situasional meliputi siapa penutur bahasa tersebut, kepada siapa sapaan ditujukan, kapan, dan dimana sapaan dituturkan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Harimurti Kridalaksana. 2008. Dinamika Tutur Sapa dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara. Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Sudaryanto. 1993. Metode dan AnekaTeknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7