BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 8 TAHUN : 2007 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 44 TAHUN 2017 T E N T A N G

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2006 TENTANG URAIAN TUGAS WAKIL BUPATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KECAMATAN... DESA...

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 9 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 05 Tahun : 2010 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 13 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KERJA SAMA DESA

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN KERJASAMA DESA BUPATI TANAH BUMBU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 42 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 92 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN LURAH DESA ( PERLURDES ) NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 102 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 7 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 7 TAHUN 2001 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

Transkripsi:

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa Program Pengembangan Kecamatan; BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJASAMA ANTAR DESA PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa kebijakan pokok Program Pengembangan Kecamatan adalah bagian dari upaya Pemerintah untuk memberdayakan masyarakat pedesaan dengan menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; b. bahwa untuk menjaga kelestarian Program Pengembangan Kecamatan supaya berlanjut, berkembang, dan terkendali, perlu dibentuk Badan Kerjasama Antar Desa; 1 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa Timur/Tengah/ Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 6 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa; 2

9. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 7 Tahun 2007 tentang Produk Hukum Desa; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 10 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 9 Tahun 2008 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa; 12. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 67 Tahun 2005 tentang Pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJASAMA ANTAR DESA PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kulon Progo. 4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah. 5. Camat adalah pimpinan kecamatan sebagai unsur Perangkat Daerah. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal- usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asalusul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 9. Kepala Desa adalah pimpinan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan Desa. 10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat dengan BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 11. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintahan Desa dalam memberdayakan masyarakat. 12. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPMD adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. 3 4

13. Program Pengembangan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah program Pemerintah Pusat di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri yang memberikan Bantuan Langsung Masyarakat di tingkat kecamatan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, yang dilanjutkan dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan yang selanjutnya disingkat PNPM-MP. 14. Tim Koordinasi Kabupaten adalah Tim yang dibentuk oleh Bupati untuk melakukan pembinaan pengembangan peran serta masyarakat, pembinaan administrasi dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat pada seluruh tahapan program PPK dan PNPM-MP. 15. Tim Koordinasi Kecamatan adalah Tim yang dibentuk oleh Bupati untuk melakukan pembinaan pengembangan peran serta masyarakat, pembinaan administrasi dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat pada seluruh tahapan program PPK dan PNPM-MP di wilayah kecamatan masing-masing. 16. Musyawarah Antar Desa yang selanjutnya disingkat MAD adalah musyawarah yang dilaksanakan di wilayah kecamatan yang dihadiri oleh perwakilan Desa di dalam wilayah kecamatan. 17. Badan Kerjasama Antar Desa yang selanjutnya disingkat BKAD adalah lembaga yang dibentuk sebagai wadah kerjasama antar Desa dalam PPK. 18. Unit Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat UPK adalah Unit Pengelola sebagai pelaksana teknis BKAD. 19. Musyawarah Desa adalah forum musyawarah para utusan pedukuhan dan kelompok yang dilaksanakan di tingkat Desa. 20. Badan Pengawasan Unit Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat BP-UPK adalah sebagai pelaksana teknis BKAD dalam kegiatan pengawasan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) BKAD dibentuk sesuai kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat pada kecamatan lokasi PPK/PNPM-MP. (2) Pembentukan BKAD ditetapkan dengan Keputusan Bersama Kepala Desa dan disahkan dengan Keputusan Camat. Pasal 3 Tujuan pembentukan BKAD adalah : a. melestarikan aset PPK yang mencakup prinsip ketentuan dasar, sistem, mekanisme, dan kelembagaan; b. memberikan jaminan kelangsungan pelaksanaan PPK untuk masyarakat miskin; c. memberikan kejelasan status kepemilikan hasil-hasil PPK merupakan milik masyarakat; d. memberikan kewenangan pengelolaan hasil-hasil dan aset PPK kepada BKAD; 5 6

e. meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan baik perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pelestarian pembangunan dengan melibatkan Rumah Tangga Miskin (RTM) dan perempuan; dan f. memberikan kewenangan pengelolaan hasil-hasil program partisipatif sejenis lainnya. BAB III FUNGSI DAN TUGAS Pasal 4 Sesuai dengan kedudukannya, BKAD mempunyai fungsi sebagai berikut : a. fungsi perencanaan strategi adalah merumuskan, membahas, dan menetapkan rencana strategis pelestarian hasil-hasil PPK/PNPM-MP dan program partisipatif sejenis lainnya; b. fungsi pengelolaan kegiatan adalah membentuk UPK serta kelembagaan pendukung lainnya serta mendelegasikan tugas pengelolaan kepada UPK serta lembaga pendukung yang meliputi : 1. pengelolaan kegiatan perguliran; 2. pelaksanaan program partisipatif; dan 3. pelayanan usaha kelompok. c. fungsi koordinasi adalah melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan pembangunan sejenis lainnya di wilayah kecamatan; d. fungsi pengawasan adalah membentuk BP-UPK dan mendelegasikan fungsi pengawasan kepada BP-UPK yang meliputi : 1. pelaksanaan pemeriksaan (audit) keuangan; 2. pelaksanaan pemeriksaan (audit) operasional; dan 3. memberi rekomendasi tindak lanjut atas hasil pemeriksaan. e. fungsi evaluasi kerja, meliputi : 1. menilai hasil pencapaian rencana strategis; dan 2. menindaklanjuti hasil temuan BP-UPK. Pasal 5 Dalam menjalankan fungsinya, BKAD mempunyai tugas mengelola dan mengembangkan kegiatan dari hasil-hasil PPK dan kegiatan perencanaan partisipatif sejenis lainnya dalam lingkup manajemen, meliputi : a. perencanaan partisipatif; b. kegiatan antar desa; c. pengembangan aset produktif; d. advokasi kebijakan; dan e. kerjasama jaringan. BAB IV MEKANISME PEMBENTUKAN, TATA KERJA, DAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 6 Pembentukan BKAD melalui tahapan sebagai berikut : a. mengadakan sosialisasi tentang pembentukan BKAD pada MAD; b. sosialisasi pembentukan BKAD pada MD; 7 8

c. hasil sosialisasi sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dengan persetujuan BPD; d. forum MAD membentuk BKAD; e. perwakilan desa dalam pembentukan BKAD harus melibatkan dan terdapat unsur Pemerintah Desa, BPD, dan tokoh masyarakat; f. dalam hal MAD menghasilkan kesepakatan paling sedikit 50 % (lima puluh per seratus) ditambah 1 (satu) dari jumlah desa yang ada di kecamatan, maka disepakati pembentukan BKAD. g. hasil keputusan sebagaimana dimaksud pada huruf f ditetapkan dalam Keputusan Bersama Kepala Desa dan disahkan dengan Keputusan Camat; dan h. apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf f tidak terpenuhi, maka dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani seluruh Kepala Desa yang hadir. Pasal 7 Tata kerja BKAD adalah sebagai berikut : a. pengambilan keputusan tertinggi BKAD di dalam forum MAD; b. Pengurus BKAD bertanggung jawab kepada MAD; c. BKAD melalui MAD memilih dan mengangkat pengurus UPK sebagai pelaksana mandat teknis pengelolaan; d. UPK adalah pelaksana teknis operasional BKAD; e. keberadaan UPK diatur dalam Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) BKAD; f. fungsi UPK diatur dalam Standar Operasional dan Prosedur (SOP) sesuai dengan AD/ART BKAD; g. pengurus UPK bertanggung jawab kepada BKAD melalui MAD; h. kepengurusan UPK disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah diatur dalam SOP sesuai AD/ART BKAD; i. untuk menunjang operasional UPK dibentuk lembaga pendukung UPK; j. keberadaan lembaga pendukung diatur dalam SOP sesuai AD/ART BKAD; k. lembaga pendukung melakukan fungsi pemeriksaan, verifikasi, penanganan pinjaman bermasalah, pemantauan, dan sebagainya; l. lembaga pendukung dibentuk dan ditetapkan oleh BKAD melalui MAD; m. lembaga pendukung bertanggung jawab kepada BKAD melalui MAD; n. fungsi lembaga pendukung diatur dalam SOP sesuai AD/ART BKAD; dan o. kepengurusan lembaga pendukung disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing kecamatan. Pasal 8 (1) BKAD dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan AD/ART. (2) AD/ART merupakan tindakan kolektif/partisipatif merumuskan aturan main BKAD. (3) Penyusunan AD/ART harus memenuhi keterwakilan unsur MAD. 9 10

(4) AD/ART tetap mengacu pada hasil pelaksanaan PPK, sistem, dan mekanisme PPK, prinsip PPK, kebutuhan pengembangan, dan ketentuan/peraturan perundangundangan. (5) AD/ART BKAD ditetapkan dengan Keputusan MAD dan disahkan oleh Camat. BAB V KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN Pasal 9 (1) Semua desa yang pernah berpartisipasi dalam PPK menjadi anggota BKAD dalam rangka pelestarian aset PPK. (2) Anggota BKAD adalah desa dalam satu wilayah kecamatan. (3) Keanggotaan desa dalam BKAD terdiri dari unsurunsur Perangkat Desa, lembaga kemasyarakatan desa, tokoh masyarakat perorangan, dan harus dengan persetujuan BPD. Pasal 10 (1) Kepengurusan dipilih dan ditetapkan dalam Forum MAD. (3) Susunan pengurus paling sedikit terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota. (4) Susunan pengurus ditetapkan dengan Keputusan Bersama Kepala Desa dan disahkan dengan Keputusan Camat. (5) Kepengurusan BKAD, UPK, dan lembaga pendukung BKAD lainnya yang terbentuk dilaporkan kepada Bupati melalui Camat. (6) Dalam rangka mengembangkan jaringan komunikasi dan informasi serta kerjasama, maka di tingkat kabupaten dapat dibentuk Asosiasi BKAD sebagai wadah pengembangan dan partisipasi masyarakat. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 11 (1) Pembinaan dan pengawasan oleh Bupati dengan membentuk Tim Koordinasi kabupaten dan kecamatan. (2) Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati. (2) Kepengurusan BKAD dapat berasal dari unsur Perangkat Desa, lembaga desa, dan tokoh masyarakat. 11 12

BAB VII SUMBER DANA Pasal 12 (1) Guna memperlancar fungsi BKAD mempunyai biaya operasional. (2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari : a. bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; b. surplus UPK yang dibagi; dan c. sumbangan pihak lain yang tidak mengikat. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 BKAD Program Pengembangan Kecamatan yang telah terbentuk pada saat mulai berlakunya Peraturan Bupati ini tetap diakui keberadaannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini. 13 14 BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo. Diundangkan di Wates pada tanggal 30-12-2008 Ditetapkan di Wates pada tanggal 30-12-2008 BUPATI KULON PROGO, Cap / ttd H. TOYO SANTOSO DIPO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KULON PROGO, Cap / ttd S O I M BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2008 NOMOR 41 SERI E