PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KUTAI, KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PESISIR TALANG SIRING DI KABUPATEN PAMEKASAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

Oleh : ERINA WULANSARI [ ]

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kriteria Pengembangan Kawasan Wisata Alam Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. II/1999 seluas ha yang meliputi ,30 ha kawasan perairan dan

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

INTENSITAS DAMPAK LINGKUNGAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA (Studi Kasus Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

TINJAUAN PUSTAKA. Ecotouris, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi ekowisata. Ada

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI KECAMATAN CIGUDEG, KABUPATEN BOGOR. Oleh ;

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Taman Nasional adalah Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

Tahap II. Penilaian/ pembobotan Kriteria Penilaian Daya Dukung Lingkungan dalam Rangka Pengembangan Kawasan Wisata Alam

Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Nepa Berdasarkan Preferensi Pengunjung Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang

6 KONDISI PENGELOLAAN WISATA PANTAI PANGANDARAN

Lampiran 1 Penilaian potensi penawaran ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara, Sangatta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TRIANGGULASI DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI (Penekanan Desain Arsitektur Organik Bertema Ekoturisme)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek,

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN

BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung Kawasan Danau Linting

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

PENENTUAN KRITERIA ZONASI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI WATU ULO DI KECAMATAN AMBULU, KABUPATEN JEMBER

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemangku Kebijakan

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

Arahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

ANALISIS POTENSI WILAYAH UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas seperti daerah pesisir.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

TINJAUAN PUSTAKA. meskipun ada beberapa badan air yang airnya asin. Dalam ilmu perairan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

KAJIAN WUJUD KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP KEBUTUHAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA AGRO BANGUNKERTO, SLEMAN, YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KUTAI, KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG Oleh : VIORENTIN GADIS NUCIFERA 3607.100.029 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

I - PENDAHULUAN

LATAR belakang Pariwisata berperan dalam pengembangan wilayah, kontribusi lapangan kerja dan pendapatan daerah, serta meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alami, fisik, sosial, dan budaya setempat Taman Nasional Kutai Telah dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata alam Memiliki potensi ekowisata yang sangat menarik dan telah dikenal dengan baik di tingkat lokal, regional, bahkan internasional. Selain itu, TN.Kutai ini memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai sarana wisata alam. JUMLAH KUNJUNGAN WISATA DI TN.KUTAI MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG TIDAK MENENTU. Pengelolaan dan Pengembangannya Belum Optimal BELUM OPTIMALNYA PEMANFAATAN WISATA ALAM, RENDAHNYA AKSESIBILITAS, KURANG LENGKAPNYA PENYEDIAAN FASILITAS BERUPA PRASARANA DAN SARANA, SERTA KURANG MEMADAINYA SARANA PENDUKUNG KAWASAN. Keberlangsungan pariwisata sangat dipengaruhi kepuasan pengunjung terhadap segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata. STUDI MENGENAI TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP KAWASAN EKOWISATA SEBAGAI UPAYA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA TN.KUTAI Pendahuluan

RUMUSAN masalah Kondisi kawasan wisata di TN.Kutai masih belum optimal dikembangkan yang ditunjukkan dengan belum optimalnya pemanfaatan wisata alam yang ada serta penyediaan fasilitas dan aksesibilitas pada kawasan yang belum dapat dikelola dengan baik dan juga masih rendahnya keamanan kawasan dari tekanan penduduk di sekitarnya dan dari faktor alam. Selain itu, juga dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang tidak teratur dan sempat terjadinya penurunan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2005, 2007 dan 2008. Hal ini menggambarkan tingkat kepuasan pengunjung terhadap pemenuhan kebutuhan wisata yang berkualitas dan nyaman juga rendah. BERDASARKAN PERMASALAHAN DI ATAS, MAKA PERTANYAAN DALAM PENELITIAN INI ADALAH APA SAJAKAH FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI YANG BERPENGARUH PADA TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG? TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangaan kawasan ekowisata di Taman Nasional Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung. SASARAN Mengidentifikasi faktor pengembangan kawasan ekowisata di TN.Kutai Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung di kawasan ekowisata TN.Kutai berdasarkan faktor pengembangannya Menilai kinerja dari kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung Menganalisis arahan pengembangan kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung. Pendahuluan

RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP WILAYAH dalam penelitian ini adalah kawasan objek wisata di Taman Nasional Kutai. TN.Kutai memiliki luas wilayah sebesar 198.629 Ha. Dalam penelitian ini ruang lingkup wilayahnya dibatasi pada 3 objek wisata yang berapa pada zona pemanfaatan TN.Kutai. SANGKIMA adalah salah satu objek wisata yang terdapat dalam kawasan ekowisata Taman Nasional Kutai. Sangkima merupakan objek wisata alam berupa hutan alam yang tergolong sebagai hutan hujan tropis. Memiliki potensi berupa beragam flora dan fauna yang menarik serta terdapat petualangan penjelajahan hutan dengan fasilitas outbond berupa jalur atau track penjelajahan yang menantang. PREVAB-MENTOKO adalah objek wisata alam terbatas dan merupakan pusat penelitian orang utan. Objek wisata ini berada di sebelah utara TN.Kutai. Untuk mencapai lokasi objek wisata ini, wisatawan harus menggunakan perahu kecil atau ketinting menyusuri Sungai Sangatta ke arah hulu. Pada objek wisata ini terdapat tempat penelitian orang utan dan merupakan pusat pendidikan lingkungan hidup yang dilengkapi dengan jalur interpretasi. Ke arah Mentoko dapat dijumpai goa kelelawar dan air terjun. TELUK LOMBOK merupakan salah satu objek wisata yang berada di dalam kawasan Taman Nasional kutai. Teluk Lombok adalah objek wisata alam yang menyuguhkan wisata alam bahari berupa pantai dan hamparan mangrove. Lokasi objek wisata ini berada di Desa Sangkima tepatnya masuk dalam wilayah pinjam pakai oleh pihak Pertamina. Pendahuluan

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Penelitian ini dalam ranah ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota memfokuskan pembahasan dalam lingkup aspek pengembangan suatu kawasan wisata. RUANG LINGKUP SUBSTANSI Ruang lingkup substansi dalam penelitian ini mencakup teori mengenai pariwisata, teori pengembangan ekowisata, teori ekowisata, teori daya dukung ekowisata, penentuan faktor pengembangan kawasan ekowisata dan penentuan bobot faktor yang mempengaruhi pengembangan ekowisata, analisis tingkat kepuasan pengunjung kawasan ekowisata berdasarkan faktor pengembangannya, penilaian kinerja dari kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung serta analisis arahan pengembangan kawasan. MANFAAT PENELITIAN yaitu dapat berkontribusi terhadap pengembangan bidang ilmu pengembangan kawasan wisata dengan batasan tingkat kepuasan pengunjung. yaitu mampu dijadikan masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya mengelola dan mengembangkan suatu kawasan yang memiliki potensi wisata alam untuk mendukung pembangunan daerah. Serta mampu menjadi rekomendasi dalam pengembangan dan pembangunan wilayah dalam bidang kepariwisataan, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Pendahuluan

II - TINJAUAN PUSTAKA

PARIWISATA JENIS WISATA WISATAWAN ASPEK PARIWISATA EKOWISATA adalah suatu kegiatan meninggalkan rumah untuk tujuan melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan dengan cara menikmati tempat-tempat yang dikunjungi dan mendapatkan suatu hospitality service dan travel experience. adalah Wisata Budaya, Wisata Maritim atau Bahari, Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi), Wisata Konvensi, Wisata Pertanian (Agrowisata), Wisata Buru, Wisata Ziarah. adalah orang yang melakukan kegiatan wisata dengan melakukan perjalanan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Mereka juga mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi namun tidak dengan mencari nafkah di tempat tersebut. adalah suatu unsur-unsur kegiatan pariwisata yang saling berinteraksi dimana apabila terdapat satu aspek yang tidak terpenuhi, maka kegiatan pariwisata tidak akan dapat berjalan sempurna. adalah kegiatan wisata khusus ke lokasi yang masih bersifat alami dan belum terjamah tangan manusia dengan tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan areal wisata, sehingga wisatawan yang datang berkunjung akan merasakan ketenangan dan kenyamanan.

Suwantoro (1997) 1.Daya tarik di daerah tujuan wisata 2.fasilitas yang tersedia 3.Aksesibilitas ASPEK-ASPEK PARIWISATA Musenaf (1995) 1.Aksesibilitas 2.Potensi pasar 3.Kondisi lingkungan 4.Pengelolaan 5.Sarana wisata 6.Prasarana dasar 7.Daya tarik pendukung Yoeti (1985) 1.Lingkungan alami 2.Lingkungan buatan 3.Prasarana dan sarana wisata Sumber Teori Inskeep (1991) 1.Atraksi 2.Akomodasi 3.Fasilitas pelaya-nan wisata 4.Transportasi 5.Kelembagaan Sumber : Diolah dari Suwantoro(1997),George McIntyre(1993), McIntosh(1995), Inskeep(1991), Musenaf(1995), Yoeti(1985). George McIntyre (1993) 1.Atraksi dan aktivitas wisata 2.fasilitas dan pelayanan akomodasi 3.fasilitas dan pelayanan yang lain 4.fasilitas dan pelayanan transportasi 5.infrastruktur 6.institusi/organisasi McIntosh (1995) 1. SDA 1.Infrastruktur 2.Moda Transportasi 3.Partisipasi masyarakat 4.Sumber daya budaya Dari pengelompokan diatas, dihasilkan bahwa aspek dalam pariwisata yang harus dipenuhi adalah aspek daya tarik wisata, prasarana sarana dan transportasi. Untuk partisipasi masyarakat dan kelembagaan atau institusi ataupun organisasi tidak dipilih dalam penelitian karena tidak akan menjamin pengembangan kawasan ekowisata baik berdasarkan kepuasan pengunjung. Selain itu, partisipasi masyarakat dan kelembagaan juga tidak dapat diukur dengan tolak ukur tertentu. Begitu pula dengan sumber daya budaya. SINTESA KAJIAN PUSTAKA KONSEPTUALISASI TEORI

III - METODOLOGI PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN METODE ANALISA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1 Identifikasi Faktor Pengembangan Kawasan Ekowisata di TN.Kutai Faktor-Faktor Pengembangan Kawasan Ekowisata di TN.Kutai a.deskriptif Teoritikal b.uji validitas dan Reliabilitas Faktor Pengembangan Kawasan Ekowisata Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke pengunjung 2 3 Menganalisa Tingkat Kepuasan Pengunjung di TN.Kutai Berdasarkan Faktor Pengembangannya Tingkat Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Faktor Pengembangannya Menilai Kinerja Kawasan Ekowisata di TN.Kutai Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung Kinerja Kawasan Ekowisata di TN.Kutai a.analisa Pembobotan (Likert) b.analisa Servqual Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke pengunjung a.analisa Importance and Performance Matrix Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke pengunjung 4 Menganalisa Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata di TN.Kutai Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung a.analisa Delphi Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke expert (pakar dan regulator)

IV - HASIL DAN PEMBAHASAN

TAMAN NASIONAL KUTAI GAMBARAN UMUM Taman Nasional Kutai merupakan salah satu kawasan konservasi tertua di Indonesia. TN.Kutai sendiri berubah fungsinya dan ditunjuk sebagai taman nasional dengan luasan 198.629 Ha. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang penting di Indonesia. Taman Nasional Kutai ditinjau dari kondisi geografis wilayah terletak pada 0º7 54-0º33 53 Lintang Utara dan 116º58 48-117º35 29 Bujur Timur. Secara administrasi pemerintahan Taman Nasional Kutai terletak di Kota Bontang (0,36%), Kabupaten Kutai Kertanegara (12,88%) dan Kabupaten Kutai Timur (86,75%), Propinsi Kalimantan Timur. WILAYAH PENELITIAN SANGKIMA PREVAB-MENTOKO TELUK LOMBOK

GAMBARAN JUMLAH PENGUNJUNG DI TN.KUTAI Kunjungan wisata ke objek wisata Taman Nasional Kutai cenderung ramai pada hari-hari libur saja, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu atau pada hari-hari libur lainnya. Jumlah kunjungan rata-rata pertahunnya adalah 2653 wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Data jumlah pengunjung dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Wisatawan Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Jumlah Pengunjung Setiap Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2.688 1.910 1.048 1.867 4.439 56 99 360 390 410 Total 2.744 2.009 1.408 2.257 4.849 Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan cenderung mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 2.009 pengunjung dan puncaknya terjadi penurunan drastis pada tahun 2008 menjadi 1.408 pengunjung. Jumlah kunjungan wisatawan kembali mengalami peningkatan sampai tahun 2010. Dari data pengunjung pada tahun-tahun sebelumnya juga tercatat bahwa pada tahun 2005 terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan menjadi 2379 wisatawan dari 4265 wisatawan yang berkunjung pada tahun 2004. Dengan pola naik-turunnya jumlah kunjungan wisatawan menunjukkan bahwa KUNJUNGAN WISATAWAN DI TN.KUTAI MEMILIKI POLA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG TIDAK MENENTU.

KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI PERJALANAN WISATAWAN BERDASARKAN SAMPEL Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Jenis Kelamin Laki-laki 57% Perempuan 43% 7% 6% 14% Usia 15-20 th 21-30 th 31-40 th >40 th 73% Proporsi pengunjung laki-laki sebanyak 43 % dengan jumlah 43 responden, dan proporsi perempuan sebanyak 57 % dengan jumlah 58 responden. Sedangkan menurut usia, proporsi pengunjung dengan rentang 15-20 dan usia 21-30 tahun masing-masing sejumlah 74 responden dengan proporsi sebesar 73 % dan 14 responden dengan proporsi 14 %, usia 31-40 tahun sejumlah 7 responden dengan proporsi 7 % dan usia lebih dari 40 tahun sebanyak 6 responden atau sebesar 6 %. Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Asal/Domisili Pengunjung Domisili Bontang Samarinda Sangatta Bogor Jepang Kanada Perancis 9% 7% 6% 1% 1% 2% 74% Dari data survey dapat diketahui bahwa pengunjung kawasan ekowisata di TN.Kutai tidak hanya berasal dari Propinsi Kalimantan Timur saja seperti Bogor, namun juga berasal dari daerah di luar Kalimantan Timur dan bahkan dari mancanegara seperti Jepang, Kanada, dan Perancis. Proporsi pengunjung yang berasal dari Bontang sebesar 74 % atau sebanyak 75 orang, Samarinda sebesar 9 % (9 responden), Sangatta 7 % (7 responden), Bogor 6 % (6 responden), Jepang 1 % (1 responden), Kanada 1 % (1 responden) dan untuk pengunjung yang berasal dari Perancis sebanyak 2 % atau sebanyak 2 orang responden.

Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Status dan Tingkat Pendidikan Pengunjung Menikah Status 83% Motivasi Objek wisata Penelitian Ingin menikmati alam Istirahat/refreshing Lain-lain Belum Menikah 40% 3% 11% 17% Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Motivasi Perjalanan Wisata Pengunjung 24% 22% Berdasarkan status pengunjung, maka dapat diketahui proporsi pengunjung kawasan ekowisata TN.Kutai yang berstatus menikah yaitu sebesar 17% dari jumlah sampel, dan untuk yang berstatus belum menikah sebesar 83%. Sedangkan proporsi pengunjung kawasan ekowisata TN.Kutai berdasarkan tingkat pendidikan terakhir pengunjung lebih didominasi pada tingkatan SMP/sederajat yaitu sebesar 46 %, untuk tingkatan SMA/sederajat sebesar 43% dan yang paling kecil adalah Sarjana sebesar 11 % dari jumlah sampel. Dari diagram di samping maka dapat diketahui bahwa proporsi motivasi perjalanan didominasi oleh alasan ingin menikmati alam yaitu sekitar 40 % dari sampel. dan alasan kedua adalah untuk istirahat/refreshing yaitu sebesar 24 %. Dan untuk alasan tertarik pada objek wisata sebesar 22 %. Sedangkan sisanya, 11 % alasan kunjungan untuk penelitian dan alasan lainnya sebesar 3 % dari jumlah sampel. Dapat diketahui bahwa proporsi lama kunjungan ke kawasan ekowisata TN.Kutai didominasi oleh pengunjung yang memilih lama kunjungan 4-6 jam, yaitu sebesar 45 %, dan untuk kunjungan menginap sebesar 25 %. Sedangkan untuk kunjungan selama 1-2 jam dan lebih dari 12 jam, masing-masing 25 % dan 3 %. Tingkat Pendidikan Lama Kunjungan 1-2 Jam 4-6 Jam >12 Jam Menginap (Hari) 45% SMP SMA S1 11% 43% 3% 25% 46% Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Lama Kunjungan Wisata Pengunjung 27%

ANALISA IDENTIFIKASI FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI No Atribut Faktor Validitas (R Tabel=0,324) Reliabilitas (α=0,6) Keterangan 1 Keberadaan Atraksi Utama 0,592 0,825 Valid dan Reliabel 2 Kondisi Atraksi Utama 0,535 0,829 Valid dan Reliabel 3 Keberadaan Atraksi Pendukung 0,62 0,824 Valid dan Reliabel 4 Kondisi Atraksi Pendukung 0,621 0,824 Valid dan Reliabel 5 Ketersediaan Air Bersih 0,511 0,835 Valid dan Reliabel 6 Ketersediaan Listrik Dan Komunikasi 7 Ketersediaan Drainase Di Kawasan Wisata 8 Ketersediaan Fasilitas Persampahan Di Dalam Kawasan Wisata 9 Ketersediaan Sarana Akomodasi Seperti Penginapan Dan Balai/Pondok Untuk Tempat Beristirahat Wisatawan Yang Memadai 10 Fasilitas Pelayanan Wisata Berupa Ketersediaan Penjual/Warung Makanan 11 Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Berupa Kesehatan 0,387 0,839 0,721 0,821 0,473 0,835 0,231 0,849 0,316 0,843 0,337 0,840 Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Tidak Valid dan Reliabel Tidak Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel NO. FAKTOR ATRIBUT FAKTOR 1. Daya tarik kawasan ekowisata TN.Kutai 2. Ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai di kawasan ekowisata TN.Kutai 3. Ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas pada kawasan wisata Keberadaan atraksi utama Kondisi atraksi utama Keberadaan atraksi pendukung Kondisi atraksi pendukung Ketersediaan air bersih Ketersediaan listrik dan komunikasi Ketersediaan drainase di kawasan wisata Ketersediaan fasilitas persampahan di dalam kawasan wisata Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan Ketersediaan saran transportasi Kecepatan waktu tempuh ke lokasi Kemudahan pencapaian lokasi 12 Ketersediaan Sarana Transportasi 0,533 0,830 Valid dan Reliabel 13 Ketersediaan Sarana Berupa Lahan Parkir 14 Kecepatan Waktu Tempuh Ke Lokasi 0,306 0,846 0,552 0,828 Tidak Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel 15 Kemudahan Pencapain Lokasi 0,596 0,828 Valid dan Reliabel

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG DI KAWASAN EKOWISATA TN.KUTAI BERDASARKAN FAKTOR PENGEMBANGANNYA Perhitungan Selisih Mean Kepuasan dan Kepentingan Objek Wisata SANGKIMA Faktor Atribut Mean Kepuasan Mean Kepentingan Mean Selisih Keterangan Keberadaan atraksi utama 2,94 4,07-1,13 Prioritas Daya Tarik Kawasan Kondisi atraksi utama 2,52 4,24-1,72 Prioritas Keberadaan atraksi pendukung 2,59 3,80-1,21 Prioritas Kondisi atraksi pendukung 2,41 3,83-1,42 Prioritas Ketersediaan air bersih 2,11 4,78-2,67 Prioritas Ketersediaan Prasarana dan Sarana yang Memadai Ketersediaan listrik dan telekomunikasi 2,26 4,41-2,15 Prioritas Ketersediaan drainase 2,37 4,56-2,19 Prioritas Ketersediaan fasilitas persampahan 2,09 4,70-2,61 Prioritas Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan 1,98 4,46-2,48 Prioritas Ketersediaan Sarana Transportasi dan Aksesibilitas Ketersediaan sarana transportasi 2,06 4,11-2,05 Prioritas Kecepatan waktu tempuh ke lokasi wisata Kemudahan pencapaian lokasi wisata 2,37 4,09-1,72 Prioritas 2,41 4,37-1,96 Prioritas

Perhitungan Selisih Mean Kepuasan dan Kepentingan Objek Wisata TELUK LOMBOK Faktor Atribut Mean Kepuasan Mean Kepentingan Mean Selisih Keterangan Keberadaan atraksi utama 2,59 4,08-1,49 Prioritas Daya Tarik Kawasan Kondisi atraksi utama 2,43 3,97-1,54 Prioritas Keberadaan atraksi pendukung 2,35 3,84-1,49 Prioritas Kondisi atraksi pendukung 2,46 3,86-1,4 Prioritas Ketersediaan Prasarana dan Sarana yang Memadai Ketersediaan air bersih 2,05 4,95-2,9 Prioritas Ketersediaan listrik dan telekomunikasi 2,35 4,65-2,3 Prioritas Ketersediaan drainase 2,35 4,51-2,16 Prioritas Ketersediaan fasilitas persampahan 2,03 4,81-2,78 Prioritas Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan 1,86 4,46-2,6 Prioritas Ketersediaan sarana transportasi 2,27 4,24-1,97 Prioritas Ketersediaan Sarana Transportasi dan Aksesibilitas Kecepatan waktu tempuh ke lokasi wisata Kemudahan pencapaian lokasi wisata 2,05 4,35-2,3 Prioritas 2,05 4,51-2,46 Prioritas

Perhitungan Selisih Mean Kepuasan dan Kepentingan Objek Wisata PREVAB-MENTOKO Faktor Atribut Mean Kepuasan Mean Kepentingan Mean Selisih Keterangan Keberadaan atraksi utama 3.8 4.8-1 - Daya Tarik Kawasan Kondisi atraksi utama 3.6 4.7-1.1 - Keberadaan atraksi pendukung 3.2 4.4-1.2 - Kondisi atraksi pendukung 3.3 4.4-1.1 - Ketersediaan air bersih 2.3 4.9-2.6 Prioritas Ketersediaan Prasarana dan Sarana yang Memadai Ketersediaan listrik dan telekomunikasi 2.8 4.0 1.2 Prioritas Ketersediaan drainase 2.7 4.7-2 Prioritas Ketersediaan fasilitas persampahan 2.7 5.0-2.3 Prioritas Ketersediaan Sarana Transportasi dan Aksesibilitas Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan Ketersediaan sarana transportasi Kecepatan waktu tempuh ke lokasi wisata Kemudahan pencapaian lokasi wisata 2.4 4.8-2.4 Prioritas 2.8 4.8-2 Prioritas 2.8 4.0-1.2 Prioritas 2.9 4.7-1.8 Prioritas

ANALISA PENILAIAN KINERJA KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG SANGKIMA 1 3 2 4 KETERANGAN : 1. Keberadaan atraksi utama 2. Kondisi atraksi utama 3. Keberadaan atraksi pendukung 4. Kondisi atraksi pendukung 5. Keberadaan air bersih 6. Keberadaan listrik dan telekomunikasi 7. Keberadaan drainase 8. Ketersediaan fasilitas persampahan 9. Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan 10. Ketersediaan sarana transportasi 11. Kecepatan waktu tempuh ke lokasi 12. Kemudahan pencapaian lokasi TELUK LOMBOK PREVAB-MENTOKO 1 2 1 2 3 4 3 4

ANALISA ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG Analisis Delphi Eksplorasi ITERASI 1 Terdapat Responden yang Tidak Sepakat ITERASI 2 HASIL AKHIR (arahan pengembangan kawasan yang telah disepakati oleh seluruh responden) HASIL AKHIR DELPHI (arahan pengembangan kawasan yang telah disepakati oleh seluruh responden) Teori Ekowisata Eksisting Kawasan ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN YANG SEUSAI

V - KESIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dari bab satu sampai dengan bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini antara lain : 1.Faktor-faktor pengembangan kawasan ekowisata yaitu, faktor daya tarik wisata, faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas. 2.Tingkat kepuasan pengunjung dan kinerja kawasan ekowisata di TN.Kutai menunjukkan ketidakpuasan pengunjung terhadap objek wisata yang tersebut serta penilaian kinerja kawasan yang buruk. 3.Rumusan arahan pengembangan kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjungnya, antara lain: Objek Wisata Sangkima Arahan pengembangan untuk objek wisata Sangkima antara lain : a.pengembangan wisata edukasi khusus untuk anak sekolah yang berupa pendidikan lingkungan. b.pengembangan spot perkemahan yang layak bagi pengunjung di sekitar area guest house dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung dan daya dukung kawasan. c.pengembangan laboratorium terbuka pembudidayaan tanaman Ulin yang terletak di area khusus dekat dengan pintu gerbang track penjelajahan. Arahan pengembangan ini di dukung dengan kelengkapan dari faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai yang terdiri dari atribut faktor keberadaan air bersih, keberadaan listrik dan telekomunikasi, ketersediaan fasilitas persampahan, ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas yang terdiri dari atribut faktor ketersediaan sarana transportasi.

Objek Wisata Teluk Lombok Arahan pengembangan untuk objek wisata Teluk Lombok antara lain : a.pengembangan mangrove trail yang dapat dilalui dengan walking/bycycle track maupun dengan perahu yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungannya dan terdapat pusat penelitian mangrove yang memiliki laboratorium penelitian untuk pengenalan jenis ekosistem mangrove. b.pengembangan hutan mangrove sebagai tempat pemancingan udang, kepiting dan ikan namun tetap memperhatikan prinsip pengelolaan pariwisata berkelanjutan. c.pengembangan wisata pantai berupa banana boat dan restoran yang berupa pondok atau stand-stand kecil yang menyediakan menu makanan hasil pancingan pengunjung ataupun hasil tangkapan nelayan. d.pengembangan wisata laut di objek wisata ini berupa kegiatan wisata snorkling untuk dewasa dan anak-anak. Arahan pengembangan ini di dukung dengan kelengkapan dari faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai yang terdiri dari atribut faktor keberadaan air bersih, ketersediaan fasilitas persampahan, ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas yang terdiri dari atribut faktor kecepatan waktu tempuh ke lokasi dan kemudahan pencapaian lokasi. Objek Wisata Prevab-Mentoko Arahan pengembangan untuk objek wisata Prevab-Mentoko antara lain : a.pengembangan wisata edukasi dengan laboratorium pengamatan orang utan beserta literaturnya. b.pengembangan area pengamatan khusus di sekitar habitat orang utan dan disediakan perlengkapan untuk kegiatan pengamatan. Arahan pengembangan ini di dukung dengan kelengkapan dari faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai yang terdiri dari atribut faktor keberadaan air bersih, keberadaan listrik dan telekomunikasi, keberadaan drainase, ketersediaan fasilitas persampahan, ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas yang terdiri dari atribut faktor kecepatan waktu tempuh ke lokasi, faktor ketersediaan sarana transportasi dan kemudahan pencapaian lokasi.

SARAN Saran yang disampaikan dalam penelitian ini merupakan saran berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan dalam penelitian ini dan bersifat penyempurnaan bagi penelitian selanjutnya serta saran kepada pihak pengelola dan pihak pemerintah daerah setempat, maka saran yang bisa diberikan antara lain : a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh Balai Taman Nasional Kutai sebagai pihak pengelola dalam menyusun rencana pengembangan objek wisata di TN.Kutai. b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh pemerintah sebagai bahan masukan dalam mengembangkan potensi wisata di daerah yang tepatnya masuk di wilayah pemerintahan Kabupaten Kutai Timur, berupa arahan dan strategi pengembangan kawasan wisata. c. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pihak pengelola diharapkan bisa memberikan kontrol yang baik dalam pengelolaan kawasan ekowisata di TN.Kutai, karena dapat memberikan dampak langsung kepada pengembangan kawasan dan masyarakat di dalamnya. d. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan daya dukung lingkungan kawasan ekowisata di TN.Kutai.

.. SEKIAN.. Terima Kasih