PAJAK HOTEL PERDA NO. 1 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK HOTEL : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi untuk mendorong kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat dalam menghadapi tantangan local, nasional dan global maka perlu mengatur tentang hotel.. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak Hotel, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Pajak Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Penetapan pajak 9. Surat Tagihan pajak 10. Cara Pembayaran Dan Penagihan 11. Tata Cara Pemungutan Pajak 12. Sanksi Administrasi 13. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 14. Keberatan Dan Banding 15. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 16. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 17. Kadaluwarsa Penagihan 18. Pembukuan Dan Pemeriksaan 19. Insentif Pemungutan 20. Penyidikan 21. Ketentuan Pidana 22. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK REKLAME PERDA NO. 2 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK REKLAME : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam rangka penataan ruang kota yang terarah dan terkendali serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan reklame. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak Reklame, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Pajak Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Surat Tagihan pajak 9. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 10. Tata Cara Pemungutan Pajak 11. Sanksi Administrasi 12. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 13. Keberatan Dan Banding 14. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 15. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 16. Kadaluwarsa Penagihan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK RESTORAN PERDA NO. 3 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK REKLAME : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam rangka pembangunan kepariwisataan untuk mendorong kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat dalam menghadapi tantangan perubahan local, nasional, dan global maka perlu mengatur tentang restoran. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak Restoran, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Penetapan Pajak 9. Surat Tagihan pajak 10. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 11. Tata Cara Pemungutan Pajak 12. Sanksi Administrasi 13. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 14. Keberatan Dan Banding 15. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 16. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 17. Kadaluwarsa Penagihan 18. Insentif Pemungutan 19. Penyidikan 20. Ketentuan Pidana 21. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK PARKIR PERDA NO. 4 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK PARKIR : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat khususnya pengguna kendaraan maka perlu menata wilayah perparkiran guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak Parkir, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Penetapan Pajak 9. Surat Tagihan pajak 10. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 11. Tata Cara Pemungutan Pajak 12. Sanksi Administrasi 13. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 14. Keberatan Dan Banding 15. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 16. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 17. Kadaluwarsa Penagihan 18. Insentif Pemungutan 19. Penyidikan 20. Ketentuan Pidana 21. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK HIBURAN PERDA NO. 5 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK HIBURAN : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi yang terkait dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat mengakibatkan semakin bertambahnya jenis kegiatan dan tempat hiburan sehingga perlu adanya pengaturan guna pembinaan, pengendalian dan pengawasan. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak Hiburan, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Penetapan Pajak 9. Surat Tagihan pajak 10. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 11. Tata Cara Pemungutan Pajak 12. Sanksi Administrasi 13. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 14. Keberatan Dan Banding 15. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 16. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 17. Kadaluwarsa Penagihan 18. Insentif Pemungutan 19. Penyidikan 20. Ketentuan Pidana 21. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN PERDA NO. 6 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi yang terkait dengan Sumber Daya Alam didalam atau permukaan bumi sehingga dapat dimanfaatkan demi kelancaran pembangunan maka pengeksploitasian bahan galian perlu diatur. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak mineral bukan logam dan batuan, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Penetapan Pajak 9. Surat Tagihan pajak 10. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 11. Tata Cara Pemungutan Pajak 12. Sanksi Administrasi 13. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 14. Keberatan Dan Banding 15. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 16. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 17. Kadaluwarsa Penagihan 18. Insentif Pemungutan 19. Penyidikan 20. Ketentuan Pidana 21. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK PENERANGAN JALAN PERDA NO. 7 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam upaya untuk menunjang kesejahteraan umum, maka diperlukan pengoptimalan Sumber Daya Alam diantaranya tenaga listrik untuk itu perlu diatur tentang Pajak Penerangan jalan. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak penerangan jalan, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Penetapan Pajak 9. Surat Tagihan pajak 10. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 11. Tata Cara Pemungutan Pajak 12. Sanksi Administrasi 13. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 14. Keberatan Dan Banding 15. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 16. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 17. Kadaluwarsa Penagihan 18. Insentif Pemungutan 19. Penyidikan 20. Ketentuan Pidana 21. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK AIR TANAH PERDA NO. 8 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK AIR TANAH : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi yang berkaitan dengan sumber daya air yang merupakan karunia Tuhan yang Maha Esa, maka perlu dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, perlu mengatur air tanah. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak air tanah, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Pajak Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah 8. Surat Tagihan pajak 9. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 10. Tata Cara Pemungutan Pajak 11. Sanksi Administrasi 12. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 13. Keberatan Dan Banding 14. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 15. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 16. Kadaluwarsa Penagihan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PERDA NO. 9 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam kaitannya dengan bumi dan bangunan yang memberikan keuntungan dan atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya maka perlu dikelola dnegan meningkatkan peran serta masyarakat. 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan Dan Tarif Pajak 4. Cara Penghitungan Pajak 5. Wilayah Pemungutan 6. Masa Pajak 7. Surat Tagihan pajak 8. Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan 9. Tata Cara Pemungutan Pajak 10. Sanksi Administrasi 11. Pengurangan, Keringanan, Dan Pembebasan Pajak 12. Keberatan Dan Banding 13. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 14. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 15. Kadaluwarsa Penagihan 16. Pembukuan dan Pemeriksaan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup STATUS : - Mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2012 - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
BPHTB PERDA NO. 10 TAHUN PERDA TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta menjamin kepastian pemindahan hak atas harta tetap, maka perlu mengatur pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Dasar Hukum : UU 29/1959, 5/1960, 6/1983, 16/2009, 16/1985, 19/1997, 19/2000, 28/2009, 17/2003, 1/2004, 15/2004, 32/2004, 12/2008 33/2004, 28/2009, PP 40/1996, 24/1997, 37/1998, 58/2005, 38/2007, 69/2010, 91/2010, PERMENDAGRI 13/2006. BPHTB, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Penghitungan Pajak 4. Wilayah Pemungutan 5. Saat Terutangnya Pajak 6. Pemungutan dan Penetapan pajak 7. Tata Cara Pembayaran dan Penagihan 8. Pengurangan dan Keringanan pajak 9. Keberatan dan Banding 10. Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan 11. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak 12. Kadaluwarsa Penagihan 13. Kewajiban dan Sanksi Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris dan instansi yang membidangi Pelayanan lelang Negara dan Pertanahan dalam pemenuhan Bea Perolahan Hak Atas Tanah dan bangunan 14. Pembukuan dan Pemeriksaan 15. Insetif Pemungutan 16. Penyidikan 17. Ketentuan Pidana 18. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK PERDA NO. 11 TAHUN PERDA TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi guna memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk, perlu mengatur tentang administrasi kependudukan. 12/2008, 33/2004, 23/2006, 28/2009, PP 27/1983, 58/2005, 79/2005, 38/2007, 69/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi penggantia biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil, dengan sistematika sebagai berikut: 2. Nama, Objek dan Subjek Retribusi 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Tata Cara Pemungutan 10. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 11. Sanksi Administrasi 12. Penagihan Retribusi Yang Terutang 13. Keberatan 14. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 15. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 16. Kadaluwarsa Penagihan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PARKIR DI TEPI JALAN UMUM PERDA NO.12 TAHUN PERDA TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat khususnya pengguna kendaraan perlu menata wilayah perparkiran guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 12/2008, 33/2004, 38/2004, 22/2009, 28/2009, PP 27/1983, 43/1993, 58/2005, 79/2005, 38/2007, 69/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Tata Cara Pemungutan 10. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 11. Sanksi Administrasi 12. Penagihan Retribusi Yang Terutang 13. Keberatan 14. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 15. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 16. Kadaluwarsa Penagihan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PENGUJIAN KENDARAAN PERDA NO.13 TAHUN PERDA TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi untuk memberikan jaminan keselamatan kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor perlu mengatur pengujian kendaraan bermotor di Kota Gorontalo. 12/2008, 33/2004, 38/2004, 22/2009, 28/2009, PP 27/1983, 44/1993, 58/2005, 79/2005, 38/2007, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi retribusi pengujian kendaraan bermotor, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Tata Cara Pemungutan 10. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 11. Sanksi Administrasi 12. Penagihan Retribusi Yang Terutang 13. Keberatan 14. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 15. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 16. Kadaluwarsa Penagihan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PENYEDOTAN KAKUS PERDA NO.14 TAHUN PERDA TENTANG RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan yakni menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan nyaman maka perlu memungut pembayaran retribusi atas pelayanan penyedotan kakus. 12/2008, 33/2004, 38/2004, 22/2009, 28/2009, 32/2009, PP 27/1983, 58/2005, 79/2005, 38/2007, 69/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Tata Cara Pemungutan 10. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 11. Sanksi Administrasi 12. Penagihan Retribusi Yang Terutang 13. Keberatan 14. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 15. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 16. Kadaluwarsa Penagihan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
TERMINAL PERDA NO.15 TAHUN PERDA TENTANG RETRIBUSI TERMINAL : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi yang mengatur tentang terminal sebagai tempat parkir kendaraan, dan tempat kegiatan usaha dan fasilitas lainnya dapat berfungsi secara maksimal serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penggunanya perlu ditingkatkan pengaturan, pengawasan dan penertibannya melalui pemungutan retribusi terminal. 12/2008, 33/2004, 22/2009, 28/2009, PP 27/1983, 58/2005, 79/2005, 38/2007, 69/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi terminal, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Tata Cara Pemungutan 10. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 11. Sanksi Administrasi 12. Penagihan Retribusi Yang Terutang 13. Keberatan 14. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 15. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 16. Kadaluwarsa Penagihan 17. Insentif Pemungutan 18. Penyidikan 19. Ketentuan Pidana 20. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PERDA NO.16 TAHUN PERDA TENTANG PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus urusan pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan dan pelayanan kepada masyarakat. Dasar Hukum : UU 29/1959, 5/1960, 8/1981, 38/2000, 10/2004, 32/2004, 12/2008, 33/2004, 18/2008, 28/2009, 32/1009, PP 27/1983, 58/2005, 79/2005, 38/2007, 69/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Retribusi Terutang 10. Surat Pendaftaran 11. Penetapan Retribusi 12. Tata Cara Pemungutan 13. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 14. Sanksi Administrasi 15. Penagihan Retribusi Yang Terutang 16. Keberatan 17. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 18. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 19. Kadaluwarsa Penagihan 20. Insentif Pemungutan 21. Ketentuan Penyidikan 22. Ketentuan Pidana 23. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
PELAYANAN PASAR PERDA NO.17 TAHUN PERDA TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam penyelenggaraan pemerintahan, daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus urusan pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Dasar Hukum : UU 29/1959, 8/1981, 38/2000, 10/2004, 32/2004 69/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi pelayanan pasar, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Retribusi Terutang 10. Surat Pendaftaran 11. Penetapan Retribusi 12. Tata Cara Pemungutan 13. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 14. Sanksi Administrasi 15. Penagihan Retribusi Yang Terutang 16. Keberatan 17. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 18. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 19. Kadaluwarsa Penagihan 20. Insentif Pemungutan 21. Ketentuan Penyidikan 22. Ketentuan Pidana 23. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret
IZIN GANGGUAN PERDA NO.18 TAHUN PERDA TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus urusan pemerintahan untuk menyelenggarakan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Dasar Hukum : UU Gangguan (HO) Stbld 226/1926, 29/1959, 8/1981, 38/2000, 10/2004, 32/2004, 33/2004, 26/2007, 28/2009, PP 27/1983, 58/2005, 79/2005, 38/2007, 69/2010, PERMENDAGRI 13/2006. Retribusi izin gangguan, dengan sistematika sebagai berikut: 3. Golongan Retribusi 4. Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5. Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif 6. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi 7. Wilayah Pemungutan 8. Masa Retribusi 9. Retribusi Terutang 10. Surat Pendaftaran 11. Penetapan Retribusi 12. Tata Cara Pemungutan 13. Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran, dan Penundaan Pembayaran 14. Sanksi Administrasi 15. Penagihan Retribusi Yang Terutang 16. Keberatan 17. Pengembalian Kelebihan Pembayaran 18. Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi 19. Kadaluwarsa Penagihan 20. Insentif Pemungutan 21. Ketentuan Penyidikan 22. Ketentuan Pidana 23. Ketentuan Penutup - Diundangkan pada tanggal 7 Maret