FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA GURU SD

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMITMEN ORGANISASI GURU SMA

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENELITIAN PENGAJARAN. Paningkat Siburian. Abstarak

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA PARULIAN 2 MEDAN. Paningkat Siburian

Jurnal Formatif 3(3): ISSN: X Kasyadi Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya

PENGARUH PERILAKU INOVATIF DAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KEPALA SMP DI MEDAN

Inovasi ISSN JURNAL ILMIAH ILMU MANAJEMEN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU (Studi Kausal Pada Guru SMAN Di Kota Baubau) 1

Jongga Manullang. Abstrak

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk.

PENGEMBANGAN DISAIN MODEL SUPERVISIAKADEMIK BERBASIS MANAJEMEN PENDIDIKAN Biner Ambarita, Paningkat Siburian, dan Sukarman Purba

Bambang Supriyanto * Keywords: Organizational commitment, organizational culture, organizational justice, and job satisfaction

PENINGKATAN KOMITMEN ORGANISASI KEPALA SEKOLAH EFEKTIF PADA ERA GLOBALISASI. Paningkat Siburian Abstrak

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA BINJAI.

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dibidang textile berdiri sejak tahun 2002 yang beralamatkan di daerah Surabaya.

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU

Kata Kunci: Manajemen Pendidikan, Efektivitas dan Efisiensi, Pembelajaran.

PENGARUH PELATIHAN, INTEGRITAS, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI PROVINSI DKI JAKARTA HARYANTO*

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN STRES INDIVIDU TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA DIVISI KEUANGAN PT XYZ) Sir Kalifatullah Husnah Nur Laela

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:

SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN KINERJA DOSEN. Rani Intan. Abstrak

Yasaratodo Wau Nasrun ABSTRAK. Kata Kunci: Perilaku, Kepemimpinan Partisipatif, Komitmen Afektif,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMITMEN ORGANISASI KEPALA SMK (Studi Kasus pada SMK di Kota Medan)

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI. Paningkat Siburian. Abstrak

PENGARUH SELF EFFICACY DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) SE-KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA VIRGANA

DAFTAR PUSTAKA. Management in Mexico. International Journal of Man Power. Vol. 28, Iss. 5; pg. 384

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA SUKABUMI

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN, KARAKTERISTIK PRIBADI PEGAWAI, DAN SIFAT PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru

Kathryn Sunarko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak

BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS ADIARSA KARAWANG BARAT

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

KEPEMIMPINAN, SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI, LINGKUNGAN FISIK, DAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI SEKOLAH

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA, MOTIVASI DAN KOMITMEN NORMATIF DENGAN KINERJA GURU SMPN 1 RANTAU SELATAN - LABUHAN BATU. Rosita Bestiana

PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PERSEPSI PERAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Betty Zelda Siahaan

Hubungan Antara Konflik Kerja dengan Etos Kerja Pegawai di PDAM Kabupaten Malang

Fajar Azzam Pasha Akhmad STT Mitra Karya Bekasi

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN BERORGANISASI DISEKOLAH DAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS X DAN XI SMK N 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGEARUH PERSEPSI GURU TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI KOTA MEDAN. Ngatmini

KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPERCAYAAN KEPALA SEKOLAH DASAR

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 3 PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kepuasan kerja guru SMP Negeri 1 Wedi sebesar 11,862.

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SOSIAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP N 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN INTENSI MENINGGALKAN ORGANISASI PADA BANK-BANK MILIK NEGARA DI KOTA TEGAL

Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis)

BABV PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Neneng Nurmilah Arifin*, Widodo Sunaryo**, Djoehana**

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN MOJOLABAN TAHUN

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PERSEPSI PERAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BETTY ZELDA SIAHAAN

DAFTAR PUSTAKA. Barthos, Basir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGARUH ANTARA PENGELOLAAN KONFLIK DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU SD NEGERI GUGUS 03 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

MINAT BERWIRAUSAHA LULUSAN SMA/SMK/MA DITINJAU DARI PELUANG USAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA DI KELURAHAN MLESE KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi Guru SMK Negeri Lampung Barat

The Asia Pacific Journal of Management Studies

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH:

PENGARUH KERJASAMA TIM DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KOMITMEN GURU MTs DI JAKARTA SELATAN. Faizah *

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

Rani Intan Pengaruh kemampuan kognitif dan penghargaan terhadap kinerja guru lembaga bimbingan dan konsultasi belajar Nurul Fikri di Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. didayagunakan sedemikian rupa. Para guru perlu digerakkan secara efektif, dan

Budiawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak. Kondominium Kintamani dengan memiliki 4 Tower yaitu Tower A, Tower B, Tower C,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU. Oleh : Angka Priatna Dosen Tetap Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian produk merek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ISSN 0852-0151 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20(1): 57-64, 2014 FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA GURU SD Paningkat Siburian Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Medan. Diterima 20 Desember 2013, disetujui untuk publikasi 2 Februari 2014 Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja Kata kunci: Kepuasan guru SD peserta PLPG Tahun 2013 Gelombang ke 5 di Kota Medan. Penelitian, Budaya ini menggunakan metode survey yang sifatnya exploratory dengan jumlah Organisasi, responden sebanyak 112 orang yang diambil dengan sampling random proporsional. Pengambilan Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi secara langsung dan tidak Keputusan, Motivasi langsung mempengaruhi kepuasan kerja, sedangkan pengambilan keputusan, dan motivasi kerja secara langsung mempengaruhi kepuasan kerja guru SD.... Pendahuluan Sekolah Dasar ( SD ) sebagai bagian dari pendidikan dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia yang memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lanjutan ke Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Sehubungan dengan itu, sekolah dasar diharapkan dapat melaksanakan fungsinya sebagai (1) peletak dasar perkembangan pribadi anak untuk menjadi warga negara yang baik, (2) peletak dasar kemampuan dasar anak, dan (3) penyelenggara pendidikan awal untuk persiapan melanjut ke SMP/MTs. Ditinjau dari komponennya, sekolah dasar sebagai organisasi terdiri dari beberapa unsur yang meliputi (1) sumber daya manusia, yang mencakup kepala sekolah, guru, pegawai, dan peserta didik, (2) sumber daya material, yang mencakup peralatan, bahan, dana, sarana dan prasarana, (3) atribut organisasi, yang mencakup tujuan, ukuran, struktur tugas, jenjang jabatan, formalisasi, dan peraturan organisasi, (4) iklim internal organisasi, dan (5) lingkungan organisasi Lembaga Penelitian Universitas Negeri Medan sekolah. Jadi, guru merupakan salah satu unsur organisasi yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan fungsi dan pencapaian tujuan sekolah. Guru bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah Dasar sebagai suatu organisasi akan dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien, jika guru memiliki kompetensi yang dipersyaratkan bagi guru profesional, menganut budaya organisasi yang kuat, memiliki kemampuan yang baik dalam pengambilan keputusan, memiliki motivasi kerja dan kepuasan kerja yang tinggi. Sehubungan dengan pentingnya kepuasan kerja guru dalam organisasi, Robbins (2006) mengemukakan bahwa organisasi yang mempunyai lebih banyak karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya cenderung lebih efektif daripada organisasi yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang merasa puas. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan efektivitas pendidikan melalui 57

Paningkat Siburian peningkatan kepuasan kerja, perlu diteliti faktor-faktor penentu kepuasan keja guru sekolah dasar di Provinsi Sumatera Utara, yaitu: budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja. Sehubungan dengan kepuasan kerja guru, Risky dan Lita (2011) melaporkan hasil penelitian Namjaneyulu yang menemukan bahwa kepuasan kerja memiliki sumbangan yang besar terhadap keberhasilan siswa. Kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya, yang menunjukkan perasaan menyenangkan dan/atau tidak menyenangkan berdasarkan kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang didapatkan. Robbins dan Judge (2009) mengemukakan bahwa kepuasan kerja menggambarkan perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari evaluasi karakteristiknya. Newstrom (2007) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana pekerja melihat pekerjaan mereka. Greenberg dan Baron (2005) mengemukakan bahwa kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dimiliki oleh individu terhadap pekerjaan mereka. Kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dalam diri maupun faktor lingkungannya. Colquitt, LePine, dan Wesson (2009) dalam Model Integrasi Perilaku Organisasi menjelaskan bahwa budaya organisasi secara langsung mempengaruhi motivasi, pengambilan keputusan, dan kepuasan kerja. Sehubungan dengan budaya organisasi, Slocum dan Hellriegel (2009) mengemukakan bahwa budaya organisasi merefleksikan nilai, keyakinan, dan sikap yang dipelajari dan dianut oleh anggota organisasi. Robbins dan Judge (2009) mengemukakan bahwa budaya organisasi mengacu pada sistem makna bersama yang dianut oleh anggota yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya. Metode Penelitian Sesuai dengan hubungan kausal antara variabel penelitian, metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang sifatnya exploratory. Model hipotetis yang dikembangkan dalam penelitian ini disajikan sebagaimana pada Gambar 1. Budaya Organi sasi (X1) Penga mbilan Keputu san (X2) Moti vasi (X3) Gambar 1. Model Hipotetis Hubungan antara variabel Penelitian Berdasarkan Gambar 1, hipotesis penelitian yang diuji meliputi pengaruh budaya organisasi terhadap pengambilan keputusan, motivasi kerja, dan kepuasan kerja, serta pengaruh pengambilan keputusan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian dilakukan di Kota Medan pada tahun 2013 dengan populasi penelitian adalah seluruh guru SD peserta PLPG Tahun 2013 Gelombang ke-5 di SMP Negeri 11 Medan yang jumlahnya sebanyak 150 orang. Sampel sebanyak 112 orang adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan Proportional Random Sampling yang berpedoman pada Nomogram Harry King pada taraf signifikan α sebesar 0,05. Pengumpulan data dilakukan secara survey dengan mempergunakan angket. Instrumen penelitian dikembangkan dengan berpedoman pada penjelasan Djaali dan Muljono (2004) tentang langkah-langkah pengembangan instrumen, yaitu: (1) mensintesiskan teoriteori yang dikaji mengenai suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, dan merumuskan konstruk dari variabel; (2) Kepuas an (X5) 58 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20 Nomor 1 Maret 2014

Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Guru SD berdasarkan konstruk dikembangkan dimensi dan indikator variabel yang akan diukur; (3) membuat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir soal untuk setiap dimensi dan indikator; (4) menetapkan besaran atau parameter yang bergerak dalam satu rentangan kontinum; dan (5) menulis butir-butir instrumen yang dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Kesahihan isi instrumen diperoleh melalui pendapat ahli, dan kesahihan butir soal dan keterandalan instrumen diperoleh melalui uji coba instrumen. Instrumen hasil pengembangan yang sahih dan terandal terdiri dari 35 butir soal untuk variabel budaya organisasi, 34 butir soal untuk variabel pengambilan keputusan, 35 butir soal untuk variabel motivasi kerja. dan 42 butir soal untuk variabel kepuasan kerja. Keseluruhan butir instrumen penelitian menggunakan skala Likert. Selanjutnya, untuk menguji hipotesis digunakan analisis jalur pada taraf signifikan α sebesar 0,05, untuk menetukan besar komponen Spurious (S) dan komponen Unanalyzed (U) digunakan Formula SU Paningkat, dan untuk menentukan besar pengaruh proporsional variabel eksogenus terhadap variabel endogenus digunakan rumus pengaruh proporsional yang dikembangkan oleh Al-Rasyid. Hasil Penelitian dan Pembahasan Deskripsi hasil penelitian untuk variabel budaya organisasi, pengambilan keputusan, motivasi kerja, dan kepuasan kerja disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Variabel Penelitian Budaya Organisasi Pengambilan Keputusan Motivasi Kepuasan Sampel (n) Mean Skor Total Mean pada Skala 1-5 Tingkat Capaian Simpangan Baku Skor Minimum Skor Maksimum 112 126,86 3,62 72 % 8.35 109 147 112 128,21 3,77 75 % 8,90 109 145 112 124,46 3,56 71 % 7,90 105 140 112 126,25 3 60 % 8,89 106 148 Berdasarkan deskripsi variabel pada Tabel 1, secara umum dapat dinyatakan bahwa budaya organisasi termasuk kategori cukup kuat, pengambilan keputusan termasuk kategori cukup baik, motivasi kerja termasuk kategori cukup tinggi, dan kepuasan kerja termasuk kategori cukup puas. Hasil pengumpulan data penelitian menunjukkan bahwa sampel penelitian tidak ada yang memiliki skor kepuasan kerja dalam kategori sangat puas. Selanjutnya, setelah melalui uji persyaratan analisis terbukti bahwa semua variabel penelitian memiliki data yang berdistribusi normal serta bentuk regresi antara variabel eksogenus dengan variabel endogenus linier dan berarti, maka dilakukan analisis korelasi dan analisis jalur dengan rangkuman hasil analisisnya sebagaimana disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis jalur yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagaimana disajikan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa semua koefisien jalur antara variabel eksogenus dengan variabel endogenus adalah signifikan, sehingga disimpulkan bahwa semua hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu: (1) Budaya organisasi berpengaruh langsung Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20 Nomor 1 Maret 2014 59

Paningkat Siburian positif terhadap pengambilan keputusan guru SD, (2) Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja guru SD, (3) Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja guru SD, (4) Pengambilan keputusan berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja guru SD, (5) Motivasi kerja berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja guru SD. Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi dan Analisis Jalur antara Variabel Eksogenus dengan Variabel Endogenus N omor Hipotesis Koefisien Korelasi Signifikansi Koefisien Jalur* thitung Signifikansi Keterangan 1 r12 = 0,317 0,000 ρ21 = 0,317 3,502 0,001 Jalur Berarti 2 r13 = 0,396 0,000 ρ31 = 0,396 4,528 0,000 Jalur Berarti 3 r14 = 0,543 0,000 ρ41 = 0,358 4,439 0,000 Jalur Berarti 4 r24 = 0,408 0,000 ρ42 = 0,191 2,437 0,016 Jalur Berarti 5 r34 = 0,517 0,000 ρ43 = 0,312 3,849 0,000 Jalur Berarti Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menemukan bahwa semua jalur antara variabel eksogenus dengan variabel endogenus berarti, maka disimpulkan bahwa model yang diusulkan fit sempurna dengan data yang ditunjukkan dengan model empiris sebagaimana disajikan pada Gambar 2. ρ21 = 0,317 r12 = 0,317 Pengambilan Keputusan (X 2 ) ρx2e1 = 0,826 ρ42 = 0,191 r24 = 0,408 Budaya Organisasi (X 1 ) ρ41 = 0,358 r14 = 0,543 Kepuasan (X 4 ) ρ31 = 0,396 r13 = 0,396 Motivasi (X 3 ) ρ43 = 0,312 r34 = 0,517 ρx4e3 = 0,752 ρx3e2 = 0,777 Gambar 2. Model Empiris Hubungan antara variabel Penelitian 60 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20 Nomor 1 Maret 2014

Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Guru SD Selanjutnya, ringkasan hasil perhitungan pengaruh proporsional variabel eksogenus terhadap variabel endogenus disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4, Tabel 3. Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Langsung Proporsional Budaya Organisasi (X1) terhadap Pengambilan Keputusan (X2), dan Motivasi (X3). Variabel Budaya Organisasi (X 1 ) Pengaruh Langsung Proporsional terhadap: Pengambilan Keputusan (X2) 0,100 Motivasi (X3) 0,157 Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung Budaya Organisasi (X1) terhadap Pengambilan Keputusan (X2), dan Motivasi (X3) secara berturut-turut adalah sebesar 0,100, dan 0, 157. Jadi, kekuatan Budaya Organisasi (X1) yang secara langsung menentukan perubahan Pengambilan Keputusan (X2), dan Motivasi (X3) secara berturut-turut adalah sebesar 10 %, dan 15,7%. Tabel 4. Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Proporsional Budaya Organisasi (X1), Pengambilan Keputusan (X2), dan Motivasi (X3) terhadap Kepuasan (X4). Variabel Langsung terhadap X4 Pengaruh Non Jalur Tidak langsung terhadap X4 melalui: Efek Total S U X1 X2 X3 X1 0,128 0,022 0,044 0,194 X2 0,037 0,037 0,022 0,020 X3 0,097 0,097 0.044 0,020 Keterangan: S = Spurious U = Unanalysis Jumlah 0,328 0,066 0,040 Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung Budaya Organisasi (X1) terhadap Kepuasan (X4) sebesar 0,128 dan pengaruh tidak langsung Budaya Organisasi (X1) terhadap Kepuasan (X4) melalui Pengambilan Keputusan (X2) sebesar 0,022, dan melalui Motivasi (X3) sebesar 0,044. Jadi, kekuatan Budaya Organisasi (X1) secara langsung mempengaruhi perubahan Kepuasan (X4) sebesar 12,8 %, dan secara tidak langsung mempengaruhi perubahan Kepuasan (X4) melalui Pengambilan Keputusan (X2) sebesar 2,2 %, dan melalui Motivasi (X3) sebesar 4,4%, sehingga pengaruh total yang terdiri dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung Budaya Organisasi (X1) terhadap Kepuasan (X4) sebesar 0,194 atau 19,4 %. Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung Pengambilan Keputusan (X2) terhadap Kepuasan (X4) sebesar 0,037, sedangkan sisanya dalam komponen Spurious sebesar 0,022 dan komponen Unanalyzed sebesar 0,020. Jadi, pengaruh total yang hanya terdiri dari pengaruh langsung Pengambilan Keputusan (X2) terhadap Kepuasan (X4) sebesar 0,037. Hal tersebut berati bahwa kekuatan Pengambilan Keputusan (X2) yang secara langsung menentukan perubahan-perubahan Kepuasan (X4) adalah sebesar 3,7 %. Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung Motivasi (X3) terhadap Kepuasan (X4) sebesar 0,097, sedangkan sisanya dalam komponen Spurious sebesar 0,044 dan Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20 Nomor 1 Maret 2014 61

Paningkat Siburian komponen Unanalyzed sebesar 0,020. Jadi, pengaruh total yang hanya terdiri dari pengaruh langsung Motivasi (X3) terhadap Kepuasan (X4) sebesar 0,097. Hal tersebut berati bahwa kekuatan Motivasi (X3) yang secara langsung menentukan perubahan Kepuasan (X4) adalah sebesar 9,7%. Ditinjau dari besar perubahan kepuasan kerja yang dapat ditentukan variabel eksogenus sebagaimana diuraikan di atas dapat dinyatakan bahwa budaya organisasi merupakan variabel penentu yang paling besar pengaruhnya, dan pengambilan keputusan merupakan variabel penentu yang paling kecil pengaruhnya terhadap kepuasan kerja. Pengaruh total yang terdiri dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 0,328. Jadi, kekuatan budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja secara bersama-sama menentukan perubahan kepuasan kerja adalah sebesar 32,8 %, sedangkan sisanya dalam komponen Spurious sebesar 0,066 dan komponen Unanalyzed sebesar 0,040. Koefisien determinasi yang merupakan jumlah total dari pengaruh total, komponen Spurious, dan komponen Unanalyzed yang diakibatkan budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja = 0,328 + 0,066 + 0,040 = 0,434, sedangkan pengaruh faktor lainnya di luar budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja, yaitu: (ρx4e3) 2 = 1 0,434 = 0,566 = 56,60 % dengan koefisien jalur, yaitu: ρx4e3 = 0,566 = 0,752. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa budaya organisasi pengambilan keputusan, yang mana 10 % perubahan pengambilan keputusan secara langsung dapat ditentukan oleh budaya organisasi. Temuan penelitian ini mendukung teori yang digunakan sebagai dasar pengajuan hipotesis penelitian, yaitu: Model Integrasi Perilaku Organisasi dari Colquitt, LePine, dan Wesson (2009) yang menjelaskan bahwa budaya organisasi secara langsung mempengaruhi pengambilan keputusan. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa budaya organisasi motivasi kerja, yang mana 15,7 % perubahan motivasi kerja secara langsung dapat ditentukan oleh budaya organisasi. Temuan penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Teman (2005), dan hasil penelitian Pakpahan (2009) yang menemukan bahwa budaya organisasi secara langsung berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja. Temuan penelitian ini mendukung teori yang digunakan sebagai dasar pengajuan hipotesis penelitian, yaitu: Model Motivasi Prestasi dari Mitchell dalam Kreitner dan Knicki (2003), dan Model Integrasi Perilaku Organisasi dari Colquitt, LePine, dan Wesson (2009) yang menjelaskan bahwa budaya organisasi secara langsung mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa budaya organisasi kepuasan kerja, yang mana 12,8 % perubahan kepuasan kerja secara langsung dapat ditentukan oleh budaya organisasi. Temuan penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Lok dan Crawford (2004), dan hasil penelitian Sutji (2009) yang menemukan bahwa budaya organisasi secara langsung berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja. Temuan penelitian ini mendukung teori yang digunakan sebagai dasar pengajuan hipotesis penelitian, yaitu: Model Integrasi Perilaku Organisasi dari Colquitt, LePine, dan Wesson (2009), dan Model Kerangka Studi Kepuasan dari Mullins (2005) yang menjelaskan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa pengambilan keputusan kepuasan kerja, yang mana 3,7 % perubahan kepuasan kerja secara langsung dapat ditentukan oleh pengambilan keputusan. Temuan penelitian ini mendukung teori yang digunakan sebagai dasar pengajuan hipotesis penelitian, yaitu: Model Kerangka Perilaku Individu dalam Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1996) yang menjelaskan bahwa 62 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20 Nomor 1 Maret 2014

Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Guru SD perilaku pengambilan keputusan secara langsung mempengaruhi kepuasan. Hasil pengujian kelima hipotesis menunjukkan bahwa motivasi kerja kepuasan kerja, yang mana 9,7 % perubahan kepuasan kerja secara langsung dapat ditentukan oleh motivasi kerja. Temuan penelitian ini mendukung teori yang digunakan sebagai dasar pengajuan hipotesis penelitian, yaitu: Model Sistem Perilaku Organisasi dalam Newstrom (2007) yang menjelaskan bahwa motivasi secara langsung mempengaruhi kepuasan kerja. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian diajukan kesimpulan sebagai berikut: Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap pengambilan keputusan, motivasi kerja, dan kepuasan kerja guru SD di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja guru SD di Provinsi Sumatera Utara. Jadi, budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja adalah variabel penentu kepuasan kerja guru SD. Sehubungan dengan kesimpulan tersebut di atas, dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja guru SD sehingga memiliki kepuasan kerja yang sangat puas, maka perlu dilakukan usaha yang dapat meningkatkan budaya organisasi, pengambilan keputusan, dan motivasi kerja guru SD di Provinsi Sumatera Utara, khususnya bagi guru SD peserta PLPG Tahun 2013 Gelombang ke-5 di SMP Negeri 11 Medan. Sesuai dengan hasil penelitian yang menemukan bahwa budaya organisasi merupakan variabel eksogenus yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja, maka usaha penguatan budaya organisasi dapat dijadikan prioritas usaha dalam rangka meningkatkatkan kepuasan kerja guru SD di Provinsi Sumatera Utara. Ucapan Terima Kasih Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian ini, khususnya bagi Bapak / Ibu guru SD peserta PLPG Tahun 2013 Gelombang ke-5 di SMP Negeri 11 Medan yang telah meluangkan waktunya memberikan jawaban dalam angket penelitian. Daftar Pustaka Colquitt, Jason A., Jeffery A. Lepine, dan Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behaviour. Improving Perfomance and Commitment in the Workplace. New York : McGraw-Hill Companies, Inc. Djaali dan Pudji Muljono. 2004. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. 1993. Organisasi. Jilid 2. Terjemahan oleh Savitri Soekrisno dan Agus Dharma, Jakarta : Erlangga. Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. (1996). Organisasi, Terjemahan oleh Nunuk Adiarni, Jakarta : Binarupa Aksara Greenberg, Jerald dan Robert A. Baron. 2005. Behavior in Organizations. Boston: Allyn and Bacon. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku Organisasi, Terjemahan oleh Erly Swandy, Jakarta: Salemba Empat Lok, Peter dan John Crawford. 2004. The Effect of Organizational Culture and Leadership Style on Job Satisfaction and Organisational Commitment. A Cross-National Comparison. The Journal of Management Development; 2004; 23, ¾; ABI/INFORM Global, 321-338 Mullins, Laurie J. 2005. Management and Organisational Behaviour. London: Prentice Hall. Newstrom, John W. 2007. Organizational Behavior. Human Behavior at Work. New York : McGraw- Hill Companies. Pakpahan,Wannen. 2009. Pengaruh Pengetahuan Manajerial, Budaya Organisasi, dan Motivasi terhadap Kinerja Kepala Sekolah SMK Negeri di Provinsi DKI Jakarta. Sinopsis Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20 Nomor 1 Maret 2014 63

Paningkat Siburian Risky Aditya, dan Lita Hadiati Wulandari. 2011. Kepuasan Guru. Studi Deskriptif pada Guru SLB. Medan: USU Press. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Terjemahan oleh Benyamin Molan. Indonesia : PT Intan Sejati Klaten. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2009. Organizational Behaviour. New Jersey : Pearson Education, Inc. Slocum, John W. dan Don Hellriegel. 2009. Principles of Organizational Behavior. China: Cengage Learning. Sutji Harijanto. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan Kepuasan terhadap Kinerja Kepala Sekolah Menengah Atas di Jakarta Timur. Sinopis Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Teman Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan serta Kinerja Karyawanpada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan 7, (2), 171-188. Wagner, John A. dan John R. Hollenberg. 2010. Organizational Behaviour. Securing Competitive Advantage. New York : Routledge. 64 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20 Nomor 1 Maret 2014