BAB IV ANALISIS IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KAWASANKUMUH DI SUCO CAICOLI DILI, TIMOR LESTE SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA REVITALISASI KAWASAN TERSEBUT

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

Sabua Vol.7, No.2: Oktober 2015 ISSN HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA BANDUNG KELURAHAN NYENGSERET

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB III ANALISA PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

Lingkungan Permukiman

BAB I PENDAHULUAN I - 1. Sumber data statistic BPS DKI Jakarta. Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta

1 Halaman 1. Kabupaten Banyuwangi

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TINGKAT KEKUMUHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBORA JAKARTA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agung Hadi Prasetyo, 2013

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN BALEENDAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DASAR PERMUKIMAN DI KELURAHAN MAASING, KECAMATAN TUMINTING, KOTA MANADO

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah kawasan perbatasan Sidoarjo - Surabaya (dalam hal ini Desa Wonocolo, Kecamatan Taman).

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

RANCANGAN PERDA KUMUH KOTA YOGYAKARTA

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terletak di bantaran Sungai Deli, Kelurahan Kampung Aur, Medan. Jika

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Mitra

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia disetiap tahun semakin meningkat. Hal ini

Sabua Vol.2, No.1: 63-71, Mei 2013 ISSN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KAWASANKUMUH DI SUCO CAICOLI DILI, TIMOR LESTE SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA REVITALISASI KAWASAN TERSEBUT Dalam bab ini menjelaskan tentang Analisis Identifikasi Karakteristik Kawasan kumuh Di Suco Caicoli Dili, Timor Leste Sebagai Masukan Bagi Upaya Revitalisasi Kawasan Tersebut yang terdiri dari; analisis kebijakan dan konsepkonsep peremajaan, analisis kondisi eksisting kawasan permukiman kumuh di Kawasan Suco Caicoli, analisis persepsi warga dalam kegiatan upaya revitalisasi di Kawasan Suco Caicoli, analisis arahan peremajaan kawasan permukiman yang layak huni. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat di bawah ini: 4.1 Analisis Kebijakan dan Konsep-Konsep Permukiman Karakteristik Tingkat Kekumuhan Berdasarkan penilaian tingkat kekumuhan pada kawasan Suco Caicoli tersebut di aldeia Centro Unidade memiliki jumlah kepala keluarga paling besar dan rata rata rumah di kawasan ini kondisinya baik namun peletakan kapling kurang baik. Oleh karena itu, di aldeia Centro Unidade ini merupakan tigkat kekumuhan yang paling besar dan mempunyai rumah sebesar 134 rumah di antaranya 53 rumah permanen, 68 rumah semi permanen, 13 rumah temporer. Dengan melihat tingkat kekumuhannya yang ada di kawasan Suco Caicoli tersebut terdapat tiga jenis rumah yaitu permanen, semi permanen dan temporer. Hal ini juga disebabkan karena adanya krisis politik pada tahun 2006 di Timor Leste yang menyebabkan sebagian besar rumah penduduk yang dirusak, dibakar dan sebagainya. Sehingga sampai saat ini hanya sebagian rumah yang sudah mendapat bantuan dari UN HABITAT dalam merevitalisasi dan merekontruksi rumah mereka dan juga yang masih belum mendapat bantuan. 70

71 Karakteristik Persepsi Masyarakat Penilaian persepsi masyarakat terhadap tingkat kekumuhan di kawasan Suco Caicoli ini terdapat di Aldeia Centro Unidade. Oleh sebab itu, masyarakat mengharapkan agar pemerintah merelisasikan bangunan mereka sesuai apa yang mereka inginkan terhadap permukiman kumuh pada kondisi kepadatan bangunan, jarak antar bangunan dan kepadatan penduduk yang tinggi. Karakteristik Tingkat Kesadaran Masyarakat Tingkat kesadaran masyarakat tinggi pada kriteria jenis rumah dengan perbandingan dengan persepsi masyarakat terhadap kondisi kepadatan bangunan dan masyarakat berharap akan pola kekumuhan kawasan dan kesadaran masyarakat untuk dilakukan penanganan. 4.2 Analisis Kondisi Eksisting Permukiman Kumuh di Kawasan Suco Caicoli Kawasan Suco Caicoli terdiri dari lima RW yaitu Centro Unidade, Devino Doze, Sacoco, Foho Rai Bot, Tahu Laran. Dimana dalam masing-masing RW tersebut memiliki tipe rumah dan jumlah yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: No Aldeia (RW) Tabel IV-1 Kondisi Eksisting perumahan di Suco Caicoli Permanen Jenis Rumah Semi Temporer Permanen Jumlah Rumah Jumlah KK (Kepala Keluarga) Rata-rata Anggota Keluarga 1 Centro Unidade 53 68 13 134 155 6 2 Devino Doze 27 46 9 82 105 7 3 Sacoco 28 46 15 89 125 4 4 Foho Rai Bot 25 49 18 92 128 9 5 Tahu Laran 32 58 25 115 149 7 Jumlah 165 267 80 512 662 33 Rata-rata 33 53 16 102 132 7

72 Gambar 4.1 Kondisi Eksisting perumahan di Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik diatas bahwa diketahui kondisi permukiman secara eksisting di Kawasan Suco Caicoli menunjukan bahwa paling banyak terdapat pemukiman kumuh di kawasan Centro Unidade 81unit yang terdiri dari rumah semi permanen dn rumah temporer, sedangkan yang paling sedikit permukimn kumuh terdapat di kawasan Devino Doze sebanyak 55 Unit. Berikut ini adalah kondisi eksisting permukiman di Suco Caicoli dapat dilihat di bawah ini:

73 Gambar 4.2 Kondisi Wilayah Suco CaiColi Berdasarkan gambar atas terlihat jelas bahwa di Centro Unidade terdapat banyak permukiman kumuh, hal tersebut sudah terlihat berdasarkan hasil observasi bahwa kondisi permukimannya semrawut serta tidak layak huni. Hal lain yang menjadikan wialayah tersebut banyak permukiman kumuh yaitu dengan adanya satu hunian di huni oleh tiga kepala keluarga hal tersebut seharusnya tidak diperbolehkan karena setiap satu hunian boleh di huni hanya satu kepala keluarga. Kondisi tersebut berdampak pada kekumuhan suatu kawasan. Disamping itu kondisi prasarana dan sarana yang tidak meadai seperti jringan jalan secara fisik masih berupa batuan kerikil. 4.3 Analisis Persepsi Warga Tentang Permukiman Kumuh di Kawasan Suco Caicoli dan Revitalisasinya Dalam analisis persepsi warga dan revitalisasi ini, terdiri dari identifikasi warga terhadap permukiman di Kawasan Suco Caicoli serta revitalisasinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:

74 4.3.1 Identifikasi Persepsi Warga Dalam identifikasi warga ini yang menjadi penialaian terdiri dari; kepemilikan rumah, status tanah, luas halaman, kerapatan antar bangunan, kondisi air bersih permukiman, kondisi jalan dan kondisi drainase. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini: A. Status Kepemilikan Rumah Tabel IV-2 Kepemilikan Rumah di Kawasan Suco Caicoli Kepemilikan Rumah Frekuensi Presentase (%) Rumah Sendiri 23 23 Rumah Dinas 14 14 Sewa 38 38 Rumah Orang tua 25 25 Gambar 4.3 Presentase Kepemilikan Rumah di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa tentang kepemilikan rumah di Kawasan Suco Caicoli menunjukan bahwa status kepemilikan rumah di kawasan tersebut paling banyak sewa sebesar 38% dan paling kecil yaitu rumah dinas sebesar 14%. Hal tersebut bisa menunjukan berdasarkan tingkat ekonomi di daerah tersebut sangat rendah terbukti dengan kepemilikan rumah pun kebanyakan statusnya sewa. Jika diliha berdasarkan kondisi eksisiting bahwa untuk rumah sewa kondisinya yang kecil dan tidak terstruktur sehingga menimbulkan kekumuhan di kawasan tersebut.

75 B. Status Kepemilikan Tanah Tabel IV-3 Status Kepemilikan Tanah di Kawasan Suco Caicoli Status Tanah Frekuensi Presentase Hak milik 31 31 hak pakai 31 31 hak guna bangunan 22 22 hak guna usaha 16 16 Gambar 4.4 Presentase Kepemilikan Tanah di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa tentang kepemilikan tanah di Kawasan Suco Caicoli menunjukan bahwa status kepemilikan tanah di kawasan tersebut paling banyak hak milik dan hak pakai sebesar 31% dan paling kecil hak guna usaha sebesar 16%. Bahwa di kawasan Suco Caicoli untuk status tanah lebih banyak tanah sendiri dan tanah yang sudah di pakai untuk permukiman mereka sehingga bisa diasumsikan bahwa padat penduduk dan padat permukiman akibatnya permukiman tidak terstruktur dan semrawut sehingga menimbulkan kekumuhan. C. Kerapatan Antar Bangunan Tabel IV-4 Kerapatan Antar Bangunan di Kawasan Suco Caicoli Kerapatan/Kepadatan Frekuensi Presentase Sangat padat 43 43 Padat 57 57

76 Gambar 4.5 Presentase Kerapatan Antar di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa tentang kerapatan antar bangunan di Kawasan Suco Caicoli menunjukan bahwa kerapatan bangunan di kawasan tersebut paling banyak padat sebesar 57% dan paling kecil sngat padat sebesar 43%. Bahwa di kawasan Suco Caicoli untuk kerapatan bangunan lebih banyak padat artinya bahwa padat penduduk dan padat permukiman akibatnya permukiman tidak terstruktur dan semrawut sehingga menimbulkan kekumuhan. D. Sumber Air Bersih Tabel IV-5 Kondisi Sumber Air bersih Air bersih permukiman Frekuensi Presentase Langganan PDAM 36 36 Sumur 13 13 Sumur pompa 12 12 Kran Umum 39 39

77 Gambar 4.6 Presentase Kondisi Sumber Air Bersih di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas tentang sumber air bersih di Kawasan Suco Caicoli, bisa di lihat bahwa jumlah paling banyak tentang sumber air bersih yaitu kran umum sebesar 39% dan paling kecil sumur pompa sebesar 12%. Untuk kran umum itu sejenis MCK Umum jadi dapat diasumsikan bahwa sebagaian besar permukiman di kawasan Suco Caicoli tidak memiliki kamar mandi pribdi sehingga masih banyak menggunakan kran umum, kondisi dan sumber air bersih pun mempengaruhi penilaian tentanh kekumuhan permukiman sehingga menyebabkan kekumuhan di kawasan ini. E. Kondisi Jalan Tabel IV-6 Kondisi Jalan Ke Permukiman di Kawasan Suco Caicoli Kondisi Jalan Frekuensi Presentase Aspal 30 30 Tanah 32 32 Kerikil 38 38

78 Gambar 4.7 Presentase Kondisi Jalan Ke Permukiman di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan tentang kondisi jalan ke permukiman dimana paling besar yaitu kerikil dengan julah presentase sebesar 38% dan paling kecil yaitu aspal sebesar 30%. Hal tersebut bisa menimbulkan kondisi kumuh karena apabila dimusim penghujan bisa terjadi air genangan sehingga akses untuk ke permukiman tidak baik. F. Kondisi Drainase Tabel IV-7 Kondisi Drainase di Permukiman di Kawasan Suco Caicoli Kondisi Drainase Frekuensi Presentase Terbuka baik 17 17 Terbuka macet 30 30 Tertutup baik 28 28 Tertutup macet 25 25

79 Gambar 4.8 Presentase Kondisi Drainase di Permukiman di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan tentang kondisi drainase dimana menurut warga bahwa penilaian tentang drainase paling besar yaitu kondisi terbuka macet sebesar 30% dan paling sedikit yaitu terbuka baik sebesar 17%. Kondisi drainase juga menentukan tingkat ke kumuhan suatau kawasan karena bila drainase macet secara otomatis air akan keluar dan akan menggenang dimanamana sehingga menyebabkan lingkungan buruk dan menimbulkan kekumuhan. G. Pendapatan Masyarakat Setempat Tabel IV 8 Hasil Pendapatan masyarakat Suco Caicoli Penghasilan Frekuensi Presentase Kurang dari 200 ribu 25 25 200-500 ribu 26 26 500-1 jt 31 31 1-1,5 jt 13 13 1,5-2 jt 5 5 Gambar 4.9 Presentase Hasil Pendapatan di Kawasan Suco Caicoli

80 Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan tentang hasil pendapatan masyarakat di Kawasan Suco Caicoli tersebut dimana hasil pendapatan warga paling besar yaitu 500 1 Juta sebesar 31% dan paling sedikit yaitu pendapatan sebesar 5 %. Hasil pendapatan juga menentukan tingkat ke kumuhan suatau kawasan karena bila pendapatan yang didapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka maka sangat berpengaruh pada kehidupan mereka masing masing sehingga dikawasan tersebut bisa dikatakan bahwa pendapatan yang didapatkan oleh warga sangatlah rendah. H. Kondisi Luas Halaman Tabel IV 9 Kondisi Luas Halaman di Kawasan Suco Caicoli Luas Halaman Frekuensi Presentase Kurang dari 10 m2 29 29 10 m2-30 m2 18 18 60 m2-100 m2 43 43 100 m2-300 m2 10 10 Gambar 4.10 Presentase Kondisi Luas Halaman di Kawasan Suco Caicoli

81 Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan tentang kondisi luas halaman permukiman dimana paling besar yaitu luas halaman antara 60 m² - 100 m² dengan jumlah presentase sebesar 43% dan paling kecil yaitu 100 m² - 300 m² sebesar 10%. Hal tersebut bisa menimbulkan kondisi kumuh karena luas halaman sangat berpengaruh terhadap suatu kawasan bangunan. I. Status Struktur Rumah Tabel IV 10 Status Struktur Rumah di Kawasan Suco Caicoli Struktur fisik rumah anda seperti apa? Frekuensi Presentase Permanen 23 23 Semi Permanen 57 57 Temporer 20 20 Gambar 4.11 Presentase Status Rumah di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa tentang status rumah di Kawasan Suco Caicoli menunjukan bahwa status rumah di kawasan tersebut paling banyak semi permanen sebesar 57% dan paling kecil yaitu rumah temporer sebesar 20%. Hal tersebut bisa menunjukan berdasarkan tingkat ekonomi di daerah tersebut sangat rendah terbukti dengan status rumah pun kebanyakan jenis rumah semi permanen. Jika dilihat berdasarkan kondisi eksisiting bahwa untuk

82 rumah semi permanen kondisinya yang kecil dan tidak terstruktur sehingga menimbulkan kekumuhan di kawasan tersebut. J. Kondisi WC serta Kamar Mandi Tabel IV 11 Kondisi Kamar mandi dan WC di Kawasan Suco Caicoli Kondisi Kamar mandi dan WC Frekuensi Presentase Memiliki 70 70 Tidak Memiliki 30 30 Gambar 4.12 Presentase Kondisi Kamar Mandi dan WC di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan tentang kondisi kamar mandi dan WC dimana menurut warga bahwa penilaian tentang kamar mandi serta WC di kawasan Suco Caicoli ini sangatlah prihatin karena hanya memiliki 50 % dan bisa dikatakan kamar mandi serta WC tersebut berupa umum sehingga masyarakat atau warga setempat merasa sangat tidak nyaman serta tidak tenang untuk menggunakan kamar mandi serta WC. Kondisi ini juga menentukan tingkat ke kumuhan suatu kawasan karena bila kamar mandi dan wc umum apabila suatu saat macet secara otomatis air tidak akan keluar dan akan mengalami tersembat sehingga menyebabkan lingkungan buruk dan menimbulkan kekumuhan. Oleh karena itu masyarakat setempat sebagian besar memilih Sungai.

83 K. Kondisi Status TPS (Tempat Pembuangan Sementara) Tabel IV-12 Kondisi Status TPS di Kawasan Suco Caicoli Apakah disekitar lingkungan anda memiliki Frekuensi Presentase TPS Memiliki 50 50 Tidak Memiliki 50 50 Gambar 4.13 Presentase Kondisi TPS di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan tentang kondisi TPS dimana menurut warga bahwa penilaian tentang TPS paling sedikit serta kondisinya terbuka dan hanya memiliki 50% sehingga kurangnya perhatian oleh warga. Kondisi TPS tersebut juga menentukan tingkat ke kumuhan suatau kawasan karena bila TPS tidak ada di kawasan tersebut maka secara otomatis sampah sampah akan berserakan dimana mana dan akan menyebabkan lingkungan buruk serta penyakit dan menimbulkan kekumuhan juga.

84 L. Kondisi Listrik di Kawasan Suco Caicoli Tabel IV-13 Kondisi Listrik di Kawasan Suco Caicoli Apakah rumah saudara telah disambungkan dengan listrik dari PLN Frekuensi Presentase Sudah sambungan sendiri 10 10 Sudah sambungan tetangga 38 38 Belum 52 52 Gambar 4.14 Presentase Kepemilikan Jaringan Listrik di Kawasan Suco Caicoli Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan tentang kepemilikan jaringan listrik di Kawasan Suco Caicoli tersebut dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa jaringan listrik belum optimal berjalan dengan baik karena masih dapat sambungan dari tetangga serta belum ada sambungan sendiri. Dimana paling banyak belum memiliki jaringan listrik tersebut sebesar 52 % dan mendapatkan sambungan dari tetangga 38 %. Berdasarkan hasil tersebut sebagian masyarakat yang sudah memiliki sambungan sendiri yaitu masyarakat yang berpenghasilannya 1 jt hingga 2 jt perbulan. Tetapi kebanyakan masyarakat di Suco Caicoli tersebut mayoritas berpenghasilan rendah sehingga masih banyak warga yang memiliki jaringan listrik melalui sambungan tetangga dan belum memiliki sambungan listrik tersebut. Sehingga pendapatan juga berpengaruh

85 terhadap aksesibiltas seperti jaringan listrik yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka dan berpengaruh pada kehidupan mereka masing masing. 4.4 Analisis Peremajaan Kawasan Permukiman Layak Huni Sarana rumah tinggal merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting dalam perkembangan suatu kawasan. Kebutuhan rumah erat kaitannya dengan pertumbuhan penduduk. Berdasarkan hal tersebut maka untuk memperkirakan jumlah kebutuhan rumah akan dilakukan dengan mengambil asumsi bahwa setiap satu kepala keluarga (KK) terdiri atas 5 (lima) anggota keluarga dimana setiap kepala keluarga membutuhkan satu unit rumah. Kebutuhan ruang untuk hunian dapat dihitung dengan rumus: Dimana: U = Kebutuhan Udara segar per orang per jam (m3) Tp = Tinggi Plafon (m) Dengan menggunakan standard yang ada (Dinas Pekerjaan Umum) dimana U = 15 m3 dan Tp = 3 m, maka luas lantai per orang = 5 m2 Diasumsikan dalam satu unit rumah terdiri dari 5 orang (ayah, ibu dan tigas anak), maka: U Luas Perorang = --- Tp Luas lantai = 5 x 5 =25 Luas lantai pelayanan = 50% x 25 m = 12,5 m Total luas lantai = 37,5 % Menurut hasil analisis jumlah penduduk di wilayah studi pada tahun 2012 jumlah penduduk Caicoli sebesar 3.335 jiwa dengan 662 KK, maka luas lahan yang digunakan 12.412,50 m2. Suco Caicoli masih memiliki daya tampung ruang yang dapat menampung penduduk untuk beberapa tahun kedepan dan yang perlu ditekankan adalah penataan ruang perumahannya. Berdasarkan studi empiris yang telah banyak dilakukan di berbagai perencanaan, penentuan jenis/tipe rumah secara umum didasarkan arahan pola

86 pemilikan lahan/kapling yang terdiri dari : kapling besar, kapling sedang dan kapling kecil. Konsep atau tipe rumah yang diterapkan menggunakan proporsi antara kapling besar, sedang, dan kapling kecil dengan proporsi 1 : 3 : 6, dimana setiap pembangunan rumah dalam suatu kawasan pengembangan perumahan mengikuti ketentuan pembangunan 1 unit rumah besar, harus diikuti pembangunan 3 unit rumah kapling sedang dan 6 unit rumah kapling kecil. Sedangkan luas masing-masing jenis kapling dengan mempertimbangkan potensi lahan yang cukup luas maka luas masing-masing jenis kapling yang disarankan adalah sebagai berikut : - Tipe kapling besar, dengan luas 600 m 2 - Tipe kapling sedang, dengan luas 400 m 2 - Tipe kapling kecil, dengan luas 200 m 2 Tabel IV-14 Kondisi Drainase di Permukiman di Kawasan Suco Caicoli Wilayah Studi Jumlah (Jiwa) Jumla h KK (Kepa la Kelua rga) Ratarata Angg ota Kelua rga Kapling Besar Jumla h (Unit) Luas (m2) Jum lah (Uni t) Kapling Sedang Luas (m2) Kapling Kecil Jumlah (Unit) Luas (m2) Total Suco Caicoli 3,335 662 5 159 58,723.53 244 47,981.3 7 109 37,239.2 1 512 4. 5 Keinginan Masyarakat Suco Caicoli terhadap Upaya Revitalisasi Keinginan masyarakat Suco Caicoli terhadap upaya revitalisasi tersebut adalah sarana untuk aktivitas penunjang kawasan serta kawasan tersebut harus dijadikan sebagai tempat tujuan wisata dan tempat perdagangan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa kantor dan banyaknya toko yang berada disekitar kawasan, sehingga penyatuan antara wisata dan perdagangan menjadi hal yang menarik dalam pengembangan kawasan. Sedangkan untuk ruang terbuka sendiri masyarakat mau untuk dialokasikan di terminal dan depan terminal dan pertokoan disepanjang jalan menuju ke kawasan Suco Caicoli tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk berekreasi serta taman main kanak kanak. Untuk tata ruang

87 bangunan pemerintah harus melakukan revitalisasi terhadap bangunan dan sarana bersejarah serta menfungsikannya menjadi bangunan promosi wisata atau aktivitas tertentu. Sedangkan bangunan milik pribadi atau masyarakat setempat di kawasan Suco Caicoli tersebut yang memiliki kawasan kumuh, mengharapkan pemerintah dapat memberikan bantuan dana untuk melakukan revitalisasi tanpa mengurangi bangunan kumuh tersebut. Selain itu pemerintah juga mulai melakukan pengawasan terhadap bertambahnya bangunan yang dapat merubah tata ruang bangunan serta nilai sejarah yang ada dikawasan Suco Caicoli tersebut. Dengan memperhatikan tata bangunan dan tata ruang, sebagian masyarakat menginginkan pemerintah juga perlu membangkitkan kesadaran masyarakat di sekitar kawasan akan pentingnya menjaga kelestarian bangunan dan lingkungan dikawasan tersebut. Oleh karena itu masyarakat harus diajak untuk berpartisipasi dalam menjaga kawasan tersebut. Masyarakat dikawasan Suco Caicoli ini juga mengharapkan juga pemerintah akan melakukan pembangunan dengan berpihak pada kebutuhan masyarakat dan bukan oleh para pendatang atau investor. Selain dari melakukan riset terhadap kebutuhan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat pemerintah juga harus menyadari bahwa dikawasan Suco Caicoli tersebut sebagian bangunan yang ada selain bangunan kumuh adapun bangunan yang merupakan tempat bersejarah seperti ex Mercado lama atau Dili Convention Center memiliki nilai historis atau sejarah yang tinggi. Keinginan masyarakat tersebut akan bangunan bangunan tersebut direvitalisasi karena Kawasan Suco Caicoli tersebut merupakan salah satu kawasan yang berada di pusat kota serta memiliki nilai historis atau sejarah yang tinggi akan bangunan bangunan yang ada serta akan terus mampu untuk bercerita lewat bangunan yang lama atau masa lalu mereka bagi setiap generasi hingga masa mendatang. Selain itu juga mampu menjadi potensi pengembangan kawasan di Kawasan Suco Caicoli tersebut.