PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 137/KA/VIII/2008 TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CONTOH FORMAT PENILAIAN PRESTASI KERJA SURAT KETERANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA. Pangkat/Golongan : Jabatan Struktural : Jabatan Fungsional :

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 10 TAHUN TENTANG TUGAS BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CONTOH FORMAT PENILAIAN PRESTASI KERJA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 500/Kpts-II/2002 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NO. : 1029/Kpts/OT.210/12/98

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL NOMOR HK.01.04/01.a-KA/1/2010 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

CONTOH FORMAT PERPANJANGAN SURAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR PERPANJANGAN SURAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 3A TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

PE T J N TENTANG TOGAS BELAMAR DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PNS YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG YANG LEBIH TINGGI DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD

BUPATI POLEWALI MANDAR

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 785/J27/KP/2004 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN LANJUT BAGI PEGAWAI NEGERI

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 27/Permentan/OT.140/5/2008 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PERTANIAN

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

ASPEK KEPEGAWAIAN TUGAS BELAJAR PASCASARJANA

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

2011, No.82 2 Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nom

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATZTRAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN PNS DOSEN YANG DIPERBANTUKAN DI LUAR INSTANSI INDUK. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Biro Kepegawaian - Sekretariat Jenderal 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN PRAJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

PERJANJIAN PERPANJANGAN TUGAS BELAJAR NOMOR : /UN26/KP/2017

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.168, 2009 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Tugas Belajar. Izin Belajar. PNS. Pedoman.

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

Transkripsi:

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR: 02/PER/SET.KY/X/2007 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas sumber daya pegawai yang mendukung efektifitas pelaksanaan tugas Komisi Yudisial, maka dipandang perlu memberi kesempatan kepada pegawai Komisi Yudisial untuk mengikuti tugas belajar, pelatihan dan atau penelitian; b. bahwa untuk maksud sebagaimana huruf a maka perlu mengembangkan sumber daya manusia Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial secara terencana dan terprogram dengan memperhatikan pencapaian Visi dan Misi Komisi Yudisial; c. bahwa untuk keperluan sebagaimana huruf a dan b perlu ditetapkan dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial RI tentang Tugas belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Komisi Yudisial Republik Indonesia. Mengingat : 1. Pasal 24B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

- 2 - Menetapkan 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial; 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 100 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural; 9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 10. Peraturan Presiden Nomor 12 Prps Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar; 11. Keputusan Presiden RI Nomor 174/M Tahun 2005 tentang Pengangkatan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial; 12. Peraturan Presiden RI Nomor 75 Tahun 2005 tentang Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial; 13. Keputusan Menteri Pertama Nomor 234/MP/1961 tentang Pemberian Tugas Belajar; 14. Peraturan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial RI Nomor 01/P/SJ.KY/1/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KOMISI YUDSIAL, sebagai berikut:

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial termasuk Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan atau dipekerjakan di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial. 2. Tugas belajar adalah tugas yang diberikan kepada seorang Pegawai baik dengan beasiswa maupun tanpa beasiswa untuk mengikuti pendidikan Pascasarjana (S2) dan atau Doktor (S3) di dalam atau di luar negeri termasuk program pelatihan dan atau penelitian dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan dan selama-lamanya 3 (tiga) tahun. 3. Tugas belajar beasiswa diberikan untuk menuntut ilmu, mendapatkan pendidikan atau keahlian baikdi dalam maupun di luar negeri dengan memperoleh beasiswa dari Pemerintah Negara Republik Indonesia, pemerintah negara lain, badan atau organisasi internasional, badan swasta di dalam atau di luar negeri. 4. Tugas belajar tanpa beasiswa adalah tugas belajar atas biaya pribadi dan harus mendapatkan ijin belajar dari pejabat yang berwenang. 5. Ijin belajar adalah ijin melaksanakan belajar di luar kedinasan atas biaya sendiri dan harus mendapat ijin Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial RI. 6. Biaya tugas belajar adalah biaya dan tunjangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia, pemerintah Negara lain, Badan atau Organisasi Internasional, Badan Swasta di dalam atau di luar negeri. 7. Wajib kerja adalah kewajiban seorang Pegawai untuk tetap bekerja di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial setelah selesai mengikuti tugas belajar selama

- 4 - jangka waktu tertentu. 8. Satuan unit kerja adalah unit kerja setingkat eselon II tempat Pegawai bekerja. Pasal 2 Tugas belajar yang dapat dipertimbangkan untuk diberikan tugas belajar beasiswa sebagaimana Pasal 1 ayat 2 dan 3 meliputi jurusan: (1) Ilmu Hukum; (2) Ilmu Politik; (3) Ilmu Administrasi Negara; (4) Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik; (5) Ilmu/pendidikan lain yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan TUPOKSI Komisi Yudisial. Pasal 3 (1) Tugas belajar dan Ijin belajar di lingkungan Komisi Yudisial terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu: a. Tugas belajar beasiswa di bagi 2 (dua) yaitu: 1. Tugas belajar penuh yaitu tugas belajar dengan meninggalkan tugas kantor; 2. Tugas belajar tanpa meninggalkan tugas kantor. b. Tugas belajar tanpa beasiswa; c. Ijin belajar. (2) Tugas belajar beasiswa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diberikan untuk pendidikan akademik dan atau program pelatihan di dalam atau di luar negeri. (3) Tugas belajar tanpa beasiswa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b hanya diijinkan untuk pendidikan akademik di dalam negeri atau di luar negeri. (4) Ijin belajar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c hanya diijinkan untuk pendidikan akademik di dalam negeri. (5) Tugas belajar tanpa beasiswa dan ijin belajar diberikan tanpa meninggalkan tugas kantor.

- 5 - BAB II PERSYARATAN TUGAS BELAJAR Pasal 4 Seorang Pegawai calon peserta Tugas belajar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) Peserta Tugas belajar adalah Pegawai Negeri Sipil pada Komisi Yudisial yang mempunyai masa kerja sekurangkurangnya 2 (dua) tahun sebagai Pegawai Negeri Sipil dan setiap unsur penilaian prestasi kerja (DP 3) 2 (dua) tahun terakhir bernilai baik, yang dinyatakan dalam surat keterangan dengan menggunakan format pada Lampiran I Peraturan ini. (2) Rekomendasi melanjutkan pendidikan akademik dengan status tugas belajar dan atau program pelatihan yang dipilih harus sesuai dengan TUPOKSI Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial dengan menggunakan format pada Lampiran II Peraturan ini. (3) Tidak sedang dicalonkan atau mengikuti pendidikan akademik dan atau program TUPOKSI Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial yang lain. (4) Mendapat persetujuan atau rekomendasi sekurangkurangnya dari pejabat Eselon II, untuk pejabat Eselon II harus mendapat persetujuan dari atasan langsung. (5) Lulus seleksi penerimaan pendidikan akademik atau pelatihan. (6) Khusus untuk pendidikan akademik, perguruan yang ditunjuk adalah perguruan tinggi negeri. (7) Memiliki ijasah serendah-rendahnya: Sarjana untuk jenjang magister; (8) Magister untuk jenjang doktoral; Doktoral untuk jenjang post doctoral. Pasal 5 Batas usia maksimal bagi calon peserta Tugas belajar dan Ijin belajar adalah sebagai berikut: a. Pendidikan tinggi dalam negeri:

- 6-46 tahun untuk jenjang magister; 46 tahun untuk jenjang spesialis; 48 tahun untuk jenjang doktor; 51 tahun untuk jenjang post doktoral. b. Pendidikan tinggi luar negeri: 41 tahun untuk jenjang magister; 42 tahun untuk jenjang spesialis; 43 tahun untuk jenjang doktor; 50 tahun untuk jenjang post doctoral. c. Untuk Ijin belajar, Komisi Yudisial tidak membatasi umur bagi Pegawai Negeri Sipil yang mengajukannya. Pasal 6 Disamping persyaratan sebagaimana Pasal 5 di atas, peserta tugas belajar, pelatihan dan atau penelitian harus memenuhi: (1) Peserta pelatihan luar negeri harus mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL sekurang-kurangnya 450 atau yang disamakan untuk bahasa bukan Inggris. (2) Lulus seleksi yang dilakukan oleh tim seleksi Komisi Yudisial. (3) Memenuhi kualifikasi yang disyaratkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. (4) Dalam hal calon peserta Tugas belajar yang memperoleh beasiswa selain dari pemerintah Republik Indonesoa harus menyerahkan: a. Surat keterangan beasiswa dari pemberi beasiswa yang menerangkan tentang jumlah beasiswa dan jangka waktu pemberian beasiswa; b. Surat pernyataan bahwa semua biaya yang diterima dianggap sebagai biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia dengan menggunakan format Lampiran III Peraturan ini; c. Calon peserta Tugas belajar yang memperoleh beasiswa selain dari pemerintah Negara Republik Indonesia maupun tugas belajar tanpa beasiswa ke

- 7 - luar negeri harus menandatangani Surat Pernyataan tidak menuntut biaya apapun dari Pemerintah Negara Republik Indonesia dengan menggunakan format Lampiran IV Peraturan ini. Pasal 7 (1) Penunjukan atau penetapan seorang Pegawai untuk mengikuti tugas belajar pendidikan akademik atau program pelatihan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau lebih dengan beasiswa atau tanpa beasiswa, perpanjangan waktu tugas belajar dan pemberhentian sebelum waktu tugas belajar berakhir ditetapkan dengan: a. Keputusan Sekretrais Jenderal Komisi Yudisial untuk program pendidikan Akademik; b. Keputusan Kepala Biro Umum berdasarkan pendelegasian dari Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial untuk program pelatihan. (2) Penetapan Keputusan Pegawai Tugas belajar dengan beasiswa atau tanpa beasiswa paling lambat 1 (satu) bulan terhitung mulai tanggal Pegawai melaksanakan Tugas belajar. BAB III JANGKA WAKTU TUGAS BELAJAR Pasal 8 (1) Jangka waktu Tugas belajar dapat dilakukan dalam hal sebagai berikut: a. 2 (dua) tahun untuk jenjang magister di dalam negeri dan 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan untuk jenjang magister di luar negeri; b. 3 (tiga) tahun untuk jenjang doktor dari magister; c. 3 (tiga) tahun untuk jenjang spesialis; d. 1 (satu) tahun untuk jenjang post doctoral dari Doktor. (2) Jangka waktu program pelatihan paling lama 1 (satu) tahun.

- 8 - (3) Jangka waktu Tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dihitung sejak tanggal dimulai Tugas belajar yang dinyatakan dalam surat keputusan Tugas belajar. Pasal 9 (1) Perpanjangan waktu Tugas belajar paling lama dapat dilakukan dalam hal: a. 1 (satu) tahun untuk jenjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a; b. 2 (dua) tahun untuk jenjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b sampai d. (2) Permohonan perpanjangan waktu Tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial melalui Kepala Biro Umum dengan tembusan kepada Kepala Biro/Pusat yang bersangkutan selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu Tugas belajar berakhir. (3) Perpanjangan Tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dipertimbangkan apabila mendapat persetujuan dari Dekan/Ketua Program, dan Kepala Biro Umum berdasarkan rekomendasi Kepala Biro/Pusat yang bersangkutan dengan ketentuan bahwa biaya pendidikan lanjutan ditanggung oleh Pegawai Tugas belajar. Pasal 10 (1) Pegawai Tugas belajar yang tidak dapat menyelesaikan bidang studi yang telah ditentukan setelah habis jangka waktu tugas belajar dan telah diperpanjang selama jangka waktu yang ditentukan dalam Pasal 9 ayat (1) diberhentikan dari Tugas belajar. (2) Pegawai Tugas belajar yang tidak dapat menyelesaikan bidang studi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberhentikan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial.

- 9 - Pasal 11 (1) Tugas belajar bagi Pegawai diberikan untuk 1 (satu) jenjang program pendidikan akademik dan program pelatihan berdasarkan persetujuan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial. (2) Dalam hal persetujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan, maka pegawai yang bersangkutan harus menandatangani surat perjanjian Tugas belajar. BAB IV KEWAJIBAN PEGAWAI TUGAS BELAJAR Pasal 12 (1) Pegawai Tugas belajar wajib menandatangani Surat Perjanjian Tugas belajar dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V. (2) Selain surat perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), untuk Tugas belajar penuh yang diberikan kepada pejabat struktural Eselon IV dan III atau pejabat fungsional yang setingkat eselon IV dan III, wajib menandatangani surat pernyataan bersedia diberhentikan dari jabatan struktural atau dibebaskan sementara dari jabatan fungsional, yang diketahui oleh pejabat Eselon II unit kerja yang bersangkutan, dengan menggunakan format pada Lampiran VI Peraturan ini. (3) Pemberhentian dari jabatan struktural atau pembebasan sementara dari jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas usul pejabat Eselon II unit kerja yang bersangkutan kepada Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Republik Indonesia, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan terhitung mulai tanggal Tugas belajar. (4) Dalam hal Pegawai Tugas belajar penuh adalah Kepala Biro/Pusat, pemberhentian dari jabatan struktural sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial.

- 10 - Pasal 13 (1) Pegawai Tugas belajar wajib melaksanakan Tugas belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab yang dibuktikan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tahun pertama sekurang-kurangnya 3,0 untuk Program Pasca Sarjana dan Program Doktoral. (2) Pegawai Tugas belajar wajib menyampaikan laporan tertulis tentang kemajuan belajar setiap 6 (enam) bulan kepada Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Republik Indonesia dan tembusannya kepada pejabat Eselon II pada unit kerja yang bersangkutan menggunakan format yang ditetapkan oleh Kepala Biro Umum dengan melampirkan fotokopi IPK. Pasal 14 (1) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulansetelah berakhir jangka waktu Tugas belajar, Pegawai Tugas belajar wajib melapor ke Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial RI dan mengisi formulir Surat Pernyataan Selesai Melaksanakan Tugas Belajar, sesuai denganlampiran VII Peraturan ini dan menandatangani Surat Pernyataan Wajib Kerja, sesuai dengan Lampiran VIII Pearturan ini. (2) Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah berakhirnya jangka waktu Tugas belajar, Pegawai Tugas belajar wajib menyampaikan laporan akhir Tugas belajar sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Skeretaris Jenderal Komisi Yudisial RI dan laporan tersebut dilampiri dengan skripsi/tesis/disertasi, fotokopi Ijazah/Surat Keterangan Tandan Lulus, dan Transkrip Akademik. Pasal 15 (1) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah selesainya jangka waktu Tugas belajar harus mulai melaksanakan wajib kerja di lingkungan Komisi Yudisial. (2) Ketentuan wajib kerja sebagiaman dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi Pegawai tugas belajar yang berhasil atau

- 11 - gagal dalam menyelesaikan Tugas belajar. (3) Pegawai yang sedang menjalani wajib kerja tidak dapat mengambil cuti di luar tanggungan negara. Pasal 16 (1) Jangka waktu wajib kerja sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat (1) adalah sebagai berikut: a. 1 (satu) kali masa Tugas belajar yang telah dijalani bagi Pegawai Tugas belajar dalam negeri; b. 2 (dua) kali masa Tugas belajar yang dijalani ditambah 1 (satu) tahun bagi Pegawai Tugas belajar luar negeri; c. 1 (satu) tahun untuk pelatihan luar negeri. (2) Masa wajib kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terhitung sejak Pegawai Tugas belajar mulai aktif bekerja. (3) Pegawai yang belum atau sedang melaksanakan wajib kerja kemudian mendapat Tugas belajar berikutnya. Masa wajib kerja yang belum dilaksanakan oleh Pegawai yang mendapat Tugas belajar wajib dilaksanakan atau diselesaikan pada masa wajib kerja berikutnya. Pasal 17 Pegawai Komisi Yudisialyang telah lulus dari Tugas belajar, wajib menyerahkan Ijazah asli (sertifikat) yang diperolehnya kepada Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial selambatlambatnya 1 (satu) minggu setelah Ijazah asli diterima dan selanjutnya untuk disimpan selama jangka waktu sesuai dengan wajib kerja, dengan menggunakan format pada Lampiran IX Peraturan ini. BAB V PENYESUAIAN IJAZAH Pasal 18 Terhadap Pegawai Komisi Yudisial yang telah lulus dalam Tugas belajar dapat dilakukan proses penyesuaian Ijazah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dengan

- 12 - memperhatikan anlaisis jabatan di lingkungan Komisi Yudisial. BAB VI SANKSI DAN GANTI RUGI Pasal 19 (1) Pegawai yang akan mengikuti Tugas belajar yang tidak bersedia menandatangani surat perjanjia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dibatalkan keikutsertaannya dalam Tugas belajar. (2) Pegawai Tugas belajar yang tidak melaksanakan Tugas belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) dikenakan sanksi administrasi sebagai berikut: a. Diberikan peringatan apabila IPK semester I kurang dari 3,0 atau yang setara bagi program Pasca Sarjana dan program Doktoral; b. Diberhentikan keikutsertaannya dalam program Tugas belajar jika sampai semester II IPK kurang dari 3,0 atau yang setara bagi program Pasca Sarjana dan program Doktoral. (3) Pegawai Tugas belajar yang tidak menyampaikan laporan semesteran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dan (3) dikenakan sanksi administrasi sebagai berikut: a. Peringatan tertulis I, satu bulan setelah periode laporan semester terakhir, dan peringatan tertulis II, satu bulan kemudian jika tidak mengindahkan peringatan I; b. Kepala Biro Umum memberikan surat teguran tertulis I, satu bulan setelah peringatan II tidak diindahkan, dan diberikan surat teguran tertulis II, satu bulan kemudian jika teguran I tidak diindahkan; c. Diberhentikan dari Tugas belajar 1 (satu) bulan setelah teguran II tidak diindahkan.

- 13 - (4) Pegawai Tugas belajar yang tidak menjalani wajib kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 20 (1) Pegawai yang diberhentikan dari Tugas belajar sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 diwajibkan membayar ganti rugi. (2) Besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar biaya Tugas belajar yang telah diterima. Pasal 21 (1) Pegawai Tugas belajar yang tidak menjalani wajib kerja sebagaimana disebut dalam Pasal 16 atau tidak menyelesaikan masa wajib kerjanya oleh karena dikenai sanksi ketentuan Undang-Undang yang berlaku seperti diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri, diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS, wajib membayar ganti rugi. (2) Besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar biaya Tugas belajar setelah diperhitungkan dengan masa wajib kerja yang telah dijalani dengan rumusan sebagai berikut: Masa Wajib Kerja - Masa Wajib Kerja Masa Wajib Kerja Yang Telah Dijalani X Biaya Tugas Belajar yang Diterima (3) Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetorkan ke Kas Negara selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak ditetapkan Keputusan penetapan besarnya ganti rugi dengan memberikan salinan bukti setoran ke pejabat Eselon II yang membawahi bagian Kepegawaian Komisi Yudisial RI. (4) Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan tidak memenuhi ganti rugi, maka Pegawai

- 14 - Tugas belajar diwajibkan mengembalikan biaya Tugas belajar ditambah bunga 6% per tahun. BAB VII LAIN-LAIN Pasal 22 Pada saat ditetapkan Keputusan ini kepada Pegawai yang sedang dan telah mengikuti Tugas belajar ditetapkan sebagai berikut: (1) Bagi Pegawai Komisi Yudisial yang telah mengikuti Tugas belajar sebelum peraturan ini ditetapkan dianggap telah memenuhi syarat dan selanjutnya harus memenuhi ketentuan yang berlaku. (2) Bagi Pegawai yang telah selesai menjalankan Tugas belajar wajib memenuhi ketentuan wajib kerja sesuai dengan ketetuan yang berlaku. BAB VIII PENUTUP Pasal 23 Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 31 Oktober 2007 SEKRETARIS JENDERAL, ttd Salinan Peraturan ini disampaikan kepada Yth: 1. Ketua Komisi Yudisial RI; 2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI; 3. Direktur Jenderal Perbendaharaan Dep. Keuangan RI; 4. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta I; 5. Bendahara Pengeluaran Komisi Yudisial RI. Drs. MUZAYYIN MAHBUB, M.Si. NIP 050022132

- 15 - LAMPIRAN I : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT KETERANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :... NIP :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Dengan ini menerangkan bahwa: Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Telah memiliki masa kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil selama... tahun dengan nilai rata-rata penilaian Prestasi Kerja... untuk tahun... dan nilai rata-rata penilaian Prestasi Kerja... tahun... Demikian untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta,... Yang menerangkan, *) (...) NIP *) Pejabat Eselon II

- 16 - LAMPIRAN II : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 REKOMENDASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN DENGAN STATUS TUGAS BELAJAR IDENTITAS Nama :... NIP :... Jabatan :... Pendidikan Terakhir :... PENDIDIKAN YANG AKAN DITEMPUH Tingkat Pendidikan :... Universita :... Jurusan :... Program Konsentrasi :... Biaya : Sendiri Dinas/Kantor Waktu Studi : Dalam Jam Kerja Di luar Jam Kerja DATA JABATAN PEGAWAI 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... REKOMENDASI SEKRETARIS JENDERAL Disarankan Disarankan dengan catatan... Tidak disarankan Jakarta,... Pemohon Mengetahui*) Sekretaris Jenderal (...) *) Kepala Biro Umum (...) (...)

- 17 - LAMPIRAN III : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT PERNYATAAN BIAYA PEMERINTAH NEGARA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Semua biaya yang akan saya terima sebelum mengikuti Tugas belajar jenjang... selama... tahun, mulai tahun... sampai dengan tahun... dengan biaya yang diperoleh dari Komisi Yudisial, dan saya pergunakan dengan sebaik-baiknya. 2. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan tidak dapat menyelesaikan tugas belajar tersebut maka pada semester lanjutan akan membayar dengan biaya sendiri. 3. Apabila tidak dapat menyelesaikan kewajiban-kewajiban tersebut maka saya akan mengembalikan seluruh biaya yang timbul akibat kerugian kepada Negara. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan sebagaiman mestinya. Jakarta,... Yang membuat pernyataan, Materai secukupnya (...)

- 18 - LAMPIRAN IV : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT PERNYATAAN BIAYA GANTI RUGI DARI NEGARA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... NIP :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Unit Kerja :... Dengan ini menyatakan bahwa untuk menyelesaikan studi program... dalam bidang studi... di Universitas... terhitung mulai... sampai dengan... kami bersedia menanggung sendiri semua biaya dan tidak menuntut biaya apapun dari Negara selama tugas belajar. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk informasi sebagaimana mestinya. Mengetahui, *) Jakarta,... Yang membuat pernyataan,...... Mengetahui Sekretaris Jenderal, *) Kepala Biro Umum...

- 19 - Yang bertanda tangan di bawah ini: LAMPIRAN V : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR I. Nama :... NIP :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Unit Kerja :... Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA II. Nama :... NIP :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Unit Kerja :... Alamat :... Unit Kerja :... Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA Bahwa dalam rangka penugasan Pegawai tugas belajar, berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Nomor... tentang... kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian sebagai berikut: Pasal 1 (1) PIHAK PERTAMA menugaskan PIHAK KEDUA melaksanakan tugas belajar dalam program studi yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA. (2) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Pasal 2 (1) Selama melaksanakan tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA diwajibkan mematuhu ketentuan yang berlaku dan mengirimkan laporan kemajuan dalam melaksanakan tugas belajar secara periodik per semester kepada PIHAK PERTAMA. (2) Selama melaksanakan tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk pindah program studi tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

- 20 - (3) Selama melaksanakan tugas belajar sebagiaman dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan bekerja pada pihak manapun, tanpa persetujuan dari PIHAK PERTAMA. (4) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memenuhi ketentuan sebagaima dimaksud dalam ayat (1), (2) dan (3), maka PIHAK KEDUA dapat diberhentikan dari tugas belajar oleh PIHAK PERTAMA, selanjutnya dikenakan tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 (1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab berdasarkan evaluasi Sekretaris Jenderal, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari tugas belajar. (2) Dalam hal PIHAK KEDUA diberhentikan dari tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi sebesar biaya tugas belajar yang telah dikeluarkan negara. (3) Apabila PIHAK KEDUA tidak membayar ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (2) sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi ditambah bungan sebesar 6% per tahun. Pasal 4 (1) Dalam hal PIHAK KEDUA berhenti atas kemauan sendiri tanpa persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA sebelum tugas berakhir, PIHAK KEDUA diwajibkan melaksanakan wajib kerja dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) Peraturan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Nomor... tentang Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Komisi Yudisial Republik Indonesia. (2) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan wajib kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi sebesar: Masa Wajib Kerja - Masa Wajib Kerja Masa Wajib Kerja Yang Telah Dijalani Pasal 5 X Biaya Tugas Belajar yang Diterima (1) Setelah menyelesaikan tugas belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan menjalani wajib kerja di Komisi Yudisiak selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak berakhirnya masa tugas belajar. (2) Setelah menyelesaikan tugas belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan mengimplementasikan ilmu pengetahuannya dan diwajibkan menjalani wajib kerja di Komisi Yudisial dalam jangka waktu minimal 5 (lima) tahun. (3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan wajib kerja, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi sebesar 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang dikeluarkan negara.

- 21 - Pasal 6 Surat Perjanjian Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan dibuat rangkap 6 (enam) yang 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan sama, sedangkan sisanya tanpa materai dan ditandatangani di Jakarta. Demikian Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya dan dianggap sah setelah ditandatangai oleh kedua belah pihak. PIHAK KEDUA, Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal :...,...2007 PIHAK PERTAMA, Materai Rp. 6000,- Materai Rp. 6000,-......

- 22 - LAMPIRAN VI : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA DIBERHENTIKAN DARI JABATAN STRUKTURAL/DIBEBASKAN DARI JABATAN FUNGSIONAL Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... NIP :... Tempat, Tanggal Lahir :... Pangkat/Golongan :... Jabatan :... Unit Kerja :... Alamat :... Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia diberhentikan dari jabatan struktural atau dibebaskan dari jabatan fungsional. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesuangguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Kepala Biro/Pusat/Sekretaris Jenderal *) Jakarta,... Yang menyatakan,...... *) Coret yang tidak perlu

- 23 - LAMPIRAN VII : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT PERNYATAAN SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... NIP :... Tempat, Tanggal Lahir :... Pangkat/Golongan :... Unit Kerja :... Alamat :... Dengan ini menyatakan telah selesai melaksanakan tugas belajar dengan hasil (Lulus / Tidak Lulus *). Jenjang Tugas Belajar :... Pemberi Beasiswa :... (diisi jika tugas belajar dengan beasiswa) Universitas Tugas Belajar :... Alamat :... Jangka Waktu Tugas Belajar :...s/d... Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesuangguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagiamana mestinya. Mengetahui, Kepala Biro/Pusat/Sekretaris Jenderal *) Jakarta,... Yang membuat pernyataan, meterai Rp. 6.000,-...... *) Coret yang tidak perlu

- 24 - Yang bertanda tangan di bawah ini: LAMPIRAN VIII : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT PERNYATAAN WAJIB KERJA Nama :... NIP :... Tempat, Tanggal Lahir :... Pangkat/Golongan :... Unit Kerja :... Alamat :... Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia melaksanakan wajib kerja di lingkungan Komisi Yudisial selambat-lambatnya satu bulan sejak berkahirnya masa tugas belajar selama jangka waktu... tahun... bulan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Sekretaris Jenderal, Jakarta,... Yang membuat pernyataan, meterai Rp. 6.000,-......

- 25 - LAMPIRAN IX : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR : 02/PER/SET.KY/X/2007 TANGGAL : 31 OKTOBER 2007 SURAT PERNYATAAN WAJIB MENYERAHKAN IJAZAH ASLI (SERTIFIKAT) Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... NIP :... Tempat, Tanggal Lahir :... Pangkat/Golongan :... Unit Kerja :... Alamat :... Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia menyerahkan ijazah asli (sertifikat) kepada Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah ijazah asli diterima dan selanjutnya untuk disimpan selama jangka waktu sesuai dengan wajib kerja. Demikian surat pernyataan ini saya dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Sekretaris Jenderal, Jakarta,... Yang menyerahkan, meterai Rp. 6.000,-......