BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pre-experimental design. Dikatakan pre-experimental karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2011:109). 3.2 Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian pre-experimental yaitu one-group pretestposttest. Desain ini merupakan pengembangan dari desain one-shot case study. Dimana pada desain one-group pretest-posttest terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Pada penelitian ini, keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu 1 kelas eksperimen saja. Tabel 3.1 menunjukkan sebuah desain dalam penelitian. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tahap Evaluasi Kelompok Pre Test Treatment Pos Test Eksperimen O 1 Z O 2 (Sumber : Sugiyono, 2011:111) O 1 merupakan hasil dari pretest prestasi belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone. Z adalah perlakuan yang diberikan dengan menggunakan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. Sedangkan O 2 adalah posttest merupakan prestasi belajar siswa setelah diberikan pembelajaran menggunakan trainer wireless microphone.

3.3 Paradigma dan Variabel Penelitian Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2011: 66). Gambar 3.1 menunjukkan paradigma penelitian yang dapat menjadi gambaran penelitian yang dilakukan. Variabel X Subjek Penggunaan Trainer Wireless Microphone Pretest Treatment Posttest Variabel Y Hasil Belajar Kognitif Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:60). Variabel dalam penelitian ini diantaranya : 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. 2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM. 3.4 Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah tertentu. Seperti yang dikemukakan Moh. Nasir (1988:52) bahwa definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun beberapa penjelasan definisi yang digunakan dalam judul penelitian ini, sebagai berikut : 1. Trainer Wireless Microphone Trainer Wireless Microphone merupakan alat elektronik yang terdiri dari pemancar (Tx) yang mentransmisikan sinyal listrik dari microphone melalui gelombang radio dan ditangkap oleh penerima (Rx) sehingga suara bisa terdengar dengan alat berupa speaker. Microphone merupakan transducer yang mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Trainer ini terdapat tiga sub rangkaian diantaranya rangkaian audio amplifier, modulator dan buffer. Spesifikasi trainer wireless microphone sebagai berikut : frekuensi sistem wireless 87,5 108 MHz, teknik modulasi analog dengan type frequency modulation, sumber tegangan baterei AA 1,5 volt (2 buah), input jack 3,5 mm, dimensi alat 21 cm x 11,5 cm. 2. Pemahaman Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pemahaman memiliki kata dasar paham yang artinya sebagai pengetahuan yang banyak. Artinya pemahaman adalah tidak sekedar mengetahui tetapi pengetahuan yang mendalam. 3. Hasil Belajar Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010:3). Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman

belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa. Pada penelitian ini hanya aspek kognitif yang diukur. 3.5 Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian pre-experimental one-group pretest-posttest design dilakukan peneliti di SMK Negeri 12 Kota Bandung pada program keahlian Elektronika Pesawat Udara (EPU). Peneliti menggunakan media pembelajaran trainer wireless microphone sebagai ekperimen pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM kelas XI. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan mengarah pada dua aspek, yaitu : 1. Aspek instruksional, meliputi tujuan standar kompetensi, pemahaman materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan penggunaan media, ketepatan urutan penyajian, kecukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi dan kejelasan umpan balik. 2. Aspek media, meliputi kemudahan memahami prinsip produk (produk dilengkapi modul), kemudahan menggunakan produk dan manfaat produk. Ada dua teknik pengumpulan data yang mengacu pada rumusan masalah, yaitu : 1. Tes, terdiri dari pre-test dan post-test, digunakan untuk mengumpulkan data pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran trainer wireless microphone. 2. Penyebaran angket, digunakan untuk mengetahui respon terkait media pembelajaran trainer wireless microphone. Angket disebarkan kepada guru sekolah dan siswa. 3.7 Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen dilakukan dengan memahami variable yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran dengan media trainer wireless microphone dalam penelitian ini terdiri dari tes hasil belajar (pretest dan posttest) untuk ranah kognitif. Instrumen tambahan berupa angket untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless microphone dalam kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM. 3.7.1 Instrumen Tes Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba instrumen sebagai berikut: A. Uji Validitas Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah Untuk menguji validitas item instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2011:72) dengan angka kasar sebagai berikut : { }{ } Keterangan : r XY n ΣX ΣY = Koefisien korelasi = Jumlah siswa = Jumlah skor tiap siswa pada item soal = Jumlah skor total seluruh siswa Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 1,00 0,61 0,80 0,41 0,60 0,21 0,40 0,00 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (Sumber: Arikunto, 2011: 75) Pengujian signifikansi koefisien validitas, selain dapat menggunakan tabel juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus uji t (Sudjana, 2010: 146) sebagai berikut : Keterangan : t = nilai t hitung n = banyaknya peserta tes r XY = koefisien korelasi Kriterianya adalah jika t hitung positif dan t hitung > t tabel maka koefisien item soal tersebut valid dan jika t hitung negatif dan t hitung t tabel maka koefisien item soal tersebut tidak valid, t tabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. B. Uji Reliabilitas Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti ( Arikunto, 2009). Dalam menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini rumus yang digunakan peneliti adalah rumus K-R 20, dari Kuder dan Richardson (Sugiyono, 2007: 359) yang ditulis dalam rumus : ( ) ( ) Keterangan :

r i 2 s t k p q = Reliabilitas tes secara keseluruhan = Varians total = Banyaknya butir soal = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah Harga varians total (V t ) (Sugiyono, 2007: 361) dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: dimana : Keterangan : x t 2 X t n : varians : jumlah skor seluruh siswa : jumlah siswa Selanjutnya harga r i dibandingkan dengan r tabel. Apabila r i > r tabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila r i < r tabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 1,00 Sangat Tinggi 0,61 0,80 Tinggi 0,41 0,60 Cikup 0,21 0,40 Rendah 0,00 0,20 Sangat Rendah (Arikunto, 2011: 75) C. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui dengan cara melihat proporsi yang menjawab benar untuk setiap butir soal (Arikunto, 2011:208), persamaan yang digunakan sebagai berikut : TK B J S (7) Keterangan : TK = Tingkat Kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar J S = Jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran dan Kriteria No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi 1. 0,70 TK 1,00 Mudah 2. 0,30 TK < 0,70 Sedang 3. 0,00 TK < 0,30 Sukar (Arikunto, 2011: 210) D. Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya (Sudjana, 2008). Formulasi daya pembeda item (Arikunto, 2011: 213) dapat ditulis sebagai berikut : dimana :

D B A B B J A J B : daya pembeda : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : banyaknya peserta tes kelompok atas : banyaknya peserta tes kelompok bawah Indeks diskriminasi yang ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan indeks diskriminasi yang berada di sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi yang rendah sedangkan harga d yang negatif menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada Tabel 3.5 dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda. Tabel 3.5 Tabel Klasifikasi Daya Pembeda Rentang Nilai DP D < 0,20 0,20 D < 0,40 0,40 D < 0,70 0,70 D 1,00 Klasifikasi Jelek Cukup Baik Baik sekali (Arikunto, 2011:218) 3.7.2 Instrumen Observasi Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data sekunder penelitian yaitu respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai berikut : A. Respon Siswa dan Guru Data yang didapat berupa perspektif guru dan siswa terhadap penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran kompetensi dasar menganalisis sistem

radio pemancar FM. Kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskriftif naratif. Analisis yang digunakan berupa deskriptif naratif presentase. Keterangan : n = jumlah seluruh item angket Untuk menentukan tingkat ketercapaian, pemberian makna, dan pengambilan keputusan digunakan tabel perbandingan berikut : Tabel 3.6 Konversi Tingkat Ketercapain Tingkat Pencapaian Kualifikasi 90% - 100% Sangat Baik 75% - 89% Baik 65% - 74% Cukup 55% - 64% Kurang 0 54% Sangat Kurang (Sudjana, 2005:107) 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest). Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest, posttest : 1. Pemberian skor dan mengubahnya ke dalam bentuk nilai Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengan ketentuan sebagai berikut : Nilai siswa = x 100 (10)

3.8.2 Uji Normalitas Data Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak (Sugiono, 2011). Untuk mendapatkan data yang normal maka digunakan uji distribusi chi kuadrat (X 2 ). Pengujian data dengan (X 2 ) dilakukan dengan membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A). Bila B tidak berbeda signifikan dengan A, maka B merupakan data yang terdistribusi normal. Seperti pada gambar, bahwa kurva normal baku yang luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga bidang dibawah rata-rata (mean) dan tiga bidang diatas rata-rata. Luas 6 bidang dalam kurva normal baku adalah : 2,27%; 13,53%; 34,13%; 34,13%; 13,53%; 2,27% (gambar A). Gambar 3.2 (a) Kurva Baku Normal (b) Kurva Distribusi Data yang akan Diuji Normalitas (Sugiono, 2011) Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut : a) Menentukan jumlah kelas interval. Untuk menguji normalitas dengan Chi Kuadrat ini, jumlah kelas interval ditetapkan = 6, hal ini sesuai dengan 6 bidang yang ada pada Kurva Normal Baku b) Menentukan panjang kelas interval (Sugiono, 2011) Panjang Kelas = c) Menghitung ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat. Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi Interval f o f h f o f h (f o f h ) 2

Keterangan : f o : frekuensi/jumlah data hasil observasi f h : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n) d) Menghitung f h (Frekuensi yang diharapkan). Cara menghitung f h, didasarkan pada persentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (Jumlah individu dalam sampel) e) Memasukan harga-harga f h ke dalam tabel kolom f h, sekaligus menghitung hargaharga ( f 0 - f h ) 2 dan lalu menjumlahkannya. Harga adalah merupakan harga Chi Kuadrat f) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel dengan ketentuan : Jika : hitung tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal 3.8.3 Uji Hipotesis Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Karena H 0 berbunyi lebih besar atau sama dengan ( ) dan H a berbunyi lebih kecil (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri. Adapun langkahlangkah dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah sebagai berikut : 1. Menghitung rata-rata data ( )..(12) 2. Menghitung simpangan baku (s) menurut Sugiyono (2007: 57)..(13)

Keterangan : x i n s : nilai pada tiap siswa : nilai rata-rata : jumlah siswa : simpangan baku 3. Menghitung harga t menurut Sugiyono (2007: 96)..(14) Keterangan : t : nilai t yang dihitung (t hitung ) n : jumlah anggota sampel : nilai rata-rata μ 0 s : nilai yang dihipotesiskan : simpangan baku sampel 4. Melihat harga -t tabel 5. Menggambar kurva -t tabel Daerah penolakan H 0 α Daerah penerimaan H 0 Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012: 100) 6. Meletakkan kedudukan t hitung dan -t tabel dalam kurva yang telah dibuat (t tabel harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri). 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H 0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H 0 diterima dan Ha ditolak. t hitung -t tabel, berarti H 0 diterima t hitung < -t tabel, berarti H 0 ditolak 3.9 Prosedur dan Alur Penelitian 3.9.1 Tahap Persiapan

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM. b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti. c. Menentukan sampel penelitian. d. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen observasi. e. Melakukan uji coba instrumen tes. f. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif. 3.9.2 Tahap Pelaksanaan a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan. b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. 3.9.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data a. Mengolah data hasil pretest dan posttest. b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. c. Mengolah data respon siswa dan guru terhadap penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data. e. Membuat laporan penelitian. 3.10 Waktu Penelitian Waktu kegiatan selama melakukan penelitian sebagai berikut : Tabel 3.8 Waktu Penelitian Tahap Waktu Penelitian

Penelitian Bulan 1, minggu ke- Bulan 2, minggu ke- Bulan 3, minggu ke- Bulan 4, minggu ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Persiapan Pelaksanaan Akhir