BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia dalam ruang lingkup kebahasaan secara

dokumen-dokumen yang mirip
rendahnya tingkat keterbacaan opini editorial. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum mengetahui apa itu opini editorial.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat aspek keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia yang didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN EDITORIAL MEDIA INDONESIA DI METRO TV

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. membaca, menulis, menyimak, berbicara. Setiap keterampilan erat sekali kaitannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

Berdasarkan Kurikulum 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia bermula. pada pengembangan kompetensi dalam ranah sikap (KI-1 dan KI-2), pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sifat dan tata laku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang diajarkan di SD/Ml termasuk SD Negeri 1 Purwodadi Gisting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk bertindak sesuai dengan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat

sangat berpengaruh pada kemahiran berbahasa yang lain, yaitu mahir menyimak

BAB 1 PENDAHULUAN. ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Kegiatan tersebut

Shita Dwika Ratna Timory

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia dalam ruang lingkup kebahasaan secara umum terdiri atas empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Sesuai dengan urutan pemerolehannya, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling akhir untuk dikuasai. Namun, keterampilan menulis memiliki peranan yang tidak kalah penting dibandingkan keterampilan berbahasa lainnya. Seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi yang begitu pesat, keterampilan menulis akan menggeser pandangan tentang kecendekiaan seseorang. Hal ini senada dengan pendapat Tarigan (2008:4) yang menyatakan bahwa keterampilan menulis dapat dikatakan sebagai salah satu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Tolok ukur kecendekiaan seseorang dapat dilihat dari kualitas tulisan-tulisan yang ia hasilkan. Sehubungan dengan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dalam kurikulum 2006 yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah satunya adalah siswa mampu menulis paragraf argumentasi dengan baik. Argumentasi pada prinsipnya adalah tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan pernyataan yang disertai unsur opini dan data, fakta, atau alasan sebagai penyokong opini tersebut ( Alwasilah, 2007:116). Media persuratkabaran (editorial) berkembang begitu pesatnya.fakta-fakta dan opini yang menarik bermunculan kepermukaan dan menarik dikonsumsi oleh publik.walaupun media 1

2 persuratkabaran tidak secepat media elektonik dalam hal penyajian, tetap saja media persuratkabaran masih menjadi pilihan masyarakat kekinian untuk mendapatkan berita-berita aktual yang disajikan didalamnya.fakta-fakta menarik yang dikemas dalam sebuah berita memunculkan gagasan dari pembaca untuk berargumen dan dituangkan dalam tulisan. Tulisan dalam kolom surat kabar ini dikenal sebagai opini. Rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis opini editorial siswa kelas X membuat siswa kurang berminat dalam membaca atau mengetahui editorial. Sehingga banyak siswa yang tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan editorial. Opini editorial merupakan tulisan lepas seseorang yang mengupas tentang suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual atau kontroversial. Adapun tujuannya untuk memberitahu (informatif), Mempengaruhi, meyakinkan, dan menghibur khalayak pembaca. Opini dalam surat kabar memegang norma dan etika luhur jurnalistik yang tidak menghendaki berita sebagai fakta objektif. Diwarnai atau dibaurkan dengan opini sebagai pandangan yang bersifat subjektif. Rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam menganalisis opini editorial juga dipengaruhi oleh rendahnya tingkat keterbacaan opini editorial. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum mengetahui apa itu opini editorial. Sehingga siswa tidak mau membaca opini editorial tersebut. Meskipun telah disadari bahwa keterampilan menulis sangat diperlukandalam kehidupan modern, pada kenyataannya masih banyak siswa yang belummenguasai keterampilan menulis.hal itu disebabkan oleh beberapa masalah yangberkaitan dengan rendahnya mutu pembelajaran keterampilan menulis. Salah

3 satu keterampilan menulis yang masih rendah adalah menulis paragraf argumentasi, siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide untuk dijadikan topik yang kemudiandituangkan dan dikembangkan ke dalam sebuah tulisan yang teratur. Seorang guru yang memiliki kedudukan dan fungsi yang masih sangat dominan dalam kegiatan belajar mengajar wajib menciptakan proses pembelajaran menulis yang menarik untuk siswa. Paragraf berdasarkan pola pengembangannya dibagi kedalam paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf persuasi, dan paragraf argumentasi. Menurut Alwasilah (2007: 116) paragraf argumentasi adalah paragraf yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuah pernyataan (statement). Tulisan argumen mungkin jenis tulisan yang paling sulit dilakukan karena ia melibatkan semua jenis tulisan lainnya. Hal ini timbul karena argumen mengandalkan berbagai jenis appeal (seruan), yakni banding atau pertimbangan didalam tulisannya.argumen adalah alasan untuk meyakinkan seseorang. Alasan tersebut bisa berupa tulisan, angka-angka, tabel, grafik, dan contoh-contoh. Dapat dikatakan tujuan penulisan argumentasi adalah penulisan dengan tujuan meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis. Dasar paragraf argumentasi adalah berfikir kritis dan logis.oleh karena itu, paragraf argumentasi harus berdasarkan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan menulis paragraf argumentasi siswa dikategorikan rendah.penulis menyatakan hal tersebut karena nilai yang dicapai siswa dalam menulis paragraf argumentasi dikelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar

4 menunjukkan 45% siswa tidak mencapai KKM dengan nilai 65.Nilai tertinggi yang dicapai siswa yaitu 80 yang diperoleh sekitar 30%, dan sisanya sekitar 35% memperoleh nilai 62.Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lili Afriani Sinaga di SMA R.A. Kartini Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2010/2011 yang menyatakan Kemampuan menulis siswa di lapangan masih rendah. Hal tersebut terlihat dari nilai menulis paragraf argumentasi siswa yaitu 73% mendapatkan nilai 60, sedangkan KKM kelas X yaitu 72. Hal serupa dinyatakan pula dalam penelitian Ayu Aminah dkk, Rata-rata kemampuan menulis karangan argumentasi siswa adalah 73,2 dengan kualifikasi lebih dari cukup dan berada pada rentang nilai 66-75%. Nilai tersebut belum mencapai nilai KKM SMA Negeri 1 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman yaitu nilai 75. Berdasarkan dua pernyataan tersebut, maka siswa belum seluruhnya mempu memperoleh nilai tuntas dalam kegiatan menulis paragraf argumentasi dengan kata lain tujuan pembelajaran belum tercapai. Hasil rendah tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor bacaan-bacaan yang sulit atau tidak sesuai, alokasi waktu, dan kompetensi guru. Faktor bacaan yang sulit membuat siswa kesulitan pula dalam memahami opini, sehingga siswa merasa tidak tertarik atau berminat dalam mengetahui opini yang berada disurat kabar (editorial) yang dituangkan dalam tulisan paragraf argumentasi.berkaitan dengan masalah diatas, kompetensi guru dalam mimilih bahan bacaan harus ditingkatkan. Guru harus teliti dalam memilih bahan bacaan. Kurangnya pembagian jam atau alokasi waktu pembelajaran menulis membuat

5 siswa jarang untuk berlatih menulis. Akibatnya kemampuan menulis siswa tidak dapat berkembang, Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan penelitian dengan judul Hubungan Kemampuan Menganalisis Opini Editorial dengan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang timbul, antara lain berikut ini. 1. Rendahnya kemampuan menganalisis opini editorial siswa kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar. 2. Rendahnya tingkat keterbacaan opini editorial. 3. Rendahnya kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar. 4. Kurangnya alokasi waktu pembelajaran menulis. C. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi di atas, penulis membuat batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari pembatasan masalah adalah supaya ruang lingkup kajian penelitian menjadi lebih fokus, terarah dan tepat sasaran.adapun masalah yang dipilih penulis adalah terkait pada menganalisis opini editorial dan kemampuan menulis paragraf

6 argumetasi. Sebagai penentu kemampuan meganalisis opini, penulis memilih penggunaan opini editorial yang sesuai dengan siswa yakni wacana untuk kelas X. Akhirnya penulis membatasi masalah pada Hubungan Kemampuan Menganalisis Opini Editorial Dengan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan menganalisis opini editorial siswa kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016? 2. Bagaimana kemampuan menulis paragrafargumentasi siswa kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016? 3. Adakah hubungan kemampuan menganalisis opini editorial dengan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMKSatria Mandiri Pematang Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016? E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kemampuan menganalisis opini editorial siswa kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

7 3. Untuk mengetahui adakah hubungan menganalisis opini editorial terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMK Satria Mandiri Pematang Bandar Tahun Pembelajaran 2015/2016. F. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki manfaat-manfaat berikut ini. 1. Manfaat Teoretis (a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca yang lebih luas terutama, dalam hubungan menganalisis opini editorial paragraf argumentasi. (b) Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan bahasa Indonesia, khususnya bagi metodologi pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, terutama, dalam penerapan menganalisis opini editorial untuk menulis paragraf argumentasi pada siswa. 2. Manfaat Praktis (a) Manfaat bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru sebagai alternatif pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran menganalisis opini editorial dan meningkatkan potensi pegajaran dalam mengatasi masalah pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

8 (b) Manfaat bagi siswa Dengan penelitian ini, diharapkan siswa memperoleh pengetahuan serta pengalaman dalam menulis paragraf argumentasi. (c) Manfaat bagi peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan pembanding bagi peneliti selanjutnya. (d) Manfaat bagi lembaga pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang inovatif dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia..Penelitian ini bermanfaat mengharapkan kualitas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Terutama menganalisis opini editorial dengan kemampuan menulis paragraf argumentasi.