BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

A. Daftar Pertayaan untuk Kepala Puskesmas Bandar Khalipah. I. Data Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : Pengertian UKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

Pembinaan dan Pengembangan UKS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

BAB I PENDAHULUAN. investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan yang sehat telah diatur dalam undang-undang pokok kesehatan

PENJARINGAN KESEHATAN DI KABUPATEN TRENGGALEK.

BAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB I P E N D A H U L U A N

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SINTIA DEWI J

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan melalui perencanaan yang baik dan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

berturut-turut sebesar 10,7 persen dan 7,7 persen.

BAB 1 PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang. masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat.

PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

PEMBINAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 22 PADANG TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

BAB I PENDAHULUAN. penting agar masyarakat tahu dan mau serta mampu menerapkan pola perilaku hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dermawan (2012) dan Mubarak, Chayatin, Santoso (2012) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan usaha

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular mengutamakan aspek promotif dan preventif dengan membatasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

A. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGGUNA (SANTRI/WATI, USTADZ/AH, KARYAWAN) POSKESTREN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Sesuai dengan visi dan misi pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, maka dalam pelaksanaannya harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat serta seluruh kelompok umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010). Program yang dikembangkan dalam penanganan masalah kesehatan pada anak sekolah dasar di antaranya adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pelaksanaan program UKS ini dilakukan secara lintas sektoral maupun lintas program karena UKS merupakan salah satu upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas (Depkes, 2004). Hal ini sesuai dengan program kesehatan di sekolah sebagai kesehatan masyarakat yang telah berkembang, dimana sekolah telah memperluas perspektif kesehatannya secara keseluruhan yang telah menjadi perhatian utama (Turner et al., 1961). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 79 Ayat 1 menjelaskan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Ayat 2 juga menjelaskan bahwa, kesehatan sekolah sebagaimana pada ayat (1) diselenggarakan melalui sekolah formal 1

2 dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain (Depkes, 2009). Terkait dengan surat keputusan bersama 4 menteri, yaitu menteri kesehatan, menteri pendidikan, menteri agama, dan menteri dalam negeri Republik Indonesia Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui tiga program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan program pokok UKS di sekolah ataupun pendidikan luar sekolah diperlukan program pendukung yaitu : ketenagaan, pendanaan, sarana prasarana serta penelitian dan pengembangan, pembinaan serta pengembangan UKS dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri atas : tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS kabupaten/kota, tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah (SKB 4 Menteri, 2003). UKS memiliki manfaat langsung terhadap peningkatan kesehatan anak sekolah, dan memiliki potensi besar dalam penyuksesan program peningkatan derajat kesehatan secara lebih luas. Hal ini disebabkan karena anak-anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang sangat rawan terhadap masalah gizi dan kesehatan seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan (Saryono, 2007). Hasil survei kecacingan di sekolah dasar di

3 beberapa provinsi tahun 1986-1991 menunjukkan prevalensi sekitar 60%-80% (Kepmenkes, 2006). Kegiatan program UKS yang dilaksanakan antara pihak puskesmas dengan pengelola sekolah melalui kegiatan : (a) Memberikan penyuluhan di sekolah, (b) Pemeriksaan kesehatan (seperti mengukur TB, BB, Pemeriksaan gigi dan telinga), (c) Pemberian Imunisasi DT untuk murid SD kelas 1 dan Imunisasi TT untuk murid kelas VI, (d) Bila ditemukan anak yang sakit, anak tersebut dibawa berobat ke Puskesmas, (e) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan kesehatan (Kader Kesehatan Sekolah/ Dokter kecil) dan (f) Pengawasan sanitasi sekolah dan status gizi anak sekolah (Depkes, 1993). Sekolah merupakan lembaga yang terorganisir dengan baik untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual sehingga mudah dijangkau dalam rangka pelaksanaan usaha kesehatan masyarakat. Bahkan tak jarang, sekolah melalui anak didiknya mampu memengaruhi perilaku hidup sehat orang tua anak didik tersebut (Notoatmodjo, 2005). Penyelenggaraan Pembangunan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan tersebut perlu didukung antara lain oleh sumber daya tenaga kesehatan yang memadai dari masyarakat dan pemerintah. Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan adalah pedoman umum bagi perencanaan dan penyelenggaraan Pengembangan Tenaga Kesehatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dengan lancar dan terpadu (Depkes RI, 2000).

4 Pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah adalah kegiatan yang digalakkan oleh guru UKS dibawah pengawasan petugas puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kesempatan, kemauan dan kemampuan siswa untuk meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik melalui program-program UKS. Salah satu faktor penting pembinaan adalah peran serta Guru UKS. Kemampuan Guru UKS dipengaruhi oleh perencanaan, pelatihan, dan pengawasan yang ditetapkan guna mencapai target UKS dalam pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah. Diharapkan peningkatan perilaku akan dapat memengaruhi kegiatankegiatan bina lingkungan di sekolah dasar. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 tersebar 875 SD/MI dari seluruh tingkat kecamatan, untuk Kecamatan Percut Sei Tuan tersebar 123 SD/MI dan 52 SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah, dimana keseluruhan sekolah dasar ini baik negeri maupun swasta telah melaksanakan program UKS. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan kesehatan di lingkungan sekolah baik swasta maupun negeri dalam Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Dinas Kesehatan secara aktif dalam membina UKS di antaranya melalui pelatihan dokter kecil, pelatihan dokter remaja putri, penjaringan anak sekolah, lomba sekolah sehat, penyuluhan kesehatan di sekolah dan pelatihan guru TK, SD maupun SLTP. Data kesehatan puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2012, didapat cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan sekolah di wilayah kerja Puskesmas

5 Bandar Khalipah adalah sebesar 100% namun berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Bandar Khalipah tahun 2012 data penjaringan kesehatan tersebut sebesar 17% dimana 2% lebih rendah dibandingkan dengan cakupan 2011 sebesar 19%. Kegiatan penjaringan/skrining yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan yaitu pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan gigi dan mulut, mata, telinga, rambut, kuku dan kulit dengan sasaran siswa kelas satu. Kegiatan tersebut juga dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah yang terdiri dari kebersihan ruang kelas, halaman, kamar mandi/wc, dan kantin sekolah. Kondisi sanitasi sekolah juga turut memperburuk derajat kesehatan pada anak didik dan sanitasi lingkungan sekolah, seperti kondisi bangunan kamar mandi dan WC sekolah yang tidak terpelihara, sehingga dapat menimbulkan pencemaran atau kontaminasi terhadap para siswa yang menjalani proses belajar mengajar di sekolah. Disamping itu perilaku membuang sampah sembarangan juga mengakibatkan kebersihan lingkungan sekolah tidak terpelihara (Depkes, 1993). Menurut hasil penelitian Zamroni (2005) tentang pembinaan kesehatan lingkungan di Kabupaten Langkat menyatakan bahwa masih kurangnya pengetahuan siswa tentang pengertian, tujuan, dan manfaat pembinaan kesehatan lingkungan. Hal ini dikarenakan kurangnya peran guru UKS dan petugas kesehatan dalam melakukan pembinaan. Pelaksanaan program UKS sudah berjalan di sekolah dasar, bekerjasama antara guru UKS dengan pengelola program UKS di Puskesmas Bandar Khalipah.

6 Dalam perkembangannya masih terdapat beberapa sekolah yang belum berkembang dengan baik tetapi ada juga sekolah yang perkembangannya benar-benar maju. Pada saat melakukan pembinaan pada sekolah dasar terdapat 1 petugas puskesmas dan 1 guru UKS. Survei awal yang dilakukan oleh peneliti dengan petugas program UKS Puskesmas Bandar Khalipah. Puskesmas tersebut membina 52 SD/MI, dari seluruh jumlah SD/MI hanya 26 SD/MI yang memiliki UKS dan hanya 11 sekolah yang memiliki ruang UKS. Seluruh sekolah memiliki guru Pembina UKS dari 26 SD/MI telah memiliki guru Pembina UKS yang telah dilatih. Program UKS yang dilakukan saat ini belum tersedianya waktu yang khusus, sehingga masih menjadi kendala tersendiri bagi para guru maupun petugas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan UKS maupun melakukan pembinaan kesehatan lingkungan yang hanya dilaksanakan ala kadarnya karena tidak sesuai petugas dengan jumlah SD/MI dimana petugas yang bertugas bukan yang berlatar belakang penyuluh atau bukan kesehatan masyarakat tetapi bidan. Kondisi tersebut semakin jelas dengan tidak tersedianya sarana dan prasarana UKS yang tidak memadai ini dapat dilihat bahwa sekolah dasar masih banyak yang tidak memiliki ruang UKS. Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi turut juga mendasari permasalahan dalam pembinaan dan pengembangan UKS. Oleh sebab itu berbagai pihak sudah mengupayakan sumber-sumber untuk keperluan penyelenggaraan UKS, mengingat UKS adalah suatu yang sangat penting dalam keberhasilan anak didik dan sekolah.

7 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. Hal ini terkait dengan rendahnya data penjaringan kesehatan sekolah pada tahun 2012 sebesar 17 % dibandingkan dengan data 2011 sebesar 19 %, tidak tersedianya waktu khusus dalam melaksanakan pembinaan, tidak tersedianya sarana dan prasarana UKS yang memadai, dan pembinaan kesehatan lingkungan yang dilaksanakan ala kadarnya, serta pencatatan dan pelaporan juga yang masih/kurang terpenuhi. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. 1.3.2 Tujuan Khusus Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut diatas maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

8 1. Untuk mengetahui perencanaan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 2. Untuk mengetahui pelatihan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 3. Untuk mengetahui pengawasan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 4. Untuk mengetahui pencapaian hasil kegiatan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah : 1. Sebagai masukan bagi pihak puskesmas untuk pertimbangan dan perbaikan kebijakan dalam mengembangkan dan melaksanakan program UKS 2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah-sekolah dalam rangka lebih mengembangkan dan melaksanakan program UKS di masa yang akan datang, dalam upaya mewujudkan sekolah yang sehat dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan khususnya pembinaan kesehatan lingkungan 3. Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pelaksanaan program UKS di lapangan