BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PERBEDAAN PERUBAHAN INTENSITAS NYERI SELAMA PERAWATAN POST SEKSIO SESAREA ANTARA PASIEN YANG MENGGUNAKAN TEHNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI DI RSU.

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang didambakan diliputi oleh rasa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selaput ketuban) dari uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu

4/5/2011. Oleh. Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan psikologis Laboratorium : Ht, gol darah dan Rh.

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIPARA DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2011

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 307 per kelahiran hidup (KH). Data AKI tahun 2009 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

PENGARUH PIJAT COUNTER PRESSURE TERHADAP TINGKAT NYERI IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF DI BPM ELLOK EKARIA SAFITRI GEDONGKIWO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. hamil saat proses melahirkan adalah episiotomi. Episiotomi yaitu tindakan bedah

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN TERJADINYA ROBEKAN PERINEUM SPONTAN DI BPM WIWIK AZIZAH SAID DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput ketuban) dari uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo, 2005;180). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, dimana dalam proses persalinan dialami oleh semua wanita hamil. Bonica pada penelitiannya terhadap 2.700 ibu melahirkan di 121 pusat obsetri dari 36 negara menemukan bahwa hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30% persalinan disertai nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat hebat. Derajat kesehatan di Indonesia masih rendah karena pada kenyataanya angka kematian di Indonesia masih mencapai 307 per 100.000 dan angka kematian neonatal 20.000 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini diutarakan oleh menteri kesehatan DR. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. Jp(K) dalam sambutannya di Jakarta tanggal 14 Desember 2004 (BKKBN, 2005). Muhiman (1996) menyatakan bahwa 90% persalinan disertai nyeri. Meskipun pada masyarakat telah maju sekitar 7-14% bersalin tanpa nyeri. Pada studi pendahuluan di RB Alamanda Ungaran Semarang data persalinan didapatkan 95 kasus persalinan normal. 1

2 Dari data tersebut diketahui persentase ibu dengan nyeri persalinan sebesar 26%, nyeri sedang 32% dan nyeri ringan sebesar 42%. Nyeri persalinan pada ibu bersalin dirasakan hampir keseluruhan dengan intensitas nyeri yang berbeda-beda. Dari data yang didapatkan pada bulan Februari 2012, rata-rata jumlah ibu bersalin di Puskesmas Taji Kabupaten Magetan sebanyak 36 ibu bersalin dan seumuanya mengalami nyeri persalinan. Data diatas menunjukkan bahwa rasa nyeri yang dialami ibu bersalin menjadi faktor penghambat dalam proses persalinan. Nyeri persalinan merupakan respon stimulasi persarafan yang disebabkan oleh adanya kontraksi uterus dan kerusakan jaringan selama persalinan serta kelahiran melalui vagina. Menurut Susilo yang dikutip dari Kompas (2001) bahwa intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang terjadi. Nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam keadaan dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap struktur panggul, diikuti peregangan dan robekan jalan lahir bagian bawah. Persepsi tentang nyeri atau toleransi nyeri bervariasi tergantung individu masingmasing, dan intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, persalinan, dan kesejahteraan janin. Nyeri persalinan dapat menimbulkan kecemasan pada ibu, menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stres. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi, diantaranya dengan tehnik massage (Counter-Pressure) dan tehnik Effluerage. Massage merupakan salah satu metode non farmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan. Dasar teori massage adalah teori gate control oleh Melzak & Wall, dalam Depkes RI (1997). Teori ini

3 menjelaskan bahwa ada dua macam serabut saraf yaitu serabut saraf berdiameter kecil dan serabut saraf berdiameter besar yang mempunyai fungsi yang berbeda. Impuls rasa sakit yang dibawa oleh saraf berdiameter kecil menyebabkan gate control di spinal cord membuka dan impuls diteruskan ke korteks serebral sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit ini dapat diblok yaitu dengan memberikan rangsangan pada saraf berdiameter besar yang menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan sakit tidak dapat diteruskan ke korteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan berupa usapan pada saraf berdiameter besar yang banyak pada kulit harus dilakukan awal rasa sakit atau sebelum Impuls rasa sakit yang dibawa oleh saraf berdiameter kecil mencapai korteks serebral. Sedangkan tehnik Effluarage adalah mengelus di bagian perut ibu hamil dengan gerakan dari samping perut ke daerah tengah perut. Keunggulan tehnik Efflurage adalah dapat mendorong darah kearah jantung dan meningkatkan aliran balik darah, serta dapat meningkatkan relaksasi otot untuk menenangkan ujung saraf dan menghilangkan rasa nyeri. Tehnik yang digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan di Magetan selama ini pada umumnya hanya menggunakan tehnik distraksi relaksasi dengan menggunakan nafas dalam. Dan bidan belum pernah menerapkan tehnik Counter-Pressure dan tehnik Efflurage dalam menurunkan nyeri persalinan. Dalam penelitian ini peneliti ingin membandingkan tehnik Counter-Pressure dan Efflurage untuk mengurangi nyeri persalinan pada kala 1 fase aktif. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang Perbandingan Efektivitas Antara Tehnik Counter-Pressure dengan Tehnik Efflurage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti ingin mengetahui Perbandingan efektivitas antara tehnik counter-pressure dan efflurage terhadap penurunan nyeri persalinan Kala 1 fase aktif. 1.3 Tujuan 1.3.1 TujuanUmum Mengetahui Perbandingan efektivitas antara Conter-Pressure dengan tehnik Efflurage terhadap penurunan intensitas nyeri pada persalinan Kala 1 fase aktif. 1.3.2 TujuanKhusus 1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat nyeri pada kala 1 fase aktif sebelum dilakukan tehnik Counter-Pressure dan tehnik Efflurage. 1.3.2.2 Mengidentifikasi penurunan nyeri setelah dilakukan tehnik Counter- Pressure dan Efflurage. 1.3.2.3 Membandingkan selisih tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan tehnik Counter-Pressure dan tehnik Efflurage. 1.3.2.4 Membandingkan efektivitas tehnik Counter-Pressure dan tehnik Efflurage terhadap penurunan intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif. 1.4 MANFAAT PELETIAN 1.4.1 Bagi peneliti Untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara tehnik Counter- Pressure dengan tehnik Efflurage terhadap penurunan intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase aktif.

5 1.4.2 Bagi institusi pendidikan kesehatan Sebagai tambahan informasi dalam sistem pendidikan tentang perbandingan efektivitas antara tehnik Counter-Pressure dengan tehnik Efflurage terhadap penurunan intensitas nyeri pada persalinan. 1.4.3 Bagi layanan kesehatan Setelah dilakukan penelitian di harapkan petugas kesehatan khususnya bagi keperawatan maternitas dan kebidanan agar dapat menerapkan tehnik Counter-Pressure dan Efflurage saat menghadapi nyeri persalinan. 1.4.4 Bagi ibu Nyeri pada persalian dapat diturunkan dengan tehnik Counter-Pressure dan Efflurage dan ibu bisa mengurangi penggunaan obat-obat yang bisa menimbulkan efek kurang baik. 1.4.5 Bagi peneliti lainnya Sebagai rujukan agar dapat meneliti lebih lanjut khususnya tentang Perbandingan Efektivitas Antara Tehnik Counter-Pressure dengan Tehnik Efflurage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian tentang efektivitas tehnik Counter-Pressure dan Efflurage terhadap penurunan intensitas nyeri sudah ada yang melakukan sebelumnya. Sejauh penelusuran peneliti yang telah dilakukan, belum ada penelitian yang meneliti tentang perbandingan efektivitas antara tehnik Counter-Pressure dan tehnik Efflurage terhadap penurunan intensitas nyeri pada kala 1 fase aktif. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah :

6 Ida Maryati, dkk (2005) Efektifitas Teknik Masase (counter-pressure) Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Fase Aktif Persalinan Normal di Ruang Bersalin RSUD Majalengka dan RSUD Cideres, menggunakan metode penelitian quasi experiment, dengan rancangan rangkaian waktu (time series design). Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan fase aktif persalinan normal. Tehnik pengambilan sampel purposive sampling, dengan hasil Intensitas nyeri pada primipara adalah 8 dan pada multipara adalah 7,67. Rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan tindakan berdasarkan pembukaan serviks, yaitu pada pembukaan 4 sampai 7, semakin besar pembukaannya maka semakin kuat tingkat intensitas nyerinya. Intensitas nyeri sebelum tindakan massage (counterpressure) mempunyai rentang antara 5 sampai 10, sedangkan intensitas nyeri sesudah pemberian (counter-pressure) adalah 4 sampai 9. Adapun perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah mempunyai rentang antara 0,67 sampai 4,33. Hasil pengolahan data didapatkan bahwa rata-rata penurunan intensitas nyeri dari sebelum dan sesudah adalah 1,744 dengan standar deviasi 0,791 dan rentang penurunan antara 0,67 sampai 4,33. Adapun Korelasi (r) antara nilai intensitas nyeri sebelum dan sesudah tindakan teknik masase (counter-pressure) adalah 0,858. Selanjutnya hasil dari t-hitung dengan menggunakan rumus t-test korelasi didapatkan Ho gagal ditolak, yang berarti ada efektifitas atau pengaruh positif dari teknik massage (counter-pressure) terhadap intensitas nyeri fase aktif persalinan normal.

7 Herowati (1999) Pengaruh tehnik Efflurage Terhadap Tingkat Nyeri Akibat Kontraksi Braxton Hicks Pada Ibu Hamil di Puskesmas Mergangsari menggunakan metode penelitian quasi experiment, dengan rancangan rangkaian waktu (time series design), dengan hasil ada pengaruh penggunaan tehnik Efflurage Terhadap Tingkat Nyeri Akibat Kontraksi Braxton Hicks Pada Ibu Hamil di Puskesmas Mergangsari.