HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS I DI SD N KALIGONDANG BANTUL YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN 5 INDIKATOR KADARZI DAN STATUS GIZI BALITA UMUR 6-59 BULAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER III DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PROFESI Volume 10 / September 2013 Februari 2014

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK DI BAWAH 5 TAHUN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Vol. 12 Nomor 4 Oktober 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DAN PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

STUDI TENTANG DIARE DAN FAKTOR RESIKONYA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-3 TAHUN (Survei pada ibu balita usia 2 3 tahun di puskesmas Baregbeg Ciamis)

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN VERBAL DENGAN KEJADIAN KEKERASAN VERBAL PADA ANAK DI TK RK KUNCEN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RETARDASI MENTAL DENGAN MEKANISME KOPING PADA ORANG TUA ANAK RETARDASI MENTAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN KRESEN BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Wahyani 201410104003 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Wahyani 201410104003 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 i

ii

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKRATA 1 Wahyani 2, Menik Sri Daryanti 3 INTISARI Latar Belakang: Tahun 2011 prevalensi gizi buruk di Yogyakarta sebesar 10%, pada tahun 2012 sebesar 0,56% dan tahun 2011 sebesar 0,68%. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta, angka gizi buruk sebesar 0,54%, gizi kurang sebesar 9, 29%, gizi baik sebesar 86,57%, dan 3,60% anak menderita gizi lebih. Tujuan Penelitian: Penelitian ini Untuk bertujuan untuk diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta tahun 2015. Metode Penelitian: Desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan yang digunakan adalah puposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dan balita umur 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta dengan jumlah responden 332 ibu dan 332 balita. Analisa data yang digunakan pada bivariat adalah Kendall tau. Hasil Penelitian: Hasil penelitian bivariat memperlihatkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta dengan tingkat keeratan rendah yang ditunjukan dari nilai p (value) = 0,000 (<0,05) degan tingkat keeratan hubungan kedua variabel ditunjukan pada nilai koefisien korelasi = 0,222. Simpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta. Saran: Perbaikan yang dilakukan perlu adanya dukungan dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Pleret, Pejabat lintas sektor dan pemerintah daerah Yogyakarta. Kata Kunci Kepustakaan Jumlah halaman : Ilmu Pengetahuan, Gizi Balita, Status Gizi Balita : 36 Buku (2004-2015), 14 jurnal, 3 internet : xii, 90 Halaman, 15 Tabel, 2 Gambar, 12 Lampiran 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Pendidik Jenjang Diploma IV STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta iii

THE CORRELATION BETWEEN THE KNOWLEDGE LEVELS OF MOTHER ABOUT NUTRITION OF UNDER FIVE WITH NUTRITION LEVELS OF UNDER FIVE AT PUSKESMAS PLERET, BANTUL YOGYAKARTA Wahyani 2, Menik Sri Daryanti 3 ABSTRACT Background: In 2011 prevalence of malnutrition in Yogyakarta amounting to 10, in 2012 is 0,56%, and in 2011 is 0,68%. Preliminary studies in working areas of Puskesmas Pleret, Bantul, Yogyakarta, rate of malnutrition is 0,54%, under nutrition is 9,29%, normal nutrition is 86,57%, and 3,60% of children suffer nutrition more. Objective: This research objective to determine correlation between the knowledge levels of mother about nutrrition of under five with nutrition levels of under five at working areas of Puskesmas Pleret Bantul, Yogyakarta in 2015. Methods: This research was survey study with cross sectional time approach. The population was 332 mothers and 332 under five aged 1-5 years in working areas of Puskesmas Pleret,Bantul, Yogyakarta. The sampling technique was pusposive sampling. The Kendall tau test used as statistical data analysis. Results: The results of research bivariat shows there is a correlation between the knowledge levels of mother about nutrrition of under five with nutrition levels of under five at working areas of Puskesmas Pleret Bantul, Yogyakarta with the rate of the clinging low this demonstrates of the value of p (value) = 0,000 ( & it; 0.05 ) in a level of closeness the second variables to be demonstrated in the value of a correlation coefficient = 0,222. Conclusion: There was a correlation between knowledge levels of mother about nutrrition of under five with nutrition levels of under five at Puskesmas Pleret Bantul, Yogyakarta in 2015. Suggestion: Improvements carried out the need of support from the community, community leaders, religious figures, public health institution in the pleret areas, traffic officials sector and regional government of yogyakarta. Keywords : Knowledge Level, Nutrition of Under five, Nutrition level Sources : 34 books (2004-2015), 14 journal, 3 internets Number of Pages : xii, 90 pages, 15 table, 2 images, 12 appedices 1 Titel of Research 2 Student of Study Program Diploma Educator level IV of STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 University level Instructor of STIKES Aisyiyah Yogyakarta iv

A. LATAR BELAKANG Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang sangat dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berfikir yang pada akhirnya dapat menurunkan produktifitas kerja. Balita hidup penderita gizi buruk dapat mengalami penurunan kecerdasan (IQ) hingga 10 %. Keadaan ini menunjukan bahwa pada hakikatnya gizi yang buruk atau kurang dapat berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia. Dampak paling buruk yang diterima adalah kematian pada umur yang sangat dini (Samsul, 2011). Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan demikian, kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatife baik (cukup). Keadaan ini menunjukan bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh mempunyai sebab buruknya mutu gizi makanan keluarga, khususnya makanan anak balita (Rahmawati, 2010). Pemantauan status gizi balita di Kabupaten Bantul pada tahun 2013 dilaporkan balita gizi buruk ada 204 balita, dengan jumlah laki-laki 97 balita dan perempuan 107 balita. Kasus gizi buruk balita tertinggi terjadi di wilayah kecamatan Pleret sebanyak 6 kasus (Profil Kesehatan Bantul, 2014). Kurangnya pengetahuan di bidang memasak, konsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman jenis masakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi balita. Untuk dapat menyusun menu seseorang perlu memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi, kebutuhan gizi seseorang serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya. Umumnya menu disusun oleh ibu (Rahmawati, 2010). Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Februari tahun 2014 didapatkan data balita sebanyak 3345 jiwa, terdiri dari 5 desa dan jumlah balita yang mendapat pemantauan penimbang sebanyak 2584 jiwa. Diantaranya menderita gizi buruk 0,54%, gizi kurang 9, 29%, gizi baik 86,57%, dan 3,60% anak menderita gizi lebih. Pada tahun 2012 angka kejadian gizi buruk sebanyak 0,14% dari 2873 balita yang ditimbang, pada tahun 2013 angka kejadian gizi buruk sebanyak 0,40% dari 2754 balita yang ditimbang, dan pada tahun 2014 angka kejadiannya sebanyak 0,54% dari 2584 balita yang ditimbang. Dari hasil 1

pemantauan data terdapat kenaikan setiap tahunnya untuk angka kejadian gizi buruk. B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan menggunakan metode pendekatan waktu cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling dengan populasi semua balita yang berumur 1-5 tahun dan semua ibu yang memiliki balita umur 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul yang datang pada saat posyandu. Tempat dilakukan pengambilan sampel adalah di 3 desa di wilayah kerja Puskesama Pleret, Bantul, Yogyakarta yaitu Desa Wonokromo, Desa Segoroyoso, dan Desa pleret. Alasan pengambilan sampel pada 3 desa tersebut, dikarenakan di desa Wonokromo, desa Pleret dan desa Seroyoso terjadi peningkatan balita gizi buruk setiap tahun. Analisi bivariat yang digunakan adalah Kendall tau. C. Hasil Penelitian ini dilakukan terhadap 332 responden, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita pada balita umur 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta, adapun untuk karakteristik responden disajikan dalam kategori sebagai berikut: Tabel 1.1 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta No Karakteristik Frekuensi persentase Tingkat Pendidikan 1 SD 40 12% 2 SMP 78 23,5% 3 SMA 171 51,5% 4 Diploma 8 2,4% 5 S1 45 10,5% Pekerjaan 1 IRT 232 69,9% 2 PNS 9 2,7% 3 Swasta 28 8,4% 4 Wiraswasta 43 13% 5 Buruh 20 6% Penghasilan keluarga 1 Rp. 1.000.000-2.000.000 220 66,3% 2

2 >Rp. 2.000.000-3.000.000 76 22,9% 3 >Rp. 3.000.000-4.000.000 26 7,8% 4 >Rp. 4.000.000-5.000.000 10 3% Umur Ibu 1 <20 tahun 2 6% 2 20-40 tahun 322 97% 3 40-65 tahun 8 2,4% Jenis kelamin balita 1 Laki-laki 163 49,1% 2 Perempuan 169 50,9% Umur balita 1 12-24 bulan 115 34.6% 2 25-36 bulan 83 25.0% 3 37-48 bulan 54 16.3% 4 49-60 bulan 80 24.1% Sumber: Data primer 2015 Tabel 1.1 menunjukan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 171 orang (51,5%), SMP sebanyak 78 orang (23,5%), S1 sebanyak 41 orang (10,5%), SD sebanyak 40 orang (12%)dan Diploma sebanyak 8 orang (2,4%). Mayoritas responden adalah ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 232 orang (69,9%), wirausaha sebanyak 43 orang (13%), swasta sebanyak 28 orang (8,4%), buruh sebanyak 20 orang (6%), pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 9 orang (2,7%). Dengan ratarata pendapan responden Rp. 1.000.000-2.000.000 sebanyak 220 orang (66,3%), >Rp. 2.000.000-3.000.000 sebanyak 76 orang (22,9%), >Rp. 3.000.000-4.000.000 sebanyak 26 orang (7,8%), >Rp. 4.000.000-5.000.000 sebanyak 10 orang (3%). Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahaui mayoritas ibu yang berusia terbanyak berumur 20-40 tahun sebanyak 322 orang (97%), berumur 40-65 tahun sebanyak 8 orang (2,4%), dan berumur <20 tahun sebanyak 2 orang (6%) sedangkan untuk jenis kelami balita, rata-rata jumlah balita sama yaitu perempuan 169 orang (50,9%) dan laki-laki sebanyak 163 orang (49,1%). Untuk umur balita sebagian besar berumur 12-24 bulan sebanyak (34,6%), umur 25-36 bulan sebanyak 83 orang (25%), umur 49-60 bulan sebanyak 80 orang (24,1%) dan umur 37-48 bulan sebanyak 54 orang (16,3%). 3

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Pleret Yogyakarta No Kategori Frekuensi Persentase 1 Rendah 1 0,3% 2 Sedang 77 23,2% 3 tinggi 254 76,5% Sumber: Data primer 2015 Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebagaian besar tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 254 responden (76,5%), responden dengan pengetahuan sedang sebanyak 77 responden (23,2%), dan responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 1 responden (0,3%). 2. Status Gizi Balita Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pleret Yogyakarta No Kategori Frekuensi Persentase 1 Buruk 1 0,3% 2 Kurang 41 12,3% 3 Baik 290 87,3% Sumber: Data primer 2015 Dari data di atas dapat diketahui bahwa balita dengan status gizi baik sebanyak 290 balita (87,3%), balita dengan status gizi kurang sebanyak 41 balita (12,3%), dan balita dengan status gizi buruk sebanyak 1 balita (0,3%). 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita Tabel 1.4. Tabulasi silang tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta. Status gizi Baik Kurang Buruk Total Tingkat pengetahuan F % F % f % F % Tinggi 232 69,9 22 6,6 0 0 254 76,5 4

Sedang 58 17,5 19 5,7 0 0 77 23,2 Rendah 0 0 0 0 1 0,3 1 0,3 290 87,3 41 12,3 1 0,3 332 100 Sumber : Data Primer 2015 Tabel 1.4 menunjukan bahwa responden paling banyak adalah yang berpengetahuan tentang gizi balita dengan status gizi balita yang kurang atau buruk tidak ada. Status gizi yang paling sedikit adalah status gizi buruk dengan pengetahuan yang rendah terdapat 1 responden atau 0,3% dari keseluruhan responden. Selanjutnya untuk menguji signifikasi hubungan tingkat pengetahuan tenang gizi balita dengan status gizi balita, dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Kendall tau. Berdasarkan Z-tabel untuk taraf signifikasi 5% dan pengujian dua sisi diketahui sebesar 1,69 sehingga Z-hitung > Z-tabel (6,035 > 1,69) maka bisa disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel, gambar dan narasi selanjutnya dilakukan pembahasan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita. 1. Tingkat pengetahuan responden tentang gizi balita Pekerjaan ibu rumah tangga dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dan juga terdapat tingkat pengetahuan yang rendah sedangkan responden yang bekerja sebagai buruh memiliki pengetahuan rata-rata yang tinggi dan tidak terdapat pengetahuan yang rendah. Hal ini menunjukan masih adanya kesenjangan teori dengan keadaan di masyarakat langsung. Hal ini menunjukan bahwa responden lebih sering di rumah dari pada berada di luar rumah sehingga memungkinkan mempunyai pengetahuan terbatas, lingkungan rumah jika tidak ditunjang dengan mencari informasi tambahan melalui media informasi yang dimilikinya seperti radio dan televisi atau membaca buku-buku terutama buku tentang kesehatan yang berkaitan dengan gizi. Ibu rumah tangga sebenarnya mempunyai waktu lebih banyak untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan (Mubarak, 2007). Responden yang berumur 20-40 tahun memiliki pengetahuan yang tinggi yaitu sebanyak 245 orang tetapi juga memiliki pengetahuan 5

yang rendah sebanyak 1 orang. Sedangkan untuk ibu yang berumur 40-65 tahun memiliki pengetahuan yang tinggi dan sedang tidak memiliki pengetahuan yang rendah. Hal ini sesuai dengan teori Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Hurlock (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam dalam berfikir dan bekerja. Sebagian besar responden mempunyai penghasilan keluarga kurang dari Rp.2.000.000,00. Penghasilan keluarga kurang dari Rp.2.000.000,00 menyebabkan responden lebih mengutamakan penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Terutama adalah kebutuhan pangan yang penting, terlepas apakah status gizi bahan makanan tersebut memenuhi syarat kesehatan atau tidak. Sedangkan untuk kebutuhan yang lain seperti memiliki sumber-sumber informasi untuk menambah pengetahuan belum menjadi kebutuhan yang pokok. Penghasilan keluarga yang minim tersebut akan mempengaruhi responden dalam menyajikan makanan bagi keluarga. Hal ini akan berpengaruh terhadap kecukupan gizi keluarga (Mubarak,2007). 2. Status gizi balita Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 1 orang atau 0,3% dari keseluruhan respoden. Sedangkan balita dengan gizi kurang gizi kurang sebanyak 41 orang atau 12,3% dari keseluruhan responden penelitian. Gizi kurang atau gizi buruk merupakan keadaan tidak sehat yang timbul karena tidak cukup makan dengan demikian komsumsi energi dan protein krang selama jangka waktu tertentu (Minarto, 2010). Menurut Satoto dalam Diana, tahun 2006 dalam faktor yang cukup dominan yang menyebabkan meluasnya keadaan gizi kurang ialah perilaku yang kurang benar dikalangan masyarakat dalam memilih dan memberikan makanan kepada anggota keluarganya, terutama pada anak anak. Memberikan makanan dan perawatan anak yang benar mencapai status gizi yang baik melalui pola asuh yang dilakukan ibu kepada anaknya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Selanjutnya Engle tahun 1997, dalam diana (2006) mengatakan bahwa praktek pengasuhan ditingkat rumah tangga adalah memberikan perawatan kepada anak dengan pemberian makanan dan kesehatan melalui sumber-sumber yang ada untuk kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangan. 6

3. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta. Hubungan tersebut merupakan hubungan positif, artinya semakin baik tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita maka akan semakin baik status gizi balita. Hal tersebut disebabkan semakin baik tingkat pengetahuan tentang gizi balita, maka ibu akan semakin dapat memberikan makanan dengan kandungan gizi yang dibutuhkan balita. Asupan makanan yang bergizi pada balita akan sangat berpengaruh terhadap malnutrisi dan kejadian kurang gizi atau gizi buruk (Notoatmojo, 2007). Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus kendall tau menunujuknan bahwa z hitung adalah 6,036 > z tabel adalah 1,96 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 (taraf signifikan yang gunakan). Maka dapat disimpulkan hasil perhitungan ini menunjukan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita diterima. E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita dengan kategori tinggi yaitu sebanyak 254 responden (76,5%), responden dengan pengetahuan sedang sebanyak 77 responden (23,2%), dan responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 1 responden (0,3%). 2. Status gizi balita dengan status gizi baik sebanyak 290 balita (87,3%), balita dengan status gizi kurang sebanyak 41 balita (12,3%), dan balita dengan status gizi buruk sebanyak 1 balita (0,3%). 3. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakart. F. Saran Berdasarkan kesenjangan yang ada harus ada langkah-langkah perbaikan disetiap faktor. Perbaikan yang dilakukan tidak dapat dilakukan oleh responden sendiri tetapi harus ada dukungan dari masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Pleret, dan pemerintah daerah Yogyakarta. 7

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan terjemahannya. Q.S Albaqarah : 168. Dianan, FM. 2004. Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Kuranji Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang Tahun 2004. Artikel Penelitian. Staf Pengajar PSIKM Unand. Devi, M. 2010. Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita Di Pedesaan. Teknologi Dan Kejuruan, Vol. 33, No.2, September 2010: 183-192. Fisher, dkk. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita di Desa Sioban Kabupaten Kepulauan Mentawai. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumantera Utara. Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Prose Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Minarto. 2010. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) Tahun 2010-2014. Warta Kesmas.edisi.18/2010. Notoatmojo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rinkea Cipta.. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan penerapan Metodologi penelitian dan ilmu keperawatan. Jakarta. Salemba Medika. 8

Dinas Kesehatan Bantul. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Yogyakarta. Rahmawati, S. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun )di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban. Stikes Nu Tuban. Samsul. 2011. Dampak Gizi Buruk Bagi Anak-anak penerus bangsa. http:samsuljoker.blogspot.com.diakses pada tanggal 10 Oktober 2014. Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. 9

10