BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran. Tiga komponen yang penting di antaranya, yaitu siswa, guru, dan isi atau materi pelajaran. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai inovasi dalam pembelajaran. Inovasi tersebut dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar lebih baik dan lebih menarik sehingga akan berdampak pada ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu inovasi dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan pendukung keberhasilan dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat dilakukan untuk mewujudkan proses belajar yang optimal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran. Dengan menggunakan teknologi informasi sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar, maka siswa dan guru ditantang untuk lebih kreatif dalam mengolah dan mencerna materi pembelajaran. Buku dalam media cetak pun kini digantikan dengan yang namanya e-book. Fenomena baru yang melanda dunia saat ini, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah hadirnya suatu jaringan yang dikenal dengan istilah internet. Kemudian muncullah istilah e-learning. Istilah e-learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Dalam perkembangannya, e-learning terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) e-learning sebagai distance learning (pembelajaran jarak jauh). Yaitu suatu bentuk e- learning di mana siswa tidak perlu hadir ke tempat institusi pendidikan secara langsung. 2) e-learning sebagai pendukung sistem pembelajaran konvensional.
2 Yaitu suatu bentuk e-learning yang hanya menjadi pendukung proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu fenomena yang menarik dari internet adalah blog. Blog awalnya hanya berupa situs pribadi yang memuat kumpulan link situs pemiliknya dan cenderung hanya sebagai tempat diary online saja. Namun seiring popularitas dan daya tariknya kini blog sudah berkembang menjadi suatu sumber berita atau informasi alternatif. Blog juga dapat digunakan sebagai media e-learning. Saat ini fenomena blog juga sudah mewabah di Indonesia, dari remaja sampai orang dewasa telah membuat blog dan dipublikasikan di internet. Kondisi ini bisa dilihat dari jumlah blogger yang ada di Indonesia pada 2011 telah mencapai 5 juta orang meningkat tajam dari 0,5 juta orang pada 2008 (Whatindonews, 2013). Para guru juga tidak ketinggalan dalam membuat blog. Guru seharusnya dapat memaksimalkan penggunaan blog sebagai media alternatif penyampaian pengetahuan dan media pembelajaran. Dengan menggunakan media blog guru dapat memberikan bahan pengajaran, memberikan alternatif cara mengakses sumber-sumber informasi lain secara tanpa batas, sebagai media interaksi dan berdiskusi antarguru dan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan guru lain, dan seterusnya. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap siswa SMK Negeri 4 Bandung diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa 68% siswa memiliki blog sendiri sedangkan 32% tidak memiliki blog. Dari yang memiliki blog, sebanyak 43% menyatakan bahwa blog mereka berisi tentang hiburan sedangkan 35% responden menyatakan blog mereka berisi tentang pengetahuan. Sedangkan dari jenis blog yang sering dikunjungi, sebanyak 57% responden sering mengunjungi blog hiburan dan 33% mengunjungi blog pendidikan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mengenal blog dan aktif menggunakan blog meskipun dalam pemanfaatannya masih sebagai sarana hiburan sedangkan yang memanfaatkan blog sebagai media pendidikan masih terbilang kurang.
3 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tentang Pengaruh Pemberian Tugas Melalui Blog Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Menggunakan Alat Ukur Multimeter di SMK Negeri 4 Bandung 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberi tugas melalui blog internet jika ditinjau dari ranah kognitif? 2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberi tugas melalui blog internet jika ditinjau dari ranah afektif? 3. Bagaimana hasil belajar siswa yang diberi tugas melalui blog internet jika ditinjau dari ranah psikomotor? 4. Bagaimana pengaruh pemberian tugas melalui blog internet terhadap prestasi belajar siswa? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan terhadap siswa jurusan Teknik Audio Video kelas X SMKN 4 Bandung pada materi Menggunakan Alat Ukur Multimeter. 2. Pengukuran prestasi belajar meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 3. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian tugas melalui blog terhadap prestasi belajar. 4. Pemberian tugas melalui blog internet dengan pembelajaran di kelas menggunakan metode ceramah.
4 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diberi tugas melalui blog internet jika ditinjau dari ranah kognitif. 2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diberi tugas melalui blog internet jika ditinjau dari ranah afektif. 3. Mengetahui hasil belajar siswa yang diberi tugas melalui blog internet jika ditinjau dari ranah psikomotor. 4. Mengetahui pengaruh pemberian tugas melalui blog internet terhadap prestasi belajar siswa. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa, pemberian tugas melalui blog dapat mempermudah dalam penguasaan materi dan mencari informasi dalam belajar mandiri serta meningkatkan hasil belajar pada materi menggunakan alat ukur multimeter. 2. Bagi guru, blog ini dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran siswa di SMK sekaligus memberikan keterampilan dan wawasan tersendiri tentang penggunaan blog. 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan dan menggunakan blog. 1.6 Asumsi Dasar Asumsi dasar dalam penelitian ini antara lain: 1. Siswa mampu menggunakan komputer dan internet. 2. Blog belum pernah diterapkan pada populasi.
5 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penelitian dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dasar, dan sistematika penelitian. BAB II kajian pustaka, berisi landasan teori yang mendukung penelitian serta hipotesis penelitian. BAB III metode penelitian, berisi lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi mengenai penjelasan terkait pembahasan hasil penelitian. BAB V kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran setelah dilakukannya penelitian.