III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gula semut

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

METODE PENELITIAN. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang digunakan untuk

PARTNERSHIP PATTERN OF BUSINESS GRANULE BROWN SUGAR BETWEEN MEMBER OF KUB GENDIS MANIS WITH CV. MENOREH POLITAN IN KOKAP DISTRICT KULONPROGO REGENCY

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Sebab, hampir setiap harinya banyak

METODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

METODE PENELITIAN. mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

I. PENDAHULUAN. pasar bagi sektor industri. Industrialisasi pertanian juga dikenal dengan nama

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA NATA DE COCO DI KABUPATEN BANTUL (THE FEASIBILITY ANALYSIS OF NATA DE COCO HOME INDUSTRY IN BANTUL REGENCY)

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. a. Jumlah tenaga kerja 1-4 orang untuk industri rumah tangga. b. Jumlah tenaga kerja 5-19 orang untuk industri kecil

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

POTENSI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA SEMUT DI KABUPATEN KULON PROGO

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA PANERUSAN KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Istilah mina padi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu mina yang berarti ikan.

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. yang awalnya dirasa dapat mencukupi menjadi tidak optimal lagi. Dalam keadaan

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Penambak Udang di Desa Karangsewu. Imorenggo dan Pakualaman Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulon

KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA BUNGA KRISAN PETANI ANGGOTA ASOSIASI TANAMAN HIAS BUNGA DAN DAUN DI KECAMATAN PAKEM, KABUPATEN SLEMAN

I. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. bertujuan untuk pemenuhan ketersediaan ikan melalui proses budidaya. Selain itu,

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

IV. METODE PENELITIAN

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. negara indonesia pada tahun 1750 dan mulai dikenal sebagai bahan makanan serta

IV METODE PENELITIAN

KERANGKA PENDEKATAN TERORI. dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut ahli botani, kedelai (Glycine

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA PAGAK KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Isace dan Michael ( Rahmat, 2001:22) mengatakan bahwa metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta atau karakteristik populasi tertentu. Dalam hal ini yang dianalisis adalah pola kemitraan, manfaat pola kemitraan, biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan dari usaha gula semut yang ada di KUB Gendis Manis. B. Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo yang selanjutnya dipilih kelompok-kelompok pengolahan gula semut. Penentuan kelompok dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel secara sengaja oleh peneliti berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian (Wirartha, 2006). Pengambilan kelompok sampel dilakukan dengan pertimbangan kelompok yang memiliki unit usaha pengolahan gula semut terbanyak. Data tentang nama kelompok, jumlah anggota dan jumlah produksi dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Nama Kelompok, Jumlah Anggota Dan Jumlah Produksi Pengolah Gula Semut Terbesar Di Kabupaten Kulon Progo. No Nama Kelompok Jumlah Anggota Produksi Pertahun/ton 1 KUB Tiwi Manunggal 11 283,23 2 KSU Jatirogo 6 1.185,09 3 KUB Gendis Manis 30 498,47 Sumber : Disperindagkop Kulon Progo Tahun 2015 1

2 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa di Kabupaten Kulon Progo terdapat tiga kelompok besar yang mengolah gula semut, maka dipilih kelompok yang mempunyai jumlah anggota paling banyak. Kelompok yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah KUB Gendis Manis karena memiliki jumlah anggota paling banyak dibandingkan dengan kelompok lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sensus yaitu mengambil semua sampel yang bergabung dengan KUB Gendis Manis. Jumlah sampel responden yang diambil dalam pelitian ini adalah sebanyak 30 anggota, yang terdiri dari 10 pengrajin gula semut dan 20 pengepul gula semut. C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. 1. Data Primer diperoleh melalui wawancara terhadap responden maupun melalui pengamatan lapangan. Wawancara dilakukan dengan cara bertanya secara langsung kepada anggota KUB Genis manis dan CV. Menoreh Politan yang menjadi responden dengan menggunakan kuisioner sebagai panduan wawancara. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari DISPERINDAGKOP Kabupaten Kulon Progo, ketua KUB Gendis manis dan CV. Menoreh Politan yang berhubungan dengan penelitian. Data ini merupakan data yang mendukung data primer, sehingga diperoleh hasil yang jelas untuk memenuhi tujuan penelitian.

3 D. Asumsi Dan Pembatasan Masalah 1. Asumsi a. Harga input dan output selama periode analisis dihitung pada tingkat harga yang berlaku di daerah penelitian. b. Output terjual semua. c. Teknologi yang digunakan oleh pengrajin gula semut dianggap sama. 2. Pembatasan Masalah a. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data tahun 2015. b. Untuk analisis besar biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan, yang diteliti hanya pengrajin gula semut saja yaitu 10 anggota. Karena anggota lain sebagai pengepul. E. Definisi Opersional Dan Pengukuran Variabel 1. KUB adalah sekumpulan orang atau masyarakat yang melakukan kegiatan usaha secara bersama. Dalam hal ini usaha yang dilakukan adalah usaha gula semut. 2. Mitra usaha merupakan pengrajin dan pengepul gula semut yang bermitra dengan CV. Menoreh Politan dan terikat kontrak kerjasama. 3. Pola kemitraan adalah hubungan kerjasama antara pengrajin dengan perusahaan yang bertujuan mendatangkan keuntungan. Pola kemitraan meliputi alasan anggota bermitra, kontrak kerjasama yang meliputi waktu pengiriman, harga beli, perjanjian waktu pembayaran, perjanjian kualitas dan kuantitas gula semut, jangka waktu kerjasama, kewajiban perusahaan dan pengrajin, bimbingan teknis penyuluh. a. Alasan anggota melakukan pola kemitraan dengan perusahaan.

4 b. Kontrak kerjasama merupakan suatu kerja perjanjian yang disepakati oleh pengrajin dan perusahaan seperti hak dan kewajiban masing-masing pihak. c. Hak dan kewajiban perusahaan dan pengrajin adalah hal yang harus diterima dan dilakukan oleh kedua belah pihak untuk dalam menjalankan kemitraan. 4. Manfaat pola kemitraan merupakan sesuatu yang didapatkan atau dirasakan oleh anggota dengan menerapkan pola kemitraan yang menguntungkan atau bersifat positif bagi pengurus dan anggota KUB Gendis manis. Tabel 2. Indikator manfaat pola kemitraan dengan CV. Menoreh Politan. Indikator manfaat Skor Manfaat sosial Hubungan baik dengan anggota Hubungan baik dengan pengurus Tambahan pengetahuan Manfaat ekonomi 1 2 3 Tidak ada hubungan kerjasama Tidak ada hubungan kerjasama Tidak mengikuti pelatihan dan pembinaan Kerjasama dilakukan hanya terbatas saat rapat Kerjasama dilakukan hanya saat rapat pertemuan Ada pelatihan dan pembinaan tetapi hanya sedikit mendapat keterampilan Adanya hubungan interaksi atau kerjasama saat rapat dan dalam kehidupan sehari-hari Adanya kerjasama antar anggota dan pengurus saat pertemuan maupun kehidupan sehari-hari Adanya pelatihan dan pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan pengrajin ( tambah pengetahuan dan keterampilan)

5 Menampung hasil produksi Resiko Produktivitas Harga jual Meningkatkan kesejahteraan Tidak menjual ke CV. Menoreh Politan Resiko kerugian besar Produktivitas menurun Harga lebih mahal dari harga pasar Tidak ada peningkatan Pernah menjual ke CV. Menoreh Politan Resiko kerugian kecil Produktivitas sedang Harga jual sama dengan harga pasar Biasa saja Selalu menjual ke CV. Menoreh Politan Tidak mengalami resiko Produktivitas meningkat Harga lebih murah dari harga pasar Meningkat 5. Input dan output usaha gula semut meliputi nira kelapa, gula cetak, alat pelengkap bahan baku dan gula semut. a. Nira kelapa adalah hasil dari penyadapan mayang (bunga) tanaman kelapa yang diukur dalam satuan liter (ltr). b. Gula cetak adalah hasil olahan dari nira kelapa yang dicetak sesuai kebutuhan dan dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). c. Alat pelengkap bahan baku adalah jumlah peralatan yang digunakan dalam proses produksi usaha gula semut yang dinyatakan dalam satuan unit. d. Gula semut adalah gula dari cairan nira kelapa atau bisa juga dari gula cetak yang diproses dan mempunyai hasil akhir dalam bentuk serbuk yang dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). 6. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh produsen gula semut selama proses produksi berlangsung, yang berupa biaya eksplisit dan implisit, diukur dalam satuan rupiah (Rp).

6 a. Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan dalam proses produksi diantaranya biaya pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja luar keluarga, pembelian alat-alat yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). b. Biaya implisit adalah biaya yang secara tidak nyata dikeluarkan dalam proses produksi diantaranya biaya modal sendiri, tempat sendiri yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja dalam keluarga yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). 7. Penerimaan adalah nilai produksi total yang berasal dari jumlah output dikalikan dengan harga jual output yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). 8. Pendapatan adalah selisih total penerimaan dengan total biaya eksplisit yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). 9. Keuntungan adalah selisih total penerimaan dengan total biaya yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp). 10. Output adalah hasil produksi berupa gula semut yang dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). 11. Harga output adalah harga yang diterima pada saat menjual produk untuk setiap kilogram (Kg). 12. Kelayakan usaha adalah suatu ukuran yang dijadikan dasar pertimbangan keputusan apakah usaha gula semut layak untuk diusahaakan, dilihat dari R/C, produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja. a. R/C (Revenue Cost Ratio) perbandingan antara penerimaan dengan total biaya. b. Produktivitas modal adalah kemampuan dari modal yang digunakan untuk usaha dalam menghasilkan pendapatan, yang dinyatakan dalam (%).

7 c. Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan dari setiap penggunaan tenaga kerja untuk menghasilkan pendapatan, diukur dalam satuan uang (HKO). F. Analisis Data 1. Analisis Teknik Kemitraan Sistem kemitraan yang terjalin antara pengrajin gula semut dengan CV. Menoreh Politan secara deskripsi meliputi latar belakang, kontrak kerjasama yang isi perjanjian kontraknya antara lain (1) Waktu pengiriman, (2) Harga beli, (3) Perjanjian waktu pembayaran, (4) Perjanjian kualitas dan kuantitas gula semut, (5) Jangka waktu kerjasama. Hak kewajiban perusahaan dan pengrajin, Bimbingan teknis penyuluhan. 2. Analisis Teknik Manfaat Kemitraan Manfaat yang dirasakan anggota dengan melakukan kemitraan dianalisis menggunakan analisis skor dengan 3 indikator. Untuk melihat skor indikator manfaat pola kemitraan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. Skor Indikator Manfaat Pola Kemitraan No Indikator manfaat Skor 1 Hubungan baik dengan anggota 1 2 3 2 Hubungan baik denga pengurus 1 2 3 3 Tambahan pengetahuan 1 2 3 4 Menampung hasil produksi 1 2 3 5 Resiko 1 2 3 6 Produktivitas 1 2 3 7 Harga jual 1 2 3 8 Meningkatkan kesejahteraan 1 2 3 Kisaran skor 8 24 Manfaat pola kemitraan yang didapatkan anggota KUB dibagai menjadi dua yaitu manfaat sosial dan manfaat ekonomi. akan diperoleh kategori manfaat yaitu tidak bermanfaat, kurang bermanfaat dan bermanfaat yang diperoleh dari perhitungan interval, dengan rumus sebagai berikut :

8 Interval skor = = 24 8 3 = 5, 3 skor tertinggi skor terendah jumlah kategori skor Tabel 4. Kategori Skor Manfaat Pola Kemitraan Kategori manfaat Skor Rendah 8 13,3 Sedang 13,4 18,6 Tinggi 18,7 24 3. Analisi Biaya, Penerimaan, Pendapatan dan Keuntugan Untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan dari usaha gula semut pada pola kemitraan dengan CV. Menoreh Politan dilakukan perhitungan dengan rumus. a. Analisis biaya total usaha TC = TEC + TIC Keterangan : TC = Total Cost (total biaya) TEC = Total Explicyt Cost (total biaya eksplisit) TIC = Total Implisit Cost (total biaya implisit) b. Analisis penerimaan TR = P x Q Keterangan: TR = Total Revenue (penerimaan) P = Harga jual Q = Produksi yang dihasilkan c. Analisis pendapatan NR = TR TEC

9 Keterangan : NR = Net Return (pendapatan) TR = Total Revenue (total penerimaan) TEC = Total Explicyt Cost (total biaya eksplisit) d. Analisis keuntungan π = TR TC Keterangan: π = Keuntungan TR = Total Revenue (penerimaan) TC = Total Cost (biaya total) 4. Analisis kelayakan usaha Ratio) Tingkat kelayakan usaha dianalisis melalui pendekatan R/C (Revenue Cost a. R/C adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio atau dikenal dengan perbandingan antara penerimaan dan biaya, secara matematik ditulis sebagai berikut : R/C = TR TC Keterangan : TR = Total Revenue ( penerimaan total ) TC = Total cost ( biaya total ) Ketentuan : Nilai R/C > 1 maka usaha tersebut layak dikembangkan. Nilai R/C < atau = 1 maka usaha tersebut tidak layak dikembangkan. b. Produktivitas Tenaga Kerja Untuk menghitung produktivitas tenaga kerja maka dapat dirumuskan: produktivitas tenaga kerja = Keterangan: NR = Pendapatan HKO = Hari Kerja Orang NR Nilai sewa lahan sendiri bunga modal Total TKDK (HKO)

10 Ketentuan: - Apabila produktivitas tenaga kerja lebih dari upah UMR Kulonprogo, maka usaha layak diusahakan. - Apabila produktivitas tenaga kerja lebih kecil dari upah UMR Kulonprogo, maka usaha tidak layak diusahakan. c. Produktivitas Modal Untuk menghitung produktivitas modal maka dapat dirumuskan: Produktivitas Modal = NR sewa lahan sendiri TKDK TCe 100% Keterangan: NR = Pendapatan TKDK = Tenaga Kerja Dalam Keluaraga TCe = Biaya Total Eksplisit Ketentuan : - Apabila produktivitas modal lebih besar dari tingkat bunga tabungan bank, maka usaha gula semut layak diusahakan. - Apabila produktivitas modal lebih kecil dari tingkat bunga tabungan bank, maka usaha gula semut tidak layak diusahakan.

11