BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB II KAJIAN TEORI. sama lain. Dalam uraian ini dapat berkenalan dengan beberapa perumusan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

BAB II KAJIAN TEORI Kerangka Teoritis 1) Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI. panggal dan puncak proses pembelajaran 12. Setelah proses pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Problem Based Instruction (PBI)

BAB I PENDAHULUAN. setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu hal

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran. dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa Istilah yang hampir sama

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pada input dari sebuah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk. keterampilan yang mantap. Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua ara, megajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Tinjauan Hasil Belajar Matematika. a. Pengertian Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan berasal

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II KAJIAN TEORI. prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 2 Slameto juga merumuskan tentang

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

BAB II KAJIAN TEORI. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus. untuk menimbulkan hasil belajar siswa. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

ABSTRAK NIM :

BAB II MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SURAH AN NASR. Make a Match akan riuh, tetapi sangat asik dan menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Belajar. Al-qur an Al-Kahfi ayat 84. Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

BAB II LANDASAN TEORI. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang. membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (Product)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh dan menjadi

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 2

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB II LANDASAN TEORI. emosional atau bisa disebut sebagai proses berfikir dan merasakan.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pemberian Pekerjaan Rumah. a. Pengertian Mengerjakan PR/Tugas

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB II KAJIAN TEORI. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif dan menetap sebagai hasil

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1 perubahan-perubahan terjadi secara berangsur dari sesuatu yang tidak diketahui menjadi tahu, perubahan seperti ini dinamakan perubahan dalam ilmu pengetahuan. Berkembangnya semua bentuk postur tubuh, perubahan ini disebut dengan perubahan pada jasmani. Nana Sudjana mengemukakan bahwa belajar adalah proses aktif. Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Tingkah laku sebagai hasil proses belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Berdasarkan pendapat ini, perubahan tingkah laku lah yang menjadi intisari hasil pembelajaran. 2 Dalam kegiatan pembelajaran terjadi perubahan prilaku, bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat 1 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm, 2 2 Tulus Tu, U, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Grasindo, Jakarta, 2004, hlm, 64 7

8 dalam proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur efektif, yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial. 3 Ada beberapa prinsip dalam belajar di antaranya yaitu: 1) Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka liat, dengar, rasakan dan alami. 2) Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus. 3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri. 4) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. 5) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, sisubjek belajar, tujuan, motivasi, yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari. 4 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sesorang baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, dan lain-lain. Slameto mengemukakan hasil belajar adalah sesuatu yang di peroleh dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok. 5 hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa-siswi. 6 tingkah 3 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm, 18 4 Sardiman, Interaksi dan Aktivitas Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta, 2004, hlm, 38 5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Bumi Aksara, Jakarta, 1991, hlm, 2 6 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2006

9 laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. B.S Bloom secara garis besar mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah, yaitu: 1) Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. 2) Ranah afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. 3) Ranah psikomotor meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. 7 Oleh sebab itu, seorang guru yang ingin mengetahui apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai atau tidak, ia dapat melakukan evaluasi di akhir proses belajar mengajar. Dengan demikian hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi setelah proses pembelajaran berupa skor-skor tes diakhir materi pelajaran. Hasil belajar adalah hasil tes yang digunakan untuk melihat hasil yang diberikan guru pada siswa dalam waktu tertentu. 8 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika pada penelitian ini adalah kompetensi yang dicapai atau dimiliki siswa dalam bentuk angka atau skor dari hasil tes, setelah mengikuti proses pembelajaran. Ukuran standar dari hasil belajar adalah ketuntasan belajar, ketuntasan belajar adalah suatu anggapan bahwa peserta didik sudah mengerti materi 7 W.J.S Winkell, Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta, 2004, hlm,273 8 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosda Karya, Jakarta, 1990, hlm 33

10 yang diajarkan. Menurut Saidiharjo adalah ketuntasan belajar siswa secara individual tercapai apabila daya serap siswa sudah mencapai 75% dari materi setiap satuan bahasan dengan melalui penilaian formatif, sedangkan siswa secara kelompok dicapai 85% dari jumlah siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan. 9 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Muhibbin Syah mengatakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu: a. Faktor Internal (Faktor dari dalam diri siswa) 1) Aspek Fisiologis Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi disertai pusing kepala dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarai pun kurang atau tidak berbekas. 2) Aspek psikologis Meliputi tingkat kecerdasan atau intelegensi, sikap siswa terhadap pelajaran, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa untuk belajar. b. Faktor Eksternal Siswa ( Faktor dari luar diri siswa) 1) Lingkungan Sosial, seperti guru yang mengajar dan teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. 2) Lingkungan Nonsosial, seperti gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat belajar, dan waktu belajar. hlm 56 9 B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rhineka Cipta, Jakarta, 2002,

11 c. Faktor Pendekatan Belajar ( Approach to Learning), upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. 10 Slameto mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya yaitu: 1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Yang termasuk dalam faktor intern seperti: faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor kelelahan. 2) Faktor eksternal adalah yang berpengaruh terhadap belajar. Dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah (organisasi) dan faktor masyarakat. 11 Diantara faktor yang mempengaruhi dan hasil belajar merupakan perbandingan yang berbanding lurus, artinya semakin baik faktor yang mempengaruhi maka akan semakin baik pula hasil yang diperoleh. Jadi, guru yang profesional harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada setiap siswanya, agar didapat hasil belajar yang baik. 3. Strategi Menguji Pemahaman Strategi menguji pemahaman adalah strategi yang bertujuan untuk memastikan pemahaman siswa terhadap makna dari konsep-konsep kunci yang telah diajarkan. Strategi ini digunakan selama jam pelajaran atau unit bahasan atau diakhir uraian dan setelah memberikan tugas-tugas untuk menguji pemahaman siswa dan memilah siswa berdasarkan pemahamannya 12. 10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hlm,130-137 11 Slameto, Op. Cit, hlm, 54 12 James Bellance, Op.Cit, hlm, 103-104

12 Adapun kegiatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: a. Sediakan siswa soal-soal tertentu untuk dikerjakan berdasarkan konsepkonsep kunci. b. Berikan contoh bagaimana cara mengerjakan soal. c. Menguji pemahaman siswa dengan meminta siswa mengangkat kartu hijau yang telah diberikan sebelumnya, bagi siswa yang mengerti cara mengerjakan soal, mengangkat kartu kuning bagi siswa yang ragu-ragu bagaimana mengerjakan soal, mengangkat kartu merah bagi siswa yang tidak mengerti cara mengerjakan soal. d. Membagi siswa kedalam kelompok menurut kartu pemahaman yang telah diberikan. Kelompok (A) kartu hijau, (B) kartu kuning, (C) kartu merah. e. Meminta siswa yang tidak mengerti untuk menunjukkan bagian-bagian mana yang membingungkan mereka. Ajarkan ulang apa yang tidak mereka mengerti atau minta siswa lain yang telah mengerti untuk mengajari temannya atau menerangkan di depan kelas. f. Menanyakan siswa yang ragu-ragu masalah-masalah apa yang membingungkan dan tidak mereka mengerti. Catat masalah-masalah tersebut dipapan tulis agar dilihat seluruh siswa. g. Meminta siswa yang telah mengerti untuk menerangkan masalahmasalah tadi satu persatu. h. Setelah semua siswa siap, berikan soal-soal tambahan.

13 i. Bila soal-soal telah selesai dikerjakan, memilih perwakilan siswa untuk menuliskan jawaban-jawabannya dipapan tulis dan menerangkan apa/bagaimana/mengapa memecahkan soal tersebut. j. Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama dalam memecahkan soal di atas. k. Meminta siswa mencatat prinsip-prinsip utama tersebut dalam buku catatan masing-masing dan simpan untuk digunakan saat mengerjakan tugas perorangan. l. Memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan secara masing-masing. 13 4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Menguji Pemahaman a. Kelebihan strategi menguji pemahaman 1) Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. 2) Siswa yang telah mengerti dapat mengajari siswa yang belum mengerti. b. Kelemahan strategi menguji pemahaman 1) Membutuhkan waktu yang lama 2) Tidak semua siswa berani mengungkapkan pendapatnya 3) Ada unsur ikut-ikutan pada saat guru meminta siswa untuk mengangkat kartu menurut kategori pemahaman siswa 14. A. Hubungan Strategi Menguji Pemahaman Terhadap Hasil Belajar Menurut Hudojo metode belajar matematika adalah suatu cara yang disusun secara sistematik dan logis ditinjau dari segi hakikat dan segi psikologisnya. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa dalam mengajar 13 Ibid, hlm 103 14 https://www.academia.edu/6163440/keunggulan strategi menguji pemahaman, diakses pada hari rabu tanggal 15 oktober 2014.

14 matematika ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu segi hakikat dan segi psikologis 15. Secara psikologis keadaan intelegensi tiap individu akan berhasil apabila didukung oleh pekembangan intelektual yang baik dari tiap siswa. Intelegensia dapat berkembang baik apabila dalam proses belajar matematika banyak terjadi hubungan stimulus respon. Karena siswa yang belajar dalam satu kelas memiliki tingkat intelegensi yang bervareasi, maka hubungan stimulus respon yang terjadi diupayakan sesuai dengan kemampuan masingmasing siswa. Dengan strategi menguji pemahaman ini mengarahkan siswa belajar aktif. Hal ini sesuai dengan prinsip CBSA yang mementingkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Hamalik berpendapat bahwa cara belajar siswa aktif adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar 16. Dari uraian di atas jelas bahwa pembelajaran dengan menggunakan bantuan strategi menguji pemahaman ini menjadi siswa aktif. Keaktifan siswa ini merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatiakan, karena siswa sudah aktif di dalam belajar maka kemampuan belajarnya pun akan meningkat. Sehingga hasil belajar yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal. 15 Hudojo, Op. Cit, hlm, 20 16 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Bandung, hlm, 34

15 B. Penelitian yang Relevan Setelah penulis membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya, unsur relvannya dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah sama-sama menerapkan strategi menguji pemahaman adapun penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Dyah Susilawati, tahun 2011 dengan judul: Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Menguji Pemahaman di Kelas VII SMP Al Islam Surakarta. Adapun hasil penelitian saudari Dyah Susilawati tersebut menunjukkan bahwa aktifitas dan prestasi belajar siswa meningkat setelah penerapan strategi menguji pemahaman. Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian dengan menggunakan strategi menguji pemahaman untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian penulis tersebut dengan judul peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika melalui strategi menguji Pemahaman di kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 036 Gobah Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. 17 C. Kerangka Berfikir Berdasarkan tinjauan teori dan latar belakang masalah di atas, kerangka penelitian ini untuk mengimplementasikan pelaksanaan pembelajaran dengan melalui strategi menguji pemahaman terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 036 Gobah Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. 17 http://interneta410080144.wordpress.com/kumpulan-artikel/peningkatan-aktivitas-danprestasi-belajar-matematika-melalui-strategi-menguji-pemahaman.diakses pada hari rabu tanggal 15 oktober 2014.

16 Pelaksanaan proses pembelajaran dengan melalui strategi menguji pemahaman agar dapat menyelesaikan masalah yaitu rendahnya hasil belajar matematika siswa. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan guru adalah dengan diterapkan suatu sistem pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, guna meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap pelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah strategi menguji pemahaman karena dalam mempelajari matematika tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep-konsep matematika tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan benar. Dengan melalui strategi menguji pemahaman diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 036 Gobah Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. D. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Kinerja a) Aktivitas Guru Indikator penerapan aktivitas guru melalui strategi Menguji Pemahaman dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut : (1) Menyediakan soal-soal tertentu untuk dikerjakan berdasarkan konsep-konsep kunci. (2) Memberikan contoh bagaimana cara mengerjakan soal.

17 (3) Menguji pemahaman siswa dengan meminta siswa mengangkat kartu hijau yang telah diberikan sebelumnya, bagi siswa yang mengerti cara mengerjakan soal, mengangkat kartu kuning bagi siswa yang ragu-ragu bagaimana mengerjakan soal, mengangkat kartu merah bagi siswa yang tidak mengerti cara mengerjakan soal. (4) Membagi siswa kedalam kelompok menurut kartu pemahaman yang telah diberikan. Kelompok (A) kartu hijau, (B) kartu kuning, (C) kartu merah. (5) Meminta siswa yang tidak mengerti untuk menunjukkan bagianbagian mana yang membingungkan mereka. Ajarkan ulang apa yang tidak mereka mengerti atau minta siswa lain yang telah mengerti untuk mengajari temannya atau menerangkan di depan kelas. (6) Menanyakan siswa yang ragu-ragu masalah-masalah apa yang membingungkan dan tidak mereka mengerti. Catat masalahmasalah tersebut dipapan tulis agar dilihat seluruh siswa. (7) Meminta siswa yang telah mengerti untuk menerangkan masalah-masalah tadi satu persatu. (8) Setelah semua siswa siap, berikan soal-soal tambahan. (9) Bila soal-soal telah selesai dikerjakan, memilih perwakilan siswa untuk menuliskan jawaban-jawabannya di papan tulis dan

18 menerangkan apa/bagaimana/mengapa memecahkan soal tersebut. (10) Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama dalam memecahkan soal di atas. (11) Meminta siswa mencatat prinsip-prinsip utama tersebut dalam buku catatan masing-masing dan simpan untuk digunakan saat mengerjakan tugas perorangan. (12) Memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan secara masingmasing. b) Aktivitas siswa (1) Memperhatikan bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang diselesaikan oleh guru. (2) siswa mengangkat kartu hijau yang telah diberikan sebelumnya, bagi siswa yang mengerti cara mengerjakan soal, mengangkat kartu kuning bagi siswa yang ragu-ragu bagaimana mengerjakan soal, mengangkat kartu merah bagi siswa yang tidak mengerti cara mengerjakan soal. (3) Siswa bergerak menuju kelompoknya masing-masing menurut kategori kartu. (4) Siswa yang tidak mengerti menunjukkan bagian-bagian yang membingungkan mereka. siswa lain yang telah mengerti mengajari temannya atau menerangkan di depan kelas.

19 (5) Siswa yang ragu-ragu menanyakan masalah-masalah apa yang membingungkan dan tidak mereka mengerti. (6) Siswa yang telah mengerti menerangkan masalah-masalah tadi satu persatu. (7) Siswa menerima tambahan soal yang diberikan oleh guru. (8) Perwakilan siswa menuliskan jawaban-jawabannya di papan tulis dan menerangkan apa/bagaimana/mengapa memecahkan soal tersebut. (9) Siswa mengidentifikasi prinsip-prinsip utama dalam memecahkan soal di atas. (10) Siswa mencatat prinsip-prinsip utama tersebut dalam buku catatan masing-masing dan menyimpan untuk digunakan saat mengerjakan tugas perorangan. (11) Menerima tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan secara masing-masing. 2. Indikator Hasil Hasil belajar siswa ditentukan dari ketuntasan individu dan ketuntasan secara klasikal. Secara individu siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai KKM yaitu 65. Sedangkan secara klasikal, menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) siswa dikatakan berhasil apabila ketuntasan siswa mencapai 75%, artinya hampir secara keseluruhan siswa mendapatkan nilai 65 18. 2008, hlm, 257 18 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosadakarya, Bandung,