PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMBACA GAMBAR MENERAPKAN SISTEM KOORDINAT BERBASIS ADOBE FLASH

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK TRACKER PADA RANCANG BANGUN ALAT DAN MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSISTOR MENGGUNAKAN TRAINER TRANSISTOR PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

PENGEMBANGAN JOB SHEET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PENGUKURAN KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PENGINTEGRASIAN NILAI KEISLAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MODUL IPS SMP KELAS VIII SEMESTER 1 DENGAN TEMA KEUNGGULAN LOKASI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING GUNA MELIHAT KEATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE PROTEUS

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Intan Nur Saidah & Mahendra Adhi Nugroho 65-74

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

KELAYAKAN SARANA PRASARANA BENGKEL PENGELASAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 3 MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Eka Setia Budi Santosa; Pembimbing: Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KONSTRUKSI POLA BUSANA DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

Kata Kunci: modul multimedia interaktif, pengalamatan IP dan subnet mask, Teknik Komputer dan Jaringan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIK PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SEBAGAI BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR PERALATAN TATA HIDANG UNTUK SISWA JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM KONVERSI BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

Pengembangan Modul Mata... (Putu Darsana)1

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL

Edu Elektrika Journal

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MODUL TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO

BAB III METODE PENELITIAN

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

Pengembangan Trainer ATmega 16 Menggunakan PPI (Shinta Noviana Purwanti) 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PROTISTA UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PIUTANG BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA BASED FILM RECONSTRUCTION FOR INCREASE THE LEARNING ACTIVENESS

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS FESTO FLUIDSIM v4.2 SEBAGAI BAHAN AJAR SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

By Luh Putu Wijayanti, NIM Informatics Engineering of Education Department ABSTRACT

JPTM, Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, 46-53

Transkripsi:

Pengembangan Media Pembelajaran (Yanto Wibowo) 331 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA DEVELOPMENT OF MODULE AS A LEARNING MEDIA IN TECHNICAL DRAWING AT SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Oleh: Yanto Wibowo, Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta E-mail: Yantow14@gmail.com Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah: mengetahui setruktur desain pengembangan modul pembelajaran pada mata diklat gambar teknik mesin dan mengetahui kelayakan modul pembelajaran yang telah dibuat untuk pembelajaran pada mata diklat gambar teknik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengadaptasi model Dick and Carey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil penilaian ahli materi memperoleh tingkat kelayakan 85% dengan klasifikasi sangat layak; Hasil penilaian ahli media memperoleh tingkat kelayakan 90,66 % dalam klasifikasi sangat layak; Hasil penilaian guru mata diklat gambar teknik mesin memperoleh kelayakan sebesar 86,33 % dalam klasifikasi sangat layak; hasil uji Keterbacaan modul oleh peserta didik memperoleh kelayakan sebesar 71,35 % dengan klasifikasi layak. Berdasarkan data tersebut, modul pembelajaran gambar teknik layak digunakan sebagai media pembelajaran peserta didik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Kata kunci: pengembangan, modul pembelajaran gambar teknik Abstract The purpose of this research is to determine the design structures of a learning module development on technical drawing subject and to determine the feasibility of the learning module for technical drawing subject learning at SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. The research type is development research which adopts the Dick and Carey s model. The assessment results by the subject expert indicate a feasibility level of 85% which classify as very good; The assessment by the media expert indicate a feasibility level of 90.66% which classify as very good; The assessment by subject teacher indicate a feasibility level of 86.33% which classify as very good; Students assessment on module readability gave a score of 71.35% which classify as good. It can be concluded that the learning module for technical drawing is feasible to be used as an instructional media for students in SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Keywords: development, learning modules, technical drawing PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 menyebutkan pula bahwa jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. (Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang pendidikan). Dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan tujuan pembelajaran, tidak hanya dilihat dari cara pendidik menjelaskan isi materi, pengetahuan pendidik, tetapi para pendidik juga harus

332 Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Volume 4, mor 5, Tahun 2016 mengetahui karakteristik peserta didik, cara mengatasi permasalahan di dalam kelas, dan cara memanfaatkan media pembelajaran. Pendidik diharapkan mampu mengelola kelas secara efektif dan efisien, yakni pendidik harus tepat dalam menentukan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran sehingga dapat memberi pegangan atau sumber belajar kepada peserta didik yang dapat meningkatkan kualiatas pendidikan. Keterbatasan sumber pembelajaran yang dimiliki oleh siswa menjadikan belum tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, peneliti memperoleh informasi melalui observasi dan pengamatan langsung kepada guru mata diklat khususnya di Jurusan Teknik Pemesinan, bahwa selama proses pembelajaran penyampaian materi pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah. Dalam mengikuti pembelajaran siswa masih berpusat pada guru. Keterbatasan media sehingga belum ada dukungan media lain untuk belajar, hal tersebut Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, peneliti memperoleh informasi melalui observasi dan pengamatan langsung kepada guru mata diklat khususnya di Jurusan Teknik Pemesinan dan menemukan beberapa masalah yaitu 1) Selama proses pembelajaran penyampaian materi pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah. 2) Dalam mengikuti pembelajaran siswa masih berpusat pada guru. 3) Keterbatasan media sehingga belum ada dukungan media lain untuk belajar, hal tersebut dapat menyebabkan penyampaian materi sulit dipahami oleh siswa. 4) Proses pembelajaran belum disertai dengan media pembelajaran.5) Perhatian siswa dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang. Dari beberapa permasalahan tersebut, diharapkan siswa tidak hanya berpusat pada guru dan dapat belajar mandiri serta dapat mengembangkan sumber pembelajaran yang tidak hanya didapatkan dari guru saja. Berdasarkan pemaparan di atas, maka pengadaan sumber belajar guna mendukung peningkatan kualitas proses belajar mengajar pada pembelajaran gambar teknik merupakan suatu hal yang perlu dilaksanakan. Adanya sumber belajar dapat memberikan kemudahan pada siswa agar dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru secara maksimal. Selain itu, sumber belajar dapat melatih kemandirian siswa untuk aktif berfikir kritis saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa akan lebih siap menerima materi pelajaran karena belajar terlebih dahulu dengan menggunakan sumber belajar yang dimilikinya. Bahan pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk memotivasi siswa untuk belajar. Bahan pembelajaran tersebut dapat dibuat dengan berbagai bentuk media cetak seperti, modul, buku, handout, dll. Media pembelajaran gambar teknik mesin di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada mata diklat gambar teknik mesin masih belum tersedia. Hal ini menjadi salah satu kekurangan fasilitas pada proses pembelajaran, karena modul ini dibutuhkan oleh peserta didik untuk belajar mandiri pada jam belajar ataupun diluar jam pelajaran. Modul pembelajaran ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin dialami siswa pada mata diklat gambar teknik. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan Dick & Carey (1996: 2-3). Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan agustus 2015 sampai juni 2016 di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Sekolah ini berlokasi di jl. Pramuka. 62 giwangan, yogyakarta.

Pengembangan Media Pembelajaran (Yanto Wibowo) 333 Target/Subjek Penelitian Subjek penelitian ini yaitu: (1) ahli materi dengan jumlah satu ahli, (2) ahli media dengan jumlah satu ahli, (3) guru mata diklat dengan jumlah 1 guru, dan (4) siswa kelas XI program keahlian teknik pemesinan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan jumlah 23 siswa. Prosedur Prosedur yang digunakan adalah untuk mengembangkan media pembelajaran gambar teknik yang mengadaptasi pada model pengembangan Dick & Carey yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan, (2) tahap pengembangan, (3) tahap validasi, dan (4) tahap produk akhir. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi dan kuesioner. Observasi bertujuan untuk mengamati dan mengetahui kondisi pada saat pembelajaran, penggunaan metode mengajar, media yang digunakan, serta sikap siswa saat mengikuti proses pembelajaran gambar teknik. Kuesioner digunakan mendapatkan data tentang media yang dikembangkan. Kuesioner ini diberikan kepada: (1) ahli materi, (2) ahli media, (3) guru mata diklat, dan (4) untuk siswa. Teknik Analisis Data Data kualitatif yang berupa saran dan masukan yang diberikan oleh ahli materi, ahli media, guru mata diklat serta siswa yang dianalisis secara deskriptif. Data kualitatif yang dihasilkan dari penilaian kelayakan media pembelajaran yang diberikan kepada ahli materi, ahli media dan guru mata diklat, sedangkan siswa diberikan angket respon. Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert, setiap pertanyaan memiliki bobot seperti terlihat pada tabel 1. Hal ini mengacu pada pendapat Sugiyono (2013: 135). Dari hasil penilaian kelayakan tersebut data kualitatif dikonversikan menjadi data kelayakan media. Hal ini mengacu pada pendapat Eko Putro Widoyoko (2016: 238) paduan konversi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Skala Likert Skor Layak 1 Cukup 2 Kurang 3 Sangat Kurang 4 Tidak Layak 5 Tabel 2. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif. Skor Perhitungan x 4,08 Sangat Layak 3,36 x 4,08 Layak 2,64 x 3,36 Cukup 1,92 x 2,64 Kurang x 1,92 Sangat Kurang Dari hasil penilaian oleh para ahli, guru serta siswa kemudian di buat Persentase kelayakan media pembelajaran, Persentase jumlah skor dapat dihitung dengan menjumlahkan skor kenyataan kemudian dibagi dengan skor yang diharapkan dikalikan 100% dengan klasifikasi menurut Sugiyono (2013: 143) dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Persentase Kelayakan Persentase 80% 100% Sangat Layak 60% 80% Layak 40% 60% Cukup Layak 20% 40% Kurang Layak 0% 20% Tidak Layak HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Validasi Ahli Materi, Media, Dan Guru Data hasil validasi dari ahli materi dan guru memperoleh rata-rata skor untuk aspek isi materi adalah 4,24 berada pada klasifikasi Sangat Layak, rata-rata untuk aspek dari setrategi pembelajaran adalah 4,28 berada pada

334 Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Volume 4, mor 5, Tahun 2016 klasifikasi Sangat Layak. Hasil rata-rata dari seluruh aspek pada penilaian materi adalah 4,26 dan berada pada klasifikasi Sangat Layak. Nilai skor tersebut kemudian dikonversikan kedalam skor klasifikasi kelayakan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Validasi Ahli Materi dan Guru Aspek Rata-rata 1. Isi materi 4,24 Sangat Layak 2. Setrategi pembelajaran 4,28 Sangat Layak Jumlah skor total aspek : 8,52 Rata-rata Total : 4,26 : Sangat Layak Berdasarkan hasil validasi dari ahli media dan guru memperoleh rata-rata skor untuk aspek komunikasi adalah 4,25 berada pada klasifikasi Sangat Layak, rata-rata untuk aspek desain teknis adalah 4,58 berada pada klasifikasi Sangat Layak, rata-rata untuk aspek format tampilan adalah 4,86 berada pada klasifikasi Sangat Layak. Rata-rata keseluruhan aspek pada penilaian dari sisi media adalah 4,56 dan berada pada klasifikasi Sangat Layak. Nilai skor tersebut kemudian dikonversikan kedalam skor klasifikasi kelayakan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Validasi Ahli Media dan Guru Aspek Rata-rata 1. Komunikasi 4,25 Sangat Layak 2. Desain teknis 4,58 Sangat Layak 3. Format tampilan 4,86 Sangat Layak Jumlah skor total aspek : 13,69 Rata-rata Total : 4,56 : Sangat Layak Penilaian Siswa Uji Coba Kelompok Kecil Dan Kelompok Besar Penilaian terhadap media pembelajaran diperoleh dari data hasil uji coba kelompok keci dan kelompok besar. Penilaian siswa terhadap media pembelajaran ditinjau dari aspek komunikasi, tampilan, dan kemanfaatan. Penilaian hasil uji coba kelompok kecil menyatakan bahwa rata-rata untuk aspek komunikasi adalah 3,85 berada pada klasifikasi Layak, rata-rata untuk aspek tampilan adalah 4,14 berada pada klasifikasi Sangat Layak, rata-rata untuk aspek kemanfaatan adalah 4,09 berada pada klasifikasi Sangat Layak. Rata-rata keseluruhan aspek pada penilaian dari keterbacaan modul kelompok kecil adalah 4,02 dan berada pada klasifikasi Layak. Nilai skor hasil uji kelompok kecil kemudian dikonversikan kedalam skor klasifikasi kelayakan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Data Hasil Penilaian Kelompok Kecil Aspek Rerata 1. komunikasi 3,85 Layak 2. Tampilan 4,14 Sangat Layak 3. Kemanfaatan 4,09 Sangat Layak Jumlah skor total aspek : 12,08 Rata-rata Total : 4,02 : Layak Berdasarkan penilaian hasil uji coba kelompok besar menyatakan bahwa rata-rata untuk aspek komunikasi adalah 3,69 berada pada klasifikasi Layak, rata-rata untuk aspek tampilan adalah 3,65 berada pada klasifikasi Layak, rata-rata untuk aspek kemanfaatan adalah 3,86 berada pada klasifikasi Layak. Rata-rata keseluruhan aspek pada penilaian dari keterbacaan modul kelompok besar adalah 3,74 dan berada pada klasifikasi Layak. Nilai skor hasil uji kelompok kecil kemudian dikonversikan kedalam skor klasifikasi kelayakan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Data Hasil Penilaian Kelompok Besar Aspek Rerata 1. komunikasi 3,69 Layak 2. Tampilan 3,65 Layak 3. Kemanfaatan 3,86 Layak Jumlah skor total aspek : 11,21 Rata-rata Total : 3,74 : Layak

Persentase Kelayakan Pengembangan Media Pembelajaran (Yanto Wibowo) 335 Persentase kelayakan Hasil penilaian terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dilakukan oleh ahli materi memperoleh total skor 127,5. persentase tingkat kelayakan yang diperoleh yaitu 85% dengan klasifikasi sangat layak. Sedangkan penilaian oleh ahli media memperoleh tingkat kelayakan 90,66% dalam klasifikasi sangat layak. Kemudian penilaian tingkat kelayakan oleh guru mata diklat memperoleh tingkat kelayakan sebesar 86,33% dalam klasifikasi sangat layak. Sedangkan penilaian oleh siswa memperoleh tingkat kelayakan sebesar 71,35% pada uji coba kelompok besar dengan klasifikasi layak. Dari data diatas menyatakan bahwa tingkat kelayakan media pembelajaran gambar teknik dilihat pada Gambar 1. 100% 80% 60% 40% 20% 0% Gambar 1. Grafik Kelayakan Media Pembelajaran SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 85% Ahli Materi 90,66% 86,33% Ahli Media Guru Mata Diklat 71,35% Peserta Didik Proses pengembangan media pembelajaran gambar teknik melalui beberapa tahapan yaitu: tahap analisis kebutuhan diperoleh dengan menganalisis kurikulum, kebutuhan siswa dan guru. Tahap pengembangan yakni dengan membuat rancangan modul dan diperoleh produk modul awal. Tahap validasi yakni dengan melakukan validasi modul kepada ahli materi, ahli media dan guru mata diklat, revisi modul dan uji coba modul kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Tahap produk akhir melakukan penyebaran modul dalam jumlah terbatas kepada guru mata diklat gambar teknik mesin. Berdasarkan hasil penilaian terhadap media pembelajaran gambar teknik yang dikembangkan dilakukan oleh ahli materi memperoleh tingkat kelayakan 85% dengan klasifikasi sangat layak. Sedangkan penilaian oleh ahli media memperoleh tingkat kelayakan 90,66% dalam klasifikasi sangat layak. Kemudian penilaian tingkat kelayakan oleh guru mata diklat memperoleh tingkat kelayakan sebesar 86,33% dalam klasifikasi sangat layak. Sedangkan keterbacaan modul oleh peserta didik memperoleh tingkat kelayakan sebesar 71,35% dengan klasifikasi layak. Hasil data yang diperoleh tersebut, hasil penilaian secara keseluruhan bahwa media pembelajaran Layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata dilat gambar teknik mesin untuk kelas XI di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan yaitu: (1) Pembelajaran dengan menggunakan media modul perlu adanya sistem kontrol yang baik oleh guru pada saat peserta didik belajar sehingga peserta didik benar-benar memanfaatkan waktu dan memahami materi dengan baik. (2) Untuk penelitian lebih lanjut, hendaknya perlu diperbaiki lagi proses pelaksanaannya karena penelitian ini membutuhkan waktu yang cukup lama. DAFTAR PUSTAKA Dick, W. And Carey,L. (1996). The Systematic Design Of Instruction. New York: Harper Collins Publishing. Eko Putro Widoyoko. (2016). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik Dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

336 Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Volume 4, mor 5, Tahun 2016 Undang-Undang Republik Indonesia mor 20 Tahun 2003 Tantang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 11 januari 2016 Dari Situs: Http://www.kemendagri.go.id/ produkhukum/2003/07/08/undang undang -20-tahun-2003.