PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM KAMPUNG BATU SEBAGAI OBJEK WISATA DI DESA MALAKASARI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

POTENSI OBJEK WISATA CURUG DENGDENG DI DESA CIKAWUNGADING KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA. Gina Rizkiana¹

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i

PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA MALAGANTI DI DESA SUKAHARJA KECAMATAN SARIWANGI KABUPATEN TASIKMALAYA. Encep Ridha Muhammad Pasha

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH EDUCATIONAL TOURISM EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN DI KAMPUNG BATU MALAKASARI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Kawasan Situ Cileunca sebagai Kawasan Wisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keutungan tersendiri untuk menarik wisatawan. Seakan tidak ingin

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

DAYA TARIK OBJEK WISATA GOA CIGAK DI KAMPUNG SURAU NAGARI GUNUNG SELASIH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

ABSTRAK. Kata Kunci: Potensi, Curug Batu Blek, Desa Santanamekar - 1. Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Pengembangan Ekowisata Di Bumi Perkemahan Kiara Payung Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

PENILAIAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN AIR TERJUN MANANGGAR DI DESA ENGKANGIN KECAMATAN AIR BESAR KABUPATEN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara.

PENGEMBANGAN POTENSI BUMI PERKEMAHAN PAKEMBANGAN DI DESA PAKEMBANGAN KECAMATAN GARAWANGI KABUPATEN KUNINGAN. Nurmaya Hadianti¹

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

LATAR BELAKANG MASALAH

PENGEMBANGAN PARIWISATA HUTAN PAYAU CILACAP SEBAGAI PRODUK WISATA UNGGULAN DI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi reliefnya secara umum berupa dataran rendah yang digunakan

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

PENGEMBANGAN DESA WISATA TANGGUL WETAN KECAMATAN TANGGUL - KABUPATEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Arahan Pengembangan Obyek Wisata Umbul Sidomukti berdasarkan Penawarann Wisata dan Permintaan Wisata di Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat di kabupaten

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

LAMPIRAN. 1. Lampiran I Brosur Paket Wisata Desa Wisata Pentingsari

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik wisata tersebut berada mendapat pemasukan dan pendapatan.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

Public Perception In Maintenance Attractions Bung Hatta Forest Park in the Village Indarung Lubuk Kilangan District of the city of Padang

2015 PENGARUH KAWASAN WISATA ALAM PANGJUGJUGAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITARNYA

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR. pandapat ahli yang berhubungan dengan penelitian ini. 1. Pengertian Gaeografi Pariwisata dan Industri Pariwisata

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERCEPTION OF PUBLIC ABOUT ATTRACTIONS LAKE OF GREEN IN BUKIT BUAL VILLAGE KOTO VII DISTRIK SIJUNJUNG REGION

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Oleh : Slamet Heri Winarno

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

Gambar 1. Pintu masuk obyek wisata alam Resort Balik Bukit.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau

DESKRIPSI OBJEK WISATA KELAPA RAPET KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh PRANANDA SEPRIANSYAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM KAMPUNG BATU SEBAGAI OBJEK WISATA DI DESA MALAKASARI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG 1 Siska Mayasita (siskamayasita0412@gmail.com) 2 Nedi Sunaedi (nedi_pdil@yahoo.com) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRACT The results showed that the factors supporting the development of Stone Village Zone Nature Malakasari consists of thinking about the unique natural scenery ( which states that the scenery interesting because it is powered by natural potential Stone Village owned attractions, rides and rock lake draw because visitors can enjoy the beauty of the lake, rides captive spotted deer interesting because the visitor can find deer, fishing rides interesting, because visitors can fish or ngagogo, and fish catch can be taken home by visitors, rides garden strawberry, because visitors can learn how to plant a tree strawberry, that rides paddy interesting, because visitors can learn how to grow rice and buffalo plowing use, versatile vehicle teartikal building attractive, because it can serve for the performing arts, seminars, reunions or wedding receptions, with a beautiful view overlooking into the lake, which states a vehicle bridge traditional sundanese interesting, because in this vehicle visitors especially the children could get to know the shape and the parts of the sundanese traditional house, rides and Flying Fox Outbound Karen attract visitors can enjoy the panoramic beauty of nature is all around Stone Village attractions, rides waterpark interesting, because visitors can swim and enjoy the beautiful scenery around Attraction and Attraction Stone Village accessibility of the course is quite affordable, because it is supported by good road conditions, the distance is not too far from the center, and can be reached by public transport or vehicle private).based on the results of field research prosfek Nature Area development as Stone Village attractions Malakasari namely the presence of jobs and expand business opportunities. Based on interviews with managers of Stone Village Attraction states that the development prosfek Nature Stone Village area with jobs and expand business opportunities. Keyword: Development, of Attractions Kampung Batu

PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia banyak daerah yang potensi wisatanya sangat besar salah satunya di Jawa Barat. Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang banyak memiliki potensi sumberdaya pariwisata untuk dikembangkan. Lingkungan alamnya yang asri, hawa pegunungannya yang sejuk, kebudayaanya yang khas, masyarakatnya yang ramah dan berbagai potensi lainnya di daerah ini sehingga memberikan prospek yang bagus apabila terus dikembangkan, khususnya Kabupaten Bandung. Saat ini Kabupaten Bandung merupakan tujuan wisata yang banyak diminati terutama oleh wisatawan yang berasal dari luar kota, karena di Kabupaten Bandung banyak objek wisata yang bisa dikunjungi baik yang sudah dikelola dengan baik, ataupun masih dalam tahap pengembangan atau belum salah satunya adalah Kampung Batu. Karakteristik dan kehasan wilayah ini ditimbulkan oleh karena faktor alam dan relasi antara manusia serta mahluk hidup lainnya terhadap alam lingkungan di wilayah tersebut. Seringkali karakteristik atau kehasan wilayah menjadi daya tarik tertentu bagi manusia. Kampung Batu adalah salah satu objek wisata alam bernuansa budaya Sunda di Kabupaten Bandung tepatnya di Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini dengan luas + 5 Ha dan memiliki banyak kategori wisata. Kategori wisatanya yaitu wisata edukasi, agrowisata, geowisata, ekowisata, dan outbond sehingga disebut sebagai Laboratoriumalam Pendidikan Lingkungan Hidup dan Budaya Sunda. Kampung Batu merupakan daerah wisata alam yang menyajikan panorama alam yang potensinya berupa danau kecil yang dikelilingi oleh bebatuan alam. Selain itu disana juga terdapat penangkaran rusa. Beberapa lahan pertanian seperti sawah dan kebun sayuran juga dapat ditemui di sana, yang lebih uniknya Kampung Batu mempunyai potensi yang bagus dan ciri khas sendiri yaitu mempunyai danau yang dikelilingi bebatuan. Untuk tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Budaya Sunda, Kampung Batu dilengkapi dengan beberapa wahana dan fasilitas sebagai sarana Laboratoium Alam yaitu wahana Danau dan Bukit Batu, wahana Penangkaran Rusa Totol, wahana Perikanan atau Tangkap Ikan, wahana Kebun Strawberry, wahana Persawahan atau

Bajak Sawah, Gedung Teatrikal Serbaguna (Bale Seni Budaya), Anjungan Rumah Adat Sunda, wahana Outbound dan Flying Fox, wahana Waterpark. Dalam mengembangkan suatu kawasan wisata pihak pengelola harus lebih memperhatikan sarana dan prasarana serta fasilitas apa saja yang ditawarkan kepada para wisatawan. Dengan mengembangkan sarana dan prasarana yang lengkap, serta fasilitas yang lebih menarik, maka tidak sedikit pula para wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata tersebut. Dalam Pengembangan Objek Wisata Kampung Batu banyak aspek yang dirasakan masih kurang diantaranya belum lengkapnya sarana dan prasarana, yang kurang, sehingga kalah bersaing dengan objek wisata lain yang sudah memiliki sarana dan prasarana pendukung sehingga hal itu mengakibatkan kurangnya pengunjung. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan pembahasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Pengembangan Kawasan Objek Wisata Alam Kampung Batu. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui Faktor-faktor apakah yang mendukung dan menghambat pengembangan kawasan wisata alam Kampung Batu sebagai objek wisata di Desa Malakasari Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, (2) untuk mengetahui prospek pengembangan kawasan wisata alam Kampung Batu sebagai objek wisata di Desa Malakasari Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Penelitian yang Relevan Penelitian ini didasarkan pada skripsi Yeyet Nuryati tahun 2011 dengan judul Upaya Pengembangan Potensi Objek Wisata Cipanas Cilengsing Desa Cilangkap Kecamatan Buah Dua Kabupaten Sumedang METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasi penyelidikan dengan teknik mengumpulkan data menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis serta menginterpretasikan. Dengan menggunakan metode penelitian tersebut, penulis mencoba memberikan gambaran yang lebih jelas tentang faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pengembangan kawasan wisata alam Kampung Batu di Desa Malakasari Kecamatan

Baleendah Kabupaten Bandung.Lebih jauh lagi dapat menganalisis dan menginterpretasikan arti dari data tersebut. PEMBAHASAN Objek Wisata Kampung Batu Objek Wisata Alam Kampung Batu merupakan sebuah bekas penambangan batu yang berada di Desa Malakasari dan Kawasan Kampung Batu ini di manfaatkan untuk tujuan pariwisata, rekreasi dan pendidikan. Gambar 1Danau dan Bukit Batu Objek Wisata Alam Kampung batu berada di Desa Malakasari Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Objek wisata Alam Kampung Batu malakasari mempunyai luas +5 ha dan banyak memeliki kategori wisata yaitu geowisata, ekowisata dan angrowisata. Objek Wisata Alam Kampung Batu merupakan daerah wisata yang menyajikan panorama alam yang potensinya berupa danau kecil yang dikelilingi bebatuan alam. Selain itu disana juga terdapat peternakan sapi, kelinci, kambing serta penakaran rusa. Beberapa lahan pertanian seperti sawah dan kebun sayuran dapat ditemui disana.

Faktor-Faktor yang mendukung dan menghambat Pengembangan Kawasan Wisata Alam Kampung Batu sebagai Objek Wisata di Desa Malakasari Faktor-Faktor Pendukung Mengembangkan Kawasan Wisata Alam Kampung Batu Panorama Alam Kawasan Wisata Alam Kampung Batu terletak di Desa Malakasari Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.Sebanyak 44,90% responden menyatakan bahwa Kawasan Wisata Alam Kampung Batu memiliki panorama alam yang indah, udara yang sejuk dan pohon-pohon yang tumbuh subur. Sangat tepat untuk orang yang suasana alam yang asri dan sejuk. Dan potensi yang dimiliki Kawasan Wisata Alam Kampung Batu yaitu: Wahana Danau dan Bukit Batu, (sebanyak 42,86% responden menyatakan menarik, karena pengunjung dapat menikmati indahnya danau dengan memakai perahu), Wahana Penangkaran Rusa Totol (sebanyak 42,86% responden menyatakan wahana ini menarik, pengunjung dapat melihat rusa), Wahana Perikanan atau Tangkap Ikan, (sebanyak 40,82% responden menyatakan wahana ini menarik karena pengunjung dapat menangkap ikan dengan cara ngagogo atau tanpa tangan kosong dan ikannya bias di bawa pulang), Wahana Kebun Strawberry (sebanyak 36,73% responden menyatakan bahwa wahana ini menarik karena pengunjung dapat belajar menanam strawberry), Wahana Persawahan atau Bajak Sawah (sebanyak 38,78% responden menyatakan wahana ini menarik karena pengunjung dapat mengetahui cara membajak sawah dengan menggunakan kerbau), Gedung Teatrikal Serbaguna (Bale Senui Budaya), (sebanyak 30,61% responden menyatakan wahana ini menarik), Anjungan Rumah Adat Sunda (sebanyak 46,94% responden menyatakan wahana ini menarik karena pengunjung dapat mengetahui bagian-bagian rumah adat sunda), Wahana Outbound dan Flying Fox(sebanyak 44,90% responden menyatakan bahwa wahana ini menarik), Wahana Waterpark (sebanyak 48,98% responden menyatakan bahwa wahana ini menarik). Aksesibilitas dan Kondisi Jalan Aksesibilitas dan kondisi jalan merupakan salah satu aspek penting yang mendukung pengembangan pariwisata sebanyak 51,02 % responden menyatakam

aksesibilitas dan kondisi jalan menuju objek wisata kampong batu bagus, karena menyangkut lintas sektoral, kemudahan dan keefektipan mencapai kawasan suatu objek wisata sehingga dapat mempermudah atau memperlancar dalam perjalanan yang dilakukan oleh pengunjung untuk berkunjung ke objek wisata. Faktor-faktor Penghambat Objek Wisata Kampung Batu Malakasari Sarana dan prasarana yang belum memadai Prasarana yang telah ada di Kawasan Wisata Alam Kampung Batu meliputi jalan beraspal dari jalan utama kondisi jalannya beraspal, Sarana yang telah ada berupa lapangan parkir,mushola, MCK, dan tempat duduk atau gazebo. Dengan sarana dan prasarana yang ada sekarang belum cukup memadai bagi pengunjung yang datang sebanyak 48,98% responden menyatakan sarana dan prasarana yang ada belum memadai sehingga perlu diadakan penambahan sarana dan prasarana, seperti warung, penginapan, cenderamata, portal dan lain-lain. Promosi yang tidak teratur dan tidak terencana: Sebanyak 51,02% responden menyatakan promosi Objek Wisata Kampung Batu kurang baik. Promosi mengenai Kawasan Wisata Alam Kampung Batu tidak teratur dan tidak terencana, oleh karena itu pengujung yang datang sebagian besar dari daerah Bandung dan sekitarnya. Harusnya promosi dilakukan dengan secara tertaur dan terencana seperti brosur, memasang baligo di pinggir jalan, atau secara sengaja memberitakan tentang keadaan kawasan wisata alam kampung batu malakasari di media elektronik ataupun media cetak. Sejauh ini para pengunjung yang datang tahu kawasan wisata alam kampung batu malakasari dari saudara atau kerabatnya, jadi hanya terkenal dari mulut ke mulut saja. Dalam perencanaan dan penyebaran promosi peran pemerintah sangat diperlukan karena fungsi pemerintah sangat dominan dalam hal pengembangan kepariwiasataan. Didalam bidang pariwisata rencana promosi ini ditunjukkan kepada biro perjalanan, penuntutan wisata, perwakilan perusahaan angkutan dan sebagainya (Nyoman, 2006; 279) Prosfek Pengembangan Kawasan Wisata Alam Kampung Batu sebagai Objek Wisata di Desa Malakasari Membuka Lapangan Pekerjaan Baru Datangnya wisatawan di suatu daerah tujuan wisata yang tentunya dengan segala kebutuhannya dapat mendorong tumbuhnya berbagai usaha yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Oleh karena itu, suatu objek wisata akan memberi peluang kerja terutama pada sektor pariwisata yang memerlukan banyak tenaga kerja. Tujuan untuk menciptakan lapangan kerja dari pembangunan pariwisata adalah sangat penting, sebab sektor ini selain memberi lapangan kerja bagi orang-orang yang tidak memiliki lapangan kerja, juga dapat memberikan kesempatan kerja bagi orangorang kekurangan kerja. Dengan pengembangan objek wisata Kampung Batu adanya pengaruh yang ditimbulkan yaitu membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sehingga bisa meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Memperluas Kesempatan Berusaha Salah satu tolak ukur berkembangnya suatu pariwisata di suatu daerah tujuan wisata adalah kedatangan wisatawan untuk menikmati daya tarik wisata yang ditawarkan sebagai produk wisata. Banyaknya wisatawan yang datang tentunya akan menjadi kebutuhan hidup di daerah meningkat. Peningkatan kebutuhan hidup inilah yang dapat menjadi pendorong tumbuhnya berbagai usaha yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini berarti dengan dibangunnya pariwisata disuatu daerah bermanfaat bagi peningkatan kesempatan berusaha, terutama yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Menurut Ahman Sya, (2005 : 53) Pasar wisata adalah bagian yang amat penting. Walaupun untuk perencanaan belum (tidak diperlukan) suatu riset lengkap dan mendalam, namun informasi mengenai tren perilaku, keinginan, kebutuhan, motivasi, dan sebagainya dari wisatawan perlu dikumpulkan. Dari penjelasan diatas, dengan adanya pengembangan objek wisata Kampung Batu tentunya akan memberi kesempatan baru bagi masyarakat setempat untuk menjadikan hal tersebut peluang dalam bidang usaha untuk memenuhi pasar wisata suatu daerah kawasan wisata. Peluang usaha yang dimaksud merupakan hasil kreativitas yang biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat seperti souvenir/cinderamata khas Kampung Batu. Hal ini akan menjadi salah satu kekhasan dari objek wisata Kampung Batu. Berdasarkan hasil penelitian, pendapat responden yang terdiri dari pengelola, pedagang dan masyarakat menyatakan bahwa dengan adanya souvenir/cenderamata

akan menambah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, sehingga setelah berwisata ke Kampung Batu ada tanda bukti atau kenang-kenangan bahwa kita telah mengunjungi daerah wisata tersebut. Hal itu tentunya merupakan salah satu dari kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan bahwa: Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pengembangan Kawasan Wisata Alam Kampung Batu Malakasari Sebagai Objek Wisata di Desa Malakasari Kecamatan Faktor pendukung Memiliki fanorama alam, yaitu wahana Danau dan Bukit Batu, Wahana Penangkaran Rusa Totol, Wahana Perikanan atau Tangkap Ikan, Wahana Kebun Strawberry, Wahana Persawahan atau Bajak Sawah, Gedung Teatrikal serbaguna (Bale Senui Budaya), Anjungan Rumah Adat Sunda, Wahana Outbound dan Flying Fox, Kolam Renang Waterpark Aksesbilitas dan kondisi jalan, Malakasari memiliki potensi yang bagus dan memberikan hal yang positif bagi masyarakat, yang memiliki jalan yang bagus dan mudah dilewati. Faktor penghambat Sarana dan prasarana tidak memadai, dengan sarana dan prasarana yang ada sekarang belum cukup memadai bagi pengunjung yang datang. Sehingga perlu diadakan penambahan sarana dan prasarana, seperti warung, penginapan, cenderamata, portal dan lain-lain. Promosi yang tidak terencana dan tidak teratur, oleh karena itu pengujung yang datang sebagian besar dari daerah Bandung dan sekitarnya. Harusnya promosi dilakukan dengan secara tertaur dan terencana seperti brosur, memasang baligo di pinggir jalan, atau secara sengaja memberitakan tentang keadaan kawasan wisata alam kampung batu malakasari di media elektronik ataupun media cetak. Sejauh ini

para pengunjung yang datang tahu kawasan wisata alam kampung batu malakasari dari saudara atau kerabatnya, jadi hanya terkenal dari mulut ke mulut saja. Prospek pengembangan Kawasan Wisata Alam Kampung Batu Malakasari sebagai Objek Wisata di Desa Malakasari Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Membuka lapangan pekerjaan, dengan pengembangan objek wisata Kampung Batu Malakasari adanya pengaruh yang ditimbulkan yaitu membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sehingga bisa meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Memperluas kesempatan usaha Banyaknya wisatawan yang datang tentunya akan menjadi kebutuhan hidup di daerah meningkat. Ini berarti dengan dibangunnya pariwisata disuatu daerah bermanfaat bagi peningkatan kesempatan berusaha, terutama yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Saran-saran Saran yang ingin disampaikan dalam menanggapi permasalahan penelitian ini adalah Pengelola Kawasan Wisata Alam Kampung Batu meningkatkan sistem informasi dan promosi yang akurat tentang Kawasan Wisata Alam Kampung Batu. Kepada pengelola lebih ditingkatkan lagi pembangunan sarana dan prasarana di Kawasan Wisata Alam Kampung Batu agar para pengunjung merasa aman dan nyaman. Kepada masyarakat Desa Malakasari, supaya tetap menjaga keaslian lingkungannya, karena keadaan alam yang ada di Kawasan Wisata Alam Kampung Batu merupakan panorama alam yang khas. Bagi peneliti selanjutnya,diharapkan dapat meneliti hal-hal yang belum dikaji pada skrpsi ini, dan diharapkan lebih selektif dalam mengungkapkan permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan potensi objek wisata. DAFTAR PUSTAKA Suwantoro, Gamal.(2004). Dasar-dasarPariwisata.Yogyakarta:Andu Yogyakarta. Oka, Yotie. (1996). PengantarIlmuPariwisata.Bandung:PT. Angkasa. Nyoman, Pendit. (1984). PengantarIlmuPariwisata.Jakarta:PradayaParamita.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito Sya, Ahman. (2005). GeografiPariwisataKabupatenKuningan.Garut : CV Gajah Poleng.